Mereka sudah mendapat tempat duduk di bagian depan di area outdoor. “Oh gitu?” Adrian menyahut padahal ia juga tahu karena restoran ini adalah langganan oma Yeni. “Cobain deh nasi goreng kampungnya, juara pokonya,” kata Aruna lagi memberi ide. Aruna kemudian mengangkat pandangannya dari buku menu
Tanpa terasa semua makanan dan minuman mereka telah habis tapi sejujurnya Adrian ingin memesan makanan lagi agar bisa melanjutkan mengobrol dengan Aruna. Namun sayang mereka harus bekerja, jam kerja sebentar lagi akan dimulai. “Sebentar … aku bayar dulu ya, Mas.” Aruna beranjak dari kursi dan per
Adrian memarkirkan mobilnya di basement, ia memiliki tempat parkir khusus sebagai salah satu petinggi perusahaan di mana ia bekerja. “Pagi, Pak Adrian.” Danu menyapa. Pria itu juga baru turun dari mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mobil Adrian. “Pagi Pak Danu.” Adrian balas menyapa. Kini m
“Mami … kapan mami mau nikah sama papi? Biar nanti Ara sama papi enggak usah jemput-jemput mami lagi.” Pertanyaan Isvara itu bukan hanya membuat pipi Aruna merona tapi wajah Adrian juga memerah karenanya. “Kalau gitu, nanti Mami yang jemput Ara aja gimana?” Aruna memberikan solusi. “Boleh … tapi
“Aruna! Ini si kembar udah bisa kamu peluk cium.” Itu Icha menyelamatkan Aruna dari pertanyaan Adrian yang tidak bisa ia jawab. “Ara ... kita ketemu si kembar dulu yuk!” Adrian menahan langkah kaki Aruna yang hendak menggendong Isvara. “Aku aja yang gendong Ara, kamu perempuan … enggak boleh angk
“Cayank mami ini.” Aruna bergumam tapi masih bisa Adrian dengar dengan jelas dan hatinya menghangat. Adrian memelankan laju kendaraan karena telah memasuki kompleks perumahannya. Sekitar lima puluh meter dari rumah, Adrian melihat mobil Trisha memasuki garasi rumahnya. Ia refleks membelokan kemud
GRUOP CHAT Icha : Kemarin mas Ryan tanya ke Adrian. Irma : Nanya apa? Aruna : 😶🌫️ Icha : Kata mas Ryan, apa Adrian serius sama Aruna? Irma : Anjaaaay 🤣🤣 Icha : Tahu enggak Adrian jawab apa? Irma : Apa? Icha : Aruna, kamu pengen tahu enggak? Pipi Aruna memerah, tangannya bergetar memega
Aruna keceplosan bertanya. “Iya … tadinya mau tidur di sini … tapi takut digerebek hansip.” Pria itu menjawab santai diakhiri gurauan. “Terus … Mas pulang ke mana?” Aruna menggerakan badannya lagi membelakangi Adrian. Ia meringis, menyesali kekepoannya. “Kamu … khawatir ya?” Adrian mengulum sen