Home / All / Kisah Si Dewa Perang / 112. Hukuman Untuk Dani

Share

112. Hukuman Untuk Dani

Author: A7AT
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Saat melewati Dani, Elena tidak melihat ke arahnya.

Dani begitu tercela dan kejam sehingga Elena tidak akan pernah bersimpati padanya. Lebih baik dia menjadi cacat, jangan sampai dia melakukan hal kejam padanya dan wanita lain di luar sana.

Hanya ketika Dani menjadi cacat, Elena baru bisa mengampuni dia. Sekarang Elena sadar bahwa bersikap baik kepada musuh itu kejam pada dirinya sendiri!

Para pengawal yang terbaring di tanah ketakutan melihat Kenji, sehingga membiarkan dia membawa Elena dan Nila keluar dari ruangan, dan dengan cepat memberi jalan kepada mereka.

Saat mereka berjalan menuju lift, Kenji bertanya, "Kenapa kamu datang ke sini?"

"Elis meneleponku pagi ini, dia mengatakan bahwa keluarga Thorn ingin bekerja sama dengan Universal Groupnuntuk membantu kami melewati krisis. Dia membuat janji denganku pada jam tujuh. Aku pikir dia serius karena perkataannya terdengat sangat tulus, jadi aku meminta nona Slayer untuk ikut denganku," kata Elena.

"Kenapa ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Hazli Jeneri
Elena dan Kenji sama goblok
goodnovel comment avatar
Tri Sutrisna
Elena tolol pantasnya dimampusi aja!! Sama kek author tolonv anjing bangsattt pantasnya lu mampusss aja
goodnovel comment avatar
Rinaldi Wahyu
1 bab 1 hari,pyah ni penulis
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kisah Si Dewa Perang   113. Dunia Ini Sempit

    "Bu! Aku.. Aku tidak.." Dani meratap. "Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Elis punya firasat buruk mendengar ratapan putranya."Aku hampir berhasil, tetapi Kenji muncul dan menyelamatkan Elena," kata Dani."Apa? Kenji datang dan menyelamatkan Elena? Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Elis kaget.Lalu, Dani menceritakan semua yang terjadi. Dari awal rencana sampai kejadian tak terduga seperti kemunculan Erik si petugas kebersihan yang jago berkelahi dan terakhir datangnya Kenji. Setelah itu, Dani meratap lagi, "Bu, karena Kenji, sekarang aku tidak hanya buruk rupa, bahkan aku tidak bisa menjadi seorang pria. Aku tidak bisa meneruskan garis keturunan keluarga! Aku hanya ingin bunuh diri sekarang! Selamat tinggal, bu!"Elis ketakutan ketika mendengar ini, dan buru-buru berkata membujuk Dani, "Dani, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Tenang saja, aku akan menjemputmu. Aku akan mencarikan dokter terbaik untukmu agar kamu mendapat perawatan dengan baik. Jangan

  • Kisah Si Dewa Perang   114. Permainan Catur Pada Dinding Batu

    "Berlutut dan akui kesalahanmu!" Kenji berkata dengan dingin.Kenji merasa dirinya sudah terlalu lunak pada orang yang berbuat salah sejak dia menghancurkan keluarga Landry sehingga beberapa bajingan seperti keluarga Thorn berani berbuat onar.Dia harus memberi mereka pelajaran yang keras agar mereka lebih memikirkan tindakan mereka."Apa? Aku nyonya keluarga Thorn. Beraninya kau memintaku berlutut di depan umum?" Teriak Elis marah."Aku akan memberimu kesempatan. Berlutut dan akui kesalahanmu. Kalau tidak, jangan salahkan aku karena menggunakan cara yang kasar," kata Kenji."Kau ingin aku berlutut padamu? Jangan bermimpi!" Elis merasa akan memalukan jika dia berlutut pada Kenji di pintu masuk rumah sakit. Dia tidak hanya akan kehilangan muka tetapi juga akan mempermalukan keluarga Thorn."Aku tidak peduli siapa kamu. Jika kamu melakukan kesalahan, kamu harus dihukum," kata Kenji."Aku tidak akan berlutut, tidak akan pernah!" Ujar Elis."Paksa dia ber

  • Kisah Si Dewa Perang   115. Orang Asing Yang Arogan

    "Kenji pasti akan mati. Yang terpenting sekarang adalah mendapatkan semua harta karun itu. Jangan bertindak gegabah dan tetap waspada terhadap musuh," kata William. "Baiklah, kami siap membantumu," kata Anderson....Setelah menerima perawatan dari Loren yang cermat selama ini. Sekarang, Lili jauh lebih baik.Ketika Kenji dan Serlin pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Lili, mereka diberitahu bahwa biaya rawat inap telah habis, dan mereka harus membayar biayanya.Meskipun Loren merawat Lili secara gratis, mereka tetap harus membayar biaya rawat inap.Lalu Kenji pergi untuk membayar biayanya. Cuaca kali ini berubah-ubah. Banyak orang yang masuk angin atau demam, dan banyak orang mengantri untuk membayar biaya medis.Kenji berbaris secara berurutan.Saat giliran Kenji hampir tiba untuk membayar tagihan, Orang asing bermasker datang ke loket pembayaran.Di depan Kenji, ada seorang wanita muda. Saat ini seharusnya giliran dia yang membayar bia

  • Kisah Si Dewa Perang   116. Adegan Berdarah Di Rumah Sakit

    Kenji tidak menyangka orang asing ini membawa senjata. Apalagi, mereka berani secara terang-terangan mengarahkan senjata mereka ke arahnya. Loren terkejut ketika melihat Kenji ditodong oleh begitu banyak senjata dan tidak berani bertindak gegabah. Jika ada kesalahan kecil saja, nyawa Kenji akan dalam bahaya. Para penonton ingin menonton pertunjukan, tetapi mereka tidak menyangka orang asing ini mengeluarkan senjata mereka.Mereka sangat ketakutan sehingga segera bersembunyi.Penonton akan heboh jika mereka bertarung dengan tangan kosong. Tapi penonton takut jika ada peluru yang secara tidak sengaja mengenai mereka.Staf Rumah Sakit yang bekerja juga lari ketakutan.Aula yang tadinya ramai itu sekarang menjadi kosong. Hanya Serlin, Lili, Violet dan Loren yang ada di sana.Serlin, Lili, dan Violet terkejut melihat Kenji ditodong dengan senjata.Mereka ingin menyelamatkannya, tetapi mereka tidak berdaya.Melihat Serlin, Lili, dan Violet tidak

  • Kisah Si Dewa Perang   117. Mereka Pantas Mendapatkannya

    Beberapa penonton yang penakut tidak berani menonton ketika mereka melihat orang asing itu jatuh ke dalam genangan darah.Serlin, Violet, dan Lili akhirnya lega saat melihat Kenji keluar dari bahaya. Tetapi mereka tidak berani mendekati orang asing yang telah meninggal dengan menyedihkan."Kak Kenji, apa kamu baik-baik saja!" Merry bertanya dengan khawatir."Aku baik-baik saja," kata Kenji."Kak Kenji, maaf karena kami terlambat," kata Leon sambil meminta maaf."Tidak apa-apa. Tentara bayaran tidak akan membuatku takut," kata Kenji.Operator khusus itu menjaga sekeliling, tidak membiarkan siapa pun mendekati Kenji."Bagus. Jadi, bagaimana kita menangani masalah ini?" Tanya Leon."Mereka pantas mendapatkannya.Mereka menembak aku lebih dulu. Mereka berniat untuk membunuhku. Beri aku nomor direktur Kepolisian, dan aku akan memberi tahu dia cara menghadapinya," kata Kenji.Dia telah membunuh tentara bayaran asing. Anggota kepolisian akan menghada

  • Kisah Si Dewa Perang   118. Kenji Hampir Gila

    "Baiklah, kalau begitu aku akan menunggu kabar baik darimu," kata Anderson."Setelah kejadian ini, kamu harus mengawasi anak buahmu. Jangan biarkan mereka bermain-main, jangan sampai mereka merusak rencanaku, " kata William."Oke, aku akan mengawasi mereka dan membiarkan mereka tinggal di Express Group," kata Anderson....Ketika Kenji meninggalkan rumah sakit, dia berada di mobil yang sama dengan Leon dan Merry, dan mengemudikan mobil."Karena kalian semua sudah disini sekarang, mari kita pergi ke Gunung Clover untuk melihat-lihat," saran Kenji."Apa yang perlu dilihat di Gunung Clover?" Tanya Leon."Untuk melihat lubang galian. Tentara bayaran itu telah menggali terowongan selama berhari-hari, dan sekarang mereka tidak muncul di sana. Kita harus melihat apa yang ada di bawah sana," kata Kenji.Dia merasa, pasti ada alasan bagi tentara bayaran untuk tidak pergi ke Gunung Spade lagi pada malam hari. Apakah mereka mengalami sesuatu yang menakutkan atau

  • Kisah Si Dewa Perang   119. Tantangan Untuk Raja Catur Nasional

    "Yah, sepertinya aku tidak cukup terampil untuk mematahkan permainan akhir ini," Kenji mengenal dirinya sendiri dan tidak berani mengambil risiko lagi."Seberapa kokoh gerbang batu ini? Aku akan mencoba mendorongnya," ucap Leon seraya mendorong pintu gerbang batu dengan keras. Leon dilahirkan dengan kekuatan besar, tetapi tidak peduli seberapa keras dia berusaha, gerbang batu itu tidak bergerak sama sekali."Jangan mencoba hal yang sia-sia. Gerbang batu itu bahkan bisa menahan ledakan. Bagaimana kamu bisa membuka itu dengan mendorongnya?" Kenji menghentikan Leon.Leon pun menyerah."Karena kita tidak bisa membuka gerbang, bisakah kita menggali terowongan lain untuk masuk?" Merry menyarankan."Jangan konyol. Tempat penyimpanan harta pasti dikelilingi oleh dinding batu yang sama kokohnya dengan gerbang ini kokoh. Tentara bayaran telah mencobanya, dan mereka tidak dapat menemukan cara lain," kata Kenji.Kerumunan menyinari sekitar dan melihat bahwa gerbang

  • Kisah Si Dewa Perang   120. Kenji Kalah Telak

    "Jangan bermimpi tentang itu. Tidak ada seorang pun di Kerajaan Spade ini yang berani menantangku. Para master catur tua tidak yakin bahwa aku memenangkan Kompetisi dan memintaku untuk mengunduh permainan catur di ponsel dan menantangku. Pada akhirnya, tidak ada yang bisa menang melawanku. Lambat laun, mereka menyerah untuk datang menantangku," kata Elena."Apakah kamu sangat luar biasa?" Kenji bertanya, berpura-pura tidak mempercayainya."Percaya atau tidak, semua master catur teratas telah dikalahkan olehku. Sekarang tidak ada lagi yang berani menantangku, dan aku telah menghapus game catur tersebut. Jika tidak, aku akan menunjukkan seberapa kuat aku. Aku sudah mencapai level teratas dengan tingkat kemenangan setarus persen. Aku tak terkalahkan.""Kamu ingin membuatku takut. Apakah kamu takut kalah dariku dan mempengaruhi reputasimu sebagai juara catur, jadi kamu tidak berani menerima tantanganku?" Kenji percaya kata-kata Elena. Tapi dia belum mempelajari kemampuannya yang brilian, j

Latest chapter

  • Kisah Si Dewa Perang   260. Sang Dewa Perang

    Di garis depan, Kota Tua Selatan,-Seluruh pasukan medan perang selatan, saat ini semuanya sedang berkumpul di garis pertahanan kota dan bertempur dengan pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Dion yang bertanggungjawab mengerahkan pasukan, sudah berusaha keras untuk merancang strategi dalam menghadapi pasukan musuh yang datang menyerang. Berkat strategi Dion, pasukan Kerajaan Spade pun berhasil menahan pasukan musuh selama berhari-hari.Meski strategi Dion berhasil menahan musuh, tapi itu sama sekali tidak berhasil membuat pasukan Kerajaan Spade keluar dari tekanan musuh yang terus menyerang tanpa henti.Setiap harinya, jumlah pasukan Kerajaan Spade terus berkurang. Situasi dan kondisi pasukan Kerajaan Spade menjadi semakin sulit setiap harinya!Di saat sulit itu, tiba-tiba sekelompok pasukan dalam jumlah yang cukup besar memasuki Kota Tua Selatan. Itu adalah pasukan bala bantuan yang dikirim Jendral Kane dari Kota Pusat.Melihat bala bantuan kembali dikirim Kota Pusat untuk mem

  • Kisah Si Dewa Perang   259. Pertempuran di Garis Pertahanan Pertama

    Pasukan utama Kerajaan Spade menyerang dari depan melalui benteng pertahanan yang telah hancur. Sedangkan Merry yang memimpin dua puluh ribu prajurit menyerbu dari arah bukit dan menciptakan serangan dua arah.Ketika pasukan Kerajaan Spade menyerbu ke dalam benteng garis pertahanan pertama dari depan dan samping, sebagian prajurit musuh yang berada paling depan seketika menjadi panik. Meski Dicky terus berteriak dan memerintah untuk bertempur, tapi karena serangan dari pasukan Kerajaan Spade cukup cepat dan sangat agresif, kebanyakan dari prajurit Kerajaan Seiya tidak sempat untuk bereaksi.Dalam beberapa menit, setengah pasukan Kerajaan Seiya telah berubah menjadi mayat.Sedangkan pasukan Kerajaan Seiya yang berada di barisan belakang, mereka mendengar teriakan Jendral mereka dan mulai pulih dari keterkejutan. Setelah itu, mereka berusaha untuk menembak ke arah pasukan Kerajaan Spade yang datang menyerbu dari depan.Serangan dari musuh membuat cuku

  • Kisah Si Dewa Perang   258. Merry Kembali Memimpin Pasukan

    Ke esokan harinya, pasukan pertahanan kota sudah berkumpul dan berbaris rapi.Dion sudah berada di pusat komando markas besar medan perang selatan. Dia sudah bersiap untuk mengomando dan mengerahkan pasukan untuk berperang melawan musuh dari Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau.Sedangkan Norman, Leon dan lainnya, berada di garis depan untuk memimpin pasukan dalam pertempuran di medan perang.Ketika pasukan Kerajaan Spade sudah berkumpul dan bersiap untuk menghadapi perang, di saat yang sama pasukan Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau juga bersiap untuk menyerang.Pasukan musuh sudah berbaris dengan rapi sambil menunggu kedatangan seseorang.Beberapa saat kemudian, orang yang mereka tunggu akhirnya tiba.Orang itu adalah panglima militer Kerajaan Elang dan Kerajaan Bangau, Bayu dan Tio.Ketika Bayu dan Tio menginjakkan kaki mereka di tanah selatan, seorang jendral bintang tiga menyambutnya dan berkata, “Jendral Bayu, Jendral Tio, pasukan koalisi Elang-Bangau siap menerima perintah!”Bayu

  • Kisah Si Dewa Perang   257. Menuju Pertempuran Akhir

    Mengikuti perintah Dion, seluruh armada kapal perang mundur dari garis pertahanan pertama laut selatan dengan bantuan pasukan yang ada di darat.Tentu saja armada kapal perang musuh tidak membiarkan armada kapal perang laut selatan mundur begitu saja. Armada kapal perang musuh terus menyerang dengan ganas sambil terus bergerak maju dan masuk lebih dalam ke wilayah selatan Kerajaan Spade.Pangkalan senjata di darat berusaha mencegat setiap serangan yang dilancarkan musuh agar armada kapal perang laut selatan bisa mundur dengan selamat. Meski sudah berusaha sebaik mungkin dalam melindungi armada kapal perang yang mundur, tapi masih ada beberapa serangan yang lolos dan mengenai beberapa kapal perang.Kapal perang yang terkena serangan itu langsung meledak dan tenggelam ke dasar laut.Sebagai seorang Jendral Pertahanan, Dion tahu dengan jelas kalau pengorbanan tidak dapat dihindari saat dia memutuskan untuk menarik mundur pasukannya. oleh sebab itu Dion meminta pangkalan senjata yang bera

  • Kisah Si Dewa Perang   256. Permintaan Kenji

    Beberapa jam kemudian, kabar tentang kemenangan pasukan wilayah timur atas pasukan Kerajaan August dan Kerajaan Bangau juga sampai ke wilayah utara.Kaisar yang berada di markas besar utara merasa senang dan bangga mendengar berita ini. Kenji dan Erlan yang berada di garis pertahanan kedua juga merasa senang mendengar kabar baik ini.Satu lagi kemenangan untuk Kerajaan Spade. Sekarang, mereka hanya perlu memikirkan cara untuk memenangkan perang di wilayah utara dan selatan.“Jendral Ken, dengan kemenangan Jendral Panji di timur, sekarang musuh yang menyerang Kerajaan Spade hanya tersisa di wilayah utara dan selatan. Kemenangan di timur juga berdampak baik bagi seluruh pasukan kerajaan Spade. Sekarang, kita juga harus segera menyusun rencana untuk merebut kembali garis pertahanan pertama kita! Bagaimana menurutmu Jendral Ken?” ujar Erlan.“Perkataanmu memang benar Jendral Erlan. Tapi sebelum kita menyerang untuk merebut garis pertahanan pertama, ada hal penting lain yang harus aku laku

  • Kisah Si Dewa Perang   255. Kemenangan di Laut Timur

    Di perbatasan utara.Kenji sedang memperhatikan medang perang yang diselimuti asap tebal bersama Erlan dan para ajudan serta para petinggi militer perbatasan utara. Ketika asap tebal itu mulai menipis, Kenji dan yang lainnya melihat ada bayangan sekelompok orang dalam jumlah besar.“Jendral Ken, sepertinya ada orang di seberang. Apakah itu musuh yang selamat dari ledakan?” tanya Erlan yang penasaran dengan sekelompok bayangan itu.“Jendral Erlan, apakah menurutmu musuh bisa selamat setelah mendapat ledakan sebesar itu? Siapa pun tidak akan selamat setelah menerima ledakan sebesar itu secara langsung! Tidak mungkin ada musuh yang selamat! Aku rasa, mereka adalah bala bantuan musuh,” ujar Kenji.“Kalau begitu, kita harus menyerang mereka sekarang! Dengan adanya asap tebal ini, mereka tidak akan bisa menyerang balik karena tidak mengetahui posisi kita. Kita bisa melenyapkan mereka dalam sekejap!” kata Erlan.“Tidak, jangan menyerang mereka! Kita harus memastikannya terlebih dahulu,” kata

  • Kisah Si Dewa Perang   254. Situasi Menguntungkan di Laut Timur

    Sebelumnya, ketika bala bantuan musuh masih dalam perjalanan menuju garis pertahanan kedua untuk membantu pasukan Jendral Juuki, mereka mendengar dentuman suara yang sangat keras dan merasakan adanya getaran kuat dari arah garis pertahanan kedua. Lalu, mereka melihat adanya kepulan asap tebal yang membumbung tinggi dan terlihat seperti jamur raksasa.Melihat kepulan asap menyerupai jamur raksasa itu membuat pasukan bala bantuan musuh merasa sedikit cemas. Karena mereka semua yakin, dari semua tanda-tanda yang baru saja terjadi, itu pasti akibat dari ledakan bom!Tidak ingin berpikir negatif, pasukan bala bantuan musuh itu pun bergegar menuju garis pertahanan kedua untuk memastikan apa yang sudah terjadi.Dua puluh menit kemudian, pasukan bala bantuan yang dikirim Kerajaan Seiya tercengang melihat keadaan medan perang yang sangat kacau.Ketika pasukan itu tiba, asap tebal dari ledakan bom masih cukup pekat. Mereka sama sekali tidak bisa melihat keadaan med

  • Kisah Si Dewa Perang   253. Melenyapkan Musuh Dalam Sekejap

    Badan intelijen Kerajaan Spade mendapat informasi mengenai dua ratus ribu pasukan Kerajaan Seiya yang bergerak dari garis pertahanan pertama perbatasan utara menuju garis pertahanan kedua.Setelah mendapat informasi tersebut, badan intelijen segera menginformasikan hal itu pada tim intelijen yang berada di setiap pasukan. Ketika informasi itu sampai ke tim intelijen pasukan khusus satria, seorang prajurit segera pergi menghampiri Kenji untuk melaporkan hal tersebut.Kenji tidak turun langsung untuk membunuh musuh. Sebagai seorang jendral, Kenji tetap berada dibelakang dengan sekelompok prajurit elite dari pasukan khusus satria. Ada sekitar sepuluh ribu prajurit yang tidak ikut dalam pertempuran. Sepuluh ribu prajurit itu sengaja tidak maju guna melindungi sang jendral.Ketika dia melihat seorang prajurit dari tim intelijen berlari ke arahnya, Kenji bertanya pada prajurit itu sesaat setelah prajurit itu berada dihadapannya.“Ada apa? kenapa kau terlihat begitu terburu-buru?” tanya Kenj

  • Kisah Si Dewa Perang   252. Bala Bantuan Telah Tiba!

    Garis pertahanan kedua, di perbatasan utara.Waktu sudah sore, pasukan perbatasan utara masih bertahan di garis pertahanan kedua. Jendral Erlan yang memimpin pasukan perbatasan utara dalam pertempuran, mulai merasa khawatir melihat kondisi pasukannya.Bagaimana dia tidak khawatir, dia sudah bertahan lebih dari enam jam dan intensitas serangan musuh tidak berkurang sedikit pun, bahkan musuh masih bisa melancarkan serangan yang lebih kuat.Pasukan perbatasan utara juga sudah banyak yang menjadi korban. Erlan merasa kalau tidak lama lagi, garis pertahanan kedua akan dijebol oleh musuh.Melihat situasi ini, salah satu perwira pada Erlan, “Jendral, sepertinya kita harus merelakan garis pertahanan kedua. Aku merasa, Jendral Ken dan pasukannya tidak akan datang tepat waktu! Kita sudah bertahan lebih dari enam jam, dan bala bantuan masih belum tiba. Kita akan kehilangan seluruh prajurit jika terus seperti ini!”“Jendral Ken akan segera tiba! Kita tidak boleh menyerah sekarang setelah banyak p

DMCA.com Protection Status