Kisah ini pun di mulaii....
πππππππππ
Alika pov
Bukannya aku tak menghargai semua pria yang mendekatiku, namun aku tak mau mereka merasakan apa yang kurasakan .
Aku yang selalu dikatakan wanita pembawa sial oleh keluargaku,menjadi takut untuk dekat dengan seseorang dan akan tertimpa kesialan.
Alika pov end..
Hari ini seperti biasa Alika berjalan kaki menuju kampus karena jaraknya yang dekat, lagian mana punya uang untuk bayar angkot.
Sesampainya di kampus semua mata memandang kearah Alika ada yang kagum namun tak sedikit yang iri kepadanya.
Padahal Alika merasa biasa biasa saja, dengan dirinya karena merasa tak ada yang spesial.Ia pun bingung kenapa mereka kesal kepadanya, yang notabene merupakan wanita yang biasa saja.
" cantikku manisku Alika selena," teriak Mikha sahabat Alika.Mikha adalah satu satunya sahabat yang di punyai Alika, dan juga sudah mengetahui semua kepahitan dalam hidupnya.
" Idih stop panggil aku seperti itu nanti di kira jeruk makan jeruk aku masih normal kali dan juga lebih baik nggak laku daripada jadi miring miring seperti kamu," ejek Alika.
" Nih orang di panggil dengan kata pujian, bukannya senang atau apa eh malah marah marah kaya emak emak kalah arisan." Kesal Mikha.
" Emang emak kalo kalah arisan suka ngamuk?" Tanya Alika polos.
" Ya setahuku seperti itu soalnya Mama kan suka seperti itu aku anaknya saja bingung meladeninya," ucap Mikha.
" Ya sudah ke kelas yuk bisa karatan nih berdiri terus," ajak Alika.
" Ayo sweetheart," sambung Alika.
Keduanya tertawa mendengar panggilan yang disebutkan Mikha tadi, bisa bisa orang berpikiran keduanya memang otaknya satu server yaitu jeruk makan jeruk.
Alika yang sibuk dengan ocehannya mikha, tak melihat kedepan dengan baik dan alhasil tubuh mungil nya menabrak seseorang.
Bughh
" Awww siapa sih jalan nggak pake mata," umpat Alika kesal sambil bangkit dan membersihkan pakaian nya yang terkena debu.
Sementara Mikha di sampingnya hanya membulatkan matanya seakan hendak meloncat keluar.
Orang yang menabrak Alika hanya menatap tajam kearah gadis cantik tersebut yang bertubuh mungil tapi judesnya mengalahkan pemilik kos kosan kalau terlambat bayar uang sewa.
Alika pun menatap sengit kearahnya tak mau kalah ia tak pernah menunjukkan rasa takutnya sedikit pun.
" Heii kamu yang jalan tak pakai mata malah mengatai diriku," bentak pria tersebut.
" Apa kamu bilang barusan justru kamu yang salah malah ngeyel pula.Sudah ah malas berdebat dengan pria aneh sepertimu." Sinis Alika hendak pergi dan menarik tangan Mikha.
Namun pria tersebut langsung mencegahnya.
" Coba ulangi perkataanmu tadi saat kamu bilang aku pria aneh? Cepat minta maaf atau kubuat kamu menyesal seumur hidupmu." Ancam pria dingin dan Arogan dengan sorot matanya yang tajam.
" Dimana mana tuh pria yang minta maaf dan mengalah bukannya wanita.Tapi tak apalah kurasa kau pria haus akan kata maaf jadi kuputuskan untuk minta maaf dan mengalah kali ini." Sahut Alika.
Pria tadi mengepalkan tangan menahan emosinya karena baru kali ini ada orang yang sudah berani kepadanya.
" Maafkan aku Tuan, aku salah tak lihat jalan tadi. Soalnya kan aku jalan pakai kaki, bukannya pakai mata," ucap Alika mengejek dan langsung meninggalkan pria tersebut.
Pria yang di tabrak tadi adalah Bastian Invander, ia merupakan pemilik kampus tempat Alika kuliah. Dan ia datang ke kampus ini, dalam rangka meninjau persiapan ulang tahun kampus sebulan lagi.
Sebenarnya ia tak perlu datang meninjau sendiri sebab ia mempunyai banyak bawahannya.Namun begitulah sikap seorang Bastian takkan puas sebelum melihatnya sendiri.
" Vigo kau selidiki gadis tadi yang sudah berani padaku," perintah Bastian sambil pergi tanpa menunggu jawaban sang asisten teraniaya itu .
" Baik Tuan." Sahut Vigo entah di dengar atau tidak oleh majikannya itu.
Bastian pun melangkah menuju mobilnya, dengan langkah yang tegap.Sepanjang perjalanan menuju parkiran, ia mendengar semua pujian yang di lontarkan para Abg penghuni kampus.
" Aduh calon masa depan tampangnya kebangetan deh," ujar seorang gadis.
" Ho oo tampannya paripurna aku jadi meleleh lihatnya, biar jadi teman ranjang semalam aku ikhlas kok". Sambung temannya .
Begitulah pembicaraan para Abg tidak ada akhlak itu padahal tidak sadar kalau si objek yang bersangkutan tak merespon sama sekali bahkan terkesan merasa ingin muntah.Bagi Bastian kekayaan ataupun wajah yang tampan adalah bonus baginyandan ia juga bukan seorang maniak yang mau saja memberikan tubuhnya kepada wanita sembarangan.Sepanjang perjalanan menuju mobilnya, pikirannya hanya tertuju kepada gadis cantik yang tadi sudah berani memarahinya bahkan tanpa ada rasa takutnya sama sekali.Tipe cewek seperti itu yang membuat Bastian langsung seperti orang linglung padahal tak di apa apakan oleh Alika.Berbeda dengan Alika kini yang tengah di marah habis habisan oleh Mikha.Bagaimana tidak sudah berani mengajak ribut pemilik kampus bahkan Alika yang kalem dan manis hari ini tak nampak sama sekali." Kamu tadi kesambet setan apa sih, sampai cari gara gara sama tuh orang." Kesal Mikha."lho dia yang salah kok masa harus aku yang minta maaf da
Ersan kembali ketempat duduknya dengan wajah yang lesu pasalnya ia sangat sedih karena selalu saja di tolak oleh Alika. " Kenapa sih Ka, susah sekali mendapatkan hati kamu.Apa aku kurang sempurna di mata kamu, sehingga selalu saja menolakku?" gumam Ersan dalam hati.Sementara itu Alika merasa bersalah, karena sudah sekian kalinya menolak permintaan dari Ersan." Maafin aku ya San, tapi aku nggak mau karena kedekatan kita kamu malu ataupun celaka.Aku menjaga hatiku supaya tak menyusahkan orang lain di sekitar ku, cukup aku saja yang dihina yang lainnya jangan," lirih Alika dalam hati. Wanita mana yang tak ingin dicintai, wanita mana yang tak ingin dilindungi. Namun perkataan keluarganya, membuat menjadi takut merasakan apa itu cinta. Di tengah lamunannya itu, Alika dikejutkan oleh masuknya dosen killer dikelasnya.Para murid sudah tak mengeluarkan suara bahkan mungkin kesulitan bernapas. " Oh my sumpah d
"Aku hanya ingin ngobrol dengan kamu,makanya aku usahakan kerja cepat biar bisa berduaan dengan kamu.Lagian aku sekarang sudah punya penyemangat hidupku jadi segala sesuatu akan cepat selesainya," ujar Ersan."Aku ikut senang untuk kamu." Sahut Alika sambil tersenyum." Memangnya kamu tidak kepo kira kira siapa penyemangatku?" tanya Ersan." Kamu memangnya mau kasih tahu aku pikir itu adalah rahasia kamu?" Alika mengeryitkan keningnya karena bingung." Aku mau dan sangat mau karena orangnya adalah kamu," jawab Ersan sambil menatap kearah Alika .Mendengar jawaban dari Ersan,Alika merasa sangat terkejut karena hal itu sama sekali tak ada dalam pikirannya." Tapi kenapa harus aku yang sangat tak sempurna ini?" Tanya Alika lirih."Didunia ini tak ada yang sempurna semua pasti ada kekurangannya.Hanya saja terletak bagaimana pemikiran orang yang suka saja menilai seseorang secara berlebihan." Sahut Ersan."Ma
Entah mengapa saat melihat Foto Alika ia seperti tak bisa berpaling menatap kearah lain lagi.Ia bahkan tersenyum sendiri mengingat kejadian yang ia alami saat bertemu dengan Alika."Cantik" Kata itulah yang diucapkan oleh Bastian saat menatap objek dihadapannya kini.Bastian kini duduk dikursi kebesarannya,bahkan tak peduli dengan berkas yang sedang menumpuk diatas mejanya itu.Baginya melihat wajah Alika lebih penting daripada urusannya yang lain."Kamu cantik tapi kenapa mulutmu pedas sekali walau begitu aku tetap menyukainya," gumam Bastian.Tak lama setelah itu ia menghubungi Vigo karena ingin pergi dan tak ingin diganggu."Vigo kosongkan semua jadwalku hari ini," perintah Bastian."Tapi tuan bukankah hari ini ada jadwal ketemu investor terbesar kita." Sahut Vigo."Aku tak peduli jadi kuharap hari ini kamu gunakan keahlianmu.Dan ingat aku paling benci dengan namanya kegagalan," ucap Bastian tersirat nada ancaman didalamnya .
Bastian kini membawa Alika kesebuah restoran ternama dikota itu.Alika sangat heran dan takjub menatap gedung yang ada dihadapannya kini,seumur hidup tak pernah sedikitpun bermimpi masuk kedalam apalagi makan."Oh my ini kan restoran mahal dalam mimpi pun aku tak pernah berpikiran kesini," gumam Alika dalam hati.Bastian menatap Alika sambil tersenyum ia tahu apa yang ada dalam pikirannya Alika kini."Heii apa kita kesini hanya untuk berdiri diluar?Bisa karatan nih kaki karena kelamaan menunggu kamu," goda BastianAlika dibuat terkejut ketika mendengar suara Baritonnya Bastian.Akhirnya wanita cantik tersebut sadar dengan perbuatannya ia pun tersenyum kikuk."Ehh maaf." Sahut Alika sambil menundukan kepalanya.Bastian tanpa permisi langsung menarik tangan Alika untuk masuk kedalam.keduanya bahkan tak sadar jika sedang bergandengan tangan,hingga membuat pengunjung lainnya disana jadi heboh sendiri."Wow pasangan terkeren seja
"Stop berpikiran kalau pria ini sedang cemburu padamu Alika.Ingat kamu bukan siapa siapanya dan kamu sangat tak pantas untuk berada disampingnya," gumam Alika dalam hati."Iya aku maafkan tapi tolong lain kali jangan bersikap seolah olah aku ini wanita murahan," pinta Alika."Yes my honey," balas Bastian." So,bisa turunkan aku sekarang soalnya perutku sudah lapar,dan sayang kalau makanan selezat ini dianggurin," bujuk Alika." Haha,maaf aku lupa habis semua ini kan gara gara kamu." tawa Bastian pun pecah."Apa nggak salah kamu bicara seperti itu?" tanya Alika sambil turun dari pangkuan Bastian.Alika kini duduk di hadapan Bastian dan langsung mengambil makanannya tanpa peduli dengan tatapan Bastian kepadanya.Melihat Alika yang makan seperti orang yang tak pernah makan enak membuat napsu makan Bastian seketika hilang langsung."Kamu kenapa nggak makan malah lihatin aku seperti itu?Kamu buat napsu makanku jadi lenyap
Vigo menahan tangan Ersan agar berhenti memukul Bastian.Karena jika sampai itu terjadi lagi bisa dipastikan wajah Bastian akan remuk dibuatnya.Bastian kini sedang duduk dilantai tersebut,penampilannya sangat berantakan dan sangat jauh dari kesan modis.Pandang matanya kedepan tapi kosong,masih teringat jelas dalam pikirannya penolakan dari Alika."Sebaiknya anda pulang sebelum saya bertindak lebih kepada anda," ancam Vigo dengan tatapan membunuh.Ersan yang sudah meluapkan emosinya langsung berlalu dari tempat itu setelah mengucapkan peringatan untuk Bastian."Jangan coba coba mendekati kekasihku lagi,atau aku tak segan untuk menghabisimu," ujar Ersan seriusBastian tak menghiraukan ancaman Ersan bukan karena takut tapi karena ia tak ada semangat untuk meladeninya.Memang orang kalau lagi patah hati yang tadinya besi bisa berubah menjadi rapuh.Ersan pergi meninggalkan keduanya dengan perasaan yang belum puas,karena ia san
Alika sangat terkejut dengan apa yang di lakukan Bastian kepadanya.Ia merasakan jantungnya serasa sedang marathon sekarang,Alika menghembuskan nafasnya kasar untuk menetralkan kegugupannya."Kamu pasti kelelahan istirahatlah kalau sudah sampai akan kubangunkan," ujar Bastian sambil tersenyum."Aku tak mengantuk jika aku tidur takutnya kamu berbuat sesuatu yang tidak tidak." Ketus Alika."Sayang apa didalam otak cantikmu itu hanya berisi hal mesum saja ya?" goda Bastian sambil tertawa lepas hingga sudut matanya mengeluarkan air mata.Sumpah demi dewa jika orang yang mengenal bastian kali ini pasti akan sangat terkejut.Karena hanya Alika selena seorang yang bisa membuat pria itu begini,yang selama ini terkenal dengan kesan es balok yaitu dingin dan datar."Bukannya nggak kebalikan yang selama ini mesum kan kamu kenapa sekarang jadinya kebalik?" Kesal Alika."Aduh tambah cantik kesayanganku ini," ujar Bastian sambil mengacak gemas rambutnya Ali