Share

Kabur Dari Penjara

Author: Piki
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

“Anak saya mana? Mana anak saya!” seru Alex.

Andra mencoba menenangkannya dan kembali menawarkan air minum. Andra mengatakan bahwa jika kondisi Alex seperti ini, hal ini akan menghambat mereka menemui Darwin. Alex yang mendengar perkataan Andra dengan cepat meraih air minum tersebut lalu memaksakan dirinya untuk berdiri.

“Saya sudah sehat!” seru Alex.

“Ayo kita lanjutkan perjalanan lagi!” serunya lagi.

Andra berterimakasih kepada para warga setempat yang telah membantu mereka. Saat berterimakasih itu, seseorang datang menghampiri mereka dengan mengatakan bahwa mobil yang ditumpangi Alex tidak tidak berat dan masih bisa bisa dikemudikan. Semakin bersyukurlah Andra ketika mendapatkan laporan darinya.

Mereka kembali menuju ke arah kantor polisi. Awalnya Andra merasa ragu bahwa Alex bisa mengemudi seorang diri namun Alex bersikukuh mengatakan bahwa ia tidak apa-apa.

“Pak tolong jangan hukum anak saya!” teriak Alex yang sudah berada di kantor polisi. Beberapa polisi memberikan pemahaman ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Malam Menegangkan

    Olivia melirik jam didinding telah menunjukkan pukul 11:00 Malam. Seperti biasa, Olivia selalu mengalami insomnia yang membuatnya mau tidak mau beraktivitas ditengah malam. Entah itu belajar mengenai tugas ataupun hanya sekedar membaca novel. Olivia memang lumayan hobby membaca novel karena itu didalam lemarinya ada beberapa novel terkenal yang mungkin sebagian besar masyarakat pencinta novel mengetahuinya.“Ah... Rasanya membosankan juga kalau sehari-hari monoton seperti ini” Olivia menaruh kembali buku novel yang ia sempat baca. Lalu memutuskan untuk tidur.Seberapa usaha ia menutup mata agar bisa tertidur namun usahanya sia-sia. Olivia tetap tidak bisa tidur. Ia yang tidak bisa tidur merasa kesal. Namun, rasa kesalnya tiba-tiba teralihkan dengan suara pintu yang dipaksa dibuka. Meskipun samar-samar namun Olivia yang sensitif dapat mendengarnya. Olivia mencoba menghampiri kamar tidur Miranda yang tidak terkunci.“Ma... Bangun Ma!” seru Olivia yang membuat Miranda terbangun.“Huamm..

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Dalam Situasi Genting

    Olivia memohon agar Darwin melepaskan mamanya. Darwin menolak dengan tegas dan meminta Olivia untuk bungkam soal dirinya. Darwin juga mengancam, bila terdengar mobil polisi mendekat ke rumah Olivia maka dapat dipastikan bahwa Darwin akan berbuat nekat.“Kamu jahat Win! Aku tidak habis pikir kamu psikopat!!"seru Olivia.“Kamu enggak merasakan apa yang aku rasakan Olivia. Aku buronan polisi dan kamu tidak tahu betapa takutnya aku menjadi narapidana. Aku tidak mau masuk penjara aku bukan penjahat!” seru Darwin.“Tapi itu juga atas kesalahan kamu Win. Kamu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Seharusnya kamu pelankan mobil kamu agar kamu bisa melihat seseorang yang hendak menyeberang. Kalau kayak gini kamu malah melampiaskan rasa ketakutan kamu pada orang lain. Bukannya mengaku bersalah tapi malah memperburuk masalah” ujar Olivia. “Diam kamu! Sekali lagi kamu berbicara aku tidak segan menghabisi mama kamu detik ini juga!” ancam Darwin.Karena sudah diancam, Olivia akhirnya pasrah.

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Berharap Ada Keajaiban

    Olivia dan Miranda kini sama-sama dikurung pada ruangan yang sama. Miranda juga telah bebas dari ikatan tali pada pergelangan tangannya. Bagi Darwin, mereka tidak akan bisa kabur dari sana. “Dimana kamu menyimpan dompet kamu?” tanya Darwin yang sibuk mengeluarkan benda-benda yang tersimpan didalam lemari.“Untuk apa kamu menanyakan dompetku?” tanya Olivia lirih.“Aku akan membawa kalian ke luar negeri dan aku akan menikahi kamu” ujar Darwin.“Tidak! Aku tidak setuju kalau kamu menikahi putri saya! Kamu bajingan... Tidak pantas menjadi menantuku” ujar Miranda dengan tegas.Darwin naik pitam lalu menghampiri Miranda dan langsung menamparnya. Sontak kedua kedua perempuan itu terkejut namun tak dapat membela diri.“Darwin, hentikan!” teriak Olivia.“Olivia, tolong bilangin ke Mama, kalau masih ingin hidup jangan membuatku kesal” ujar Darwin. Ia menyalakan korek api dan mendekatkan rokoknya ke korek api.Olivia tertunduk tak berdaya saat Darwin memerintahkannya. Darwin keluar dan mengunci

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Bersyukur Mempunyai Mama Yang Pengertian

    “Sepertinya akan ada hujan!” seru Miranda gelisah.Dalam keadaan genting ini mereka juga menghadapi cuaca yang tidak berpihak padanya. Di jalanan yang sudah sunyi ditambah jarang ada perumahan membuat mereka kebingungan sendiri.“Mama takut jika kita kembali berjalan... Dia akan melihat kita. Tapi kalau kita tetap bersembunyi, kita bakalan terkena hujan” ujar Miranda lirih.“Maafkan aku Ma, gara-gara aku Mama jadi ikutan susah seperti ini. Seandainya saja aku tidak mengenalnya dan menganggap Darwin Sebagai teman dekat mungkin aku tidak akan bernasib seperti ini. Mungkin saja Darwin tidak akan bersembunyi di rumah kita yang membuat kita susah” ujar Olivia.“Ini bukan salah kamu sayang” Miranda memeluknya dengan erat. Memberikan kehangatan pada putri sematang wayangnya. Dalam hatinya juga turut mengutuk Darwin yang sudah jahat kepadanya dan putrinya. Sesaat setelah Olivia mengatakan itu tiba-tiba saja hujan turun dengan lebat membuat mereka mau tidak mau harus mencari tempat untuk bert

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Darwin Bukanlah Darwin Yang Dulu

    “Ma, itu suara Darwin!” bisik Olivia ketakutan.“Ayo kita cari jalan keluar!” Miranda menggandeng tangan Olivia. Dalam kondisi ketakutan, mereka akhirnya menemukan jendela yang belum terbuka.Miranda membuka jendela namun, belum mereka turun Darwin sudah menemukan keberadaan mereka. Wajahnya terlihat menyeramkan. Darwin yang terlihat seperti itu lantas berkata, “Mau kemana kalian! Kalian tidak akan bisa keluar dari sini!!”Sontak saja Miranda meminta Olivia untuk melarikan diri. Sedangkan dirinya akan menghalangi Darwin yang sudah tidak memiliki perasaan. Olivia menggelengkan kepalanya dan tidak mau meninggalkan mamanya sendirian menghadapi Darwin.“Sudah cepat kamu pergi! Cari pertolongan agar Mamamu ini bisa segera tertolong!” seru Miranda tegas. Ia sampai mendorong-dorong tubuh Olivia agar segera manjat ke jendela.Olivia dengan berberat hati langsung manjat dari jendela. Ia berkali sekuat tenaga dan tidak menoleh ke arah kiri maupun ke arah kanan. Hingga sadar-sadar Olivia berlari

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Dikeluarkan Dari Kampus

    Pagi hari pun telah tiba. Kini ada jam perkuliahan yang mesti diikuti. Olivia berjalan seorang diri lalu ia bingung ketika orang-orang menatapnya dengan tatapan aneh. Sebagian juga pada berbisik-bisik. “Ada apa dengan mereka? Mengapa perasaan aku mengatakan ada sesuatu hal yang buruk? Ah... Ini mungkin hanya pikiran aku saja” gumam Olivia dalam hati.Saat melihat papan Mading ia melihat beberapa tempelan foto dirinya. Yang lebih menggegerkan adalah foto tersebut memperlihatkan dirinya tengah mabuk dan pakaian atasan hampir tersingkap. Sontak membuat Olivia linglung tak berdaya. Rasa harga dirinya bagaikan telah terinjak-injak dan tak berharga lagi.“Astaga... Oh astaga! Kamu sungguh menjijikkan banget ya? Bikin nama baik kampus jadi tercemar!” seru Jessika yang kini berdiri menatap dinis Olivia yang tengah terjatuh linglung.“Kamu Jessika?” tanya Olivia yang samar-samar tidak ingat wajah Jessika. Karena setahu dirinya, ia hanya melihat Jessika saat di ulang tahun kejora.“Ups... Kamu

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Anisa Meninggal

    “Auw gatal!” seru Anisa saat digigit nyamuk hingga membuatnya berteriak. Hapesnya, ia pun kini diketahui sedang mengintip obrolan mereka.“Anisa!” seru Jessika saat melihat Anisa keluar dari semak-semak.“Oh... Kamu diam-diam menguping obrolan kami ya? Sangat disayangkan sekali kamu tidak akan bisa melaporkan kita” ujar Jessika meremehkan Anisa.“Duh... Gimana ini jika dia beneran laporin kita Jes?” bisik Anggrek.Anisa merasa tak mungkin bersuara tinggi lantaran yang ia hadapi saat ini adalah empat orang sedangkan disekelilingnya tidak ada lagi orang lain selain dirinya dan mereka. Sekali salah bicara maka ia akan menanggung akibatnya.“Mengapa kalian tega membuat Olivia dikeluarkan dari kampus? Padahal, Olivia tidak terlalu mengenal kalian kecuali Kejora” ujar Anisa tenang. Ia hanya mencoba memperlihatkan bahwa ia tidak ada perasaan takut dengan mereka.“Lantas, apa hubungannya dengan Lo?” tanya Kejora, sambil menyunggingkan senyuman manis namun terselip kesuraman.Anisa tidak mengg

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Di Rumah Nenek

    Beberapa hari ini Olivia menginap di rumah neneknya. Meskipun dulunya hubungan Miranda dan dengan neneknya tidaklah baik namun tetap saja Olivia hanya memiliki seorang nenek. Sedangkan Kakek atau suami kedua dari neneknya sudah meninggal dunia akibat sakit.“Olivia, cepat bantu nenek nyuci piring!” seru Desi.Desi yang masih belajar dengan cepat membereskan beberapa bukunya dan ia taruh di atas meja. Karena didalam pikirannya, ia mesti harus menyenangkan hati neneknya dengan cara mau di suruh-suruh. Olivia menghampiri neneknya di dapur.“Nek, yang mana yang perlu Olivia cuci?” tanya Olivia pelan.“Kamu lihat saja wastafel itu ada berapa piring dan perabotan lain. Nenek mau mandi dulu sudah gerah sekali” ujar Desi.Olivia mengangguk lalu mulai mencuci perabotan. Tanpa ia sadari, Andra sudah menghubunginya berulangkali. Sayangnya ponsel miliknya berasa di atas meja belajar yang ada di dalam kamar tidur. Desi yang menderita langsung masuk dan mengomel.“Dasar bocah bau kencur... Masih um

Latest chapter

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Akan Dikenang Sepanjang masa

    Olivia nekat menemui mantan pembantu yang pernah bekerja di rumah Jessika. Dengan berharap ia akan menemukan jawaban yang bisa membebaskan Andra dari tuduhan-tuduhan yang tidak benar. Hanya saja, rumah yang dituju cukup jauh dari perkotaan tempat Olivia tinggal dan gak inilah yang menyebabkan Olivia tidak bisa mendampingi Andra selama proses persidangan berlangsung.Selama perjalanan yang berliku-liku itu akhirnya membuahkan hasil. Pembantu tersebut mengaku siap menjadi saksi mata tanpa dibayar sepeserpun. Pembantu itu pun bahkan mengaku telah menyimpan bukti rekaman cctv yang menangkap rekaman saat Olivia dan Andra terjebak dan di sekap di rumah Jessika.“Kalau begitu kita harus ke kota sekarang Bik. Kita harus tunjukkan bukti cctv ini” ujar Olivia dengan penuh harap.“Mohon maaf Non, bukannya saya tidak mau membantu tapi untuk saat ini saya belum bisa ke kota Non. Kemarin Mama saya meninggal dunia dan saya masih dalam suasana berduka” ujar si mantan pembantu Jessika.“Lalu kapan bisa

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Masuk Penjara

    “Aku tidak bisa menceritakan ini sama kamu karena waktu kita tidaklah banyak! Olivia, aku telah berkorban untuk kamu dan sekarang kamu harus menuruti apa yang aku katakan. Sekarang, kamu harus pergi sejauh mungkin dan minta pertolongan pada orang lain. Lupakan aku, aku pasti akan kembali” ujar Andra sambil memegang jari tangan Olivia dengan erat. Seakan ia tak ingin dipisahkan dengan wanita yang sangat dicintai. “Tapi kamu berjanji akan menyusul aku Ndra?” tanya Olivia.“Aku berjanji” Andra menunjukkan jari kelingkingnya agar Olivia mempercayainya. Sembari menitikkan air mata, Olivia mencoba membalas dengan menunjukkan jari kelingkingnya dan kemudian Andra menghapus air mata yang telah membengkak kan mata Olivia. "Kamu tidak pantas menangis, kamu harus bisa melawan tangisan itu demi aku" pinta Adra.Olivia dengan berat hati meninggalkan Andre seorang diri. Hatinya sakit namun ini juga demi Andra. Andra memerintahkannya untuk pergi tanpa tahu alasan yang sebenarnya mengapa Andra tidak

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Menjadi Buronan

    Setelah berusaha keras untuk membuka gembok pintu akhirnya gembok itu pun terbuka. Miranda tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk kabur dan menjauh sejauh mungkin. Bahkan ia belum sempat memakai sendal karena terburu-buru.Hujan badai turun membuat tubuhnya basah dan kedinginan. Tiada lagi tempat yang akan ia berteduh. Hingga seorang ojek online datang menghampirinya. Awalnya Miranda mengira orang itu adalah mata-mata dari Cleo namun setelah berkomunikasi, Miranda yakin bahwa orang itu adalah orang baik.“Tolong saya, antarkan saya ke kantor polisi” pinta Miranda.“Baik Bu, ayo duduk Bu” ujar ojek tersebut ketika sudah memberikan helm pada Miranda.Setelah Miranda duduk membonceng, ia pun bisa bernafas dengan lega. Ia telah ditolong oleh tuhan untuk bisa meloloskan diri. Tidak henti-hentinya ia berdoa agar bisa sampai di kantor polisi.“Bu, sudah sampai ini” ujar si ojek online. Miranda memberikan uang pada si tukang ojek lalu ia masuk ke dalam kantor polisi untuk melap

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Dapatkah Terbebas?

    “Andra bangun!!!” teriak Jessika. Beberapa orang menyarankan Andra harus dibawa ke rumah sakit namun Jessika menolak. Ia yakin bahwa Andra pasti akan sadar sendiri.Selama beberapa detik Andra pingsan Andra pun sadar. Salah satu orang memberikan air putih kepadanya. Merasa lebih baik Andra meminta maaf karena ia mengaku tidak enak badan. Para tamu undangan pun telah pulang dan kini menyisakan kedua belah pihak yakni orang tua Andra maupun orang tua Jessika.“Jeng Siska, nanti putri Jeng Siska pasti akan saya jaga dengan kasih sayang di rumah saya” ujar Yunita yang kini telah resmi menjadi mertua Jessika.“Loh... Tidak perlu susah-susah seperti itu Jeng. Anak saya akan tetap tinggal di rumah ini yang ada si Andra sendiri yang pindah rumah dan tinggal di rumah ini” ujar Siska.Yunita tersentak kaget karena ia tidak diberitahu sebelumnya oleh Andra. Sementara ia sendiri tidak dapat protes karena tahu diri sama siapa ia berhadapan. “Andra, apa benar yang dikatakan Jeng Siska itu?” tanya Y

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Pernikahan Yang Tidak Diinginkan

    “Aku tidak bisa menikah sama kamu Jes. Kamu tahu sendiri bahwa aku tidak pernah memiliki perasaan lebih ke kamu” ujar Andra menegaskan.“Kamu tinggal pilih menikah dengan aku atau kamu harus melihat cewek ini akan merasakan kelaparan? Kalau memang kamu mencintai pacar kamu ini maka sebaiknya kamu harus tunjukkan itu dengan cara menikahlah denganku Sayang” ujar Jessika.Andra tertunduk ia tidak bisa menjawab. Jessika tersenyum lalu berkata, “Kamu tenang saja Andra, aku akan memberikan kamu kesempatan untuk memilih hanya malam ini saja kalian bisa merenungkan itu. Untuk besok pagi, aku akan ke sini lagi dan menerima jawaban kamu. Setelah itu aku tidak akan lagi kesini untuk memberikan kamu peluang untuk hidup”“Kamu sudah gila Jessika!!!” teriak Olivia.Jessika tidak menghiraukan teriakan Olivia karena sejujurnya Jessika sudah muak melihat wajah Olivia. Jessika pun keluar dari sana dan meninggalkan Olivia maupun Andra.“Andra, apa keputusan kamu? Aku yakin, kita bisa bebas tanpa harus k

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Terkurung Di Satu Ruangan

    “Apa maksud kamu Jessika?” tanya Olivia.Jessika tersenyum sumringah dan menyentuh rambut Olivia. Tindakan Jessika yang menyentuh rambut Olivia dengan cepat Olivia menghempaskan tangan Jessika dari rambutnya yang lurus.Jessika tidak marah namun ia semakin sumringah hingga tertawa terbahak-bahak. Dalam hati Andra, Jessika sudah tidak normal. Jessika pun memberhentikan tawaanya lalu menatap wajah Olivia dan Andra secara bergantian.“Apa kalian ingin aku menceritakan semuanya?” tanya Jessika dengan santai.Andra mengangguk sementara Olivia sudah hampir tersulut emosi. Syukurlah Andra berhasil menenangkan Olivia agar Olivia bisa lebih sabar lagi menghadapi sikap Jessika yang sudah tidak waras ini. Kini, raut wajah Jessika sudah tidak lagi sumringah karena kini raut wajahnya telah berubah menjadi sedih.“Aku benci sama kalian! Terutama kamu Olivia!!!” teriak Jessika.“Kamu... Sama Papa kamu sama saja! Kalian telah menyakiti hati aku yang rapuh ini khiks. Aku hanya ingin merasa dicintai,

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Uang Memang Racun Dunia (2)

    Olivia terbangun dari tidurnya dan menoleh ke arah Andra. Ia terkejut ketika Andra sudah tidak ada di dalam mobil. Sontak Olivia khawatir dan mencoba menghubungi nomor handphone Andra. Lagi-lagi ponsel Andra ketinggalan di dalam mobil tersebut.“Astaga... Dimana kamu Andra?” air mata Olivia tidak sengaja keluar begitu saja. Ia tidak ingin kehilangan seseorang yang sangat ia sayangi untuk kesekian kalinya.Olivia berinisiatif untuk datang ke alamat rumah dan berharap Andra sudah lebih dahulu ada di sana. Olivia yang masih merasa lelah dan mengantuk tetap ia coba untuk fokus mengemudi.“Tuhan, tolong bantu aku untuk menyelesaikan masalah ini” gumamnya.Tidak ada satupun orang yang sudah terbangun jam segini. Ada perasaan takut namun rasa takutnya dikalahkan dengan rasa kekhawatirannya pada Andra. Ia ingin cepat ke lokasi dan membantu Andra yang mungkin sedang membutuhkan bantuannya. Secara logika, bekerjasama akan lebih optimal ketimbang berpencar-pencar seperti ini.Olivia akhirnya sam

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    Uang Memang Racun Dunia

    “Apa! Ada yang memata-matai saya? Dasar sialan! Cepat bawa dia ke hadapan saya!!!” perintah seorang gadis yang terlihat cantik namun tidak dengan hatinya.Beberapa anak buah Jessika menarik paksa tubuh seorang lelaki dalam keadaan babak belur. Dia adalah mata-mata yang baru saja melaporkan informasi kepada Olivia. Berjalan dengan tegak ke arah dirinya yang bersimpuh tidak bertenaga.“Woi Om... Lo mau nyari apa di rumah gw!” bentak Jessika.“S... Saya ti... Tidak nyari apa-apa” ujarnya berbohong.“Ohhh begitu? Dasar pembohong!” seru Jessika yang kini tidak segan menendang pria itu hingga menjerit kesakitan.“Ampuuun tolong berhenti!” teriak pria tersebut.“Kalau Lo mau gw bebaskanlah maka kasih tahu ke gw, Lo itu mau ngapain!” bentak Jessika kembali.Pria itu menelan ludahnya dengan hati deg-degan. Dengan terpaksa ia pun menceritakan hal yang sebenarnya pada Jessika. Sontak Jessika marah besar karena Andra dan Olivia sudah lancar mencari keberadaannya. Jessika yang rupanya sudah menget

  • Ketulusan Hati Istri Yang Tersakiti    12 Rumah Jessika

    Sesampainya di rumah sakit Andra dan Olivia berlari menuju ke salah satu kamar rawat inap. Andra membuka pintu dan melihat mamanya sudah terbujur kaku. Andra menangis sejadi-jadinya sambil memeluk erat tubuh mama tercinta.“Mama... Jangan tinggalkan Andra hiks” Andra terus menangis. Olivia yang sudah lebih dulu melihat pemandangan yang menyakitkan ini saat Papanya sudah tiada. Ingin rasanya Olivia menyentuh bahu Andra namun ia masih kecewa dengan pemuda itu. Dengan menahan rasa rindu ia tidak menyentuh bahu Andra.“Mama kamu sudah tenang di alam sana. Kita hanya bisa ikhlas dan mendoakan yang terbaik” ujar Olivia.Andra tidak bisa memeluk mamanya terlalu lama karena pihak rumah sakit akan membawa mamanya ke kamar jenazah. Andra pasrah ketika selang infus yang terpasang di pergelangan tangan kiri mamanya sudah mulai di cabut oleh perawat. “Olivia, aku sudah sendirian. Mama meninggal dan Papa juga meninggal. Saat ini aku bingung harus mengasuh kedua adikku yang masih kecil, aku belum s

DMCA.com Protection Status