Share

Part26

Untuk ke dua kalinya aku menginjakkan kaki di rumah Mama. Sepanjang perjalanan kami hanya diam. Wajah Mama begitu tegang dan terlihat masih sangat marah. Oleh sebab itu, aku tak berani berkata apa pun. Bahkan untuk meminta pulang ke kampung.

Mas Deni membantu membawakan tas pakaianku ke dalam. Rumah Mama besar. Namun dia hanya tinggal berdua saja dengan Bik Inah, asisten rumah tangga yang membantu pekerjaan di sini.

Sebenarnya untuk urusan membereskan rumah, Mama masih sanggup seorang diri. Meski usianya hampir menginjak usia enam puluh tahun, tapi tubuhnya masih fit. Dia hanya merasa kesepian sendirian di rumah.

Kedua anak perempuannya ikut suami masing-masing. Hanya saja beliau mewajibkan anak-anaknya untuk saling berkumpul, dan datang ke rumah minimal satu minggu sekali.

Kalau tidak, dialah yang akan datang mengunjungi anak-anaknya. Seperti ketika Mbak Silvi sedang hamil saat ini. Dialah yang sering datang menjenguk, karena kondisi Mbak Silvi yang belum bisa bepergian. Makanya aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status