Beranda / Semua / Kisah Si Dewa Perang / 107. Dua Wanita Cantik Dalam Bahaya

Share

107. Dua Wanita Cantik Dalam Bahaya

Penulis: A7AT
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Nona Slash, maaf membuatmu menunggu." ucap Dani sambil tersenyum yang tampak mengerikan bagi orangvyang melihatnya.

"Dani, kenapa... Kenapa kamu disini?" Eliza berkata ketakutan.

Nila juga takut. Dan ia bisa tahu sesuatu yang buruk akan terjadi.

"Jangan gugup, nona Slash. Aku disini untuk membicarakan bisnis denganmu atas nama keluarga Thornton," kata Dani.

"Kenapa kamu? Seharusnya ibumu yang datang," kata Elena.

"Ibuku sibuk, jadi dia memintaku ke sini untuk bernegosiasi denganmu," jawab Dani.

Itu adalah rencana yang dikatakan Elis kepada Morvin dan Dani. Kerja sama itu hanya umpan. Ketika Elena setuju untuk bertemu di Hotel Citra, yang akan menemuinya bukanlah Elis tapi putranya Dani.

Hotel Citra dimiliki oleh keluarga Thorn, dan Dani dapat melakukan apapun yang dia inginkan dengan bebas.

Namun, mereka tidak menyangka Nila juga ada di sini.

"Sudahlah. Karena kamu tidak memiliki kepentingan dengan pertemuan malam inj, aku tidak memiliki keingi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tri Sutrisna
Kok goblok kali ceritanya ya? Gak masuk akal si cewek tolol tuh malah berbantahan..Logika orang waras tentu dia langsung nelpon minta tolong krn udah pernah swkali kejadian!! Authornya memang niatnya muter2in cerita spy banyak babnya jd bs mototin duit pembaca! MMG KELAKUAN AUTHOR ANJING BANGSAT!!!
goodnovel comment avatar
Tri Sutrisna
AUTHOR ANJING BANGSATTTTTTTTTTT!!! BANGKE LU!!! MAMPUS AJALAH LU BANGSAT!! CERITA LU SAMPAHHHH!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kisah Si Dewa Perang   108. Erik More Menolong Elena

    Erik juga tidak menyangka akan melihat Elena di sini. Elena adalah penyelamatnya, dan dia tidak akan diam saja saat melihat Elena butuh bantuan.Pada malam dia mendapatkan tiga juta, bukan hanya makanan yang bisa ia beli dia juga bisa menyewa sebuah rumah kontrakan untuk saudara perempuan dan dirinya sendiri.Kemudian, dia pergi mencari pekerjaan. Mengetahui bahwa Hotel Citra membutuhkan cleaning service, dia datang ke sini untuk posisi itu.Orang yang bertanggung jawab melihat ototnya dan mempekerjakannya.Hari ini adalah hari pertama Erik bekerja di sini.Saat mendengar ada yang meminta tolong, dia sedang mengumpulkan sampah di lorong. Ketika dia melihat ke arah sumber suara, ia terkejut melihat Elena dan seorang wanita lain sedang diseret oleh pria dengan setelan jas hitam. Kejadian itu sontak membuat amarahnya meledak dan ia bergegas menuju ke arah Elena.Melihat seragam yang dipakai Erik, Dani tahu bahwa Erik adalah karyawan hotelnya. Jadi, dia berkata,

  • Kisah Si Dewa Perang   109. Pertarungan Sengit

    Beberapa pengawal yang tidak terluka parah mengeluarkan ponsel mereka untuk memberi tahu penjaga keamanan di lantai pertama dan meminta mereka untuk menangkap Elena dan dua lainnya."Bantu aku berdiri!" Dani berteriak pada pengawalnya.Dani tidak ingin kehilangan kesempatan ini. Keberhasilan ada tepat didepan matanya.Hotel Citra berskala besar. Ia menjalankan beberapa bisnis dan memiliki banyak departemen. Jadi, lebih dari seratus penjaga keamanan sedang bertugas.Meskipun Erik adalah pejuang yang hebat, dia dirugikan dalam pertempuran melawan begitu banyak orang.Dani ingin melampiaskan amarahnya dengan pergi ke lantai pertama dan melihat Erik dipukuli sampai mati. Saat itu, dia akan menangkap Elena dan Nila dan dengan perlahan akan menyiksa mereka.Mendengar kata-kata Dani, beberapa pengawal bergegas ke arahnya dan membantunya berdiri."Bawa aku ke lantai pertama," perintah Dani.Pengawal Dani membantunya masuk ke lift.Ada beberapa lift di Hot

  • Kisah Si Dewa Perang   110. Selama Aku Mendapatkanmu, Mati Pun Aku Mau

    "Kamu tidak akan lolos kali ini!" Dani menyeringai jahat."Lepaskan kami jika kamu tidak ingin mati!" Elena berteriak. "Berhenti mengancamku! Tidak ada yang bisa membantumu sekarang," kata Dani penuh kemenangan."Aku tidak mengancammu. Aku hanya peringatkan. Aku telah menelepon Kenji. Jika kamu berani melakukan sesuatu yang tidak pantas pada kami, aku yakin dia akan membunuhmu."Elena tidak bisa menunggu lagi. Perkataan Elena mengejutkan Dani, Elena tidak punya pilihan selain memberi tahu bahwa dia telah menelepon Kenji untuk meminta bantuan dan berharap ini bisa memberinya waktu."Apa? Kau sudah menelepon Kenji?" kata Dani terkejut."Iya! Biarkan kami pergi jika kamu tidak ingin mati," jawab Elena."Aku tidak percaya. Kapan kamu meneleponnya?" tanya Dani."Aku meneleponnya saat aku dlberada di lif untuk turun." kata Elena. Wajah Dani menjadi sangat pucat. Dia tidak pernah mengira Elena bisanmenelepon Kenji ketika dia berada di lift.Namun,

  • Kisah Si Dewa Perang   111. Penyesalan Selalu Datang Terlambat

    Pintunya dibuka oleh pengawal Dani.Mereka mendengar suara hantaman pada pintu dengan keras serta teriskan pria yang memekakan telinga. Mereka berpikir, mungkin Dani dipukuli oleh Elena dan Nila. Jadi mereka dengan segera membuka pintu kamar untuk melihat apa yang terjadi!Namun, mereka tidak menyangka Dani berada tepat di balik pintu.Ketika para pengawal ini memasuki ruangan, mereka menemukan Dani tergeletak di lantai.Melihat hal ini, mereka semakin yakin bahwa Dani telah dipukuli oleh Elena dan Nila."Tuan Muda, apa yang terjadi?""Tuan Muda, kenapa kamu terbaring di lantai?""Tuan Muda, apa kamu baik-baik saja?"Para pengawal berlari ke arah Dani dan bertanya tentang apa yang terjadi.Mereka tidak tahu bahwa Dani dirobohkan oleh pintu yang mereka buka.Dani sangat marah. Dia berteriak, "Dasar bajingan! Kenapa kalian masuk?"Para pengawal saling memandang dengan cemas, bertanya-tanya apa kesalahan yang telah mereka lakukan."Tuan M

  • Kisah Si Dewa Perang   112. Hukuman Untuk Dani

    Saat melewati Dani, Elena tidak melihat ke arahnya.Dani begitu tercela dan kejam sehingga Elena tidak akan pernah bersimpati padanya. Lebih baik dia menjadi cacat, jangan sampai dia melakukan hal kejam padanya dan wanita lain di luar sana.Hanya ketika Dani menjadi cacat, Elena baru bisa mengampuni dia. Sekarang Elena sadar bahwa bersikap baik kepada musuh itu kejam pada dirinya sendiri!Para pengawal yang terbaring di tanah ketakutan melihat Kenji, sehingga membiarkan dia membawa Elena dan Nila keluar dari ruangan, dan dengan cepat memberi jalan kepada mereka.Saat mereka berjalan menuju lift, Kenji bertanya, "Kenapa kamu datang ke sini?""Elis meneleponku pagi ini, dia mengatakan bahwa keluarga Thorn ingin bekerja sama dengan Universal Groupnuntuk membantu kami melewati krisis. Dia membuat janji denganku pada jam tujuh. Aku pikir dia serius karena perkataannya terdengat sangat tulus, jadi aku meminta nona Slayer untuk ikut denganku," kata Elena."Kenapa ka

  • Kisah Si Dewa Perang   113. Dunia Ini Sempit

    "Bu! Aku.. Aku tidak.." Dani meratap. "Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Elis punya firasat buruk mendengar ratapan putranya."Aku hampir berhasil, tetapi Kenji muncul dan menyelamatkan Elena," kata Dani."Apa? Kenji datang dan menyelamatkan Elena? Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Elis kaget.Lalu, Dani menceritakan semua yang terjadi. Dari awal rencana sampai kejadian tak terduga seperti kemunculan Erik si petugas kebersihan yang jago berkelahi dan terakhir datangnya Kenji. Setelah itu, Dani meratap lagi, "Bu, karena Kenji, sekarang aku tidak hanya buruk rupa, bahkan aku tidak bisa menjadi seorang pria. Aku tidak bisa meneruskan garis keturunan keluarga! Aku hanya ingin bunuh diri sekarang! Selamat tinggal, bu!"Elis ketakutan ketika mendengar ini, dan buru-buru berkata membujuk Dani, "Dani, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Tenang saja, aku akan menjemputmu. Aku akan mencarikan dokter terbaik untukmu agar kamu mendapat perawatan dengan baik. Jangan

  • Kisah Si Dewa Perang   114. Permainan Catur Pada Dinding Batu

    "Berlutut dan akui kesalahanmu!" Kenji berkata dengan dingin.Kenji merasa dirinya sudah terlalu lunak pada orang yang berbuat salah sejak dia menghancurkan keluarga Landry sehingga beberapa bajingan seperti keluarga Thorn berani berbuat onar.Dia harus memberi mereka pelajaran yang keras agar mereka lebih memikirkan tindakan mereka."Apa? Aku nyonya keluarga Thorn. Beraninya kau memintaku berlutut di depan umum?" Teriak Elis marah."Aku akan memberimu kesempatan. Berlutut dan akui kesalahanmu. Kalau tidak, jangan salahkan aku karena menggunakan cara yang kasar," kata Kenji."Kau ingin aku berlutut padamu? Jangan bermimpi!" Elis merasa akan memalukan jika dia berlutut pada Kenji di pintu masuk rumah sakit. Dia tidak hanya akan kehilangan muka tetapi juga akan mempermalukan keluarga Thorn."Aku tidak peduli siapa kamu. Jika kamu melakukan kesalahan, kamu harus dihukum," kata Kenji."Aku tidak akan berlutut, tidak akan pernah!" Ujar Elis."Paksa dia ber

  • Kisah Si Dewa Perang   115. Orang Asing Yang Arogan

    "Kenji pasti akan mati. Yang terpenting sekarang adalah mendapatkan semua harta karun itu. Jangan bertindak gegabah dan tetap waspada terhadap musuh," kata William. "Baiklah, kami siap membantumu," kata Anderson....Setelah menerima perawatan dari Loren yang cermat selama ini. Sekarang, Lili jauh lebih baik.Ketika Kenji dan Serlin pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Lili, mereka diberitahu bahwa biaya rawat inap telah habis, dan mereka harus membayar biayanya.Meskipun Loren merawat Lili secara gratis, mereka tetap harus membayar biaya rawat inap.Lalu Kenji pergi untuk membayar biayanya. Cuaca kali ini berubah-ubah. Banyak orang yang masuk angin atau demam, dan banyak orang mengantri untuk membayar biaya medis.Kenji berbaris secara berurutan.Saat giliran Kenji hampir tiba untuk membayar tagihan, Orang asing bermasker datang ke loket pembayaran.Di depan Kenji, ada seorang wanita muda. Saat ini seharusnya giliran dia yang membayar bia

Bab terbaru

  • Kisah Si Dewa Perang   260. Sang Dewa Perang

    Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem

  • Kisah Si Dewa Perang   259. Pertempuran di Garis Pertahanan Pertama

    Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku

  • Kisah Si Dewa Perang   258. Merry Kembali Memimpin Pasukan

    Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu

  • Kisah Si Dewa Perang   257. Menuju Pertempuran Akhir

    Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera

  • Kisah Si Dewa Perang   256. Permintaan Kenji

    Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku

  • Kisah Si Dewa Perang   255. Kemenangan di Laut Timur

    Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata

  • Kisah Si Dewa Perang   254. Situasi Menguntungkan di Laut Timur

    Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med

  • Kisah Si Dewa Perang   253. Melenyapkan Musuh Dalam Sekejap

    Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj

  • Kisah Si Dewa Perang   252. Bala Bantuan Telah Tiba!

    Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p

DMCA.com Protection Status