Share

Bab 112

Keesokan harinya, Bima bersama Albert pergi berdua ke dimensi tempat Yan tinggal dahulu. Bima membangun sebuah tugu peringatan kematian dari roh spiritual pendiri clan Nara.

Setelah berdoa untuk mendiang Yan dan istrinya, Bima dan Albert pun istirahat di gubuk tua tempat Yan dan istrinya tinggal dahulu.

"Kau sudah pernah bertemu dengannya?" tanya Bima.

"Belum kak, memang kau sudah?" tanya Albert balik.

"Sudahlah, makanya aku buat tugu peringatan di dimensi ini." jawab Bima sambil menyulut rokoknya.

"Bagaimana sifatnya? aku mau tau." tanya Albert sangat penasaran.

"Dia seperti kakek tua biasanya, cuma auranya berbeda. Lebih pekat dan mengerikan, kalau kau pernah merasakan aura ayah ketika sedang marah besar di peperangan, persis seperti itu. Tapi di balik aura mengerikan itu, dia adalah kakek yang sangat baik dan penyayang." jawab Bima mulai bercerita.

"Dialah yang buat pikiranku terang, dia yang buat aku terus bersyukur apapun yang aku terima. Dia yang menyadarkan aku dari sifat rakus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status