Arkan, orang nya ganteng (kata orang, kalau menurutku sih bisa juga), dia tinggi (kurang tau berapa tingginya, soalnya ga pernah nanya langsung ke dia), suara nya lumayan bagus (apalagi kalau denger dia ngaji, masya Allah ademnya kebangetan), orang nya ga pernah taat sama peraturan sekolah (apa yang tertulis itu yang dilanggar), orangnya baik, baik banget malahan, perhatian, sweet, pokoknya top markotop deh dia, tapi meskipun dia ga taat sama peraturan, dia itu orangnya cinta damai (heheheh).
Aku belum pernah ngeliat dia berkelahi, dia sepertinya lebih suka kedamaian, tempat-tempat yang tenang dan semacam hal itu lah. (buktinya senyum nya aja bisa mendamaikan hati, apalagi orangnya, eaaaakk).
Oh iya, Arkan juga suka Permen sama seperti ku (hehehe), dia kalau beli permen ga nanggung - nanggung, langsung beli seplastik (anak orang kaya mah auranya emang beda) bisa dibagiin ke semua anak kelas, cuma dia nya ga mau berbagi (pelit nya tingkat dewa tuh).
Tapi dia emang seriusan baik, nolong teman nya kalau mereka lagi emang butuh bantuan banget. Dan bertemu lah dia denganku yang biasa saja, seperti pangeran berkuda putih yang menemukan bunga yang hampir layu.
Teman-teman ku sering mengatakan padaku kalau aku akan sangat beruntung jika bisa menjadi pacarnya (maklum lah, banyak perempuan yang naksir sama dia). Tapi semua yang mereka katakan tidak berjalan sesuai dengan harapan, yah aku beruntung, sangat-sangat beruntung pernah menjadi bagian dari hidupnya, meskipun sesaat tapi dia memperlakukan ku bak seorang putri yang datang dari kerajaan lain, dia sangat menghormati dan menghargai ku (meskipun orang tidak tahu itu).
Dia sangat menghargai perempuan (dari sudut pandangku) menurutku sih begitu, walaupun dia sedikit kasar (tidak bisa berbicara dengan nada lembut) tapi makna pengucapan nya itu tepat, dan bukan cuma aku yang mengatakan hal itu, teman perempuan se kelas ku pun merasa begitu.
Dia juga termasuk orang yang suka bolos sekolah, dan tujuan utama nya ketika bolos adalah kantin dan tempat olahraga.
Kadang-kadang dia juga pergi keluar dari lingkungan sekolah (katanya sih ingin mencari suasana baru dan tempat belajar baru). Hidupnya sangat bebas, menurutku, dia tidak terlalu memikirkan bagaimana kehidupan nya dimasa mendatang, dia terlihat seperti ingin menghabiskan waktu mudanya dengan cara yang menyenangkan (mungkin menurut nya begitu).
Tetapi aku tidak terlalu kenal dengan keluarga nya, meskipun dia sering mengajakku untuk hanya sekedar menyapa saja, tapi aku selalu menolak nya, aku merasa waktunya belum tepat saja, karena kami masih SMA pada saat itu.
Dia juga pernah menelpon ku dan mengatakan kalau ibunya ingin berbicara denganku, aku ingin menolak nya namun terlambat, suara dari seberang sana sudah menyapa ku dengan lembut, "kamu pacarnya Arkan?" (dengan nada yang lembut ibunya menyapaku), "bukan bu, hanya teman nya saja" (jawab ku dengan nada canggung) lengang sejenak, ibunya Arkan kembali bicara "kamu perempuan pertama yang di kenal kan Arkan pada ibu, katanya kamu cantik (ibunya Arkan tertawa sebentar lalu melanjutkan percakapannya), ibu harap kamu bisa datang kesini menemui ibu, ucap ibunya Arkan, tentu saja bu, kalau ada waktu luang aku akan kesana, aku menjawab ajakan ibunya Arkan tadi (meskipun aku berat mengatakan nya, setidaknya aku tidak ingin mengecewakan ibunya Arkan.
Hanya sebentar, namun menyisakan banyak luka, banyak air mata, kenangan disetiap sudut nya saling berbicara. Bagaimana mungkin mereka berpisah? Apakah tidak ada jalan lain selain menyerah? Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dibalik kaca itu, terlihat cantik dari luar namun retak dari dalam. Bukan inginku untuk berpisah, apalagi untuk berlama-lama jauh dari mu, aku tidak tahu bagaimana rasamu padaku saat itu, apakah masih ada rasa cinta atau tidak. Aku hanya ingin memastikan bahwa kau tahu, aku masih sangat mencintaimu, bahkan untuk waktu yang lama, aku mencintai seseorang yang aku tidak tahu apakah dia masih mencintaiku atau tidak, apakah dia masih memikirkan ku, apakah dia masih mengingat tentang waktu singkat yang telah kami habiskan bersama di masa lalu.Setiap sudut sekolah yang ku lewati, aku mengingat tentang bagaimana kita berbicara sambil sesekali tertawa, bagaimana cara kamu telah memenangkan hatiku. Rasanya baru kemarin kamu mengungkapkan rasa
Langit terlihat sedikit berawan, matahari sepertinya enggan menampakkan wajah nya hari ini, angin sepoi-sepoi menambah sejuk suasana pagi hari.Aku berangkat sekolah seperti biasanya, memakai seragam yang disetujui oleh pihak sekolah, aku datang tepat ketika bel pertanda masuk berbunyi, syukur lah aku datang tepat waktu, ucapkan dalam hati.Aku langsung saja bergegas ke dalam kelas agar tidak di katakan terlambat. Sesekali aku berlari-lari kecil, agar bisa sampai dengan cepat (kelas ku berada paling ujung, jadi lumayan jauh dan aku harus mempercepat langkah ku agar bisa masuk lebih dulu daripada guru yang mengajar di kelas ku nanti).Aku menjalani hari itu cukup baik, seperti biasanya, belajar di dalam kelas, pergi makan ke kantin, laporan ke toilet (alasan agar tidak mengikuti jadwal pelajaran full) menggosip ala emak-emak dan menggoda teman-teman ku.Itu adalah jadwal keseharianku di sekolah, kadang-kadang ada yang bertambah sedikit,
Hari tak terasa berlalu dengan cepat, ternyata malam sudah berganti dengan pagi yang indah. Dan aku akan menghadapi kenyataan bahwa aku sekarang sudah memiliki kekasih, kekasih yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.Aku membasuh wajahku, berharap itu hanya sekedar mimpi, jika benar itu mimpi, maka sampai sekarang aku tidak kunjung bisa bangun dari mimpi yang bisa di katakan buruk, bisa juga di katakan mimpi yang bahagia, ah entah lah, aku tidak tahu, aku hanya perlu menjalani nya saja. Bukan kah begitu?Aku berangkat sekolah pukul 07.00 (masih tersisa waktu 5 menit lagi agar bel sekolah berbunyi) dan tepat pukul 07.15 aku sampai di depan gerbang sekolah "teng, yeeeaahhhh tepat waktu" ucap ku sambil berlari kecil menuju gerbang yang hampir di tutup pak satpam "pagi pak" ucapku pada pak satpam (sambil mengangkat tanganku seperti memberi tanda hormat pada pak satpam yang telah menjaga sekolah kami ini dengan sepenuh hati).Pak satpam hanya mengang
Arkan terus saja berusaha membuatku nyaman, senyaman mungkin, dia membuat hari-hariku berwarna, setiap malam dia menelfon ku, hanya sekedar menanya kabarku (padahal baru siang tadi bertemu). Dan tidak lupa pula ia menanyakan kabar hatiku, apakah sudah mulai terbuka atau masih segitu saja. Aku hanya tertawa mendengar ucapan nya dari seberang sana. "aku berusaha, berusaha menjadi seseorang yang mampu membuatmu tersenyum dalam semua keadaan, membantu meringankan masalah mu jika kamu punya masalah, dan berusaha mencintai kamu, kamu yang apa adanya." ucapku pada Arkan.Hening sebentar, suara jangkrik terdengar jelas. Arkan pun berkata "aku akan menunggu, sampai hatimu benar-benar untukku, aku akan berusaha menjadi apa yang kamu mau, kalau kamu mau aku belajar, aku akan belajar, kalau kamu mau aku ngafalin rumus fisika, kimia, matematika, aku hafalin semuanya. Serius deh?" ucap nya padaku, aku tertawa mendengar ucapan nya itu, ada-ada saja candaan nya."aku udah ne
Semua rasanya tak berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan, aku tak tahu harus bagaimana, aku tak bisa berfikir jernih. Rasanya seakan dunia tak lagi berpihak padaku saat ini.Aku berangkat ke sekolah, masih dengan rasa campur aduk kemarin, Arkan bahkan tak menelponku kemarin, aku sudah berkali-kali menelpon nya untuk memastikan apakah dia masih ada di bumi atau tidak. Aku berharap dia hari ini datang, datang dengan kabar bahwa dia baik-baik saja.Masih belum ada tanda-tanda kedatangan arkan, waktu menunjukkan pukul 07.15, waktu nya masuk kelas, namun Arkan masih saja belum terlihat. Aku seperti tak bersemangat, mungkin dia hari ini tidak datang juga, gumamku dalam hati.Namun aku salah, dia telah menungguku di ujung lorong dekat dengan kelas ku, aku hanya tidak menyadari nya saja, dia sudah sejak tadi memperhatikan ku berjalan, dia berjalan menghampiriku, aku yang masih melamun saja tak sadar sudah menabraknya, aku langsung minta maaf dan men
Tiiiiiingggggggg, suara bel sekolah berbunyi, aku dan temanku pergi ke kantin sekolah, seperti biasa kami pergi bersama hanya untuk menggosip saja (heheheh).Aku suka mie, jadi aku memesan mie rebus saja, teman-teman ku juga mengikuti ku, akhirnya kami semua memesan mie. Sembari menunggu pesanan kami datang, teman-teman ku sudah memiliki topik pembicaraan lain, mereka memilih topik tentang jodoh (baru juga SMA, udah bahas jodoh aja) mereka saling mengutarakan bagaimana tipe lelaki idaman mereka, dan kebanyakan mereka menyebutkan ingin memiliki suami seperti aktor korea dan idol kpop (ini nih, akibat keseringan nonton korea, akhirnya ngehalu bersama-sama deh) mereka juga bertanya bagaimana tipe ideal ku, aku tidak menjawab seperti mereka, karena aku tidak bisa menjamin jika aku mengatakan tipe ku itu ganteng, Kadang-kadang orang yang memiliki wajah ganteng itu belum tentu baik. Jadi aku memutuskan tipe ideal ku adalah orang yang mampu mengambil hatiku dan menjaga nya seba
Langit terlihat sangat cerah, angin menyapa wajahku sesekali disepanjang jalan menuju kampus, jarak dari tempat ku ke kampus tidak jauh, hanya harus melewati dua belokan saja. pukul 09.15 adalah jadwal pertama ku hari ini yang harus aku selesai kan. Sama seperti menyelesaikan misi penting dalam sebuah game.Meskipun aku datang ke kampus hanya duduk, diam dan mendengarkan, setidaknya aku masih datang. Dan juga Menyapa teman-teman ku meskipun sebagian ada yang tidak menyukai ku. Aku tidak terlalu memikirkan mereka yang tidak menyukai ku, karena menurutku bagaimana pun aku, aku akan tetap jadi aku dan berusaha menjadi apa yang diriku inginkan.Sudah beberapa tahun lalu aku menamatkan sekolah ku.Tapi kenangan itu selalu saja mengganggu setiap lamunanku, kadang aku berfikir "kamu kok ga capek sih ganggu kehidupan orang? Aku capek tau, ngerti ga sih!Kadang-kadang aku juga mel
Namanya sebut saja lia, orang yang menjadi jembatan dari hubungan ku dengan nya.Lia sangat cantik (bahkan aku mengakui bahwa dia memang sangat cantik) banyak sekali orang yang menyukai nya, baik senior maupun junior di sekolah (yah maklum lah, orang cantik mah banyak yang naksir).Arkan, dia teman sekelasku yang sangat menyukai lia, namun dia terlambat mengungkapkan rasanya, sebelumnya dia bercerita dengan teman akrab nya, sebut saja leo, dia bercerita tentang bagaimana dia sangat menyukai lia dan ingin menyatakan perasaannya terhadap lia. Leo bertanya kepada Arkan "itukan masih ada nisa, kenapa harus lia? Nisa itu cantik + pintar loh" ucap leo.Iya nisa itu cantik, tapi dia itu pintar leo, ucap Arkan (dia merasa tidak pantas kalau seandainya dia sampai jatuh cinta pada nisa, seorang gadis populer, cantik, pintar dan hampir sempurna itu). Namun takdir berkata lain, Tuhan mendekatkan Arkan dan aku dalam waktu singkat, bahkan aku
Tiiiiiingggggggg, suara bel sekolah berbunyi, aku dan temanku pergi ke kantin sekolah, seperti biasa kami pergi bersama hanya untuk menggosip saja (heheheh).Aku suka mie, jadi aku memesan mie rebus saja, teman-teman ku juga mengikuti ku, akhirnya kami semua memesan mie. Sembari menunggu pesanan kami datang, teman-teman ku sudah memiliki topik pembicaraan lain, mereka memilih topik tentang jodoh (baru juga SMA, udah bahas jodoh aja) mereka saling mengutarakan bagaimana tipe lelaki idaman mereka, dan kebanyakan mereka menyebutkan ingin memiliki suami seperti aktor korea dan idol kpop (ini nih, akibat keseringan nonton korea, akhirnya ngehalu bersama-sama deh) mereka juga bertanya bagaimana tipe ideal ku, aku tidak menjawab seperti mereka, karena aku tidak bisa menjamin jika aku mengatakan tipe ku itu ganteng, Kadang-kadang orang yang memiliki wajah ganteng itu belum tentu baik. Jadi aku memutuskan tipe ideal ku adalah orang yang mampu mengambil hatiku dan menjaga nya seba
Semua rasanya tak berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan, aku tak tahu harus bagaimana, aku tak bisa berfikir jernih. Rasanya seakan dunia tak lagi berpihak padaku saat ini.Aku berangkat ke sekolah, masih dengan rasa campur aduk kemarin, Arkan bahkan tak menelponku kemarin, aku sudah berkali-kali menelpon nya untuk memastikan apakah dia masih ada di bumi atau tidak. Aku berharap dia hari ini datang, datang dengan kabar bahwa dia baik-baik saja.Masih belum ada tanda-tanda kedatangan arkan, waktu menunjukkan pukul 07.15, waktu nya masuk kelas, namun Arkan masih saja belum terlihat. Aku seperti tak bersemangat, mungkin dia hari ini tidak datang juga, gumamku dalam hati.Namun aku salah, dia telah menungguku di ujung lorong dekat dengan kelas ku, aku hanya tidak menyadari nya saja, dia sudah sejak tadi memperhatikan ku berjalan, dia berjalan menghampiriku, aku yang masih melamun saja tak sadar sudah menabraknya, aku langsung minta maaf dan men
Arkan terus saja berusaha membuatku nyaman, senyaman mungkin, dia membuat hari-hariku berwarna, setiap malam dia menelfon ku, hanya sekedar menanya kabarku (padahal baru siang tadi bertemu). Dan tidak lupa pula ia menanyakan kabar hatiku, apakah sudah mulai terbuka atau masih segitu saja. Aku hanya tertawa mendengar ucapan nya dari seberang sana. "aku berusaha, berusaha menjadi seseorang yang mampu membuatmu tersenyum dalam semua keadaan, membantu meringankan masalah mu jika kamu punya masalah, dan berusaha mencintai kamu, kamu yang apa adanya." ucapku pada Arkan.Hening sebentar, suara jangkrik terdengar jelas. Arkan pun berkata "aku akan menunggu, sampai hatimu benar-benar untukku, aku akan berusaha menjadi apa yang kamu mau, kalau kamu mau aku belajar, aku akan belajar, kalau kamu mau aku ngafalin rumus fisika, kimia, matematika, aku hafalin semuanya. Serius deh?" ucap nya padaku, aku tertawa mendengar ucapan nya itu, ada-ada saja candaan nya."aku udah ne
Hari tak terasa berlalu dengan cepat, ternyata malam sudah berganti dengan pagi yang indah. Dan aku akan menghadapi kenyataan bahwa aku sekarang sudah memiliki kekasih, kekasih yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya.Aku membasuh wajahku, berharap itu hanya sekedar mimpi, jika benar itu mimpi, maka sampai sekarang aku tidak kunjung bisa bangun dari mimpi yang bisa di katakan buruk, bisa juga di katakan mimpi yang bahagia, ah entah lah, aku tidak tahu, aku hanya perlu menjalani nya saja. Bukan kah begitu?Aku berangkat sekolah pukul 07.00 (masih tersisa waktu 5 menit lagi agar bel sekolah berbunyi) dan tepat pukul 07.15 aku sampai di depan gerbang sekolah "teng, yeeeaahhhh tepat waktu" ucap ku sambil berlari kecil menuju gerbang yang hampir di tutup pak satpam "pagi pak" ucapku pada pak satpam (sambil mengangkat tanganku seperti memberi tanda hormat pada pak satpam yang telah menjaga sekolah kami ini dengan sepenuh hati).Pak satpam hanya mengang
Langit terlihat sedikit berawan, matahari sepertinya enggan menampakkan wajah nya hari ini, angin sepoi-sepoi menambah sejuk suasana pagi hari.Aku berangkat sekolah seperti biasanya, memakai seragam yang disetujui oleh pihak sekolah, aku datang tepat ketika bel pertanda masuk berbunyi, syukur lah aku datang tepat waktu, ucapkan dalam hati.Aku langsung saja bergegas ke dalam kelas agar tidak di katakan terlambat. Sesekali aku berlari-lari kecil, agar bisa sampai dengan cepat (kelas ku berada paling ujung, jadi lumayan jauh dan aku harus mempercepat langkah ku agar bisa masuk lebih dulu daripada guru yang mengajar di kelas ku nanti).Aku menjalani hari itu cukup baik, seperti biasanya, belajar di dalam kelas, pergi makan ke kantin, laporan ke toilet (alasan agar tidak mengikuti jadwal pelajaran full) menggosip ala emak-emak dan menggoda teman-teman ku.Itu adalah jadwal keseharianku di sekolah, kadang-kadang ada yang bertambah sedikit,
Hanya sebentar, namun menyisakan banyak luka, banyak air mata, kenangan disetiap sudut nya saling berbicara. Bagaimana mungkin mereka berpisah? Apakah tidak ada jalan lain selain menyerah? Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dibalik kaca itu, terlihat cantik dari luar namun retak dari dalam. Bukan inginku untuk berpisah, apalagi untuk berlama-lama jauh dari mu, aku tidak tahu bagaimana rasamu padaku saat itu, apakah masih ada rasa cinta atau tidak. Aku hanya ingin memastikan bahwa kau tahu, aku masih sangat mencintaimu, bahkan untuk waktu yang lama, aku mencintai seseorang yang aku tidak tahu apakah dia masih mencintaiku atau tidak, apakah dia masih memikirkan ku, apakah dia masih mengingat tentang waktu singkat yang telah kami habiskan bersama di masa lalu.Setiap sudut sekolah yang ku lewati, aku mengingat tentang bagaimana kita berbicara sambil sesekali tertawa, bagaimana cara kamu telah memenangkan hatiku. Rasanya baru kemarin kamu mengungkapkan rasa
Arkan, orang nya ganteng (kata orang, kalau menurutku sih bisa juga), dia tinggi (kurang tau berapa tingginya, soalnya ga pernah nanya langsung ke dia), suara nya lumayan bagus (apalagi kalau denger dia ngaji, masya Allah ademnya kebangetan), orang nya ga pernah taat sama peraturan sekolah (apa yang tertulis itu yang dilanggar), orangnya baik, baik banget malahan, perhatian, sweet, pokoknya top markotop deh dia, tapi meskipun dia ga taat sama peraturan, dia itu orangnya cinta damai (heheheh).Aku belum pernah ngeliat dia berkelahi, dia sepertinya lebih suka kedamaian, tempat-tempat yang tenang dan semacam hal itu lah. (buktinya senyum nya aja bisa mendamaikan hati, apalagi orangnya, eaaaakk).Oh iya, Arkan juga suka Permen sama seperti ku (hehehe), dia kalau beli permen ga nanggung - nanggung, langsung beli seplastik (anak orang kaya mah auranya emang beda) bisa dibagiin ke semua anak kelas, cuma dia nya ga mau berbagi (pelit nya
Ini tentang kita, kamu masih ingat ketika kamu sedang memperhatikan ku dari jauh, aku tahu dan aku sadar itu, aku hanya merasa biasa saja (mungkin karena aku belum pernah pacaran atau bagaimana aku tidak tahu).Kamu masih ingat, ketika kamu menawarkan tumpangan padaku, dengan nada bicara mu yang sopan dan sangat hati-hati, namun aku menolak nya karena kita baru kenal.Kamu masih ingat, ketika aku ikut memakai lipstik dan bedak karena memang pada saat itu aku sedang mengisi acara tarian Daerah (17 agustus biasanya pakai acara tarian Daerah untuk penutupan acara). Terus kamu bilang "kamu lebih cantik kalau ga pakai makeup" Dan sejak saat itu, aku mendengarkan kata-katamu sampai sekarang. Banyak hal yang kita lalui meskipun ya begitulah, hanya hal-hal yang biasa saja namun berkesan sampai sekarang.Bel berbunyi untuk masuk kelas, sekarang jam pelajaran ketiga (kami memiliki empat mata pelajaran dalam sehari).
Namanya sebut saja lia, orang yang menjadi jembatan dari hubungan ku dengan nya.Lia sangat cantik (bahkan aku mengakui bahwa dia memang sangat cantik) banyak sekali orang yang menyukai nya, baik senior maupun junior di sekolah (yah maklum lah, orang cantik mah banyak yang naksir).Arkan, dia teman sekelasku yang sangat menyukai lia, namun dia terlambat mengungkapkan rasanya, sebelumnya dia bercerita dengan teman akrab nya, sebut saja leo, dia bercerita tentang bagaimana dia sangat menyukai lia dan ingin menyatakan perasaannya terhadap lia. Leo bertanya kepada Arkan "itukan masih ada nisa, kenapa harus lia? Nisa itu cantik + pintar loh" ucap leo.Iya nisa itu cantik, tapi dia itu pintar leo, ucap Arkan (dia merasa tidak pantas kalau seandainya dia sampai jatuh cinta pada nisa, seorang gadis populer, cantik, pintar dan hampir sempurna itu). Namun takdir berkata lain, Tuhan mendekatkan Arkan dan aku dalam waktu singkat, bahkan aku