Share

13

"Wow, besar banget rumah ini," ungkap Gina kagum dengan netra berbinar.

"Jangan norak, kamu!" geram Dimas dengan nada pelan hanya terdengar oleh keluarganya saja.

"Apaan sih, Mas! Akukan cuma mengungkapkan rasa kagum aja, kali aja Mas mau bikinin aku rumah kaya gini," celetuk Gina membuat Dimas mendengkus.

"Huh, uang Mas tidak sebanyak itu, apalagi, kan, kita punya pembantu buat dibayar. Mana bisa kekumpul buat bikin rumah sebesar ini, udah bersyukur aja, Mas bisa buat rumah juga," ujar Dimas membuat Gina mempautkan bibirnya beberapa centi.

"Kenapa kalian jadi ribut sih, udah deh," seru suami Dewi membuat anak dan menantunya terdiam.

"Iya, dan kenapa kita berhenti disini. Bukannya kita mau ke rumah Panji," ujar Dewi dibalas anggukan semua, mereka menoleh saat Midah memanggil.

"Kalian ... kenapa diam saja disitu, ayo kesini!" teriak Midah membuat mereka saling pandang lalu melangkah mendekat.

"Ada apa? Kenapa teriak-teriak, apa mobil yang kalian kendarain mogok," ujar Dewi seraya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status