"Aku hanya ingin ngobrol dengan kamu,makanya aku usahakan kerja cepat biar bisa berduaan dengan kamu.Lagian aku sekarang sudah punya penyemangat hidupku jadi segala sesuatu akan cepat selesainya," ujar Ersan.
"Aku ikut senang untuk kamu." Sahut Alika sambil tersenyum.
" Memangnya kamu tidak kepo kira kira siapa penyemangatku?" tanya Ersan.
" Kamu memangnya mau kasih tahu aku pikir itu adalah rahasia kamu?" Alika mengeryitkan keningnya karena bingung.
" Aku mau dan sangat mau karena orangnya adalah kamu," jawab Ersan sambil menatap kearah Alika .
Mendengar jawaban dari Ersan,Alika merasa sangat terkejut karena hal itu sama sekali tak ada dalam pikirannya.
" Tapi kenapa harus aku yang sangat tak sempurna ini?" Tanya Alika lirih.
"Didunia ini tak ada yang sempurna semua pasti ada kekurangannya.Hanya saja terletak bagaimana pemikiran orang yang suka saja menilai seseorang secara berlebihan." Sahut Ersan.
"Makasih ya karena kamu tak menghinaku seperti yang lain dan menghargai keberadaanku disini," lirih Alika sambil menundukkan kepalanya menyembunyikan kesedihan dimatanya .
Ersan mengangkat dagu Alika ia ikut merasakan kesedihan gadis cantik yang berada dihadapannya kini.
"Heiii,kamu nggak boleh sedih ya.Hati aku sakit melihatnya ijinkan aku menjaga dan melindungi kamu," pinta Ersan.
Alika hanya tersenyum dengan air mata yang sedari tadi turun,bahkan enggan untuk berhenti .
Ersan memberanikan dirinya memeluk Alika,ia tak ingin wanita yang dicintainya bersedih.Kebahagian kita adalah saat melihat orang yang kita sayangi tersenyum,dan kesedihan kita adalah saat melihat sedihnya .
Ia tahu jika wanita yang berada dalam dekapannya itu selalu saja dipenuhi kesedihan dalam hidupnya.Dalam hati kecilnya Ersan berjanji akan melakukan apapun asalkan Alika selalu bahagia.
Alika merasakan kenyamanan saat berada dalam pelukan Ersan,ia membenamkan wajahnya didada bidangnya.Apalagi aroma tubuhnya sangat menyenangkan membuat Alika betah berlama lama di sana.
" Terimakasih karena mau mengerti keadaanku," lirih Alika.
"Iya sama sama." Sahut Ersan.
"Tapi kenapa kamu melakukan ini semua kalau pacar kamu marah gimana?" Tanya Alika tak enak hati.
Ersan hanya tersenyum mendengar pertanyaan Alika mana mungkin pacarnya marah.Sedangkan orang yang akan menjadi pacarnya adalah wanita yang berada disampingnya kini.
"Kan pacar aku kamu memangnya kamu mau marahin diri sendiri?" Sahut Ersan yang membuat Alika bertambah bingung .
"Jangan bingung begitu wanita yang kucintai adalah kamu," sambung Ersan lagi.
"Maksudnya?" Tanya Alika masih kebingungan.
" Kamu mau nggak jadi pacarku Alika?" Tanya Ersan dengan nada yang terdengar serius.
" Kamu yakin nggak bakal menyesal nantinya?"Tanya Alika balik.
"Jangan ngomong seperti itu Aku cinta kamu apa adanya tak peduli apa kata orang diluaran sana." Bantah Ersan sambil menutup mulut Alika menggunakan jari telunjuk nya.
" Jadi bagaimana nona apakah anda berminat menjadi kekasih seorang most wantednya kampus?" goda Ersan lagi tapi terdengar sebuah harapan.
Alika hanya tersenyum tapi ia menjawab dengan anggukan kepalanya.Melihat respon yang ditunjukkan Alika,Ersan merasakan seperti memenangkan lotre karena cintanya terbalas juga.
"Yess aku tak jomblo lagi makasih Alika ku Sayang," ucap Ersan sambil mencium mesra kening Alika.
"Ciee kayanya ada yang sudah jadian nih?Pajak jadiannya mana karena sesuatu yang bahagia harus dirayakan," goda Vian sahabat Ersan.
Wajah Alika memerah sedang Ersan mendengus kesal.Pasalnya Vian sudah mengganggu kemesraan mereka padahal ia masih ingin berduaan dengan Kekasihnya itu.
"Heh tupai,kamu itu kenapa sih selalu saja mengganggu.Memangnya soalnya sudah kamu kerjakan,jangan jangan kamu kabur ya?" Ersan sembari menatap kearah Vian.
"Mau tau saja kamu emangnya kamu pikir otakku error apa." Kesal Vian.
"Huss sana ganggu saja." Usir Ersan sambil menatap tajam kearah Vian.
"Suka suka akulah mau duduk dimana memangnya kamu siapa sok atur atur." Sinis Vian.
"Ayo Sayang kita kekantin saja daripada disini banyak hantu gentayangan," sindir Ersan.
"Oh my god,jadi kalian beneran sudah jadian nih?" tanya Vian penasaran.
Vian bahkan tak peduli dengan ejekan Ersan tadi karena baginya apa yang dilihat dan didengar lebih penting.
Ersan tak peduli ia malah menarik tangan Alika untuk pergi.kebetulan secara bersamaan semua teman kelas mereka keluarbkarena ujiannya sudah selesai.
Mereka semua heboh karena melihat Ersan menggandeng mesra tangannya Alika.Semuanya memandang takjub kearah mereka karena keduanya pasangan paling populer dikampus tersebut.
Mikha pun sama terkejutnya dengan yang lain ia sampai mengucak matanya karena tak percaya apa yang ada dihadapannya kini.
"Alika apa maksudnya semua ini?" Tanya Mikha heran.
Alika menggaruk kepalanya yang tak gatal sedangkan Ersan hanya tersenyum.
"Likaku terseyeng,ngomong dong jangan buat jiwa kepoku berontak minta tolong." Mikha merajuk sambil menghentakan kakinya.
" Haha Mikha,kamu tuh tingkahnya seperti bocah," ejek Ersan .
"Stop kamu!Aku tanya sama Alika bukan kamu." Kesal Mikha sambil menatap tajam kearah Ersan.
Ersan tersenyum kikuk karena mendengar suara lima oktafnya Mikha.Ia tak menyangka jika gadis semungil tersebut,mempunyai suara yang sangat nyaring.
"Aku sama Alika jadian dan sudah resmi pacaran." Sahut Ersan.
Mikha membelalakan matanya ia tak percaya dengan apa yang ia dengar karena akhirnya Alika bisa membuka hatinya.
" Alika apa benar yang di katakan oleh cowok sok keren ini?" Tanya Mikha.
Alika menganggukan kepalanya,dan tersenyum malu malu kearah Mikha.
"Alika aku senang sekali akhirnya kamu lepas status jomblo kamu,aku jadi iri deh," teriak Mikha antusias .
Ersan dan Alika sontak menutup telinganya karena suara Mikha memang sangat dahsyat .
" Ya ampun Yang,itu teman kamu mulutnya kok seperti toa sih?" Tanya Ersan.
Alika langsung mencubit gemas perut Ersan,karena sudah berani mengejek sahabatnya itu.
" Kamu tuh ya kalau ngomong sembarangannnanti orangnya dengar kan bisa berabe," gerutu Alika.
"Lho Sayang kamu kok tega sih yang harus dibelain pacar kamu bukannya orang lain." Ersan merajuk.
Melihat Ersan merajuk Alika langsung mencium pipinya.
" Aduh tampanku kenapa jadi tambah manis sih aku jadi gemas deh," goda Alika.
"Sayang kamu berani godain aku,hemm?" Tanya Ersan.
Alika tersadar dengan perbuatannya tadi,ia lalu menutup wajahnya karena merasa malu.
"Heii sadar diri dong,kalian pikir aku obat nyamuk apa." Ketus Mikha.
"Oh jadi kamu masih disini ya,aku pikir dari tadi yang berdiri patung asmat,"Ledek Ersan.
"Untung juga ganteng kalau tidak sudah kudepak dari sini." Sinis Mikha.
"Ya iyalah pacaranya siapa dulu dong?" Sahut Ersan sambil menaik turunkan alisnya menatap Alika.
"Percaya dirinya tingkat dewa padahal biasa saja," ucap Alika.
Disebuah perusahaan besar duduk seorang pria tampan yang tengah menatap laporan dari anak buahnya.Laporan tersebut mengenai semua biodata tentang Alika,tanpa terlewatkan sedikitpun.
Entah mengapa saat melihat Foto Alika ia seperti tak bisa berpaling menatap kearah lain lagi.Ia bahkan tersenyum sendiri mengingat kejadian yang ia alami saat bertemu dengan Alika."Cantik" Kata itulah yang diucapkan oleh Bastian saat menatap objek dihadapannya kini.Bastian kini duduk dikursi kebesarannya,bahkan tak peduli dengan berkas yang sedang menumpuk diatas mejanya itu.Baginya melihat wajah Alika lebih penting daripada urusannya yang lain."Kamu cantik tapi kenapa mulutmu pedas sekali walau begitu aku tetap menyukainya," gumam Bastian.Tak lama setelah itu ia menghubungi Vigo karena ingin pergi dan tak ingin diganggu."Vigo kosongkan semua jadwalku hari ini," perintah Bastian."Tapi tuan bukankah hari ini ada jadwal ketemu investor terbesar kita." Sahut Vigo."Aku tak peduli jadi kuharap hari ini kamu gunakan keahlianmu.Dan ingat aku paling benci dengan namanya kegagalan," ucap Bastian tersirat nada ancaman didalamnya .
Bastian kini membawa Alika kesebuah restoran ternama dikota itu.Alika sangat heran dan takjub menatap gedung yang ada dihadapannya kini,seumur hidup tak pernah sedikitpun bermimpi masuk kedalam apalagi makan."Oh my ini kan restoran mahal dalam mimpi pun aku tak pernah berpikiran kesini," gumam Alika dalam hati.Bastian menatap Alika sambil tersenyum ia tahu apa yang ada dalam pikirannya Alika kini."Heii apa kita kesini hanya untuk berdiri diluar?Bisa karatan nih kaki karena kelamaan menunggu kamu," goda BastianAlika dibuat terkejut ketika mendengar suara Baritonnya Bastian.Akhirnya wanita cantik tersebut sadar dengan perbuatannya ia pun tersenyum kikuk."Ehh maaf." Sahut Alika sambil menundukan kepalanya.Bastian tanpa permisi langsung menarik tangan Alika untuk masuk kedalam.keduanya bahkan tak sadar jika sedang bergandengan tangan,hingga membuat pengunjung lainnya disana jadi heboh sendiri."Wow pasangan terkeren seja
"Stop berpikiran kalau pria ini sedang cemburu padamu Alika.Ingat kamu bukan siapa siapanya dan kamu sangat tak pantas untuk berada disampingnya," gumam Alika dalam hati."Iya aku maafkan tapi tolong lain kali jangan bersikap seolah olah aku ini wanita murahan," pinta Alika."Yes my honey," balas Bastian." So,bisa turunkan aku sekarang soalnya perutku sudah lapar,dan sayang kalau makanan selezat ini dianggurin," bujuk Alika." Haha,maaf aku lupa habis semua ini kan gara gara kamu." tawa Bastian pun pecah."Apa nggak salah kamu bicara seperti itu?" tanya Alika sambil turun dari pangkuan Bastian.Alika kini duduk di hadapan Bastian dan langsung mengambil makanannya tanpa peduli dengan tatapan Bastian kepadanya.Melihat Alika yang makan seperti orang yang tak pernah makan enak membuat napsu makan Bastian seketika hilang langsung."Kamu kenapa nggak makan malah lihatin aku seperti itu?Kamu buat napsu makanku jadi lenyap
Vigo menahan tangan Ersan agar berhenti memukul Bastian.Karena jika sampai itu terjadi lagi bisa dipastikan wajah Bastian akan remuk dibuatnya.Bastian kini sedang duduk dilantai tersebut,penampilannya sangat berantakan dan sangat jauh dari kesan modis.Pandang matanya kedepan tapi kosong,masih teringat jelas dalam pikirannya penolakan dari Alika."Sebaiknya anda pulang sebelum saya bertindak lebih kepada anda," ancam Vigo dengan tatapan membunuh.Ersan yang sudah meluapkan emosinya langsung berlalu dari tempat itu setelah mengucapkan peringatan untuk Bastian."Jangan coba coba mendekati kekasihku lagi,atau aku tak segan untuk menghabisimu," ujar Ersan seriusBastian tak menghiraukan ancaman Ersan bukan karena takut tapi karena ia tak ada semangat untuk meladeninya.Memang orang kalau lagi patah hati yang tadinya besi bisa berubah menjadi rapuh.Ersan pergi meninggalkan keduanya dengan perasaan yang belum puas,karena ia san
Alika sangat terkejut dengan apa yang di lakukan Bastian kepadanya.Ia merasakan jantungnya serasa sedang marathon sekarang,Alika menghembuskan nafasnya kasar untuk menetralkan kegugupannya."Kamu pasti kelelahan istirahatlah kalau sudah sampai akan kubangunkan," ujar Bastian sambil tersenyum."Aku tak mengantuk jika aku tidur takutnya kamu berbuat sesuatu yang tidak tidak." Ketus Alika."Sayang apa didalam otak cantikmu itu hanya berisi hal mesum saja ya?" goda Bastian sambil tertawa lepas hingga sudut matanya mengeluarkan air mata.Sumpah demi dewa jika orang yang mengenal bastian kali ini pasti akan sangat terkejut.Karena hanya Alika selena seorang yang bisa membuat pria itu begini,yang selama ini terkenal dengan kesan es balok yaitu dingin dan datar."Bukannya nggak kebalikan yang selama ini mesum kan kamu kenapa sekarang jadinya kebalik?" Kesal Alika."Aduh tambah cantik kesayanganku ini," ujar Bastian sambil mengacak gemas rambutnya Ali
" Apa maksud anda tadi Tuan?" Tanya Mira bingung.Ia mana mau bersinggungan dengan barang barang orang yang levelnya dibawah dirinya.Jika sampai hal itu terjadi maka mau taruh dimana wajah angkuhnya yang tak pernah mau menghargai pekerjaan orang lain.Apapun pekerjaan didunia ini percayalah jika semuanya sudah digariskan dari yang kuasa.Mungkin sekarang anda lagi diatas tapi ingatlah roda kehidupan selalu berputar." Apa perlu kuulangi lagi perkataanku tadi?" Tanya pria itu balik." Tapi bisakah pakaian milik kami saja daripada harus mengambil barang mereka pasti mereka sangat membutuhkan." Mira memberikan alasan agar pria tersebut berubah pikiran." Siapa bilang mereka akan kesusahan nantinya,bukankah pakaian kalian lebih pantas untuk mereka daripada kalian?" Kesal Rentenir itu mendengar berbagai alasan dari suami istri dihadapannya kini." Kenapa harus mengambil pakaian kami kenapa...." Lakukan seperti kemauanku atau aku berubah pi
Alika tanpa sadar jika semua kegiatannya tadi ada yang sedang memperhatikannya.Dirinya malah asyik dengan dunianya sendiri,karena baginya hari ini adalah sesuatu yang sangat langkah.Karena kelelahan Alika akhirnya tertidur dengan posisi yang sangat menggoda.Pakaian yang dipakai terlihat sedikit naik keatas hingga menunjukkan pakaian dalamnya.Bastian yang kini sudah masuk kedalam kamar Alika,langsung berusaha menetralkan perasaannya. Sungguh kali ini Alika menguji kesabarannya sebagai pria normal."Untung juga cinta kalau tidak?, tapi kalau icip icip sedikit pasti boleh dong?" gumam Bastian dalam hati.Bastian ikut berbaring disamping Alika dan menarik tubuh mungil itu agar mendekat kepadanya.Diciuminya seluruh bagian wajah cantik itu meskipun dilakukan Alika dalam keadaan tertidur." Aku merasa seperti maling saja cepatlah sadar biar kulakukan secara benar," bisik Bastian sambil memeluk Alika seraya memejamkan matanya.Keduanya tidur sambil berp
"Apapun yang kamu ambil pasti bakalan kumakan." Sahut Bastian."Kalau kuambilkan racun memangnya kamu mau makan?" Tanya Alika."Jika racun itu kamu yang kasih aku ikhlas kok," balas Bastian."Lebay." Sinis Alika sambil memandang jengah kearah Bastian.Alika mengambilkan Bastian makanan yang dimasak Bik Sum tadi,setelah itu ia mengambil untuk dirinya sendiri dan mulai memakannya."Bik Sum masakannya enak sekali aku suka," gumam Alika pelan tapi masih bisa didengar oleh Bastian."Kalau kamu suka tinggal disini bersamaku saja,kita akan menikmati masakan Bik Sum," tawar Bastian yang menggunakan kesempatan yang ada."Itu mah maunya kamu doang," ujar Alika sambil menatap sinis kearah Bastian."Iya maafkan aku silahkan lanjutkan makannya Yang." Sahut Bastian sambil membelai kepala Alika.Para pelayan dirumah itu tersenyum senang karena akhirnya tuannya itu bisa kembali tersenyum setelah sekian tahun."Semoga keduanya sel