Bima yang masih dalam posisi terluka parah pun memutuskan untuk tidur sebentar di bawah pohon.
"Bob, bangunkan aku jam 5 sore ya." ucap Bima.[Lukamu bos?]"Biarkan saja, kau juga harus istirahat." jawab Bima.[Baik bos]Akhirnya Bima pun terlelap, saking lelahnya Bima sampai ngorok dan ngiler. Pukul 17.00, Bima terbangun karena alarm dari sistem.Bima mengumpulkan nyawanya lalu beranjak pergi masuk ke Alam Surgawi. Dia tersenyum tipis melihat sistem yang sudah masuk ke wujud manusia sedang ikut berpesta bersama Kong dan lainnya."Bos! kau mau ikut pesta?!" tanya Kong."Beri aku sepiring saja, aku sedang tidak nafsu makan." jawab Bima duduk di bawah pohon."Baiklah!" jawab Kong.Sistem pun memberikan sepiring daging dan segelas es sirup lalu kembali ikut berpesta.'Sial! badanku jadi nyeri semua!' batin Bima kesal.Bima buru buru menyelesaikan makannya lalu berpamitan untuk puKeesokan harinya, Bima bangun pagi pagi buta untuk mengecek luka lukanya."Haihhh...mana bisa aku keluar kalau kek gini!" gumam Bima kesal.[Mau ke tempat Demian bos?]'Iya.' jawab Bima sembari mengganti perban.[Lumayan jauh bos, pakai portal pun juga susah kalau masih di alam Dewa. Lebih baik istirahat dulu saja, paling agak sore kau bisa berangkat]'Baiklahh..' jawab Bima pasrah."Hemph...bubuy...." panggil Jennifer yang terbangun karena mendengar suara kresek-kresek."Hem? kenapa?" tanya Bima menengok."Sakit buy..hiks..." rengek Jennifer manja."Bentar ih!" ucap Bima tetap fokus mengganti perban pada luka lukanya.Setelah semua beres, Bima pun beranjak menghampiri Jennifer yang duduk bersandar di kasur."Peyukkk..." rengek Jennifer sambil meregangkan tangannya."Udah tante tante masih manja!" ucap Bima kesal."Ihhh!" seru Jennifer kesal dan mengigit lengan Bima s
Di kamar, Bima hanya melamun di balkon kamar dengan rasa mual di perutnya. Hal ini membuat Bima tidak nafsu rokok ataupun minum, jadi Bima hanya duduk diam tidak melakukan apapun di balkon.Sampai sore harinya, lamunan Bima terbuyar karena sentuhan lembut Jennifer di pundaknya."Kamu sakit?" tanya Jennifer lembut."Hem? enggak kok hehe.." jawab Bima tersenyum canggung."Sudah makan?" tanya Jennifer."Belum, aku lagi gak nafsu makan." jawab Bima."Makan yuk, aku udah lebih enakan ini, laper juga." ajak Jennifer."Kamu udah mandi kah?" tanya Bima."Kamu bengong sampai gak denger suara air hihihi...udah ayo makan dulu." jawab Jennifer terkekeh geli."Aku anter aja ya, bener bener gak nafsu makan aku." ucap Bima."Iya, ayok." jawab Jennifer tersenyum manis.Keduanya pun keluar dari kamar menuju ruang makan, sesampainya di ruang makan, mereka di sambut oleh Julian yang juga baru bangun dari
Saat membuka mata, Bima melihat kalau dia sedang berada di kamar dengan di kelilingi oleh keluarga dan teman temannya."Bisa kalian keluar? aku ada pekerjaan penting." ucap Bima langsung duduk bersila dan menutup matanya."Cepat keluar!" ucap Fergie langsung berlari keluar tanpa memikirkan orang-orang di sekitarnya yang panik.Saat berada di luar kamar, mereka langsung memarahi Fergie dengan sangat kesal karena memikirkan dirinya sendiri."Dasar pak tua sialan!" gerutu Amon kesal."Hehehehe....aku sudah tua, jadi harus menyelamatkan dirku sendiri terlebih dahulu."Lalu kau membiarkan para generasi muda ini mati? begitu?! sialan!" ucap Aron kesal.Pletak..."Hey! jaga sopan santun mu pada sesepuh ini!" ucap Fergie kesal dan menjitak Aron."Ampun puh sepuh." ucap Aron langsung meminta maaf."Ya begitu!" ucap Fergie tersenyum senang.Di sisi lain, saat ini Bima sedang berada di ruang Hampa miliknya. Bima melihat dengan kedua mata kepalanya sendiri kalau semua energi di dalam tubuhnya sal
Keesokan harinya, Bima bersama Albert pergi berdua ke dimensi tempat Yan tinggal dahulu. Bima membangun sebuah tugu peringatan kematian dari roh spiritual pendiri clan Nara.Setelah berdoa untuk mendiang Yan dan istrinya, Bima dan Albert pun istirahat di gubuk tua tempat Yan dan istrinya tinggal dahulu."Kau sudah pernah bertemu dengannya?" tanya Bima."Belum kak, memang kau sudah?" tanya Albert balik."Sudahlah, makanya aku buat tugu peringatan di dimensi ini." jawab Bima sambil menyulut rokoknya."Bagaimana sifatnya? aku mau tau." tanya Albert sangat penasaran."Dia seperti kakek tua biasanya, cuma auranya berbeda. Lebih pekat dan mengerikan, kalau kau pernah merasakan aura ayah ketika sedang marah besar di peperangan, persis seperti itu. Tapi di balik aura mengerikan itu, dia adalah kakek yang sangat baik dan penyayang." jawab Bima mulai bercerita."Dialah yang buat pikiranku terang, dia yang buat aku terus bersyukur apapun yang aku terima. Dia yang menyadarkan aku dari sifat rakus
Keesokan harinya, saat Bima sedang asik berendam di bathtub, tiba tiba pintu di dobrak oleh Jennifer yang sudah tidak memakai sehelai pakaian."Hey!" seru Bima langsung menutupi ular pitonnya yang sedang tertidur nyenyak."Bubuy! aku kangen sama ular kamu buy!" ucap Jennifer langsung duduk di atas tubuh Bima yang sedang rebahan di dalam bathtub.Karena tidak tega dengan Jennifer, Bima pun melayaninya dengan senang hati. Keduanya pun melakukan pergulatan pagi hari dengan sangat panas di dalam kamar mandi.Setelah 3 ronde, keduanya pun lanjut mandi dan setelah mandi mereka langsung keluar dari kamar mandi. Keduanya berganti pakaian lalu keluar kamar untuk sarapan bersama.Saat sampai di ruang makan, Bima di buat kaget karena melihat tiga sahabat lamanya yang duduk di sana dan makan dengan senyum merekah.Bima tersenyum tipis dan duduk di kursi kosong yang tersedia khusus untuknya dan Jennifer."Ayah dan ibu kenapa telat? a
Bima bersama Adel pergi ke halaman belakang di mana banyak sampah dedaunan berserakan di sana karena belum waktunya di bersihkan."Kamu bersihkan semua sampah di area ini, kalau sampai jam makan siang belum selesai, kamu tidak boleh makan permen selama satu minggu." ucap Bima."Jangan permen ayah! aku mohon!" ucap Adel memohon."Loh! berani membantah ayah?!" tanya Bima tegas."Tidak ayah!" jawab Adel langsung berlari mengambil peralatan bersih bersih dan memulai hukumannya.Bima duduk di bangku taman sambil mengawasi Adel yang sibuk memunguti sampah daun dan di taruh di tong sampah.[Kalau tidak di begitu kan dia akan menganggap semua barang yang tidak ada namanya miliknya bos]'Kau tau itu.' ucap Bima mengangguk pelan.3 jam kemudian, Adel pun telah selesai membersihkan sampah di area yang Bima tunjuk. Kini Adel sedang duduk beristirahat minum air mineral yang Bima berikan."Ingat! jangan sampai kamu a
Setelah cukup tenang, Bima pun pergi ke ruang TV untuk menemui yang lainnya."Lah, kosong." gumam Bima aneh."Kamu cari siapa?" tanya Jhon."Anak anak pada di mana ya?" tanya Bima menengok ke arah Jhon."Di kamarnya lah, kamu WA aja satu satu suruh turun." jawab Jhon."Ohh oke." ucap Bima duduk di sofa dan menghidupkan TV."Mending buat grup bim, jadi kamu gak perlu teriak teriak panggil mereka. Grup WA biar gampang komunikasi aja." ucap Jhon ikut duduk di sofa."Ini Bima baru buat." jawab Bima masih fokus pada ponselnya.Bima menyuruh semua teman-teman dan anak mereka untuk berkumpul di ruang TV karena akan di adakan rapat dadakan.10 menit kemudian semua teman teman Bima sudah berkumpul di ruang TV. Mereka ada yang duduk di sofa dan ada yang duduk di karpet sambil mendengarkan Bima."Apa?" tanya Riski menyulut rokoknya."Gini, aku ada rencana mau bikin guild ini jadi dua tim, tim sen
Bima tertidur sangat pulas dari pukul 11.00 sampai pagi hari berikutnya. Jennifer sudah mencoba membangunkan Bima berkali-kali namun Bima tetap tidur pulas sambil memeluk guling.Keesokan harinya, pukul 04.00 Bima terbangun dari tidurnya dengan kondisi linglung."Jam berapa ini?" gumam Bima sambil menguap.[Jam 4 pagi bos]"Hoammmm....masih jam segini." ucap Bima kembali rebahan dan memeluk Jennifer.Bima kembali tidur sampai pukul 07.00, bangun tidur, Bima langsung pergi mandi supaya rasa malasnya hilang. Selesai mandi, Bima berjalan keluar kamar untuk mencari Jennifer yang sudah entah kemana."Makan dulu nak." ucap Diana saat melihat Bima baru turun dari tangga."Jen kemana bun?" tanya Bima."Loh, daftarin Adel kan." jawab Diana."Katanya besok." ucap Bima aneh."Ya bunda gak tau, tadi perginya sama mamah kamu kok." jawab Diana."Ohh ya udah, Bima mau makan dulu." ucap Bima berlalu p
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem