Bima kembali muncul di ruang TV dengan aura yang kembali netral dan wajah yang seperti biasanya. Bima pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri karena hari sudah menjelang malam.
Selesai mandi, Bima turun ke bawah untuk menonton TV, Bima menonton berita yang sedang hangat di negeri ini. Berita kembali menayangkan tentang guild The Beast yang sudah di putus kontrak oleh Asosiasi Hunter Nasional maupun Internasional.Mereka juga menayangkan kerasnya Kevin dan Rizal dalam memilih anggota sebagai pengganti pilar-pilar guild. Berita juga mengumumkan pada masyarakat kalau Guild baru yang bernama The Sky God di tunjuk oleh Asosiasi Hunter Nasional sebagai tim khusus pengganti Guild The Beast.Sedangkan berita tentang guild The Devil's Crew sudah tenggelam dan tidak pernah terdengar lagi selama 3 sampai 4 hari ke belakang."Besok jadi libur kan?" tanya Julian datang menghampiri Bima."Iya." jawab Bima santai."Oke!" ucap Julian mengacungKeesokan harinya, Bima memutuskan untuk mulai melatih mereka dengan keras. Memaksimalkan semua potensi yang ada di tubuh mereka. Tidak hanya fokus pada ketiga temannya, Bima juga melatih dirinya sendiri. Pagi sampai sore melatih ketiga temannya, malam sampai pagi Bima berlatih sangat keras di alam Surgawi. Dua bulan penuh Bima melatih ketiga temannya tanpa mengambil misi, Bima tidak melatih mereka di halaman belakang, tapi di sebuah dimensi khusus yang jarak waktunya adalah 7 hari di dalam dimensi sama dengan satu hari di luar. Dalam dua bulan saja, mereka bertiga sudah ada di puncak kekuatannya, 3x lipat lebih kuat dari kelas Kaisar Alam Semesta biasa. Mode Bankai mereka bahkan bisa dengan mudah membunuh seekor Beast Spiritual kelas Dewa. Ketiganya juga Bima latih membunuh dengan brutal dan sangat sadis. Bima mendidik mereka bertiga menjadi sosok tanpa ampun dan tidak berperasaan terhadap musuh, tap
Keesokan harinya, publik di buat gempar dengan pencapaian guild The Devil's Crew yang mampu menyelesaikan 10 portal kelas Dewa hanya dalam waktu satu malam. Bahkan sekarang penghitungan inti core dan mayat monster masih berlangsung.Berita yang menghebohkan ini tentu saja membuat beberapa guild teratas merasa terancam posisinya. Terutama Guild The Sky God yang sangat takut posisinya di geser.Di basecamp, Arie, Riski, dan Julian langsung terkapar dengan tubuh meriang. Mereka benar-benar sakit setelah seharian penuh bertempur melawan monster.Sedangkan Bima masih tertidur pulas di kamarnya karena kelelahan. Jam 1 siang Bima baru bangun tidur, tubuhnya masih terasa sangat pegal dan lemas, entah kenapa bisa begitu.Setelah mengumpulkan nyawa, Bima pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai mandi, Bima langsung turun ke bawah untuk makan siang."Wuihhh! tongseng kambing! iga bakar!" seru Bima ketika melihat lauk yang ada di ata
Keesokan harinya, Bima terbangun dari tidurnya karena ponselnya yang berdering keras tepat di samping telinganya."Ngent*t! siapa si pagi pagi anjink!" umpat Bima kesal.[Sudah jam 2 siang bos bodoh!]"Halo!" ucap Bima."Turun cok! kau mati apa gimana anjink!" ucap suara dari telepon yang ternyata adalah Riski."Ngantuk bang*at!" ucap Bima malas."Buruan satt!" ucap Riski lalu menutup telepon.Bima ngulet lalu beranjak pergi memasuki kamar mandi, Bima membersihkan dirinya, selesai mandi Bima langsung turun ke bawah."Itu kek anaknya." ucap Riski menunjuk Bima."Apa?" tanya Bima menguap."Ada portal yang kelasnya belum ada di kitab manapun, portalnya ada di pusat kota, dekat sini. Kakek mau kalian ikut menyelesaikan portal ini." jawab Billy."Ogah, males banget, masih pegel pegel ni!!" ucap Bima."Di bilang apa kek! ngeyel sih!" ucap Julian."Berapapun yang kalian mint
Mereka beristirahat di parkiran alun alun kota, menenangkan diri, minum, makan, dan merokok. Arie, Riski dan Julian benar-benar merasakan syok karena merasa kalau tubuh mereka seperti berjalan sendiri."Ayo balik." ajak Bima.Tanpa banyak pertanyaan, mereka pun masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya ke arah Asosiasi. Ketiganya Bima suruh menunggu di parkiran, sedangkan dirinya akan mengumpulkan hasil misi."Tidak ada inti core?" tanya resepsionis."Habis terbakar." jawab Bima datar."B-baiklah." ucap resepsionis langsung buru buru memberikan bayaran untuk pekerjaan mereka.Setelah beres semua, Bima pun menghampiri ketiga temannya yang masih terlihat syok di parkiran. Mereka pun pulang ke basecamp setelah sedikit basa basi.Sesampainya di basecamp, Bima langsung pergi ke kamar untuk mandi."Di segel lagi bob?" tanya Bima yang sedang berendam di bathtub.[Tidak bos, mereka hanyalah clone belaka]
Keesokan harinya, Bima terbangun dari tidurnya karena mendengar sebuah ledakan dahsyat yang sampai mengguncang tubuhnya."Ledakan apa itu?" gumam Bima dengan wajah kaget.[Portal Dewa telah meledak bos, Poseidon yang keluar dari portal dengan ribuan Beast Spiritual tingkat tinggi sebagai pasukannya]"Ck! ganggu aja!" ucap Bima kesal.Bruakkk..."Bima! bangunnnn!" teriak Zoya dengan wajah super panik."Kenapa?" tanya Bima kaget."David! David hilang!" teriak Zoya.'Di culik tuan, anakmu di culik Poseidon tadi pagi pagi buta. Aku tidak bisa menolong karena tembok super tebal di alam ini.' ucap Anubis.'Bajingannnnn!' teriak Bima dalam hati.Tubuh paling dalam Bima yang berisi sebuah kekuatan Iblis yang sangat amat besar pun bangkit. Kekuatan super dahsyat ini belum mau keluar karena ingin Bima sendiri yang mengizinkannya.Bima yang di selimuti amarah langsung berlari keluar kamar dengan
Di khayangan, Bima benar-benar mengamuk, dia membunuh siapapun yang berani menghalanginya. Tebasan, tusukan, bahkan siksaan sadis Bima lakukan demi memuaskan dendam dan amarahnya."Rasakan yang telah aku rasakan!" teriak Bima sambil tertawa keras.Crashh...Crashhh...Jlebbb..Booommmm...Semua bangunan Bima hancurkan sambil tertawa keras, Bima benar-benar menjadi iblis yang sangat di takuti oleh semua makhluk hidup.Bima terus melakukan pembantaian pada para Dewa Dewi tanpa satu orang pun yang berani menghentikannya. Namun saat ingin naik ke gunung Olympia, tiba tiba sosok Budha yang selama ini di segani oleh seluruh Dewa Dewi di alam semesta ini datang dengan wujud asli yang sangat besar dan kuat."Ashura! hentikan perbuatan menjijikkan ini!" teriak Budha."Hahahaha.....kau? mau menghentikan aku? hahahahaha...." ucap Bima tertawa keras."Sayang! hentikan! aku mohon! hiks...." teriak Silvia ya
Alam Semesta benar-benar menjadi tenang setelah kejadian pembantaian para Dewa Dewi Penguasa. Hal ini membuat seluruh makhluk hidup sadar akan kebusukan dari Dewa Dewi Olympia.Mereka beramai-ramai mengirimkan do'a terhadap Bima supaya bisa di bebaskan lebih cepat. Seluruh makhluk hidup juga menetapkan hari di mana Bima membantai para Dewa Dewi penguasa sebagai hari suci dimana kehidupan aman dan tentram akan terbentuk.Di saat seluruh makhluk hidup menjalani kehidupannya dengan tentram, Bima di dalam gunung Olympia malah sebaliknya. Dia merasa sangat tertekan karena mengingat kematian tragis David dan mayat mayat di Kerajaan Valhalla.Di sinilah titik terendah dalam kehidupan Bima, dia merasa sangat tersiksa, tidak ada orang yang bisa dia jadikan tempat bercerita, sistem yang katanya melekat pada jiwanya pun entah kemana sekarang.Di dalam gunung yang sepi, sunyi, dan gelap Bima terus menangis saat mengingat kematian orang-orang terdekatnya. Bima
Bertahun-tahun berlalu begitu cepat, Silvia juga sudah bahagia bersama Rio. Riski pun juga telah memiliki anak yang dia beri nama Jason.Mereka membesarkan anak mereka penuh kasih sayang, tiga serangkai itu juga sering mengambil misi yang di tawarkan oleh Alex sebagai pemimpin dari alam Dewa.Hal ini bisa mereka gunakan sebagai ladang latihan supaya kekuatan mereka tidak menurun dan berharap malah bisa meningkat.Mereka juga bisa hidup bahagia dan aman karena tidak ada gangguan dari wartawan, monster, dan sebagainya. Namun berbeda dengan Bima.Bima yang sekarang sedang berada di dalam Alam Surgawi merasakan hidup yang 180° berbanding terbalik dengan teman-temannya.Bima memaksakan diri untuk mencapai titik maksimal dari persenan kekuatannya. Bima setiap hari harus menyiksa diri demi mencapai target di waktu yang tepat.Angkat beban, latihan fisik, latihan berpedang, latihan reflek, pembentukan energi/elemen, latihan semua senjata
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem