Share

Bab 18

Bab 18

"Ngapain kamu?" tanya Abi saat Nisrina sedang berada di dapur. Suara alat penggorengan yang saling beradu membuat Abi terusik.

Beberapa saat menangis daat di perjalanan membuat hati Nisrina membaik. Perasaannya lebih plong dan sesak yang semula kerap menghimpit dada sudah hilang. Meskipun keadaannya masih sama, hati istri Abisatya itu merasa lebih legowo menerima takdir.

"Masak lah. Mas ngga butuh makan?" balas Nisrina tanpa menoleh. Matanya sibuk menatap sayur yang sedang ia aduk di dalam wajan.

"Makan sendiri aja. Aku masih kenyang."

"Oke. Yang bisa rasain lapar atau enggak kan Mas sendiri. Aku cuma sedang menjalankan kewajibanku aja. Soal dimakan atau enggak, itu urusan Mas." Nisrina menjawab dengan santainya. Mata dan tangannya masih sibuk dengan alat yang ada di depannya.

Setelah beberapa hal dilaluinya, Nisrina hanya ingin hidup tenang. Tak lagi mau terbebani dengan masa lalu atau orang ketiga dalam pernikahannya. Ia sudah memutuskan untuk berdamai dengan keadaan, yaitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status