Share

BAB 81

Author: Naga Langit
last update Last Updated: 2022-03-01 04:05:07

Saat Shella kembali ke meja resepsionis Nuri segera menghampiri Shella.

"Manager Shella apa yang terjadi, sepertinya manager Shella sangat menghormati ke dua orang tersebut, terutama kepada tuan muda yang bersama nona Delia."

Shella bingung untuk menjawab pertanyaan dari Nuri dan segera Shella mencari alasan.

"Nona Delia adalah teman lamaku dan pemuda yang bersamanya adalah penolongku. Saat aku tiba pagi tadi di kota Pesisir ini, aku ingin di rampok oleh 5 pereman."

"Dan tuan muda yang bersama nona Delia adalah penolongku. Jika dia tidak menolong ku saat itu mungkin bukan hanya seluruh barang-barang ku yang di ambil. Mungkin juga  para pereman yang ingin merampok akan menodai tubuh ku."

"Oleh karena itu aku sangat menghormati beliau. Jika tidak ada dia mungkin aku sudah di jual di tempat pelaacuraan."

"Benarkah manager Shella, sungguh Tuan muda yang bersama nona Delia adalah seorang penyelamat."

"Manager Shella, silahkan duduk di

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Keturunan Terakhir   BAB 82

    "Nona Delia apakah ada yang bisa aku bantu?" "Manager Nuri aku tidak membutuhkan apapun, aku hanya ingin meminta bill pembayaran untuk makanan yang kami pesan." "Nona Delia, seluruh tagihan Anda tidak perlu di bayar karna dari awal nona hadir di peresmian Restoran kami, aku sudah mengatakan tidak akan memungut biaya apapun atas seluruh pesanan anda." Delia mengingat kembali perkataan Nuri saat mereka datang. "Baiklah jika kau mengatakan seperti itu, terima kasih banyak atas seluruh hidangan yang restoran mu sajikan pada kami." "Tunggu sebentar nona Delia." "Ada apa manager Nuri, apa kau berubah pikiran untuk meminta pembayaran atas semua hidangan ini?" "Tidak nona Delia, bukan seperti itu. Perwakilan kami ingin bertemu dengan anda untuk berterima kasih atas penampilan anda yang sangat sempurna malam ini." Segera setelah Nuri berbicara, pria paruh baya yang berusia lebih dari 40 an menghampiri mereka. "Nona Delia

    Last Updated : 2022-03-01
  • Keturunan Terakhir   BAB 83

    Delia memperhatikan Rian yang dari tadi terus melamun. Ia takut mengganggu Rian yang terus memandangi danau dengan tatapan kosong.Delia memilih untuk mendengarkan musik dari handphone Androidnya yang sedikit jadul.Maklum saja Delia juga tipe orang yang tidak suka mengganti barang yang masih bisa di gunakan untuk keperluan kesehariannya.Tanpa sadar Delia mulai mengantuk dan kepalanya bersandar di bahu Rian.Spontan Rian kaget dan memegang kepala Delia takut Delia terbangun.Rian melihat Delia tertidur karena kelelahan dengan headset di telinganya.Rian mematikan musik yang di putar Delia dari handphone Android keluaran 4 tahun yang lalu.Rian menepuk pipi Delia dengan lembut untuk membangunkannya. Setelah Delia tersadar, Rian memegangi bahu Delia dan menuntunnya masuk ke dalam mobil.Akhirnya mobil merekapun melaju pulang ke rumah Rian.Rian menatap Delia yang tertidur di sebelahnya."Delia terima kasih karena k

    Last Updated : 2022-03-02
  • Keturunan Terakhir   BAB 84

    Ke esokan paginya saat Delia bangun ingin membantu Tante Dira menyiapkan bekal untuk pergi piknik ke pantai Angsa Dua, Delia melihat notifikasi handphonenya.Saat Delia melihat pesan WhatsApp dari Rizal yang menyatakan bahwa beliau tidak bisa membantu Delia mengurus proyek yang akan mereka kerjakan di Kota Pesisir.Sebab ada urusan mendadak yang terjadi di perusahaan yang berada di luar negeri.Delia tersenyum pahit membaca pesan teks tersebut, namun Delia di berikan beberapa kontak terpercaya yang bisa membantu Delia mengurus proyek tersebut.Delia tidak ambil pusing dan segera membantu Tante Dira menyiapkan bekal piknik.Setelah persiapan hampir selesai, Tante Dira meminta Delia untuk membangunkan Rian.Untuk pertama kalinya Delia memasuki kamar Rian.Setelah beberapa kali mengetuk pintu namun Rian tak kunjung bangun.Delia memberanikan diri untuk masuk ke kamar Rian.Saat berada di kamar Rian, Delia memandangi beberap

    Last Updated : 2022-03-04
  • Keturunan Terakhir   BAB 85

    "Dan satu lagi, kita pergi terpisah, kita akan bertemu disana.""Terpisah, maksud mama apa?""Mama dan Indah akan pergi berdua naik mobil adikmu dan kau pergi bersama Delia.""Kenapa kita tidak pergi sama aja ma?""Mama dan Indah ingin berbelanja makanan dan minuman ringan untuk kita disana.""Dan kamu Rian, lebih baik kamu saja yang mengemudi hari ini. Jangan minta Delia untuk menjadi supir mu hari ini.""Apa kau tidak lihat Delia sangat ingin pergi berlibur di salah satu tempat impiannya. Hari ini Delia terlihat sangat cantik dari biasanya."Rian menatap Delia dan benar saja pagi ini Delia memang terlihat sangat cantik, tidak seperti biasanya yang berpenampilan seperti wanita karir."Andai saja Mama mempunyai menantu seperti Delia. Mama pasti akan sangat bahagia mempunyai menantu yang sangat sempurna dan dapat di andalkan seperti dirinya.""Ia kak, mama benar. Aku sangat bahagia jika mempunyai kakak seperti kak Delia."

    Last Updated : 2022-03-05
  • Keturunan Terakhir   BAB 86

    Rian menggandeng tangan Delia seperti membawa anak kecil yang takut akan menyebrang jalan.Delia hanya mengikuti langkah kaki Rian tanpa peduli puluhan pasang mata yang memandangi mereka bergandengan tangan menyebrangi jalan raya yang cukup padat.Saat tiba di toko Kembar Ponsel, Rian membawa Delia masuk dan penjaga yang melihat keduanya masuk langsung membukakan pintu.Staf di Kembar Ponsel semua adalah pekerja profesional, mereka di ajari tidak boleh memandang rendah untuk siapa pun yang datang ke toko mereka. Meski hanya seorang tukang becak sekalipun."Selamat pagi Abang dan Kakak, apa ada yang bisa saya bantu. Perkenalkan nama saya ada Suci dan selama anda berada di sini, saya siap untuk melayani apa saja yang anda butuhkan di toko kami."Apa Abang dan kakak cantik datang kesini untuk membeli Handphone atau membeli aksesoris handphone?"Rian bahagia dengan pelayanan toko yang sangat profesional di hadapannya."Aku ingin membeli H

    Last Updated : 2022-03-05
  • Keturunan Terakhir   BAB 87

    "Tuan dan nona muda, silahkan menikmati minuman dan makanan ringan yang ala kadarnya. Maaf karena tidak bisa menjamu tamu VIP seperti kalian lebih lagi." Rian mengangguk ringan menanggapi supervisor yang sangat ramah. Sementara Delia yang dari tadi ingin bertanya pada Rian karena pemberian Rian yang sangat mendadak. Delia menggoyangkan lengan Rian dan berbisik. "CEO apa benar CEO ingin memberikan salah satu Handphone Samsung Z Fold3 kepada ku?" "Tentu saja itu untuk mu yang berinisial D, dan satu lagi untuk Indah yang berinisial I." "Apa kau tidak menginginkan Handphone tersebut?" "Tentu saja aku mau CEO, siapa yang tidak menginginkan Handphone terbaik yang di produksi oleh Samsung." "Mungkin hanya angan ku saja dapat memiliki Handphone yang begitu mahal ini." Rian tertawa menanggapi pernyataan Delia. "Hahahaha, apa yang kau katakan, gaji mu untuk 1 bulan mampu membeli Handphone ini 3 sekaligus."

    Last Updated : 2022-03-08
  • Keturunan Terakhir   BAB 88

    Setelah mereka kembali ke mobil, Rian memberikan bingkisan ke Delia yang berada di sampingnya.Rian mengemudikan mobilnya meninggalkan Bank tempat mereka semula memarkirkan mobil.Saat di jalan Delia hanya diam membisu sambil memegangi bingkisan ke tiga Handphone Samsung Z Fold3 yang baru mereka beli.Rian menoleh ke arah Delia yang hanya diam membisu."Delia kenapa kau bengong, apa kau tidak ingin segera menikmati fitur terbaru dan kualitas kamera dari Handphone itu di tempat piknik."Delia tersadar dari lamunannya dan menoleh ke Rian."Udah gak usah bengong gitu, pindahkan semua data pribadi mu ke Handphone baru mu, juga semua foto yang ada di Handphone lamamu.""Ba-baik CEO aku akan segera melakukannya."Delia segera mengambil Handphone Samsung Z Fold3 miliknya yang berinisial D di belakang Handphone tersebut.Delia mulai memasukkan email pribadinya ke Handphone baru yang di impikan semua orang.Saat Delia mula

    Last Updated : 2022-03-10
  • Keturunan Terakhir   BAB 89

    Mereka langsung menuju kapal yang mereka pesan sebelumnya untuk segera menyebrangi lautan menuju pulau Angsa Dua. Saat berada di kapal penyebrangan, Indah tidak sabar membuka Handphone terbaru yang di belikan Rian. Saat melihat di belakang Handphone, Indah menemukan inisial namanya. Saat cahaya matahari menerangi inisial huruf I dari namnya. Indah merasa terpesona melihat inisial namanya yang bersinar warna-warni menyerupai warna pelangi. "Kakak, lihat ini, di belakang Handphone ku ada inisial nama ku dan saat sinar matahari mengenai Inisial nama ku jadi terlihat sangat cantik, berkilau seperti pelangi." "Hahaha, itu belum seberapa, jika berada di tempat gelap inisial namamu akan menjadi terang." "Stiker itu khusus di buat di toko Kembar Ponsel dan hanya mereka yang memiliki stiker dengan ciri khas mereka." "Benarkah kak, aku akan mencobanya." Indah berlari ke dek bagian dalam kapal yang sedikit terkena cahaya. Saat ber

    Last Updated : 2022-03-11

Latest chapter

  • Keturunan Terakhir   BAB 108

    "Ma,, sepertinya hari ini Mama masak lebih banyak?' "Tentu saja mama masak lebih banyak dan enak, hari ini bukannya hari spesial untuk keluarga kita.!" "Hari spesial apa ma,?" Rian menatap Mamanya dengan tatapan penuh tanya. "Hemmm, apa kau tidak ingin memberi tau Mama dan Adik mu Indah hal spesial itu?" "Apa kau ingin menyembunyikannya dari keluarga mu sendiri." Rian menundukkan kepalanya dengan penuh keheranan. Tak lama kemudian Delia menghampiri meja dengan pipi yang memerah. Rian menoleh Delia yang segera duduk di sampingnya dengan tingkah pemalu dan pipi memerah. "Ini dia calon menantu dari keluarga Prayoga sudah bergabung di meja makan." Rian tersentak dan langsung menoleh ke Dira Mamanya dengan wajah yang ikutan memerah. "Ahh tante jangan terlalu berlebihan tante." Delia menundukkan kepalanya dengan tingkah yang begitu imut. Rian semakin terdiam dan ternyata hubungan mereka telah di ketahui oleh Mama dan adiknya. Rian tak menyangka Mamanya sangat mendukung hubunga

  • Keturunan Terakhir   BAB 107

    "Rian, kau harus membantu ku. Bukankah kita di tugaskan untuk mendapatkan kontrak bersama." "Tentu Desi, aku pasti akan membantu mu. Kau adalah karyawati yang sangat baik, aku pasti akan membantu mu untuk mendapatkan kontrak dari Perusahaan Sky Dragon yang terkenal itu." Desi menatap Rian dengan wajah yang penuh harap. "Makasi Rian, aku yakin jika kita berusaha pasti akan membuahkan hasil." Rian mengangguk mendengar ucapan Desi. "Itu pasti." * Setelah semua urusan Delia telah selesai, Delia segera kembali ke rumah Rian. Saat Delia mengucapkan salam dan masuk ke rumah, Delia kaget melihat kedua sosok Ibu dan anak yang berada di ruang tamu. "Ta-Tante, Indah.." Delia kaget karna keduanya mempunyai pandangan dan wajah yang serius. "Duduk..!" Dira menyuruh Delia duduk dengan suara yang cukup kuat dan tatapan serius. "Ba-baik Tante aku akan duduk." Delia segera duduk dengan wajah pucat, Delia gemetaran karna baru kali ini melihat Tante Dira sangat serius. "A-ada apa tante, ap

  • Keturunan Terakhir   BAB 106

    Desi teman kerja Rian menunggu Rian dengan sabar di loby kantor, setibanya Rian di loby kantor, Desi langsung berlari menghampiri Rian."Rian, aku sudah menunggumu sejak tadi.""Ada apa Desi, apa ada masalah?""Tidak-tidak, aku melihat kau di acara live streaming yang di siarkan di Televisi. Sungguh suaramu sangat bagus.""Seluruh teman kantor melihatmu dan Delia bernyanyi, kemampuan mu bernyanyi sangat baik. Banyak yang memuji kalian namun banyak pula pria yang menyukai nona Delia kesal denganmu."Rian terdiam karna dia lupa bahwa saat ia bernyanyi bersama Delia di siarkan secara langsung di salah satu stasiun Televisi.Kini Rian menyadari akan konsekwensi yang ia dapati. Bukan hanya ia menjadi terkenal karna suaranya, namun ia juga terkenal karna menjadikan Delia pacarnya."Kau tidak perlu memikirkan pria yang iri padamu. Kau sangat pantas bersama Nona Delia."Rian hanya mengangguk pasrah, mereka berdua masuk ke dalam ruangan kantor mereka.Setibanya Rian di sana sebagian bertepuk t

  • Keturunan Terakhir   BAB 105

    Setelah selesai bernyanyi, keduanya kembali ke meja mereka. Delia tersenyum sangat bahagia karna akhirnya ketulusan cintanya di terima Rian. Saat turun dari panggung Delia menggandeng lengan Rian dengan erat. Delia tak perduli meski semua mata tertuju padanya dan kamera masih merekam keduanya saat turun dari panggung. Setelah mereka duduk kembali ke meja mereka, Agus sang pemilik Restoran tersebut langsung menghampiri mereka sembari bertepuk tangan. Prok prok prok "Bagus, sungguh penampilan yang sangat sensational." "Kalian berdua sungguh pasangan yang sangat serasi." "Ahhh, om Agus bisa aja, makasi om untuk pujiannya." Mata Agus tertuju pada Rian. "Anak muda, tak ku sangka pria yang selama ini bersama nona Delia mempunyai suara yang sangat indah" "Jangankan semua tamu yang hadir dan para penonton yang ada di layar kaca mengagumi kalian. Bahkan semua makhluk terkagum dengan suara indah kalian berdua. Seluruh alam terasa damai saat mendengarkan kalian bernyanyi." Rian tertaw

  • Keturunan Terakhir   BAB 104

    Delia terus menyanyikan lagu tersebut dengan penuh kebahagiaan yang di tujukan untuk Rian.Mata Delia tak lepas terus memandangi Rian, tak perduli dengan pengunjung yang begitu ramai dan Delia juga tak perduli saat ini salah satu televisi telah menyiarkan dirinya yang sedang bernyanyi.Bagi Delia mendapatkan cinta Rian adalah suatu anugrah dan kebahagiaan yang begitu sempurna.Rian adalah pria yang sangat baik, jujur dan setia, semua wanita pasti akan berusaha mengejarnya. Apa lagi jika mereka tau bahwa Rian adalah anak orang terkaya di negeri ini.Delia hanya mencintai Rian dengan tulus, cinta pada pandangan pertama dengan pria sempurna yang berakhlak baik.Saat beberapa bait lagu hampir selesai di nyanyikan Delia, Delia segera turun dari panggung yang saat ini masih bernyanyi dan menuju dimana Rian berada.Sorak sorai semakin menjadi-jadi melihat Delia menunjukkan perasaannya pada Rian.Kamera televisi yang sedang melakukan tayangan live steaming juga tidak luput merekam Delia yang

  • Keturunan Terakhir   BAB 103

    Saat mendengar dari sosial media bahwa Delia ingin bernyanyi lagi di salah satu Cafe di kota pesisir. Kabar tersebut terdengar oleh salah satu stasiun televisi dan langsung segera pergi ke Royal Cafe.Saat wartawan hadir di Royal Cafe kru langsung segera menemui Agus sang pemilik Cafe untuk meminta izin meliput acara di Cafenya.Penyiar juga berkata dengan Agus pria paruh baya pemilik Royal Cafe bahwa jika mereka menyiarkan saat Delia bernyanyi akan membuat Cafenya juga menjadi terkenal karna pernah di hadiri Delia dan bernyanyi di Cafenya.Dengan senang hati Agus bersedia memberi izin pada para penyiar dan kru stasiun Televisi menyiarkan Delia bernyanyi secara live.Penyiar langsung berada di depan Royal Cafe dan mulai meliput. Para pengunjung yang berada di area parkiran juga semakin bersemangat karna ada kru Televisi yang hadir di Royal Cafe."Para pemirsa yang terhormat, beberapa saat lalu kota pesisir kita di hadirkan seorang bidadari yang bersuara emas. Dan baru-baru ini semua s

  • Keturunan Terakhir   BAB 102

    Setelah Delia berpamitan dengan Gubernur dan yang lainnya Delia segera menuju Royal Cafe.Setelah sampai di Royal Cafe Delia segera memesan makanan dan menunggu Rian di meja VIP yang telah di siapkan untuknya.Setelah pemilik Royal Cafe mengetahui bahwa yang memesan tempat adalah Delia yang saat ini banyak di bicarakan di media sosial.Siapa yang tak ingin kehadiran tamu spesial seperti Delia sang artis sosial media. Tentu saja pemilik Royal Cafe memberikan pelayanan khusus untuk Delia.Hanya dengan memamerkan kehadiran Delia di Royal Cafe ke sosial media, tentu akan banyak tamu yang segera menuju Cafenya.Meja VIP hanyalah hadiah kecil yang di berikan para pemilik Cafe untuk Delia. Saat Delia sedang duduk di meja menunggu hidangan, orang kepercayaan dari pemilik Royal Cafe langsung mengambil foto Delia.Benar saja banyak tamu yang berada di sekitar tempat tersebut berdatangan. Apa lagi saat itu adalah jam makan siang, banyak karyawan dari berbagai perusahaan segera bergegas ke Royal

  • Keturunan Terakhir   BAB 101

    Delia menoleh ke pria mesum yang dari tadi membuatnya jijik. "Bukankah tadi kau memintaku untuk memanggil seseorang untuk menyelesaikan semua masalah ini?""Apa Gubernur Rivai dan 2 lainnya sudah cukup untuk meyakinkan mu? Atau apa aku harus memanggil seseorang yang lebih tinggi jabatannya?""Jabatan yang lebih tinggi?"Coky sang polisi mesum dan korup gemetar dan wajahnya mulai pucat.Pria di hadapannya saja sudah sangat tinggi jabatannya, jika Delia ingin memanggil seseorang yang lebih tinggi jabatannya dari mereka, mungkin Delia akan meminta seorang Mentri yang akan hadir. "Maaf nona aku salah mencurigai dirimu, tolong beri aku kesempatan untuk berubah.""Kesempatan untuk berubah!""Hahahaha.. "Delia menoleh ke arah tiga pria yang baru saja hadir di hadapannya. Gubernur Rivai menoleh ke kepala Polisi kota Pesisir dan kepala kantor Pajak yang berada di sebelahnya.Keduanya langsung mendekati Delia dan memberikan Sebuah amplop yang berisi surat izin mendirikan bangunan dan sura

  • Keturunan Terakhir   BAB 100

    Delia segera di bawa untuk menemui polisi dan pihak pejabat kantor pajak. "Ada apa ini, kenapa semua kegiatan konstruksi anda hentikan?"Saat Coky sang polisi yang menghentikan semua berbalik melihat Delia langsung terpesona. Dia segera membuka kaca mata hitamnya dan membuang rokok yang sedang di hisapnya ke tanah lalu menginjaknya. "Wah nona cantik, apa anda yang bertanggung jawab atas proyek pembangunan ini.""Ya benar, apa ada masalah?"Coky pria beeumur 40 an yang suka akan gadis muda dan selalu berteman baik dengan orang kaya kini mulai menunjukkan tajinya."Sebelumnya Coky sudah di suap oleh pemilik restoran bintang 3 yang berada di sekitar daerah konstruksi, Wiliam sangat hawatir jika berdirinya hotel dan restoran di sekitar hotel miliknya, pasti hotel dan restorannya akan gulung tikar akibat tidak akan ada orang yang akan datang mengunjungi hotelnya lagi.Coky telah di suap oleh Wiliam dan Wiliam telah berjanji jika semua yang ia inginkan terpenuhi, Coky akan di service o

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status