Beranda / Romansa / Ketika Istri Mulai Beku / 53 Riko Sang Pahlawan

Share

53 Riko Sang Pahlawan

Penulis: p.hara
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-28 15:09:25

Keyakinan merupakan suatu pengetahuan di dalam hati, jauh tak terjangkau oleh bukti—Kahlil Gibran

.

Suara hati Dipta:

Kenapa aku harus kecolongan lagi? Sehancur apa lagi hatinya karena ulahku kini? Maaf, aku yang terlalu bodoh untuk memahami kamu.

.

Tiba di area yang sepi, aku menepikan mobil dan duduk di bahu jalan. Dadaku mulai penuh bertambah dengan pikiran yang semakin kacau.

Riuh sekali.

Oh, kini aku paham. Betapa sakitnya dikhianati.

"Tega sekali kamu, Luna!" Aku meremas rambut kuat-kuat. Sakitnya masih belum sebanding dengan perih yang mulai menyelimuti dadaku.

Tahukan, betapa pentingnya harga diri bagi seorang laki-laki. Dan seseorang baru saja menghancurkannya. Andai aku masih di sana, mungkin sudah kuhabisi laki-laki itu.

"Bajingan!"

"Dasar pengkhianat!"

Huft!

Berteriak membuatku sedikit lega, meski nafasku mulai terengah-engah. Setelah puas menangis dan meraung seperti orang gila, aku memutuskan untuk pulang.

Pulang dengan sepotong hati yang tak lagi utuh, seperti mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ketika Istri Mulai Beku    54 Wanita Di Kursi Taman Itu

    Tindakan adalah cinta yang ditunjukkan—Kahlil Gibran. .Tempat pertama yang menjadi tujuanku adalah kafe, di mana aku meninggalkan Luna tadi sore. Bersama ... laki-laki yang sangat ingin kuhabisi itu. Emir. Laki-laki itu ingin menghancurkan rumah tanggaku dan merebut Luna dariku. Dan bodohnya, aku baru sadar setelah tertampar dengan perkataan Riko. "Argh ...!"Tiba di kafe, aku langsung memarkirkan mobil, dan segera turun berjalan ke titik di mana kami sempat beradu mulut beberapa jam yang lalu. Sebelum hari segelap ini. Tapi, nihil. Istriku tidak ada di sana. Bayangnya pun tidak tertinggal sama sekali. Tanpa menunggu lebih lama lagi, aku berinisiatif masuk ke dalam kafe, langkahku terhenti di depan pintu kaca itu, sementara mataku menelusuri setiap sudut ruangan yang lumayan luas itu untuk mencari keberadaan Luna. Tapi, tidak kutemukan tanda-tanda istriku berada di salah satu meja pun. Aku juga sempat bertanya pada beberapa laki-laki muda berseragam tertentu, dengan menceritaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • Ketika Istri Mulai Beku    55 Ending

    Aku mencintaimu lebih dari kata-kata yang dapat menguasai masalah, lebih mahal dari penglihatan, ruang dan kebebasan—William Shakespeare.."Sayang, bangunlah! Jangan buat aku takut!" jeritku dengan suara tertahan. Namun, air mata sudah mengalir deras di kedua pipi. Mungkin jika dideskripsikan, aku seperti anak kecil yang sedang menangis ketakukan karena sesuatu yang berbahaya baru saja terjadi dengan ibunya.Sebagaimana besarnya ketakukan anak kecil itu. Seperti itulah rasa takut yang kini menghampiriku. Hatiku menjerit keras, memaksa benda-benda langit yang sedang melihat ku dalam keadaan menyedihkan dari atas sana agar ikut membantuku membangunkan Luna. "Mbaknya kenapa, Mas?" Aku menoleh ke arah seorang wanita yang melintas dan berdiri di dekat kursi yang kududuki, kutaksir usianya sebaya dengan istriku."Enggak tau, Mbak. Tiba-tiba istri saya tidak sadarkan diri," ujarku tanpa bisa menyembunyikan isak tangis. Masa bodoh wanita ini akan mengira aku laki-laki cengeng. "Coba ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-28
  • Ketika Istri Mulai Beku    56 Ekstra part 1

    Jika Anda menemukan seseorang yang Anda cintai dalam hidup Anda, maka pertahankan cinta itu—Lady Diana_Princess of Wales. .Gerakan tanganku yang memainkan rambutnya membuat Luna terusik hingga tubuhnya menggeliat. Memaksaku untuk menahan gerakan tangan sebentar sampai wanita yang memiliki tempat spesial di hatiku itu tampak kembali nyaman dalam tidurnya. Menit kemudian, aktivitasku yang semula kembali berlanjut. Memainkan rambut hitam legam sepinggang milik Luna. Yang tidak lama ini sudah dia tutupi dengan hijab di depan orang-orang selain aku. Semuanya milikku, kan, Lun?Tentu saja, makanya aku tidak rela kalau sampai orang lain melihatnya. Aku meilirik jam yang menggantung di dinding kamar kami. Waktu sudah menunjukkan pukul tiga lebih. Mata mulai terasa berat ditambah efek lelah setelah kegiatan kami yang baru saja selesai beberapa menit yang lalu. Tapi, aku tidak ingin tidur. Lebih tepatnya tidak boleh tertidur. Aku tidak ingin melewatkan kesempatan melihat wajah—yang ke dep

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-29
  • Ketika Istri Mulai Beku    57 Ekstra part 2

    Tapi, tangannya tidak terus bergerak mengisi makanan ke piringku. Lucu, kan? Wanita memang seperti itu. Lain di mulut lain di hati. "Ya, enggaklah. Iya, kan, Mbok?" Aku menatap ke arah Mbok Asih mencari pembelaan."Hehe. Bapak, Ibu, kalau gitu saya permisi ke belakang dulu, ya." "Mbok Asih enggak ikut sarapan sama kita?" tanya Luna sembari menarik kursi di sebelahku."Enggak usah, Bu. Saya sarapan di belakang saja. Lagian Bapak dan Ibu pasti perlu waktu berdua sebelum Bapak pergi," jelas Mbok Asih kemudian berlalu.Meninggalkan kami yang saling menatap satu sama lain. "Sayang, kenapa kata-kata Mbok Asih mengandung unsur melankolis, ya? Apa Mbok sengaja?" tanyaku pada Luna."Iya, Mas. Tiba-tiba aku jadi sedih." "Apa sebaiknya Mas tidak jadi pergi saja?" Aku mencoba memberi saran. Seketika raut wajah istriku yang tadinya sendu tampak seperti singa yang siap menerkam mangsa."Hehe. Mas cuma bercanda kok, Sayang. Ayo, kita sarapan.""Eh, tapi ingat ya, Sayang. Hukumannya jangan sampa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-29
  • Ketika Istri Mulai Beku    58 Ekstra part 3

    Hal terbaik untuk dipegang dalam hidup adalah satu sama lain—Audrey Hepburn..Pagi ini kuawali dengan kesepian. Sangat berbeda. Jika biasanya akan ada yang membangunkanku dengan kecupan-kecupan hangat di pipi di waktu subuh. Lalu, ada yang mengisi piring dengan menu kesukaan, dan berlanjut sarapan ditemani obrolan sangat kadang juga sedikit mesra di meja makan. Hari ini tidak begitu. Subuhku mungkin terlewat jika saja alarm tidak kuatur semalam. Sarapan pagi ini, hanya dengan secangkir teh dan sepotong roti. Tidak ada baju yang akan kugunakan untuk hari ini di atas ranjang. Tidak ada morning kiss. Tidak ada nasi goreng spesial buatan Luna. Tidak ada yang bisa kugoda dengan pertanyaan-pertanyaan vulgar mengenai kegiatan kami di malam hari."Hufft! Begini amat jadi suami rasa duda." Jika begini tidak perlu menunggu hingga beberapa Minggu ke depan. Sekarang saja aku sudah kelimpungan. Ah, Luna. Apa dia juga merasakan seperti yang aku rasakan. Apa dia juga merindukanku. Maksudku, apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Ketika Istri Mulai Beku    59 Ekstra part 4

    "Auwh! Sakit, Yang."Aku meringis. Sedikit perih saat ujung kapas di tangan Luna mengenai sudut bibirku. Ya. Perihnya hanya sedikit. Tapi, aku sengaja berlagak seperti orang yang tengah sekarat demi sebuah rencana. Dan berharap wanita yang selalu memenuhi kepalaku ini tidak menyadarinya. 'Kalau tahu bakal begini endingnya, harusnya aku membiarkan Emir memukulku di beberapa bagian lainnya.'"A—auwh!"Kali ini aku merasakan sakit beneran, sepertinya istriku sengaja ingin menyiksaku. Kapas ditangannya terasa ditekan ke bekas luka tadi."Saat berkelahi tadi apa Mas ingat dengan sakit?" ucapan Luna terdengar tajam, setajam tatapan matanya. Tidak. Itu sorot kekhawatiran. "Maaf." Alih-alih beralibi, hanya itu sepatah kata itu yang keluar.Apakah kata 'maaf' itu untuk sebuah rasa bersalah yang harus kubayarkan. Ya. Aku merasa bersalah sudah membuatnya susah menyusulku hingga matanya menjadi sembab karena menangis. Dan apakah aku menyesal. Tidak sama sekali. Hati kecilku menghangat dikhawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Ketika Istri Mulai Beku    60 Ekstra part 5

    Sejauh ini, semuanya tampak berjalan lancar. Meski hatiku belum bisa tenang sebelum acara grand opening ini selesai. Begitu juga dengan Riko, dia sempat memberitahuku kalau perasaannya tidak bisa tenang. Mungkin wajar, karena ini pengalaman pertama kami. Setelah mengalami beberapa kendala, akhirnya kami sampai di titik ini. Beruntung, kami punya wanita-wanita hebat yang selalu menguatkan. "Sayang, itu papa sama mama udah datang. Kita samperin, yuk," bisikku pada Luna yang sedang mengobrol dengan beberapa temannya. "Aku ke sana dulu, ya. Kalian silahkan nikmati hidangannya." Setelah Luna berpamitan pada teman-temannya. Aku segera menuntunnya menghampiri papa dan mama mertuaku. "Assalamualaikum, Papa, Mama." "Waalaikumsalam."Aku dan Luna bergantian mencium tangan keduanya. "Maa, kangen!" Istriku langsung menghambur ke pelukan mamanya."Mama juga kangen banget sama kamu. Uhhh, sombong banget kalian ya, enggak pernah jenguk Mamah lagi." "Hehe. Bukan gitu, Ma. Akhir-akhir ini Mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02
  • Ketika Istri Mulai Beku    61 Ekstra part 6

    Terima kasih untuk segala hal yang tidak sesuai harapan yang pernah datang menghampiri, kini perlahan beranjak pergi. Dari sana kuambil sebuah pembelajaran kehidupan yang begitu bermakna. Kini, semestaku mulai terang, seperti jutaan bintang serta teman-temannya yang lain di atas langit malam ini. Dari benda-benda di atas langit itu, dan seisi bumi di bawah sini, aku sedang belajar bersyukur dengan benar. Seiring penantian seorang malaikat kecil ke dunia..Setelah melepaskan peralatan dokternya, Heny menyuruhku untuk duduk di samping Luna. Wajahnya tampak tenang, tidak menunjukkan kekhawatiran sama sekali. Padahal, jelas-jelas istriku tampak lemah sekali. Apa semua dokter seperti itu? "Selamat ya, Dipt, sebentar lagi kamu akan menjadi Papa." "Maksud kamu apa, Hen?""Luna menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Untuk lebih jelasnya kamu harus memeriksanya ke dokter kandungan."Aku mematung selama beberapa detik. Bibirku seperti kelu untuk bersuara. Kabar bahagia yang tertangkap telingak

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-02

Bab terbaru

  • Ketika Istri Mulai Beku    70 Denaya Murka

    Tidak sesuai ekspektasi, Mimi—sang manager kepercayaan Denaya kembali ke rumah sakit dengan tangan kosong. Bahkan saat di jalan tadi, Mimi sempat khawatir membayangkan bagaimana bosnya akan mengamuk. Mengingat watak Denaya yang emosian dan tidak sabaran, Mimi sudah bisa membayangkan bagaimana hasilnya nanti.Watak yang kurang menyenangkan itu selama ini ditutupi oleh kecantikan, ketenaran dan kehormatan sebagai istri seorang Abinawa selama ini. Dan tentu saja mata Abinawa juga tertutup oleh cinta—sehingga buta dengan akhlak istrinya yang kurang terpuji. Namun, itu sebelum tabir terkuak. Sebelum Baby Shanum datang ke dunia ini dan segala misteri di balik kehadirannya. Sekarang mata Abinawa sudah terbuka lebar, pun hatinya yang tak lagi tersisa rasa cinta, melainkan kebencian yang tidak dapat dijelaskan dengan kata. Buktinya hampir saja Baby Shanum melayang ke sungai di malam yang lalu, andai saja gadis yang dianggapnya malaikat tidak datang menghampiri. Ruhi Ghumaisya. Menurut Ab

  • Ketika Istri Mulai Beku    69 Usapan Tanganmu

    "Bibi sedang apa?" tanya Ruhi pada Bi Yuyu—asisten rumah tangga di rumah Abinawa. "Eh, Non Ruhi, ini Bibi ingin memasak untuk makan siang," jawab wanita paruh baya itu yang tampak cekatan mengeluarkan beberapa bahan makanan yang hendak diolah dari kulkas. Ruhi yang melihat Bi Yuyu tampak sibuk perlahan mendekat untuk membantu. Perkenalan mereka sudah dimulai beberapa saat yang lalu, saat Ruhi beranjak ke dapur untuk membuat susu Baby Shanum. Yang Bi Yuyu ketahui, Ruhi adalah pengasuh Baby Shanum seperti yang dijelaskan gadis itu. Meski Bi Yuyu sempat heran dan berpikir keras, bagaimana majikannya bisa menemukan seorang pengasuh secantik Ruhi.Karena memang tampak dari wajah dan penampilannya kalau Ruhi bukanlah orang susah yang perlu berkerja sebagai pengasuh bayi untuk bertahan hidup. Namun begitu, alasan sesungguhnya hanya Abinawa dan Ruhi yang tahu. Tidak. Abinawalah yang paling tahu penyebab gadis bernama lengkap Ruhi Ghumaisya berada di rumahnya saat ini. "Bibi mau masak apa

  • Ketika Istri Mulai Beku    68 Permintaan Abinawa

    Tangan Ruhi mulai bergerak perlahan mengusap punggung laki-laki yang sedang menangis dalam dekapannya. Abinawa, ya. Laki-laki asing yang ditemuinya semalam dan sekarang akan berada di bawah atap yang sama dengannya. Pertemuan mereka bahkan belum sampai 24 jam. Namun, entah magnet apa yang menarik kedua untuk menjadi selengket itu."Dia pengkhianat. Kenapa setiap wanita yang kutemui semuanya jahat?" "Siapa bilang? Mamaku sangat setia dengan Papa. Percayalah, Pak, tidak semua wanita itu sama. Mungkin saja, mereka yang kemarin hadir dalam hidup Pak Abi hanya untuk jadi pembelajaran, atau bentuk teguran dari Tuhan atas kesalahan yang Bapak perbuat di masa lalu yang mungkin tidak Bapak sadari," jelas Ruhi dengan pelan. Berharap apa yang disampaikannya sampai ke otak laki-laki itu. Laki-laki yang sedang hancur itu. Entahlah, semalam bertemu dengan Abinawa sudah membuat Ruhi merasa sedikit lebih dewasa dari usianya. Menghadapi orang yang sedang tidak bisa berpikir jernih memang butuh ke

  • Ketika Istri Mulai Beku    67 Pelukan

    Degub jantung Ruhi semakin cepat saat jaraknya dengan Abinawa tinggal beberapa senti saja.Takut? Tentu saja. Namun, melihat raut wajah menyedihkan dan tatapan putus asa dari laki-laki berusia 30 tahun itu mendorong Ruhi untuk berbuat nekat.Ya. Nekat melakukan hal seperti yang biasa dilakukan pada Dipta, papanya. Deg. Seketika Abinawa menegang, saat Ruhi mulai memeluknya. Jarum jam seperti berhenti berdenting. Seolah dunia Abinawa terhenti beberapa saat. Itu gila. Tapi, seperti itulah pemandangannya. Akal sehat Abinawa tidak bisa berfungsi beberapa saat, pun degub jantungnya yang mulai mengencang.Seperti yang terjadi pada Ruhi, namun, gadis itu memilih bersikap tenang. Seiring dengan tangan mungilnya yang mulai bergerak menepuk-nepuk punggung tegap dalam balutan kemeja mahal itu. "Maaf." Gadis itu berucap lirih. Saat itulah kesadaran Abinawa mulai kembali sepenuhnya. Laki-laki itu sampai beberapa kali mengerjapkan matanya. "Maaf, sudah membuat Pak Abi sedih. Aku ... menyesal

  • Ketika Istri Mulai Beku    66 Putuskan Pacarmu

    "Maaf," cicit Ruhi dengan tatapan penuh rasa bersalah pada laki-laki yang masih berdiri di hadapannya. "Tidak masalah untuk kali ini. Tapi, lain kali jangan berniat meminta hal-hal di luar kemampuanku." Abinawa kini sudah duduk di samping Ruhi yang sedang menyusui Baby Shanum. Bayi itu tampak anteng dalam dekapan gadis berusia 21 tahun itu, bahkan mulai tertidur lagi. "Pak, dia mulai tertelap lagi," ujar Ruhi menoleh ke arah Abinawa."Bayi dengan usia segitu memang wajar jika terus tertidur. Selama dia masih tidur dalam keadaan normal dan tidak ada gangguan medis apapun kamu tidak perlu khawatir.""Gangguan seperti apa, Pak, misalnya?""Gangguan kesehatan, seperti penyakit kuning atau infeksi lainnya yang membuat bayi tertidur lebih lama," jelas Abinawa membuat Ruhi diam-diam mengaguminya. Jarang-jarang ada laki-laki yang tahu banyak hal tentang bayi.'Sepertinya Pak Abi memang sudah mempersiapkan dirinya sebaik mungkin untuk menjadi seorang ayah. Kasihan dia. Kenapa istrinya tega

  • Ketika Istri Mulai Beku    65 Perkara Memberi Susu

    Pagi hari.Setelah pamit pada Ruhi, Abinawa segera keluar dari apartemen untuk membeli beberapa keperluan Baby Shanum, seperti diaper, susu, baju ganti serta tissue basah. Karena tidak membawanya dari rumah saat pergi semalam.Tentu saja tidak membawanya, karena kepergian Abinawa semalam dengan membawa Baby Shanum dalam keranjang bayi adalah untuk membunuhnya. Siapa sangka jalan ceritanya telah berubah karena bertemu dengan Ruhi yang baru pulang dari membeli nasi goreng. Berniat membunuh bayi, Abinawa malah berakhir di apartemen seorang gadis. "Sepertinya sudah semua." Abinawa memeriksa isi dari beberapa kresek di tangannya. Setelah mendapatkan semua keperluan Baby Shanum, laki-laki itu segera melajukan mobilnya untuk kembali ke apartemen. Dia melajukan mobilnya sampai mengebut, karena mengetahui di sana Ruhi sudah menunggu kedatangannya sejak tadi. .Setelah menekan bel, dan pintu terbuka dari dalam. Abinawa terkejut melihat Baby Shanum yang menangis kencang dalam gendongan Ruhi

  • Ketika Istri Mulai Beku    64 Menginap Di Apartemen

    Kini keduanya tiba di apartemen milik Ruhi, yang jaraknya tidak seberapa jauh dari jembatan tadi yang hampir saja menjadi tempat pembunuhan berencana ... untuk seorang bayi. Bayi cantik lagi menggemaskan. Sayangnya, dia hadir dengan cara yang membuat seseorang hancur dan terluka.Abinawa Aslan Aydin. Laki-laki berusia 30 tahun yang merupakan seorang pemilik bisnis real estate sekaligus seorang investor. Dia telah dikhianati oleh sang istri dan juga abang kandungnya sendiri. Denaya dan Alister. Profesi keduanya yang merupakan seorang model dan photografer membuat Denaya dan Alister sering bertemu karena hubungan pekerjaan. Hanya hubungan pekerjaan, awalnya. Siapa sangka, kenyamanan yang tercipta karena pertemuan intens, membuat Denaya dan Alister melupakan status mereka yang merupakan seorang adik dan abang ipar.Serta melupakan seorang laki-laki yang kini mereka hancurkan dengan tega. Berselingkuh dengan ipar sendiri hingga memiliki seorang bayi, bisa bayangkan serusak apa moral du

  • Ketika Istri Mulai Beku    63 Saling Menantang (Bab 2)

    Laki-laki asing itu menatap Ruhi penuh telisik. Lama dan dalam. 'Jelas tidak sama. Dia hanya gadis polos yang mencoba mencegahku menjadi seorang pembunuh.'Laki-laki berpenampilan perlente itu menilai Ruhi dalam keterdiaman. Lapisan paling dasar dalam hatinya menyadari satu hal. Ruhi bukanlah wanita seperti yang dia tuduhkan. Ada sinar ketulusan yang tiba-tiba laki-laki temukan di sana. Tanpa Ruhi sadari, kegelapan yang semula menghiasi ruang perasaan seseorang, telah perlahan menerang akibat sihir ketulusan yang terpancar dari sepasang bola matanya. Mata hazel yang gadis itu peroleh dari garis keturunan ibunya. "Apakah aku sama seperti mereka, Pak?" tanya Ruhi sekali lagi, setelah melihat sosok di hadapannya hanya berdiri mematung. "Tentu saja tidak. Kamu hanya seorang gadis kecil yang tidak tahu apapun." Ucapan laki-laki itu jelas membuat Ruhi emosi. "Hei, Pak. Usia saya sudah menginjak 21 tahun sekarang! Bagaimana bisa Bapak bilang saya gadis kecil," protesnya terdengar beran

  • Ketika Istri Mulai Beku    62 Sekuel Ketika Istri Mulai Beku (Bab 1)

    Gadis berusia 21 tahun itu tampak sedang berjalan kaki untuk kembali ke apartemennya. Tangannya menjinjing sebuah kantong kresek berisi nasi goreng, yang baru saja dibeli di jalan ujung taman sana. Tubuh yang dibalut dress merah muda dengan panjang selutut itu, tidak begitu tinggi. Hanya sekitar 158 cm saja. Kulitnya putih gading, dengan rambut lurus sedada lengkap dengan poni di bagian depan. Wajah ovalnya terkadang berwarna serupa biji saga jika sedang kepanasan atau sedang salah tingkah. Wajahnya juga dihiasi sepasang lesung pipi. Yang membuat kecantikannya semakin sempurna saja. Kebiasaannya setiap habis magrib adalah, membeli nasi goreng oppa-oppa di jalan ujung taman yang tidak seberapa jauh dari apartemennya. Dia menyebutnya nasi goreng oppa-oppa karena penjualnya seorang laki-laki muda yang wajahnya seperti oppa-oppa Korea. Padahal, di gerobak nasi goreng sendiri tertulis dengan jelas, 'Nasi Goreng Spesial Bang Firdaus.'Kebiasaan lain gadis itu, tiap kali pulang dari memb

DMCA.com Protection Status