Share

Bab 60

“Nama saya A San.” Cio San menjawab dengan terbungkuk-bungkuk dan menghaturkan hormat seperti layaknya yang dilakukan Beng Liong tadi. Suaranya pun dibuat sedikit meninggi. Cio San belum mau menunjukkan jati dirinya.

“Masakan anda enak sekali, Tuan. Bahkan masakan dan arak yang anda sajikan kepada saya tadi adalah dua hal kesukaan saya,” ujar Beng Liong sambil tersenyum. Senyum yang sangat menawan. Laki-laki saja terkesima melihat senyuman seperti itu, apalagi perempuan?

“Ah, Beng-enghiong (Ksatria Beng) terlalu memuji. Masakan ini memang salah satu masakan andalan kami. Jika Beng-enghiong menyukainya, justru kamilah yang merasa sangat tersanjung,” kata Cio San, masih dengan gaya membungkuk-bungkuk dan suara yang ia ubah sedikit.

Beng Liong tersenyum dan terkesima juga melihat tutur-kata koki yang sopan ini.

“Bahasa anda seperti bahasa orang-orang Kang Ouw (dunia persilatan),” kata Beng Liong.

“Sudah tak terhitung berapa banyak orang Kang Ouw yang mampir makan disini, Enghiong. Siauw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status