Share

Bab 87. Deva Mabuk Berat

Penulis: Helminawati Pandia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bab 87. Deva Mabuk Berat

Saat malam turun, Adante mulai menangis lagi. Ayu berusaha membujuk dengan segala cara. Namun, tangis Adante malah makin kencang. Sementara Deva masih mengurung diri di kamar. Pria itu bertambah stress mendengar suara tangisan Adante.

“Iya, kita telepon mama ya, jangan nangis, dong! Dante mau ngomong sama mama? Kalau Dante nangis terus, enggak jadi, nih, telpon mama.” Ayu membujuk lagi. Kali ini tangis Adante berhenti.

“Nah, gitu, dong! Entar, ya, mbak cari nomornya.” Ayu menscroll daftar kontak. Bu Alisya 2, begitu dia save nomor kontak Rena. Tanpa ragu, Ayu menekan nomor itu, mengaktifkan pengeras suara agar Adante mendengar suara sang mama.

“Hallo, Bu Alisya! Maaf, saya nelpon malam-malam. Ini, Bu, Adante –“

“Ayu …!”

Kalimat Ayu terjeda, terkejut mendengar bentakan penuh kemarahan itu. Deva sudah berdiri di ambang pintu. Ponsel di tangan sang babysitter terlepas, jatuh ke atas kasur. Padahal ponsel masih dalam keadaan menyala. Alisya menunggu di ujung s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
my6ers
jijik sekali kamu Deva...jangan harap km balik sm Alisya...kamu nggak layak buat Alisya.... teruskn sj dgn wanita yg mama km pilih...najis
goodnovel comment avatar
ERiin Mci
raja dtng merusak segalanya,,wkwkwkwk... tak ada ampun untuk Deva,,LBH baik si pengacara itu,,atau raja... Deva imannya lemahhh......aku siihh bahagia ngeliat Deva bgtu,,smkin yakin utk TDK ada kata rujuk dgn alisya
goodnovel comment avatar
Virta Septria
hadehhhh.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab. 88. Perusahaan Baru Milik Alisya

    Bab. 88. Perusahaan Baru Milik Alisya“Mas Deva! Sonya! Bang sat kalian!”“Raja!” Sonya kaget. Deva sontak melepas tubuhnya. Pria itu ambruk tepat di samping Sonya. Detik berikutnya terdengar dengkuran halus. Deva yang masih dibawah pengaruh minuman keras itu terlelap dalam ketidak sadarannya. Buru-buru Sonya meraih selimut untuk menutup tubuh atasnya yang telah bugil. Kemudian beringsut turun dari ranjang untuk mencari blues yang tadi sempat tercampak. Dengan mimik wajah tanpa dosa dia mengenakannya kembali di depan Fajar.Tak ada rasa malu sama sekali. Yang ada justru rasa benci kepada Fajar. Emosinya memuncak karena harus menahan hasrat. Mantan adik iparnya itu datang di saat yang sangat tidak tepat. Padahal sesaat lagi saja, dia pasti sudah bisa mendapatkan Deva.“Tolong jelaskan pada saya, apa yang telah kalian lakukan?” sinis Raja lalu melangkah masuk. Pria itu merasakan ada yang janggal meski sempat sangat kaget. Awalnya dia begitu yakin kalau sepasang mantan suami istr

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 89. Perusahaan Alina Terancam Hancur

    Bab 89. Perusahaan Alina Terancam Hancur“Maaf, Pak, Deva! Saya benar-benar tak menyangka ternyata Anda PENIPU! Mulai detik ini, kerjasama kita batal!” teriak sang penelopn dari ujung sana.“Hallo, ini Pak Waldi, kan? Pemasok tetap bahan baku untuk perusahaan milik Bu Alina? Maaf, maksudnya apa ini?” tanya Raja kaget. Dia hapal betul nomor itu. Sebelum Alina memindahkannya ke Pekan Baru, dia menjabat sebagai Wakil direktur di kantor induk. Semua perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan mereka dia kenal betul.“Bapak masih nanya maksud saya apa? Saya yang harusnya bertanya MAKSUD ANDA APA?” Si penelepon berteriak.“Sabar, Pak! Sebenanya saya Raja, adik direktur utama, Deva Wibawa. Pak Waldi masih ingat saya, kan? Kebetulan Pak Devanya sedang ada urusan. Jadi, saya agak kaget mendengar ini. Sepertinya ada kesalah pahaman di sini, boleh Bapak jelaskan pada saya, apa masalahnya, Pak?”“Oh, jadi Anda putra kedua pemilik perusahaan itu? Kebetulan sekali kalau begitu. Dengar Pak R

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 90. Rencana Sang Majikan Mesum

    Bab 90. Rencana Sang Majikan Mesum“Ma! Mama …!”“Tante …!”Sonya, Deva dan Raja serentak menangkap tubuh Alina. Para pegawai lain juga mendekat, mengerubungi sang pemilik perusahaan angkuh itu dengan berbagai pikiran. Ada yang empati dan mengkhawatirkan keselamatan Alina, namun tak sedikit yang bersyukur dan menyumpahi. Sejak Wanita itu berkecimpung lagi di kantor, mereka benar-benar merasa tak nyaman. Sikap Alina yang semena-mena dan dictator membuat mereka tertekan.Tak lama terdengar sirine mobil ambulan meraung dari kejauhan. Anak buah Deva yang bertindak cepat tanpa menunggu perintah dari sang bos. Beberapa detik kemudian tubuh Alina sudah dilarikan ke rumah sakit besar terdekat. Sonya ikut di dalam mobil ambulanc mendampingi sang tante. Deva dan Raja menyusu dnegna mobil masing-masing namun disetiri oleh anggota Deva.Saat itulah ponsel Sonya berdering.“Ya, hallo!” sapanya masih dengan napas ngos-ngosan karena panik.“Keluarga pasien atas nama Rahman, ini nomor yang terter

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 91. Awal Kemajuan Perusahaan Alisya

    Bab 91. Awal Kemajuan Perusahaan Alisya“Mama masuk rumah sakit?” seru Alisya kaget.“Hmmm, entah bagaimana keadaannya sekarang. Bisa saja langsung koit,” sinis Ardho tersenyum miring.“Mas, jangan kasar begitu bicaranya! Biar bagaimanapun Bu Alina itu pernah menjadi ibu mertua Alisya. Dan aku yakin akan tetap menjadi ibu mertuanya.” Tiara menasehati kakaknya.“Wah, kamu malah berharap sahabatmu ini makin menderita, Tiara? Kau tidak tau bagaimana jahat dan liciknya Bu Alina itu. Dengan segala cara dia berusaha menyingkirkan Alisya. Kau tidak lihat sekarang seperti apa Alisya, ha?”Tiara terdiam.“Maaf, Mas? Bagaimana bisa kamu ingin mengambil alih perusahaan itu? Kamu pikir semudah itu kah?” tanya Alisya menatap Ardho sekilas. Dia cepat-cepat membuang pandangan jauh ke arah gerbang.“Ya, Alisya. Sepertinya kamu lupa kalau 45 % kepemilikan saham di perusahaan itu sudah atas namaku? Tiga bulan perjanjian ibu mertuamu, jika dalam tiga bulan itu meraka tak bisa mengembalikan beriku

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 92. Aksi Bejad Mawar Di Depan Suami Lumpuh

    Bab 92. Aksi Bejad Mawar Di Depan Suami Lumpuh“Mas, kamu tak bisa bicara?” Mawar tertawa jahat.“Ouuuuguuhhhk … aaaauuu … uuugh …!” Rahman berusaha untuk berucap. Mulutnya membulat. Dia mencoba menggerakkan tangan kanan yang tak dipasangi jarum dan selang infus. Namun, usahanya sia-sia. Tangan yang kemarin masih terlihat begitu kekar, kini hanya bisa tergeletak tak berdaya di sisi badan kakunya. Hanya ujung jemarinya yang terlihat bergerak pelan.“Astaga, Mas! Kalau tau begini, aku enggak perlu capek-capek mikirin ide buat lenyapin kamu! Buang energy, tau enggak. Menguras emosi dan pikiranku! Ternyata Tuhan sudah memilihkan cara yang terbaik buat kamu, tanpa harus mengotori tanganku. Iya, kan, Jar? Faja sayang, liat deh! Kamu gak perlu lagi turun tangan, Sayang!”Mawar memeluk pinggang Fajar, lalu memboyong sang selingkuhan melangkah mendekati bangkar. “Maaf, Mas. Kamu mungkin sangat terkejut melihat ini. Tapi, kamu harus terima kenyataan, ya! Kamu, sih, saat pertama melamar aku ka

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 93. Perusahaan Alisya Berkembang, Perusahan Deva Di Ambang Kehancuran

    Bab 93. Perusahaan Alisya Berkembang, Perusahan Deva Di Ambang Kehancuran“Alisya?! Masa iya, ini Alisya? Tak mungkinlah!” gumam Alina tak percaya. Wanita itu menyipitkan kedua kelopak mata, bahkan sempat menjauhkan layar ponselnya. Itu untuk memastikan foto yang terpampang di sana. “Saat ini Alisya sedang terlunta-lunta di jalan. Paling banter juga pulang kampung ke daerah pegunungan sana! Mana mungkin dia menjadi pengusaha, hah … mimpi! Perempuan ini hanya mirip,” desisnya seraya tersenyum sinis.Namun, hati dan otak tak seirama. Seberapa keraspun hatinya menolak, pikirannya tetap menegaskan kalau itu Alisya. Jemarinya lalu mengusap layar, membuka halaman berikutnya. Ingin tahu siapa wanita itu sesungguhnya. Alina lalu membaca baner berita utama.[Perusahaan kecil yang bakal menjadi primadona. Alis --]“Selamat Pagi Bu Alina!”Belum selesai dia membaca baner halaman, seseorang menyapa dari kejauhan. Sontak Alina menoleh. Orang yang dia tunggu-tunggu sudah tiba. Ardho berjalan den

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 94. Serangan Di Kantor Alisya

    Bab 94. Serangan Di Kantor AlisyaAlisya terpana menatap para penyerang. Seorang pria tampan memimpin paling depan. Para bodyguard mengiring di belakang. “Mas Deva?” Alisya menyebut nama itu. Tak salah lihatkah dia? Pria dengan wajah ketat merah padam dan rahang mengeras itu berjalan angkuh menghampiri meja kerjanya.“Kamu?” Pria itu bergumam. Langkahnya sontak berhenti. Tanganya terangkat memberi kode agar para pengawal juga berhenti. Seluruh anak buahnya yang berjumlah delapan orang itu pun patuh. “Kamu di sini? Pantas! Rupanya kau mengemis di perusahaan kaleng-kaleng ini! Kenapa? Udah enggak makan? Terlunta-lunta di jalan, iya?” cercanya seraya terkekeh. Mata tajamnya melahap tubuh Alisya dari ujung kepala hingga ujung kaki.Alisya balas menantang tatapan menghujam itu. Tatapan mereka beradu, saling mengunci tak ada yang mau mengalah. Namun, tiba-tiba Alisya merasa ada yang aneh di perutnya. Ada rasa mual, dan ….“Ouup …!” Alisya sontak menutup mulut dengan telapak tangan.

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 95. Talakmu Sah, Mas!

    Bab 95. Talakmu Sah, Mas!“Selamat, ya, Pak! Bu Alisya positif hamil.”‘Apa?’ Alisya tersentak dengan mata masih terpejam. Kepalanya masih terasa pusing. Begitu berat. Dia sudah mencoba membuka kelopak mata, namun sangat sepat. Bumi ini dia rasakan berputar bila memaksakan diri. Terpaksa dia tetap terpejam, sembari mengumpulkan tenaga kembali.Keterangan sang Dokter barusan seperti petir yang tiba-tiba menggelegar tepat di gendang telinga. Alisya tak percaya. Dokter ini pasti salah! ‘Hanya karena aku merasa mual dan sempat muntah-muntah, lalu mereka menyimpulkan aku hamil?’ celetuk Alisya membatin.Alisya merasa perutnya baik-baik saja. Tadi dia memang sempat mual. Tapi mual karena menahan amarah. Bukan karena hamil. ‘Tapi, tunggu … apakah bulan ini aku memang belum datang bulan?’ Alisya mencoba mengingat-ngingat dan menghitung tanggal. Sejak sering bermasalah dengan Deva, dia lupa akan hal itu. Pertengkaran dan perang dingin yang kerap terjadi membuat dia stress, dia bahkan lupa kapa

Bab terbaru

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 195. Tamat

    Bab 195. TamatSidang ditutup, Alisya duduk lemas di bangkunya. Sidang pertama kasus perceraiannya ini terpaksa ditunda. Terggugat tidak menghadiri sidang. Entah Deva ke mana. Pengadilaan agama memutuskan sidang ditunda dua minggu mendatang.“Ayo, pulang, Ca! Nunggu apa lagi?” Bu Ainy menepuk lembut bahu Alisya.“Iya, Ibu pulang diantar Pak Arul, ya! Ica mau langsung ke kantor.” Alisya meraih tas lalu bangkit perlahan.“Iya, mungkin Deva sudah ada di kantor. Ibu menjadi mikir seribu kali untuk perceraian kalian ini.”“Ibu mikir apa? Kok sampai seribu kali?” tanya Alisya lemas, lalu berjalan keluar ruang sidang. Bu Ainy mengiring di sisinya.“Entahlah, yang jelas Ibu merasa sedih. Akhir-akhir ini Deva sangat berubah. Dia juga terlihat sangat pasrah. Ibu enggak tega, Ca. Apalagi Rena dan Tasya seringkali Ibu pergoki menangis berdua, diam-diam menelpon Deva. Sepertinya mereka juga sangat terpukul dengan rencana perpisahan kalian ini.”“Ya. Tapi itu hanya sebentar. Selanjutnya merek

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 194. Alisya Menolak Damar

    Bab 194. Alisya Menolak Damar“Naik apa, Pak Deva?” tanya Damar mengedarkan pandangan ke sekeliling halaman.“Naik ojek saja, Pak. Mari!” sahut Deva tersenyum, lalu melangkah cepat menuju gerbang. Dengan sigap Pak Arul membuka pintu gerbang untuknya. Deva berdiri sambil celingukan ke kanan dan ke kiri. Menunggu ojek yang melintas. Dia harus berhemat. Persediaan uang di dompet sudah semakin menipis. Untuk menyewa taksi terlalu mahal baginya saat ini.Damar dan Alisya menatapnya dengan tatapan miris.“Sebentar, Pak Damar!” ucap Alisya lalu berjalan menuju garasi. Buru-buru membuka pintu mobil, dan masuk ke dalamnya.“Mbak Alisya mau ke mana?” tanya Damar mengikutinya.“Sebentar,” sahut Alisya memundurkan Alphard putih itu, kemudian memutar pelan.Damar hanya menatap bingung, saat mobil itu melaju ke luar gerbang dan berhenti di dekat Deva yang masih menunggu ojek di sana.Pintu samping mobil terbuka. Alisya turun dan berjalan menghampirinya. “Bawa saja mobilnya! Besok pagi cepat d

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 193. Alisya Mulai Dilema

    Bab 193. Alisya Mulai Dilema“Papa mau ke mana?” Rena menghentikan langkah Deva. Mereka baru tiba di kota setelah melakukan perjalanan jauh ke desa Fajar. Deva berniat langsung pulang ke kontrakannya setelah memasukkan mobil ke dalam garasi.Alisya yang sudah berjalan masuk ke dalam rumah ikut menghentikan langkah, menoleh kepada putrinya di teras depan.“Papa pulang dulu, ya, Sayang! Udah hampir malam. Rena mandi, makan, lalu istirahat, ya!” sahut Deva setelah membalikkan badan menghadap gadis kecil yang kini berstatus sebagai putri majikan itu.“Jangan pergi! Papa udah janji sama Rena! Papa akan menjadi pengganti Papa Fajar! Papa udah janji enggak akan pernah pergi lagi! Papa udah janji enggak akan pisah lagi sama Mama! Papa udah janji enggak akan –““Rena! Masuk!” sergah Alisya menghentikan rengekannya.“Tapi, Mama! Papa mau pergi lagi! Papa enggak boleh pergi lagi! Rena mau sama Papa!” Rena tak menghiraukan. Dia malah nekat mengejar Deba, lalu memeluk lengan pria itu.“Rena, m

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 192. Jangan Jatuh Cinta Lagi, Alisya!

    Bab 192. Jangan Jatuh Cinta Lagi, Alisya!“Pak Deva, hati-hati nyetirnya, ya! Titip Mbak Alisya dan Rena!” titah Damar kepada Deva.“Baik, Pak.” Deva menjawab patuh. Meski cemburu menggigit hati, namun Deva berusaha mengerti. Alisya bukan miliknya lagi. Melainkan milik Damar sesaat lagi. Begitu perceraian mereka diputuskan oleh Pengadilan Agama.“Saya baik-baik saja, Pak Damar. Kalau Bapak sibuk, sebiknya tidak usah ke rumah! Selesaikan saja kasus Sonya!” Alisya berusaha menolak niat Damar secara halus.“Tentu, Mbak. Kasus Bu Sonya akan usut sampai tuntas. Kalau dibiarkan, dia akan tetap menjadi ancaman bagi ketenangan Mbak Alisya. Mbak tenang saja, ya!” Damar tetap berkeras. Alisya hanya bisa diam. Sudah beberapa kali dia mengusir pria ini bila datang ke rumhnya. Berkali sudah dia menunjukkan sikap bahwa dia sama sekali tak membuka hati. Bahkan dia juga sudah menjalin kerja sama dengan Luna, tunangan Damar. Namun, Damar tak surut juga. Pria itu selalu mencari cara dan alasan untu

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 191. Kehancuran Sonya di Tangan Sang Selingkuhan

    Bab 191. Kehancuran Sonya di Tangan Sang Selingkuhan“Aku gak selingkuh, Lex, beneran. Aku berani bersumpah, aku enggak mungkin suka sama supirku sendiri,” lirih Sonya membuat Alex makin geram. Tetapi dia tak boleh tunjukkan sekarang. Sonya harus dia taklukkan dulu.“Baik, Sayang! Aku percaya padamu,” ucapnya seraya memeluk wanita itu.“Kamu percaya padaku, Lex?” ulang Sonya melonjak lega. Ada harapan tumbuh di sanubarinya.“Iya, Sayang! Aku percaya. Maaf, jika tadi aku sempat berbuat kasar. Itu kulakukan karena aku sempat begitu cemburu buta. Aku terlalu cinta sama kamu, Sonya. Maafkan aku!”“Iya, Lex. Aku tahu. Aku juga cinta sama kamu. Aku tetap setia hingga detik ini. Aku mau nikah sama kamu. Kamu udah janji mau nikahin aku, kan, Lex?”“Iya, Sayang! Tapi secara siri dulu, ya! Kamu tahu aku belum bisa menceraikan istriku, kan? Meski begitu, kamu adalah wanita yang paling istimewa bagiku. Kau adalah ratuku, Sayang!”“Ya, udah. Nikah siri juga gak apa-apa. Tolong selamatkan aku, y

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 190. Polisi Mengejar Sonya

    Bab 190. Polisi Mengejar Sonya“Sakit, Lex! Ammpun …!” rintih Sonya saat Alex menghujamkan miliknya di bagian sensitif tubuh Sonya. Pria itu bergerak dengan cepat dan liar di atas tubuh wanita itu. Semakin Sonya merintih kesakitan, semakin kencang gerakannya. Kesakitan Sonya adalah hiburan baginya. Semakin kencang tangis Sonya, semakin terbang dia ke surga kenikmatan. Alex bagai kesetanan. Terbang semakin tinggi, hingga rintihan Sonya terdengar hanya sayup-sayup samar.Dan saat dia sampai pada pelepasan yang ke sekian kalinya, baru dia menyudahinya. Pria itu ambruk di samping tubuh telanj*ng Sonya denga peluh membasahi sekujur badan. Alex merasa harga dirinya kembali setelah dikhianati. Senyum penuh kepuasan tersungging di bibirnya.“Bagaimana, lebih hebat siapa? Aku atau supir kesayanganmu itu, hem?’ bisiknya seraya menggigit daun telinga Sonya.Wanita itu bergeming. Jangankan untuk bersuara, bernafas saja dia merasa sangat tersiksa. Sakit di sekujur tubuh terutama di areal kewan

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 189. Sonya Di Markas Alex

    Bab 189. Sonya Di Markas Alex“Terima kasih ya, Allah! Engkau telah mengembalikan Papa buat Rena. Semoga papa dan mama tidak pernah berpisah lagi, aamiin,” ucap Rena menengadahkan kedua tangannya ke langit, lalu mengusap wajah dengan telapak tangan setelah kata amin.“Sayang, ada yang mau mama bilang, tolong Rena dengar baik-baik, ya!” kata Alisya ingin menjelaskan kesalah pahaman putrinya.“Iya, Ma. Rena akan dengar.” Rena segera memasang wajah serius.“Begini sebenarnya, antara mama dan papa Deva, kami ….”“Maaf, Bu Alisya, tolong pikirkan dulu sebelum mengatakan apa-apa!” Deva memotong ucapan Alisya. Alisya tercekat. Bibirnya terkatup rapat.“Ingat, kita ke sini untuk menjemput Rena dan membawanya ke rumah sakit, bukan? Bagaimana perasaannya bila tahu yang sebenarnya, sedangkan kondisi Fajar tak mungkin kita tutupi darinya. Dia akan sangat kecewa. Tentang kita, kita bisa menunda menjelaskan padanya. Tapi tentng Fajar, kita harus jujur,” lanjut Deva lagi.Alisya menelan saliva. A

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 188. Binar  Bahagia Di Mata Rena

    Bab 188. Binar Bahagia Di Mata Rena“Beberapa personil akan menjemput Bu Sonya, Mbak Alisya mau ke mana sekarang?” tanya Damar mengiringi langkah Alisya keluar dari kantor polisi itu. Deva sengaja berjalan agak jauh, pria itu belum bisa berucap apa-apa pada Alisya. Rencana Sonya yang hendak melenyapkan Alisya masih sangat mengejutkannya, juga membuatnya merasa sangat bersalah pada Alisya.“Saya mau pulang, mau menenangkan diri dulu. Terima kasih atas bantuan Bapak, selanjutnya saya mau Sonya diproses segera. Hari ini mungkin dia gagal melenyapkan saya, tapi besok, bisa saja dia mengulanginya!” jawab Alisya langsung menuju mobilnya.Deva buru-buru membukakan pintu mobil untuknya. Alisya masuk dan menyenderkan tubuh lemasnya di sandaran kursi.“Baik, Mbak pulang dulu! Istirahat saja di rumah. Saya akan urus semuanya. Tolong nanti kirim nomor keluarga Pak Fajar, ya!” pinta Damar berdiri tepat di samping jendela mobil, pria itu melongokkan kepalanya ke dalam, ke dekat Alisya.Deva yang

  • Ketika Mantan Istri Suamiku Kembali    Bab 187. Pengkuan Ayu di Kantor Polisi

    Bab 187. Pengkuan Ayu di Kantor Polisi“Saya ikut?” tanya Deva menunjuk dadanya. Alisya tak menyahut, dia langsung berjalan mendahului ke luar ruangan. Memberi instruksi kepada Deby lalu langsung menuju lif. Seperti orang bingung, Deva mengikutinya. Namun, saat Alisya menuju areal parkir, pria itu menghentikan langkah.“Bapak nunggu apa?” tanya Alisya kembali menghampirinya.“Eeem, saya lupa kalau saya sudah tak punya mobil. Maaf, saya naik taksi saja. Kita jumpa di kantor polisi. Saya duluan,” jawab Deva lalu melangkah pergi.“Maaf, Pak Deva! Pakai mobil saya saja!” Alisya menghentikannya. Deva berbalik. “Bapak yang nyetir!” titah Alisya menyodorkan kunci mobilnya.Ragu Deva meraihnya. Betapa harga dirinya serasa remuk redam. Akan lebih terhormat rasanya bila dia naik angkot saja, daripada menumpang di mobil mantan istrinya. Namun, ini adalah perintah dari sang Direktur Utama. Jika membantah, dia khawatir kehilangan pekerjaan.Dengan langkah berat dia berjalan menuju areal parkir VI

DMCA.com Protection Status