Share

85. Ancaman

Kala matahari terbenam dan digantikan oleh terangnya bulan meski masih kalah dengan cahaya di kota-kota besar. Di salah satu gedung tinggi, ada tiga manusia yang berkumpul dalam satu ruang. "Kalian yakin malam ini kalian tidur di sini?"

Salah satu orang yang ditanya masih asik bermain video gim di ponselnya sehingga si bungsu yang mengambil alih jawaban. "Iya."

"Memangnya Ayah dan Ibu sudah mengijinkan?" tanya si tertua, Elisa, dengan resah. Sejak hari itu, di mana semua anak-anak Malik dan Masya mengamuk, Ariel dan Erik telah menjadikan apartemen Elisa sebagai rumah kedua mereka. Meski mereka sudah kembali pulang ke rumah dan tidak mungkin terus menerus tinggal di tempat Elisa, setidaknya jika mereka gerah atau ingin bersantai, apartemen Elisa menjadi pilihannya. Selain itu, kedua saudaranya juga tidak memberitahu mengenai nama atau alamat apartemen Elisa agar orang tua mereka tidak bisa membuntuti gerak-gerik ketiga bersaudara.

"Iya. Tadi sih Ibu terlihat k

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status