Share

Bab 128. Air Mata Ini Mulai Luruh Tanpa Permisi.

Bab 128. Air Mata Ini Mulai  Luruh  Tanpa Permisi.

Kuhempaskan tubuh lelah ini di atas ranjang.  Kuingin  terpejam  meski hanya sesaat.  Setidaknya bayangan Mas Darry bisa lepas  sebentar di otak. Ya, aku ingin melupakannya sesaat. Beban yang lain sudah begitu berat. Tiba-tiba masalah  ini datang  pula  menyeruak.

Bayangan Dokter Danu tiba-tiba berkelebat.  Wajah tampan itu pasti selalu tersenyum dalam ingatanku. Ya, karena dia memang selalu tersenyum bila berhadapan denganku.  Apalagi dulu, saat anakku  deman tinggi. Aku sangat takut. Saat itu kami belum memiliki pembantu dan babysitter. Aku sendirian. Mas Ray  belum pulang hingga larut. Dokter Danu  bersedia menemaniku, menunggu obat turun panasnya bekerja. Tak henti ersenyum hangat, berusaha menghilangkan cemasku.

Hey,  kenapa aku malah jadi terpikir  akan dia? Kenapa ak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status