KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 8Fiona membeku, menatap punggung Narendra dan Aruni yang semakin mengecil dengan ekspresi wajah yang begitu menyedihkan.Wanita berusia 33 tahun itu pun lantas menghembuskan napas berat, dan ia melangkah dengan gontai. Seolah-olah seperti tak ada lagi semangat dalam hidupnya. Fiona terus mengayunkan kedua kakinya dengan pandangan kosong, hingga tiba-tiba ....Bugh!Tubuh kurus itu terjerembab karena seseorang menabrak pundak Fiona. "Astaga ... maaf, Mbak. Maaf." Seorang lelaki yang menabrak tubuh Fiona ingin membantunya berdiri, namun Fiona enggan menerima. Wanita itu lantas bangkit sendiri, pandangan yang menunduk, kini terangkat. Hingga sepasang mata Fiona pun membelalak. "Fahri?" "Fiona?" Berbeda dengan Fiona, lelaki yang bernama Fahri menatap heran ke arah Fiona. Bahkan pandangan lelaki itu menyorot tubuh Fiona mulai ujung kaki hingga ke atas kepala. "Hey, gitu amat lihatnya."
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 9Fiona tertegun mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir Fahri."Kita duduk dulu di sana, ya. Tenangin diri kamu dulu," ajak Fahri dan Fiona mengangguk. Gegas Fahri melangkah dan diikuti Fiona di belakangnya. "Minumlah dulu." Fahri mengulurkan sebotol air mineral yang baru saja ia ambil di tas ransel miliknya. Fahri terus menatap wajah Fiona dengan perasaan penuh kasihan. Fiona menerima botol yang diulurkan oleh Fahri, lalu ia pun berujar, "Terima kasih." Setelahnya, Fiona membuka tutupnya lalu mulai menyesap air mineral itu hingga akhirnya tenggorokan yang semula kering, kini teraliri. "Sejak kapan, Fi? Kenapa kamu diam saja?" Fahri kembali menodongnya dengan pertanyaan saat melihat teman di masa lalunya sudah terlihat membaik. "Entahlah." Singkat Fiona menjawab, dan tentu saja membuat Fahri mengerutkan kening. "Apa kamu sedang buru-buru?" "Enggak. Jadwal putriku tiba masih 30 menit lagi," ucap Fahri dengan lemah setelah meli
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 10Mobil yang dikendarai oleh Narendra, dan Aruni yang ada di sampingnya masuk ke halaman rumah yang dihuni oleh Fiona. Kendaraan roda empat itu pun berhenti tepat di depan pintu utama. "Terima kasih ya sudah menuruti apa yang aku inginkan," ucap Aruni dengan begitu manja. Bahkan kali ini ia sedang memeluk mesra lengan Narendra. "Apapun yang kamu inginkan, selagi bisa, akan aku lakukan." Tangan Narendra mengusap lembut pucuk kepala Aruni. Mendengar ucapan dari sang kekasih, membuat Aruni melebarkan senyumannya. Setelahnya, ia mendaratkan kecupan mesra di pipi milik Narendra. "Ayo turun lalu masuk." "Semoga saja istrimu yang kata ibu seperti risoles itu menerima keputusanmu ya, Sayang." "Harus! Aku sudah siapkan senjatanya agar Fiona tidak bisa berkutik," ucap Narendra penuh dengan rasa percaya diri."Dan aku percaya sama kamu." Sepasang kekasih itu pun saling melempar senyum. Gegas mereka membuka pintu– bergerak keluar–lalu kemba
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 11Begitu Fiona memasuki ruang tamu, kedatangannya langsung disambut oleh Aruni yang tersenyum ke arahnya. Fiona mencebik, lalu dirinya mendudukkan bokong di sofa yang paling jauh jaraknya dengan sofa yang diduduki oleh Narendra bersanding dengan Aruni."Cepat katakan apa yang ingin kalian bicarakan, aku tak cukup banyak waktu." Fiona menyandarkan punggung. Pandangannya tertuju pada kuku-kuku yang dimainkannya, Fiona sama sekali tak tertarik menatap sepasang kekasih gelap itu. "Fi, karena kamu sudah mengetahui hubungan kami, jadi rasa-rasanya tidak perlu lagi kami bersembunyi- sembunyi. Kamu pasti tau dong apa sih tujuan dua orang dewasa dan berlawanan jenis jika sampai menjalin hubungan?" "Sudahlah, Mas, tak perlu muter-muter. Katakan saja langsung ke pokok permasalahannya." Fiona menjawab dengan kalimat menohok. "Katakan saja, Sayang. Sepertinya memang tidak perlu berbasa-basi." Kali ini Aruni bersuara. Membuat Narendra menoleh lal
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 12"Duduklah dulu, Fi. Pembicaraan kita belum usai." "Apa lagi? Keputusanku tidak bisa diganggu gugat, Mas. Sekalipun kalian bersujud di kaki-ku, aku tak akan memberikan izin. Aku masih berbaik hati memberikanmu solusi dengan menceraikan aku," ucap Fiona yang masih berdiri di tempatnya. "Oke jika itu maumu, Fi. Tapi, jika kamu memang menginginkan perpisahan, maka kamu tak mendapatkan sepeserpun harta." Ucapan Narendra sontak saja membuat kedua bola mata Fiona terbelalak. Aruni yang mendengar ucapan sang kekasih lantas tersenyum, kemudian ia menyandarkan punggungnya lalu menyilangkan kedua tangan di depan dada. "Itu konsekwensi yang harus kamu terima kalau kamu ngotot ingin bercerai, Fi." Belum sempat Fiona merespon, Narendra kembali berucap. "Kamu tinggal pilih. Berpisah tanpa mendapatkan harta, atau menerima Aruni sebagai adik madu," lanjut Narendra dengan begitu entengnya. Sedikit pun ia sama sekali tak memikirkan perasaan sang i
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 13Fiona berdiri di balik jendela, menatap kepergian mobil sang suami dengan emosi yang masih membuncah. Bahkan, ia harus mengepalkan kedua tangannya sebagai bentuk peluapan. "Harusnya aku tadi membunuh mereka berdua," desis Fiona setelah tak lagi terlihat kendaraan roda empat itu. Berikutnya, wanita itu memutar tubuh. Ia ingin berjalan menuju kamar. Namun, baru saja ia mengangkat kaki kanannya, kedua iris hitam itu mendapati sebuah ponsel tergeletak di lantai. "Ponsel siapa itu?" lirih Fiona dengan kening berkerut. Lalu wanita itu melangkah–berjongkok–dan mengambil ponsel yang tergeletak. Fiona membolak-balikkannya, ingin melihat lalu menebak siapakah pemiliknya. "Ya, ini ponsel rahasia Mas Narendra," lirih Fiona, sebab setelah ia menekan menu power seketika wajah sang suami terpampang dengan jelas di layar ponsel.Fiona cepat-cepat melangkah menuju kamar setelah kembali menutup pintu. Lalu, wanita itu mendudukkan tubuhnya di tepi r
KETIKA SELIMUT SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 14Mobil yang dikendarai oleh Narendra dan juga Aruni meluncur dengan kecepatan sedang, hingga tak lama kemudian roda empat memasuki kawasan parkir apartemen yang dihuni oleh Aruni. "Jangan bilang kalau kamu langsung pulang," ucap Aruni, membuat lengkungan senyum terbit di bibir Narendra. "Enggak lah. Turun yuk." Sepasang kekasih itu gegas keluar dari mobil, lalu dengan mesra mereka melangkah masuk ke apartemen milik Aruni. "Oh ya, Sayang, kamu jadi menginginkan pernikahan kita digelar secara resmi?" Narendra melempar satu pertanyaan setelah ia daratkan bokongnya di tepi ranjang. "Iyalah." Aruni menjawab tanpa menoleh ke arah sang kekasih. Posisinya kali ini wanita itu memunggungi sang kekasih, ia sedang mengambil baju ganti yang akan ia kenakan."Tapi kamu tau sendiri kan kalau Fiona nggak mau kasih izin. Nggak mungkin juga kalau aku ceraikan dia begitu saja." Mendengar ucapan Narendra lantas membuat Aruni menghembuskan napas kasar,
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBAB 15"Kamu jadi mau pulang?" tanya Aruni sembari menatap sang kekasih yang sedang memunguti setiap helai pakaian yang tercecer di lantai kamar. "Iya, Sayang. Tapi aku janji, besok aku akan ke sini," jawab Narendra, sedangkan tangannya tengah sibuk memakai kembali pakaian. "Kalau besok tidak ke sini, aku yang bakalan ke rumahmu." "Berani?" "Kenapa tidak?" "Ok baiklah, aku percaya." Aruni hanya mencebik, ia kembali membaringkan tubuh polosnya di atas ranjang– menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhnya hingga sebatas dada. "Aku pulang dulu, ya." Narendra membungkuk, mencium kening sang kekasih. "Iya, hati-hati." Singkat Aruni menjawab. Setelahnya, Narendra pun melangkah pergi. ****"Fi! Buka pintunya!" Narendra berteriak, sebab beberapa kali ia mengetuk pintu namun tak kunjung dibukakan juga. "Fi!"Saat Narendra ingin kembali mengetuk pintu, tiba-tiba seseorang dari dalam telah berusaha membuka kunci pintu kamar. Hingga tak ber
Bab 77Pikiran Narendra kacau balau sepanjang jalan pulang menuju rumahnya. Meski sudah putus asa, Narendra masih berharap menemukan Yessi. Barangkali adiknya ada di tepi jalan, merenung, ketakutan dan merasa sedih sendirian. Narendra menyetir sambil melihat ke arah trotoar sehingga dia tidak memperhatikan jalanan lagi. Hingga sebuah teriakan membuyarkan lamunannya. Narendra terkejut menyadari kalau dirinya telah menabrak sesuatu. Orang-orang menatap mobilnya dengan tatapan penghakiman.Gemetaran, Narendra memberanikan diri keluar. Dia sudah pasrah jika dipukuli. Pikirannya sudah kemana-mana. Ada darah menggenang dibawah sepatunya. "Berapa tahun hukuman penjara?" bisik Narendra pada dirinya sendiri. Sebuah kaki kecil muncul. Narendra menghela nafas lega. Ternyata dia tidak menabrak manusia. Hanya seekor kucing hitam yang tidak berhati-hati. Narendra mengambil jasad kucing yang kepalanya sudah remuk dan membawanya ke tepi jalan sebentar. Dia menggali lubang yang tidak terlalu dalam d
Bab 76"Akhirnya." Tidak seperti biasanya, jam pulang menjadi sangat lama dan sangat ditunggu-tunggu oleh Narendra. Biasanya dia bekerja terlalu keras sampai tidak ingat kalau jam kerjanya sudah berakhir. Narendra menyampirkan jas kerja di lengan. Lengan baju disingsingkan sampai atas. Kancing atas yang tadinya rapi menjadi terbuka dan kemeja licin yang disetrika sedemikian rupa menjadi kusut masai.Narendra melajukan mobilnya dengan cepat. Urusan dengan Yessi belum selesai. Rumah lenggang ketika Narendra masuk ke dalam. Narendra berjalan pelan dan menengok ke dalam kamar dimana ibunya tertidur. Wanita itu sudah tidak berdaya lagi sehingga hari-harinya dihabiskannya dengan istirahat. Narendra kemudian berjalan menuju kamar Yessi. Pintu kamar itu sedikit terbuka. "Yes ...."Narendra memanggil dengan suara pelan. Meski ini kamar adiknya sendiri, tapi Narendra masih memiliki sopan santun untuk tidak masuk tanpa izin. Tidak ada jawaban. Narendra membuka pintu lebih lebar. Yessi tidak
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 75Cukup lama Yessi berada di dalam. Dan saat ini keadaan gadis itu begitu menyedihkan, terduduk dengan tubuh bersandar pada dinding kamar. Tak hanya itu, air mata terus berlinangan dengan begitu derasnya. Sekuat tenaga, Yessi menahan bibir agar tak bersuara. Namun nihil, suara kecil berupa tangisan menelusup gendang telinga sang bidan dan Narendra. Sontak saja, dua manusia itu saling berpandangan sebelum keduanya serempak melangkah menuju ke arah pintu kamar mandi yang dalam keadaan tertutup sempurna. "Yes, buka pintunya!" Suara Narendra bergetar, menahan rasa khawatir yang luar biasa. Ia khawatir jika terjadi apa-apa pada sang adik yang berada di dalam sana. Ketukan pintu terus Narendra lakukan, hingga akhirnya terhenti saat terdengar sosok di dalam sana tengah berusaha memutar anak kunci. Detik kemudian, pintu kamar mandi perlahan terbuka. Hingga terlihatlah dengan jelas sosok Yessi dengan kepala yang menunduk dalam-dalam. "Suda
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUBab 74Narendra membuka mata ketika sinar matahari menyapa wajahnya. Ini rutinitas pagi yang dia benci. Matahari membangunkannya dengan silau yang membuatnya kesal. Berbeda dengan Fiona yang dulu berbisik lembut di telinga. Dengan suara serak yang seksi dan membuat bagian dari dirinya terbangun. "Ah, kenapa tiba-tiba ingat Fiona seperti ini?" gerutu Narendra dengan kesal.Narendra bangkit. Pria itu merentangkan kedua tangan, berusaha merenggangkan otot-otot yang terasa kaku pada tubuhnya. Dan sesekali Narendra menguap sebab rasa kantuk masih mendera. Sejenak Narendra terdiam, mengembalikan kesadarannya. Hingga beberapa menit kemudian lelaki itu bergegas turun dari ranjang lalu segera bersiap-siap untuk pergi ke tempatnya bekerja.Narendra berdiri di depan cermin, menyisir rambutnya agar terlihat rapi. Setelahnya, lelaki itu segera melangkah menuju kamar sang ibu sembari tangan kiri menenteng tas kerja."Narendra berangkat sekarang, Bu." N
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 73Bab 73"Fahri, dengar. Meski kamu duda, kamu itu tampan dan mapan. Laki-laki single yang biasa diluaran sana pasti akan tersisih. Asal kamu tahu, Cantika itu sepertinya sudah menaruh hati sama kamu. Kamu tega menghancurkan perasaannya?""Dan Mama tega menghancurkan perasaan aku?" Fahri balas bertanya dengan jengah. Fahri menoleh ke belakang. Putrinya masih terlelap sempurna. Tampak wajahnya yang damai membuat Fahri terharu. Sebagai seorang ayah, dia tahu apa yang putrinya butuhkan. Seorang ibu yang mencintainya dan mencintai Fahri. "Coba kamu pikir lagi. Mana ada wanita yang mau sama duda? Apa Cantika membahas status kamu kemarin? Tidak, kan? Kalau kamu dengan wanita lain, merela pasti akan menguliti semua masa lalu kamu hidup-hidup. Coba kamu pikirkan ulang, Fahri!"Beberapa kali sang mama meninggikan suaranya, begitu pun juga dengan Fahri yang menebalkan telinga. "Keputusanku sudah bulat. Aku tetap memilih Fiona. Sebentar lagi d
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 72Saat Fiona sedang menikmati makan malamnya, ponselnya kembali bergetar. Awalnya Fiona mengabaikan getaran di ponselnya dan memilih fokus pada makanan yang ada di depannya."Pasti dari Narendra lagi." Fiona terus melanjutkan makan malam. Namun ketenangan makannya hilang akibat getar ponsel yang terus menerus menimbulkan berisik yang menganggu. Namun, meski awalnya berniat untuk mengabaikannya, pada akhirnya Fiona mengambil ponselnya dengan bersungut. Ketika wanita itu siap mengeluarkan omelan, Fiona terkesiap sebab nama pemanggil bukan Narendra, melainkan Citra."Kamu dimana, Mbak Fiona? Aku di depan rumahmu, nih. Tapi kok kayaknya nggak ada orang ya."Fiona menatap sekeliling. Memastikan tempat dimana dia berada sekarang. Fiona menyebut nama sebuah coffe shop. "Kamu tunggu saja aku pulang. Sebentar lagi aku selesai makan.""Tidak usah. Biar aku yang menyusul Mbak Fiona ke sana."Klik! Panggilan dimatikan sepihak. Fiona tidak mau a
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 71"Apa maksudmu maling? Suamimu tidak mencintaimu dan memilih mencintaiku karena kau membosankan! Kau adalah wanita paling payah yang pernah dia temui dan dia menyesal menghabiskan bertahun-tahun hidupnya tinggal seatap denganmu!"Hinaan singkat Fiona pada Aruni rupanya berpengaruh besar. Seseorang yang mendapat tempat tidak akan membuat pengakuan secara paksa seperti yang Aruni lakukan. "Oh, ya? Apa itu yang Narendra katakan padamu? Pengkhianat itu .... Aku tidak peduli apapun yang dia katakan padamu, Aruni. Dia bahkan pulang menemuiku setelah mencumbumu. Selama beberapa waktu, kau hanya menjadi cadangan dan simpanan untuknya. Apa ini yang kau banggakan?"Fiona menampar telak Aruni dengan kata-katanya. Beruntung sekali dia bisa mengandalikan diri. Bercerai dengan Narendra membuat Fiona menyadari tidak ada yang bisa dia genggam jika sesuatu itu ingin pergi termasuk suaminya. Hati Fiona hancur. Bahkan lebur seperti kertas yang terenda
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 70"Kalau aku hanya ingin sekedar berkenalan dan pura-pura menerima, bukankah aku sama saja memberikan harapan pada wanita itu? Sedangkan aku tak ingin kehilangan Fiona untuk yang kedua kali." Batin Fahri berkecamuk. Bagian dalam dirinya meronta, memaksa mukulnya berkata tidak. Namun wajah memelas sang Mama membuat Fahri luluh. Bahkan hanya dengan dua buah tatapan bola mata bening itu, Fahri sudah meleleh dan langsung bertekuk lutut."Baiklah."Meski terpaksa, Fahri akhirnya memaksakan dirinya untuk mengikuti kemauan sang mama. Sebuah senyuman terukir di wajah wanita yang menjadi cinta pertamanya itu. Fahri merasa lega. Setidaknya dia tidak membuat mamanya sakit hati untuk saat ini. Fahri masuk ke dalam rumah diikuti sang Mama. Cantika masih duduk di posisinya. Wanita itu tampaknya tidak terganggu sama sekali dengan penolakan Fahri tadi. Ia bahkan memberikan senyum termanis pada Fahri yang sayangnya tidak membuat Fahri terpana."Duduk
KETIKA SELINGKUHAN SUAMIKU DATANG KE RUMAHKUPART 39"Ma–maafkan aku, Fi. Aku sama sekali tidak bermaksud membuat kamu tersinggung."Fahri merasa bersalah. Dia merutuk dirinya. Seharusnya dia dapat mengendalikan diri. Fiona memang cantik dan lembut. Pesonanya memang mampu membius kaum adam. Namun ini bukan saat yang tepat.Fahri hanya bisa menunggu kemarahn Fiona. Dia mendongak dan menemukan kalau Fiona tidak bereaksi seperti yang dia bayangkan. Dan detik kemudian, Fiona menggelengkan kepala sembari tersenyum."Aku tahu kamu bercanda, dan aku tidak tersinggung, Pak Pengacara," ucap Fiona.Fahri tertawa sumbang. Dia bersyukur karena Fiona menyelamatkan situasinya di detik terakhir. Sebuah gurauan membuat kecanggungan yang sempat tercipta mencair."Terima kasih sudah menjadi sosok yang pengertian." Fahri tidak bisa melepas wajah Fiona dalam cengkraman tatapannya. Dia seolah ingin mengunci Fiona dalam matanya dan mengurungnya di dalam sana agar setiap saat dia bisa melihat kecantikan ya