Selesai sarapan Bima dan Silvia pergi ke ruang TV untuk menonton TV bersama. Bima tiduran di paha Silvia sambil mengelus tangan lembut istrinya itu.
Silvia juga membelai dengan lembut pipi suami yang sudah sangat lama dia idam idamkan itu. [Latihan libur dulu bos! aku mau upgrade level dungeon dulu] 'Baiklah bob.' jawab Bima hanya nurut. "Tidur ya?" tanya Julian dengan suara pelan. Silvia menganggukkan kepala. "Kayaknya beneran pusing, nih, nanti habis makan siang suruh minum." bisik Julian. "Makasih ya." ucap Silvia berbisik. Julian mengacungkan jempolnya lalu pergi meninggalkan mereka berdua yang terlihat sangat mesra. "Istirahat ya bi." gumam Silvia tersenyum manis sambil mengelus pipi Bima. Silvia menatap dalam dalam tato di punggung tangannya, dulu dia selalu berdoa untuk di jodohkan dengan pemilik nama di tatonya. Ternyata kini dKeesokan harinya, Bima bangun pukul 05.00, berganti pakaian olahraga lalu pergi Jogging bersama Pom dan Piu. Bima lari keliling komplek untuk pemanasan sebelum gym.Setelah puas jogging, Bima pun kembali ke basecamp. Dia pergi ke ruang gym pada pukul 06.00 yang ternyata sudah ada Silvia di sana dengan pakaian olahraga yang lebih tertutup dari yang lainnya."Kamu gak gerah yang pakai itu?" tanya Bima sambil menyiapkan beban barbell."Enggak, yang penting gak terbuka aku gak masalah." jawab Silvia sambil lari di treadmill.Bima tersenyum puas lalu mulai angkat beban, Bima fokus melenturkan kedua lengannya supaya saat bertarung bisa bergerak secara lentur.Puas dengan Barbell, Bima pindah ke pull up barbar untuk melatih otot bagian atas yang terasa sangat kaku. Bima terus berolahraga dengan fokus penuh sampai tidak menyadari kalau Silvia telah pergi.Bima beristirahat pukul 07.00, dia duduk lesehan sambil minum air mineral dingin ya
Mereka di latih dengan sangat keras oleh Kong dan Zhong, keduanya tidak memandang gender. Pria wanita keduanya hajar habis habisan dari mental sampai fisik. Makian, hinaan, dan pukulan keduanya layangkan sampai membuat Ria menangis karena tidak tahan. Bukannya di tenangkan, keduanya malah semakin memarahi Ria dan menampar pipi Ria berkali-kali. Mereka terus melakukan beberapa kali blunder saat latih tanding, tentu saja Kong dan Zhong langsung mengamuk. Cacian, makian, dan pukulan mereka layangkan setiap mereka terkena serangan dan sebagainya. Di sisi lain, Bima tidak ada bedanya. Bima di Alam Jiwa benar-benar di latih dengan sangat keras oleh Smith. Peforma Bima dalam pertarungan benar-benar menurun, hal inilah yang membuat Smith sangat marah. Bima terus di tekan supaya kembali ke masa prime nya, Smith yang di bantu Sistem sebagai analisis terus menekan Bima dalam pelatihan kerasnya. "Bodohh! hoy! fokus! foku
"Paman! aku butuh motivasi! paman jangan bermesraan!" ucap Jason dengan wajah yang sangat putus asa.Bima berdiri, dia berjalan menghampiri Jason lalu...Buaghhhhh...."Kau pria kan? pria tidak butuh motivasi, motivasi hanya membuat otakmu penuh! pria bisa membuktikan kalau dirinya kuat tanpa motivasi siapapun!" ucap Bima memukul keras perut Jason."Teriakan padaku kalau kau bisa kuat dengan kerja kerasmu!" teriak Bima."Aku bisa kuat dengan kerja kerasku!" ucap Jason lirih karena rasa sakit di perutnya.Plakkk...."Yang keras bodoh!!!" teriak Riski di depan wajah Jason setelah menamparnya."Aku bisa kuat dengan kerja kerasku!" ucap Jason lebih keras."Lebih keras!!!" teriak Kevin memukuli kepala Jason menggunakan tulang ayam."Aku bisa kuat dengan kerja kerasku!!!" ucap Jason sedikit berteriak."Kurang keras sialan!" teriak Bima."Aku bisa kuat dengan kerja kerasku!!!!" teria
Bima dan Silvia duduk di meja makan yang sudah kosong, entah sudah berangkat duluan atau kemana teman-teman mereka itu. "Udah jam 9, acaranya mulai jam 10, buruan yang." ucap Bima. "Berangkat sekarang aja bi, nanti beli makan di jalan." usul Silvia. "Ya udah, ayok." ajak Bima. Keduanya pun berangkat menuju stadion tempat di adakannya pameran Hunter. Stadion ini sangat besar dan megah, posisinya tidak jauh dari gedung Asosiasi Hunter pusat. Sesampainya di lokasi, Bima mengantarkan Silvia membeli makan sambil menelepon temannya. "Halo, dimana? aku dah sampek." ucap Bima menelepon Rizal. "Ya ya, aku tunggu." ucap Bima menutup telepon. "Makan sini aja, Rizal sama Lidia mau ke sini." ucap Bima pada Silvia. "Ohh ya udah." jawab Silvia. Keduanya pun memakan sate ayam pesanannya di sana sambil menunggu Rizal dan Lidia datang. Tak lama, Bima da
Semua anggota tim Junior telah menunjukkan taringnya pada seluruh orang, kini tinggal Jason seorang yang belum maju."Ayo maju sana!" ucap Riski."Aku tidak percaya diri ayah! aku grogi!" ucap Jason."Payah sekali!" ucap Riski kesal.Buaghhhhh...."Keluar! tunjukkan semua hasil latihanmu! perlihatkan kalau tim Junior tidak bisa di sepelekan!" ucap Bima mencengkram kerah Jason.Plakkk...."Kau kuat sialan!!!" teriak Julian menampar pipi Jason."Tunjukan padaku!!" teriak Albert."Yaaaa!" teriak Jason bisa kembali mendapatkan kepercayaan dirinya."Maju! bela ibumu!" teriak Bima mendorong Jason keluar."Arghhhhh!" teriak Jason berjalan keluar dengan aura yang sangat mengerikan.Seluruh hunter yang melihat perlakuan para senior terhadap Junior mereka hanya bisa menggelengkan kepala. Tidak ada sikap lembut di dalam guild itu, dari nama saja sebenarnya sudah mencerminkan isinya.
Mereka semua tertidur pulas walaupun beberapa kali terjadi ledakan besar. Hal ini membuat hunter lain kebingungan, bagaimana bisa mereka tidak bangun saat terjadi ledakan ledakan besar di arena.Sampai akhirnya giliran Tim Senior tampil dan MC sudah berkali-kali memanggil mereka dari atas arena. Karena tidak ada yang keluar, Leon pun terpaksa menghampiri mereka di belakang."Astagaaa...malah tidurr!" gumam Leon menepuk jidatnya."Kebakaran!!!!" teriak Leon yang langsung membangunkan mereka semua termasuk Bima."Mana mana?!" teriak Riski panik."Ck! cepat bangun! sekarang giliran kalian!" ucap Leon kesal."Hoammmm....jul! kau duluan jul!" ucap Bima sambil menguap."Hoammm...." Julian menguap, dia berdiri meregangkan tubuhnya lalu berjalan keluar setelah segar kembali.Julian naik ke atas arena dengan gemuruh penonton yang terlihat lebih banyak dari sebelumnya. Dengan jubah hitam berlogo guild dan topeng Hannya an
Bima melesat dengan Perfect Susano'o yang berukuran sangat besar dan menyamai ukuran Naga itu."Hydra! kapan kau bangkit sialan!" teriak Bima langsung melesat membantu Silvia.[Sialan, kapan dia bangkit ya? padahal dulu sudah aku musnahkan]Pertarungan dahsyat pun pecah, duet antara Bima dan Silvia yang mengendalikan Titan penguasa Api membuat Hydra sangat kewalahan.Hari yang seharusnya bahagia kini berubah menjadi mencekam dan penuh dengan tangis pilu karena kehilangan orang-orang terdekat."Lawanmu aku Ashura!" teriak seekor monster bertubuh manusia, berkepala gurita, dan memiliki sayap elang melesat menyerang Bima.Bima dengan sigap langsung melompat mundur menarik Silvia yang sangat fokus menyerang Hydra."Kamu sanggup lawan Hydra?" tanya Bima dengan nafas terengah-engah."Serahkan padaku!" jawab Silvia tegas."Baiklah!" ucap Bima melesat menyerang monster aneh itu.Silvia pun sama, dia ik
Keesokan harinya, Bima bangun agak siang karena masih merasakan lelah. Setelah bangun tidur, Bima langsung pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka dan gosok gigi.Setelah segar, Bima langsung pergi ke ruang makan untuk sarapan. Bima berjalan perlahan-lahan karena luka di kaki kanannya yang masih dalam tahap penyembuhan."Loh, udah bangun bi, tadi panggil aku aja biar aku ambilin makan." ucap Silvia berlari membantu Bima berjalan."Aku gak lumpuh yang." ucap Bima yang membuat Silvia terkekeh pelan."Bukan gitu maksud aku biii!" ucap Silvia terkekeh."Kok sepi? yang lain kemana?" tanya Bima."Udah jam segini nak, tim Junior udah berangkat ambil misi, tim Senior lagi latihan di belakang." jawab Diana."Habis sarapan aku pergi ya, kamu jaga diri." ucap Bima pada Silvia."Iya bi, kamu tenang aja, aku bakalan jaga diri." jawab Silvia.Bima tersenyum dan mulai makan makanan yang sudah Silvia siapkan. Selesai
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem