“Sayang, kamu duluan ke mobil … aku mau bicara sama bu Isvara.” Cindya berdecak lidah tidak suka mendengar titah suaminya. “Ngapain kamu mau ngomong sama dia sih?” Ricky lantas menempelkan telunjuk di bibir agar Cindya tidak banyak bicara apalagi meninggikan suara karena masih ada Meysha bersama
Ricky mengangguk-anggukan kepalanya memberi kesan kalau dia memahami apa yang Isvara ucapkan. “Mungkin sudah takdirnya Bapak bersama bu Cindya dan saya bersama Gaska meski harus melewati banyak rintangan dan masalah hidup yang semestinya bisa mendewasakan kita,” sambung Isvara lagi. “Jadi saya har
“Caca jangan nakal ya … jangan ngerepotin moma sama popa.” Gaska berpesan kepada putrinya yang tampak bahagia akan menginap bersama adik-adiknya Isvara dan kakek neneknya yang baru sementara Gaska sendiri merasa cemas melepas Meysha. “Oke Papi.” Meysha mengangkat satu jempolnya. Gaska mengusak kep
Kebaya Isvara lantas jatuh ke lantai menyisakan bustie. Dengan mudah juga Gaska menanggalkan kain yang membalut tubuh bagian bawah Isvara setelah itu membalikan tubuh Isvara kembali menghadapnya. Gaska juga membantu melepas bustie Isvara tapi dari depan sehingga tangannya melewati tubuh Isvara mem
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh siang tapi Gaska dan Isvara masih ingin bergelung di atas ranjang saling berpelukan dengan tubuh polos hanya dibalut satu selimut yang sama. Gaska terlalu ganas, sepanjang malam tidak berhenti meminta padahal sebelum menikah mereka sudah sering bercinta namun kat
“Aku berjanji sama pak Ricky akan membujuk kamu memberikan keleluasaan kepada Cindya untuk bertemu Caca dengan jadwal berkunjung—“ Kalimat Isvara terhenti. “Ra!” sambar Gaska berseru memprotes. “Caca udah cukup mendapat kasih sayang dari kamu … kamu ibunya sekarang,” kata Gaska melanjutkan. “Tapi
“Bunaaaa, Caca mau bobo sama Buna sama papi.” Meysha merengek dengan wajah mengerut pertanda dia sedang memaksa dan tidak menerima penolakan. “Boleeeeh.” Isvara mengijinkan karena merasa sudah cukup dia bercinta dengan Gaska kemarin hingga pagi ini. “Ekhem!” Gaska yang berdiri di belakang Isvara b
Isvara bergegas menyelesaikan semua pekerjaannya agar bisa pulang lebih awal untuk mengabulkan keinginan Meysha yang berharap ditemani latihan Piano. Ya ampun, Isvara sudah tidak sabar ingin segera berada di sekolahnya Meysha. Dia senang sekali menjalankan peran barunya yang selain menjadi istri j