Mata pria tua itu terbelalak. Dan dia melihat bahwa dia memang di-skakmat.
Mata pria kacamata hitam itu juga melebar. Bagaimana bisa? Dia kan pakai kacamata.Para penonton juga tercengang. Ketika mereka mengira Elena akan kalah, dia membalikkan keadaan tanpa diketahui.Kenji juga tidak melihat celah itu datang. Dia juga hebat dalam bermain catur, tapi dia tidak mengerti dengan gerakan Elena.Betapa briliannya dia!Orang tua tidak bisa menerimanya. Dia menatap papan catur dan mencoba mencari tahu apakah dia bisa mencegah dirinya kalah. Dia telah mempelajari tahapan akhir ini berkali-kali, dan hasil terbaik untuk lawannya hanya bisa seri. Mengapa dia bisa menang?Setelah beberapa saat, pria tua menemukan bahwa tidak ada yang bisa dia lakukan.Semua penonton terdiam."Aku dapat mengambil uang ini, bukan?" Elena bertanya."Ya, ini milikmu." Begitu banyak orang yang memperhatikan mereka, dan pria tua itu hanya bisa setuju.Elena tampak tenang. Bag"Tidak masalah, tapi aku khawatir kamu akan sangat marah sehingga kau akan menyemburkan darah dari mulutmu." Elena tidak menyangka orang tua akan menaikkan taruhannya.Elena tidak akan takut bahkan jika taruhannya dinaikkan menjadi tiga ratus juta, apa lagi ini hanya tiga puluh juta. Selain itu, dia sangat yakin jika dirinya yang akan menang.Satu-satunya hal yang dia khawatirkan adalah tragedi di masa lalu akan terjadi lagi."Jangan khawatir. Itu tidak akan terjadi," kata si orang tua. Orang tua itu juga berpikir jika dia akan menang. Kenapa dia harus marah disaat dirinya akan menang?"Mari kita mulai." Elena tidak ingin membuang waktu."Oke." Orang tua mulai mengatur bidak catur."Tunggu sebentar," kata Kenji."Kenapa?" tanya orang tua itu."Keluarkan uangmu dulu, bagaimana jika kamu tidak bisa mengambil uangnya setelah kau kalah?" Kenji tidak peduli dengan uangnya, tapi itu adalah taruhan. Akan tidak menyenangkan jika Elena dan dia tidak bisa menda
Kenji tidak menyangka Elena akan mengatakan itu. Bagaimanapun, dia adalah presiden Universal Group."Jangan khawatir. Universal Group tidak akan bangkrut. Tapi kamu bisa mengikuti beberapa kompetisi catur untuk bersenang-senang." kata Kenji."Aku pernah menjadi juara Kompetisi Master Catur Nasional. Aku tak terkalahkan," jawab Elena."Kamu juara nasional. Pantas saja kamu hebat." kata Kenji."Aku sudah mengatakan itu padamu." ujar Elena."Aku pikir kamu sedang membual saat itu dan sekarang aku tahu kamu memang hebat." puji Kenji. "Baiklah, ayo masuk ke mobil. Akan sangat merepotkan jika mereka menyusul," kata Elena."Baik." Kenji tidak takut pada mereka, namun dia tidak ingin mendapat masalah. Jadi, dia segera masuk kedalam mobil dan pulang.Keesokan harinya, Elena berangkat kerja.Tidak lama setelah Elena sampai di kantornya, Nila datang untuk memberitahunya sesuatu, "Nyonya Slash, beberapa mahasiswa yang akan lulus ada di sini untuk wawancara."
"Hotel Citra," kata Elis.Elena tahu bahwa Hotel Citra dimiliki oleh keluarga Thorn. Dia tidak berani pergi ke sana ketika memikirkan apa yang terjadi di Dyonice Place."Kenapa tidak kamu saja yang datang ke Universal Group?" tanya Elena."Aku terlalu sibuk untuk ke sana sekarang. Hotel Citra juga memiliki ruang rapat VIP." Elis tahu bahwa dia tidak perlu cemas Elena akan menolak karena Elena sangat membutuhkan mitra baru."Baik. Kapan kamu akan memiliki waktu luang?" Elena hanya bisa berkompromi."Malam ini. Aku memiliki jadwal yang padat di siang hari." kata Elis. "Itu tidak pantas, bukan?" Elena mengajukan pertanyaan."Tapi aku tidak ada waktu di siang hari. Nyonya Slash, kami dengan tulus ingin menjadi mitra perusahaanmu. Tidak bisakah kamu datang malam ini?" ujar Elis."Baik. Jam berapa?" Elena harus berkompromi lagi. Bagaimanapun, ini adalah momen krusial bagi Universal Group.Dulu, banyak perusahaan yang meminta kesempatan untuk bekerja sa
"Nona Slash, maaf membuatmu menunggu." ucap Dani sambil tersenyum yang tampak mengerikan bagi orangvyang melihatnya."Dani, kenapa... Kenapa kamu disini?" Eliza berkata ketakutan.Nila juga takut. Dan ia bisa tahu sesuatu yang buruk akan terjadi."Jangan gugup, nona Slash. Aku disini untuk membicarakan bisnis denganmu atas nama keluarga Thornton," kata Dani."Kenapa kamu? Seharusnya ibumu yang datang," kata Elena."Ibuku sibuk, jadi dia memintaku ke sini untuk bernegosiasi denganmu," jawab Dani. Itu adalah rencana yang dikatakan Elis kepada Morvin dan Dani. Kerja sama itu hanya umpan. Ketika Elena setuju untuk bertemu di Hotel Citra, yang akan menemuinya bukanlah Elis tapi putranya Dani.Hotel Citra dimiliki oleh keluarga Thorn, dan Dani dapat melakukan apapun yang dia inginkan dengan bebas.Namun, mereka tidak menyangka Nila juga ada di sini."Sudahlah. Karena kamu tidak memiliki kepentingan dengan pertemuan malam inj, aku tidak memiliki keingi
Erik juga tidak menyangka akan melihat Elena di sini. Elena adalah penyelamatnya, dan dia tidak akan diam saja saat melihat Elena butuh bantuan.Pada malam dia mendapatkan tiga juta, bukan hanya makanan yang bisa ia beli dia juga bisa menyewa sebuah rumah kontrakan untuk saudara perempuan dan dirinya sendiri.Kemudian, dia pergi mencari pekerjaan. Mengetahui bahwa Hotel Citra membutuhkan cleaning service, dia datang ke sini untuk posisi itu.Orang yang bertanggung jawab melihat ototnya dan mempekerjakannya.Hari ini adalah hari pertama Erik bekerja di sini.Saat mendengar ada yang meminta tolong, dia sedang mengumpulkan sampah di lorong. Ketika dia melihat ke arah sumber suara, ia terkejut melihat Elena dan seorang wanita lain sedang diseret oleh pria dengan setelan jas hitam. Kejadian itu sontak membuat amarahnya meledak dan ia bergegas menuju ke arah Elena.Melihat seragam yang dipakai Erik, Dani tahu bahwa Erik adalah karyawan hotelnya. Jadi, dia berkata,
Beberapa pengawal yang tidak terluka parah mengeluarkan ponsel mereka untuk memberi tahu penjaga keamanan di lantai pertama dan meminta mereka untuk menangkap Elena dan dua lainnya."Bantu aku berdiri!" Dani berteriak pada pengawalnya.Dani tidak ingin kehilangan kesempatan ini. Keberhasilan ada tepat didepan matanya.Hotel Citra berskala besar. Ia menjalankan beberapa bisnis dan memiliki banyak departemen. Jadi, lebih dari seratus penjaga keamanan sedang bertugas.Meskipun Erik adalah pejuang yang hebat, dia dirugikan dalam pertempuran melawan begitu banyak orang.Dani ingin melampiaskan amarahnya dengan pergi ke lantai pertama dan melihat Erik dipukuli sampai mati. Saat itu, dia akan menangkap Elena dan Nila dan dengan perlahan akan menyiksa mereka.Mendengar kata-kata Dani, beberapa pengawal bergegas ke arahnya dan membantunya berdiri."Bawa aku ke lantai pertama," perintah Dani.Pengawal Dani membantunya masuk ke lift.Ada beberapa lift di Hot
"Kamu tidak akan lolos kali ini!" Dani menyeringai jahat."Lepaskan kami jika kamu tidak ingin mati!" Elena berteriak. "Berhenti mengancamku! Tidak ada yang bisa membantumu sekarang," kata Dani penuh kemenangan."Aku tidak mengancammu. Aku hanya peringatkan. Aku telah menelepon Kenji. Jika kamu berani melakukan sesuatu yang tidak pantas pada kami, aku yakin dia akan membunuhmu."Elena tidak bisa menunggu lagi. Perkataan Elena mengejutkan Dani, Elena tidak punya pilihan selain memberi tahu bahwa dia telah menelepon Kenji untuk meminta bantuan dan berharap ini bisa memberinya waktu."Apa? Kau sudah menelepon Kenji?" kata Dani terkejut."Iya! Biarkan kami pergi jika kamu tidak ingin mati," jawab Elena."Aku tidak percaya. Kapan kamu meneleponnya?" tanya Dani."Aku meneleponnya saat aku dlberada di lif untuk turun." kata Elena. Wajah Dani menjadi sangat pucat. Dia tidak pernah mengira Elena bisanmenelepon Kenji ketika dia berada di lift.Namun,
Pintunya dibuka oleh pengawal Dani.Mereka mendengar suara hantaman pada pintu dengan keras serta teriskan pria yang memekakan telinga. Mereka berpikir, mungkin Dani dipukuli oleh Elena dan Nila. Jadi mereka dengan segera membuka pintu kamar untuk melihat apa yang terjadi!Namun, mereka tidak menyangka Dani berada tepat di balik pintu.Ketika para pengawal ini memasuki ruangan, mereka menemukan Dani tergeletak di lantai.Melihat hal ini, mereka semakin yakin bahwa Dani telah dipukuli oleh Elena dan Nila."Tuan Muda, apa yang terjadi?""Tuan Muda, kenapa kamu terbaring di lantai?""Tuan Muda, apa kamu baik-baik saja?"Para pengawal berlari ke arah Dani dan bertanya tentang apa yang terjadi.Mereka tidak tahu bahwa Dani dirobohkan oleh pintu yang mereka buka.Dani sangat marah. Dia berteriak, "Dasar bajingan! Kenapa kalian masuk?"Para pengawal saling memandang dengan cemas, bertanya-tanya apa kesalahan yang telah mereka lakukan."Tuan M