Bima berkeliling melihat beberapa Mansion rekomendasi dari sistem. Sudah 3 Mansion Bima cek, namun tidak ada satupun yang sesuai dengan kebutuhan guild.
"Jauhnya bob!" ucap Bima di tengah perjalanan menuju Mansion ke 4.[Dari Jakarta Timur ke Selatan bos! dari pada harus berurusan dengan keluarga Stanford]"Kasihan Adel blokk! masa mau PAUD aja harus ke Jakarta Timur!" ucap Bima.[Tinggal pindah, kan ada cabang PAUD di Jakarta Selatan bos! PAUD tempat Adel itu milik Organisasi yang besar, jadi kalau mau pindah bakal gampang dan yang utama tidak harus bayar lagi]"Transfer murid gitu?" tanya Bima.[Nahh! itu yang aku maksud!]"Baiklah kalau gitu." ucap Bima.Hampir 1 jam Bima melakukan perjalanan dari jakarta timur ke jakarta selatan, padahal biasanya hanya 30 menit saja. Hal ini di karenakan macet parah yang ada di mana mana akibat dari demo besar besaran yang di lakukan oleh masyarakat."Haihhhh! sampaBima duduk di ruang TV menonton berita sambil menunggu makan malam tiba. Bima menonton berita besar mengenai keaktifan guild legendaris miliknya.Berbagai macam reaksi Bima lihat, dari yang sangat senang sampai sangat membenci kebangkitan sebuah legenda. Dari semua reaksi tersebut, Bima tidak terlalu memikirkan, Bima hanya cuek saja dan terus menonton nya."Kau kecelakaan cok?" tanya Rizal yang datang sambil merokok."Hooh." jawab Bima."Kok bisa anjirr!" ucap Rizal heran."Ngebut terus hilang kendali, nabrak pembatas jalan terus ngeguling dah." jawab Bima."Patah tulang?" tanya Rizal."Hooh, bocor juga palaku." jawab Bima."Parah cok!" ucap Rizal menggelengkan kepalanya."Gimana tadi? lancar?" tanya Bima mengalihkan topik."Lancar kok, Ria, Bella, sama Kelly juga cepet buat belajar. Mereka udah ada bakat sebenarnya, tinggal moles dikit dah jadi." jawab Rizal."Udah setoran ke Lidia kan?" tanya Bima."Om Tigers yang urus semua administrasi tadi, aku gak paham." jawab Rizal."Oh iya, b
"Kau udah beresin ruang rapat kan jul?" tanya Riski."Udah, udah beres semua, barusan tante Berli keluar buat beli beberapa perlengkapan buat ruang rapat. Kayak proyektor, komputer, dan lain-lain." jawab Julian."Duit siapa cok?" tanya Bima."Kas guild lah, uang kita melimpah ruah bro!" jawab Riski memainkan alisnya."Istrimu bakalan sibuk sih ris." ucap Bima."Gak papa, dia malah seneng banget bisa bantu perkembangan guild. Dia pernah cerita kalau kerja sama kau itu salah satu impiannya sejak lama." jawab Riski."Bintang bro! kau dengar gak jul! aku punya fans cok!" ucap Bima sangat bangga."Lain kali jangan cerita gitu lagi, aku muak dengar kesombongannya!" ucap Julian pada Riski."Aku menyesal." ucap Riski datar.Mereka terus berbincang-bincang sampai akhirnya ketiganya di panggil oleh Berliana. Mereka bertiga pergi mengikuti Berliana setelah mematikan TV di gazebo."Kalian setting ya, sesuaikan dengan kebutuhan." ucap Berliana saat Bima, Riski, dan Julian masuk ke ruang rapat yang
Setelah menutup rapat, Bima pun pergi ke ruang TV untuk lanjut menonton TV."Mau makan apa buy?" tanya Jennifer."Apa adanya aja, terserah kamu mau masak apa." jawab Bima."Okey." ucap Jennifer dan pergi ke dapur.'Jadi gak pd gini ya aku bob, sialan!' batin Bima kesal.[Kau sudah lama tidak bertarung secara all in bos, jadi wajar kau ragu dengan kemampuanmu sendiri]'Masuk akal jawaban mu.' ucap Bima.Tak lama kemudian, Julian ikut duduk menonton TV bersama Doni."Kau kenapa?" tanya Julian aneh dengan raut wajah Bima."Enggak, cuma agak grogi aja. Udah lama banget gak gelud." jawab Bima."Bawa santai aja, lagian besok lawannya juga enggak sekuat itu." ucap Julian.Bima hanya mengangguk pelan dan fokus menonton TV. Sampai akhirnya jam makan malam pun datang, mereka mematikan TV dan segera pergi ke ruang makan."Indah mana jul?" tanya Bima saat menyadari tidak ada Indah di sana
Mereka pergi ke depan Asosiasi yang terdapat portal berwarna merah. Portal itu terus menerus mengeluarkan aura yang sangat mengerikan, bahkan Kevin di buat muntah muntah karena aura negatif portal tersebut."Kalian ke Asosiasi saja, lihat dan perhatikan dari sana. Ini di luar kemampuan kalian." ucap Bima pada tim Junior."Baik!" jawab mereka serempak lalu pergi kembali ke Asosiasi."Kita tunggu di belakang saja kek, di sini terlalu banyak resiko." ucap Bima berjalan pergi menjauhi portal.Bima dan yang lain menunggu di halaman Asosiasi sambil menyiapkan senjata mereka. Bima duduk bersila di depan pedang Yin Yang miliknya."Sudah lama aku tidak memakai kalian." gumam Bima tersenyum tipis."Ris! agak sinian anjink!" panggil Julian saat melihat Bima melukai jempolnya.Riski yang memang sudah sedikit berpengalaman dengan Bima langsung berlari menghampiri Julian membawa sabit dan busur panahnya."Lupa aku cok!" ucap
"Tunjukkan taring kalian sialan!" teriak Bima terus menyerang Tiamat dengan sangat brutal."Tidak semudah itu bajingannnn!" teriak Tiamat mengarahkan pukulan ke dada Susano'o yang membuat Bima melompat mundur untuk menghindar.Bima menatap Tiamat yang sudah bonyok dan tersenyum sambil terengah-engah. Namun senyuman Bima langsung pudar ketika melihat Tiamat dalam satu menit mampu meregenerasi seluruh lukanya dan bertambah besar 2x lipat dari Susano'o Bima."Brengsek! paru paru surya bikin repot!" gumam Bima kesal.[Hahahaha....makanya olahraga bos!]"Mulai besok aku mau rutin latihanlah! biar gak gampang capek gini!" gumam Bima.Bima meminum potion pemulihan lalu membuka segel kekuatan sebanyak 1000% yang langsung membuat tanah kembali bergetar dan suasana semakin mencekam."Hahahaha....kau hanyalah dewa sampah Ashura! kau tidak berkutik di hadapanku! ternyata cerita cerita yang sudah menyebar hanyalah omong kosong belaka
Booommmm....Booommmm....Di sisi lain, Bima sedang bertarung melawan ribuan monster kelas Kaisar Dewa Iblis yang ukurannya sangat besar dan kekuatannya luar biasa dahsyat.Bima berkali-kali di buat gagal saat ingin melakukan kombinasi energi dan elemen. Tubuh Bima masih belum terkena luka, jadi Bima masih bisa mencoba coba kekuatannya."Brengsek!" teriak Bima lalu melesat kembali menyerang.Buaghhh.....Buaghhh....Tang....Bima yang terkejut langsung melompat mundur dengan mata melotot."Baru kali ini aku gagal menebas makhluk hidup!" gumam Bima tidak percaya.[Fokus bos fokus! kau harus menyadari semua kelemahanmu!]Bima kembali mencoba untuk menyerang, namun kini dia mengalirkan energi ke dalam pedangnya. Ternyata berhasil, Bima melanjutkan membunuh para monster dengan sedikit kesusahan karena banyak ilmu mengenai dunia monster yang Bima lupakan."Banyak celah ya ternyata!
Keesokan harinya, Bima bangun lebih pagi dari biasanya, pagi itu Bima bangun pukul 05.00. Bima ganti pakaian olahraga lalu segera pergi joging sebagai permulaan dari latihan beratnya hari ini. Bima berlalu keliling komplek di temani Pom dan Piu yang Bima beri rantai supaya mudah di kendalikan. "Hahhhh....segar sekali udara pagi hari!" ucap Bima yang sedang duduk beristirahat di taman komplek sambil minum air mineral. [Hari ini kita latihan di alam Surgawi ya bos, nanti kau juga bisa memutuskan untuk masuk ke dungeon level 10 atau tidak] "Baiklah bob." jawab Bima. Setelah cukup beristirahat, Bima pun lanjut jogging menuju basecamp. Sesampainya di basecamp Bima langsung pergi ke ruang olahraga untuk pemanasan. "Harus semangat!" gumam Bima ketika rasa sakit di beberapa lukanya kambuh. "Demi menyempurnakan tugas terakhir! aku harus kuat! di kehidupan ku selanjutnya aku harus menjadi
Setelah selesai pengobatan, Bima pun keluar dari Alam Surgawi untuk mengisi perutnya yang keroncongan. Bima berjalan santai ke ruang makan, saat membuka tudung saji, lagi lagi tidak ada lauk di sana.Bima membuka ponselnya untuk melihat jam, ternyata Bima keluar dari alam Surgawi pukul 13.00. Tapi kenapa tidak ada sisa makanan di sana. Tidak mau menambah beban hidupnya, Bima pun memilih untuk membeli makanan lewat online.Bima berjalan ke teras depan untuk memikirkan mau makan apa siang ini."Makan apa ya? seafood? ayam? sop iga? atau apa?" gumam Bima sambil scroll aplikasi ijo."Cumi goreng tepung ama gurame asam manis enak dah keknya! minumnya cola! beegghhhh!" gumam Bima langsung memesan dua menu tersebut dan menunggu kedatangannya.Saat sedang menunggu kedatangan makanannya, datanglah Jennifer bersama Adel dan pria kemarin malam mengendarai mobil. Mereka bertiga lewat begitu saja seperti tidak mengenali Bima.Di susul Kevin d