Alam Semesta benar-benar menjadi tenang setelah kejadian pembantaian para Dewa Dewi Penguasa. Hal ini membuat seluruh makhluk hidup sadar akan kebusukan dari Dewa Dewi Olympia.
Mereka beramai-ramai mengirimkan do'a terhadap Bima supaya bisa di bebaskan lebih cepat. Seluruh makhluk hidup juga menetapkan hari di mana Bima membantai para Dewa Dewi penguasa sebagai hari suci dimana kehidupan aman dan tentram akan terbentuk.Di saat seluruh makhluk hidup menjalani kehidupannya dengan tentram, Bima di dalam gunung Olympia malah sebaliknya. Dia merasa sangat tertekan karena mengingat kematian tragis David dan mayat mayat di Kerajaan Valhalla.Di sinilah titik terendah dalam kehidupan Bima, dia merasa sangat tersiksa, tidak ada orang yang bisa dia jadikan tempat bercerita, sistem yang katanya melekat pada jiwanya pun entah kemana sekarang.Di dalam gunung yang sepi, sunyi, dan gelap Bima terus menangis saat mengingat kematian orang-orang terdekatnya. BimaBertahun-tahun berlalu begitu cepat, Silvia juga sudah bahagia bersama Rio. Riski pun juga telah memiliki anak yang dia beri nama Jason.Mereka membesarkan anak mereka penuh kasih sayang, tiga serangkai itu juga sering mengambil misi yang di tawarkan oleh Alex sebagai pemimpin dari alam Dewa.Hal ini bisa mereka gunakan sebagai ladang latihan supaya kekuatan mereka tidak menurun dan berharap malah bisa meningkat.Mereka juga bisa hidup bahagia dan aman karena tidak ada gangguan dari wartawan, monster, dan sebagainya. Namun berbeda dengan Bima.Bima yang sekarang sedang berada di dalam Alam Surgawi merasakan hidup yang 180° berbanding terbalik dengan teman-temannya.Bima memaksakan diri untuk mencapai titik maksimal dari persenan kekuatannya. Bima setiap hari harus menyiksa diri demi mencapai target di waktu yang tepat.Angkat beban, latihan fisik, latihan berpedang, latihan reflek, pembentukan energi/elemen, latihan semua senjata
Mereka makan siang dengan nikmat, makan siang yang di selingi obrolan hangat layaknya keluarga pada umumnya. Selesai makan Bima yang masih memiliki urusan di Alam Dewa pun berpamitan. "Sering sering kemari ya!" ucap Adrian. "Iya ayah!" jawab Bima lalu menghilang begitu saja. "Haihhh...dia sudah semakin kuat dan dewasa!" ucap Adrian tersenyum senang. "Aku akan ikut dengannya, kakak di sini saja, aku akan mendampingi Bima." ucap Smith. "Aku titip anakku ya." ucap Adrian. "Tenang kak, dia sudah aku anggap adikku sendiri." ucap Smith memeluk Adrian lalu menghilang begitu saja. Bima yang sudah berada di alam Dewa langsung melesat dengan kecepatan penuh mencari aura Drago. [Ke Kerajaan Valhalla bos] "Baiklah." jawab Bima menambah kecepatannya. Woshhhhh... Bima melesat layaknya sebuah cahaya di atas langit, hanya dalam waktu 10 menit, Bima telah sampai di Kerajaan Valhal
Tigers yang melihat sifat Bima yang berubah 180° dibuat kagum bercampur bingung. Belum lagi saat dia merasakan aura mengerikan dari tubuh Bima yang belum pernah dia rasakan seumur hidupnya."Itu wujud Ashura?" tanya Tigers merinding."Iya, tampan bukan? itulah kakaku." jawab Albert tersenyum."Lebih ke mengerikan sih, giginya ada taringnya." ucap Tigers."Namanya juga setengah Iblis." jawab Albert."Dia berkembang menjadi lebih mengerikan ya sekarang, aku tidak menyangka." ucap Tigers."Sama." jawab Albert.Bruakkk....Tiba tiba pintu di dobrak dengan sangat keras oleh Riski yang masih dalam keadaan luka luka."Mana?!" seru Riski melihat ke seluruh sudut kamar."Kau telat, dia sudah bergi berkelana." jawab Albert dengan santainya."Arghhhh! sial!" teriak Riski kesal."Sembuhkan dulu luka mu bodoh!" ucap Tigers."Haihhh! baiklah!" jawab Riski pergi dengan rasa kecewa.
Setelah cukup beristirahat, Bima pun memasuki portal hitam itu dengan persiapan yang sudah matang. Dalam sekejap mata, Bima muncul di sebuah rawa rawa yang sudah di tunggu oleh ratusan monster kelas Dewa Neraka.Bima tersenyum tipis lalu melesat menyerang para monster dengan semangat. Tidak ada kesulitan dalam membunuh para monster di sana, namun saat sedang fokus bertarung, Bima sekilas melihat sosok wanita yang terkapar penuh luka parah di bawah sebuah pohon.Bima dengan cepat menyelesaikan pertarungan lalu menghampiri tubuh wanita yang sudah compang-camping dan memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya yang sangat mulus."Sial!" gumam Bima menggelengkan kepala lalu melakukan pengobatan pada tubuh wanita tersebut.30 menit Bima mengobati wanita itu, setelah selesai Bima pun beristirahat di samping tubuh wanita yang sudah Bima tutupi dengan selimut tebal.Bima menghidupkan api unggun, membakar ayam yang sudah dia stok dari lama, lalu memasak
Setelah seharian terbang, akhirnya Bima sampai di lokasi markas para preman. Bima yang tak memiliki banyak waktu untuk mengurus hal hal remeh seperti ini langsung menghancurkan markas dengan bola energi sebesar mobil.Woshhhh...Booommmm...Markas besar itu pun hancur melemparkan ratusan potongan bagian tubuh orang-orang yang ada di dalam markas. Bima tersenyum puas lalu pergi menuju lokasi ke dua, yaitu sekte aliran hitam.3 jam terbang, Bima sampai di lokasi Sekte aliran hitam yang terlihat sedang melakukan pesta besar."Mereka pesta merayakan apa?" gumam Bima bertanya-tanya.[Mereka berhasil membawa naga Kegelapan bos, seekor naga yang menguasai elemen kegelapan paling murni! lebih murni dari milikmu]"Full ya Kong?" tanya Bima.'Full bos! eh! tunggu! aku cek dulu!' jawab Kong.5 menit kemudian, Kong memberikan satu laporan pada Bima.'Ada satu tempat lagi deng bos! sorry! tempatnya sedikit
"Ayo pergi! aku harus menyelesaikan masalahku secepatnya!" ajak Bima berjalan pergi dari aula utama."Sayang, kamu jaga nenek dan kakekmu ya, ibu pergi dulu." ucap Tasya memeluk sang anak."Ibu jalin hubungan yang baik ya dengan ayah baru!" ucap anak itu tersenyum senang."Kamu ini ya! sudah! ibu pergi dulu, ayah, ibu, aku pamit ya! titip Daniel." ucap Tasya pada kedua orang tuanya."Kamu jaga diri ya." ucap Ibu Tasya.Tasya hanya menganggukkan kepala lalu berlari menyusul Bima karena tak mau mendapatkan hukuman dari Aron. Bima menunggu Tasya di gerbang Kerajaan sembari merokok supaya lebih tenang.Setelah Tasya datang, mereka pun berjalan menuju Kerajaan yang mengirimkan permintaan bantuan pada Bima. Di sepanjang perjalanan, mereka tidak melakukan pembicaraan apapun, Tasya pun memperlihatkan wajah jutek dan dingin.'Dia cantik bos sebenarnya, cuma ya begitu.' ucap Kong.'Tt nya kecil! gak asik!' ucap Bima.
Setelah mereka masuk ke dalam Alam Surgawi, Bima pun membuka portal menuju Neraka untuk menemui Hades dan yang lainnya.Woshhhh...Bima muncul di aula Kerajaan Neraka tempat Anubis dan Hades berkuasa."Tuan!" ucap keduanya langsung berdiri dan memberi hormat."Lama tidak bertemu ya!" ucap Bima lega melihat mereka berdua yang baik baik saja."Kapan anda bebas tuan?" tanya Anubis."Sudah lama sih, cuma aku harus menyelesaikan masalah masalah di berbagai Universe." jawab Bima."Anda ingin mengambil alih title Kaisar Neraka tuan? akan saya berikan secara cuma cuma." ucap Anubis."Tidak, aku mau ambil title Dewa Neraka saja, itu untukmu saja." jawab Bima."Tapi selama berabad-abad belum ada yang bisa menguasainya tuan." ucap Hades."Kalian tunggu di sini saja, biar aku yang urus." ucap Bima berjalan ke sebuah ruangan khusus di Kerajaan itu.Bima masuk ke dalam ruangan dan langsung berpindah
Di meja makan, mereka makan siang dengan penuh kebahagiaan. Riski tak henti hentinya bercerita pada Bima tentang title, latihan, dan Kerajaan Petir yang berhasil dia ambil alih.Cerewet sekali, tapi Bima tidak kesal, dia malah senang melihat sahabatnya yang lebih aktif dari biasanya. Bima mendengarkan seluruh cerita Riski sembari makan.Bima juga mendengarkan cerita Julian walaupun tidak seheboh Riski. Julian menceritakan tentang orang tuanya, wilayah kekuasaannya, dan latihan yang selalu dia jalani setiap hari."Oh ya, kemarin kamu menemui Hades kan?" tanya Amon yang membuat Rio kaget."Tidak mungkin! Kerajaan Neraka tidak bisa di masuki sembarangan orang!" ucap Rio sangat tidak percaya."Siapa yang tidak memperbolehkan? Hades itu bawahanku, kalau dia berani menentang ku aku bisa membunuhnya kapanpun dengan mudah." ucap Bima dengan santainya."Kamu ada masalah dengan Hades? atau Anubis?" tanya Amon."Tidak, aku hanya menyelesaikan beberapa masalah saja di sana." jawab Bima."Urusan d