Share

Bab 87. Deva Mabuk Berat

Bab 87. Deva Mabuk Berat

Saat malam turun, Adante mulai menangis lagi. Ayu berusaha membujuk dengan segala cara. Namun, tangis Adante malah makin kencang. Sementara Deva masih mengurung diri di kamar. Pria itu bertambah stress mendengar suara tangisan Adante.

“Iya, kita telepon mama ya, jangan nangis, dong! Dante mau ngomong sama mama? Kalau Dante nangis terus, enggak jadi, nih, telpon mama.” Ayu membujuk lagi. Kali ini tangis Adante berhenti.

“Nah, gitu, dong! Entar, ya, mbak cari nomornya.” Ayu menscroll daftar kontak. Bu Alisya 2, begitu dia save nomor kontak Rena. Tanpa ragu, Ayu menekan nomor itu, mengaktifkan pengeras suara agar Adante mendengar suara sang mama.

“Hallo, Bu Alisya! Maaf, saya nelpon malam-malam. Ini, Bu, Adante –“

“Ayu …!”

Kalimat Ayu terjeda, terkejut mendengar bentakan penuh kemarahan itu. Deva sudah berdiri di ambang pintu. Ponsel di tangan sang babysitter terlepas, jatuh ke atas kasur. Padahal ponsel masih dalam keadaan menyala. Alisya menunggu di ujung s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
my6ers
jijik sekali kamu Deva...jangan harap km balik sm Alisya...kamu nggak layak buat Alisya.... teruskn sj dgn wanita yg mama km pilih...najis
goodnovel comment avatar
ERiin Mci
raja dtng merusak segalanya,,wkwkwkwk... tak ada ampun untuk Deva,,LBH baik si pengacara itu,,atau raja... Deva imannya lemahhh......aku siihh bahagia ngeliat Deva bgtu,,smkin yakin utk TDK ada kata rujuk dgn alisya
goodnovel comment avatar
Virta Septria
hadehhhh.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status