Share

55 Ending

Aku mencintaimu lebih dari kata-kata yang dapat menguasai masalah, lebih mahal dari penglihatan, ruang dan kebebasan—William Shakespeare.

.

"Sayang, bangunlah! Jangan buat aku takut!" jeritku dengan suara tertahan. Namun, air mata sudah mengalir deras di kedua pipi.

Mungkin jika dideskripsikan, aku seperti anak kecil yang sedang menangis ketakukan karena sesuatu yang berbahaya baru saja terjadi dengan ibunya.

Sebagaimana besarnya ketakukan anak kecil itu. Seperti itulah rasa takut yang kini menghampiriku.

Hatiku menjerit keras, memaksa benda-benda langit yang sedang melihat ku dalam keadaan menyedihkan dari atas sana agar ikut membantuku membangunkan Luna.

"Mbaknya kenapa, Mas?" Aku menoleh ke arah seorang wanita yang melintas dan berdiri di dekat kursi yang kududuki, kutaksir usianya sebaya dengan istriku.

"Enggak tau, Mbak. Tiba-tiba istri saya tidak sadarkan diri," ujarku tanpa bisa menyembunyikan isak tangis. Masa bodoh wanita ini akan mengira aku laki-laki cengeng.

"Coba ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status