Alika sangat tersentuh dengan perkataan Bastian barusan,ia tak menyangka jika pria yang baru dikenalnya itu sangat menghargai dirinya.
"Tapi aku nggak terbiasa nggak ngapa ngapain pagi pagi,jadi bisakah lepas pelukannya sekarang." Sahut Alika dengan tatapan memelas.
"Aku masih ingin dimanja kamu Yang,lagian apa gunanya semua pekerja jika kamu yang harus bergerak sendiri," ujar Bastian sambil menghirup aroma memabukkan dari tubuh Alika.
"Lepaskan aku nggak kalau tidak aku pulang sekarang!" Ancam Alika yang jengah melihat sikap Bastian kepadanya.
"Astaga galak amat sih," ucap Bastian yang mencubit hidung Alika.
"Habisnya kalau nggak digalakin kamunya makin lebay," balas Alika sambil tersenyum.
Bastian yang tak ingin Bastian marah,akhirnya melepaskan pelukannya namun dengan hati yang tak ikhlas.Alika kini menuju kedalam kamar mandi dirinya menyiapkan air mandi,lalu menuju ruang ganti untuk menyiapkan pakaian untuk Bastian.
"Kamu mandi sa
Namanya Alika selena, umur 23 tahun seorang mahasiswi tingkat akhir fakultas kedokteran.Kisah hidupnya tak semulus wajah cantiknya itu, bahkan bisa di bilang jauh dari kata bahagia. Bagaimana tidak orang yang seharusnya menjadi sandaran hidup dan sumber kasih sayangnya, malah menjadi orang yang menyakitinya secara fisik maupun non fisik.Alika kini hidup dengan Ayahnya dan ibu tirinya yang entah mengapa sangat membencinya.Padahal saat diperkenalkan pertama kali oleh Ayahnya, Alika bahkan sangat antusias .Karena ia merasa akan mendapatkan kasih sayang, dari Bundanya yang sudah meninggal dunia 5 tahun yang lalu.Namun harapan ya tinggal harapan,bagaimana tidak setelah menikah dengan Ayahnya sifat asli ibu barunya mulai nampak di permukaan.Ia bahkan sampai hati memprovokasi Ayahnya agar ikutan membenci dirinya. Dengan berbagai cacian dan hinaan, itulah makanan setiap hari yang harus ditelan oleh Alika.Ingin dalam hati mengikuti Bundan
Kisah ini pun di mulaii....💘💘💘💘💘💘💘💘💘Alika povBukannya aku tak menghargai semua pria yang mendekatiku, namun aku tak mau mereka merasakan apa yang kurasakan .Aku yang selalu dikatakan wanita pembawa sial oleh keluargaku,menjadi takut untuk dekat dengan seseorang dan akan tertimpa kesialan.Alika pov end.. Hari ini seperti biasa Alika berjalan kaki menuju kampus karena jaraknya yang dekat, lagian mana punya uang untuk bayar angkot. Sesampainya di kampus semua mata memandang kearah Alika ada yang kagum namun tak sedikit yang iri kepadanya. Padahal Alika merasa biasa biasa saja, dengan dirinya karena merasa tak ada yang spesial.Ia pun bingung kenapa mereka kesal kepadanya, yang notabene merupakan wanita yang biasa saja." cantikku manisku Alika selena," teriak Mikha sahabat Alika.Mikha adalah satu satunya sahabat yang di punyai Alika, dan juga sudah mengetahui semua kepahit
Begitulah pembicaraan para Abg tidak ada akhlak itu padahal tidak sadar kalau si objek yang bersangkutan tak merespon sama sekali bahkan terkesan merasa ingin muntah.Bagi Bastian kekayaan ataupun wajah yang tampan adalah bonus baginyandan ia juga bukan seorang maniak yang mau saja memberikan tubuhnya kepada wanita sembarangan.Sepanjang perjalanan menuju mobilnya, pikirannya hanya tertuju kepada gadis cantik yang tadi sudah berani memarahinya bahkan tanpa ada rasa takutnya sama sekali.Tipe cewek seperti itu yang membuat Bastian langsung seperti orang linglung padahal tak di apa apakan oleh Alika.Berbeda dengan Alika kini yang tengah di marah habis habisan oleh Mikha.Bagaimana tidak sudah berani mengajak ribut pemilik kampus bahkan Alika yang kalem dan manis hari ini tak nampak sama sekali." Kamu tadi kesambet setan apa sih, sampai cari gara gara sama tuh orang." Kesal Mikha."lho dia yang salah kok masa harus aku yang minta maaf da
Ersan kembali ketempat duduknya dengan wajah yang lesu pasalnya ia sangat sedih karena selalu saja di tolak oleh Alika. " Kenapa sih Ka, susah sekali mendapatkan hati kamu.Apa aku kurang sempurna di mata kamu, sehingga selalu saja menolakku?" gumam Ersan dalam hati.Sementara itu Alika merasa bersalah, karena sudah sekian kalinya menolak permintaan dari Ersan." Maafin aku ya San, tapi aku nggak mau karena kedekatan kita kamu malu ataupun celaka.Aku menjaga hatiku supaya tak menyusahkan orang lain di sekitar ku, cukup aku saja yang dihina yang lainnya jangan," lirih Alika dalam hati. Wanita mana yang tak ingin dicintai, wanita mana yang tak ingin dilindungi. Namun perkataan keluarganya, membuat menjadi takut merasakan apa itu cinta. Di tengah lamunannya itu, Alika dikejutkan oleh masuknya dosen killer dikelasnya.Para murid sudah tak mengeluarkan suara bahkan mungkin kesulitan bernapas. " Oh my sumpah d
"Aku hanya ingin ngobrol dengan kamu,makanya aku usahakan kerja cepat biar bisa berduaan dengan kamu.Lagian aku sekarang sudah punya penyemangat hidupku jadi segala sesuatu akan cepat selesainya," ujar Ersan."Aku ikut senang untuk kamu." Sahut Alika sambil tersenyum." Memangnya kamu tidak kepo kira kira siapa penyemangatku?" tanya Ersan." Kamu memangnya mau kasih tahu aku pikir itu adalah rahasia kamu?" Alika mengeryitkan keningnya karena bingung." Aku mau dan sangat mau karena orangnya adalah kamu," jawab Ersan sambil menatap kearah Alika .Mendengar jawaban dari Ersan,Alika merasa sangat terkejut karena hal itu sama sekali tak ada dalam pikirannya." Tapi kenapa harus aku yang sangat tak sempurna ini?" Tanya Alika lirih."Didunia ini tak ada yang sempurna semua pasti ada kekurangannya.Hanya saja terletak bagaimana pemikiran orang yang suka saja menilai seseorang secara berlebihan." Sahut Ersan."Ma
Entah mengapa saat melihat Foto Alika ia seperti tak bisa berpaling menatap kearah lain lagi.Ia bahkan tersenyum sendiri mengingat kejadian yang ia alami saat bertemu dengan Alika."Cantik" Kata itulah yang diucapkan oleh Bastian saat menatap objek dihadapannya kini.Bastian kini duduk dikursi kebesarannya,bahkan tak peduli dengan berkas yang sedang menumpuk diatas mejanya itu.Baginya melihat wajah Alika lebih penting daripada urusannya yang lain."Kamu cantik tapi kenapa mulutmu pedas sekali walau begitu aku tetap menyukainya," gumam Bastian.Tak lama setelah itu ia menghubungi Vigo karena ingin pergi dan tak ingin diganggu."Vigo kosongkan semua jadwalku hari ini," perintah Bastian."Tapi tuan bukankah hari ini ada jadwal ketemu investor terbesar kita." Sahut Vigo."Aku tak peduli jadi kuharap hari ini kamu gunakan keahlianmu.Dan ingat aku paling benci dengan namanya kegagalan," ucap Bastian tersirat nada ancaman didalamnya .
Bastian kini membawa Alika kesebuah restoran ternama dikota itu.Alika sangat heran dan takjub menatap gedung yang ada dihadapannya kini,seumur hidup tak pernah sedikitpun bermimpi masuk kedalam apalagi makan."Oh my ini kan restoran mahal dalam mimpi pun aku tak pernah berpikiran kesini," gumam Alika dalam hati.Bastian menatap Alika sambil tersenyum ia tahu apa yang ada dalam pikirannya Alika kini."Heii apa kita kesini hanya untuk berdiri diluar?Bisa karatan nih kaki karena kelamaan menunggu kamu," goda BastianAlika dibuat terkejut ketika mendengar suara Baritonnya Bastian.Akhirnya wanita cantik tersebut sadar dengan perbuatannya ia pun tersenyum kikuk."Ehh maaf." Sahut Alika sambil menundukan kepalanya.Bastian tanpa permisi langsung menarik tangan Alika untuk masuk kedalam.keduanya bahkan tak sadar jika sedang bergandengan tangan,hingga membuat pengunjung lainnya disana jadi heboh sendiri."Wow pasangan terkeren seja
"Stop berpikiran kalau pria ini sedang cemburu padamu Alika.Ingat kamu bukan siapa siapanya dan kamu sangat tak pantas untuk berada disampingnya," gumam Alika dalam hati."Iya aku maafkan tapi tolong lain kali jangan bersikap seolah olah aku ini wanita murahan," pinta Alika."Yes my honey," balas Bastian." So,bisa turunkan aku sekarang soalnya perutku sudah lapar,dan sayang kalau makanan selezat ini dianggurin," bujuk Alika." Haha,maaf aku lupa habis semua ini kan gara gara kamu." tawa Bastian pun pecah."Apa nggak salah kamu bicara seperti itu?" tanya Alika sambil turun dari pangkuan Bastian.Alika kini duduk di hadapan Bastian dan langsung mengambil makanannya tanpa peduli dengan tatapan Bastian kepadanya.Melihat Alika yang makan seperti orang yang tak pernah makan enak membuat napsu makan Bastian seketika hilang langsung."Kamu kenapa nggak makan malah lihatin aku seperti itu?Kamu buat napsu makanku jadi lenyap