Share

58 Kenapa Kamu tidak Pergi?

Nia menatap Kalila dengan ekspresi dendam.

“Kamu senang kan?” tanya Nia yang sedang menggendong putrinya. “Senang karena anak kamu terlahir laki-laki?”

“Apa maksudmu? Bagiku laki-laki atau perempuan itu sama saja, yang penting bayinya sehat ....”

“Jangan munafik kamu, aku tahu kelak anak kamu akan jadi penghalang bagi anak aku untuk mendapatkan hak-haknya. Sebelum hal itu terjadi, aku peringatkan kamu!”

Kalila menatap Nia dengan tidak mengerti.

“Kamu masih baby blues?”

“Bukan urusan kamu.”

“Baiklah, kalau begitu jangan sekali-kali mengusik anakku.” Kalila balik memperingatkan, meskipun sambil menahan sakit karena jahitan. “Kamu sudah menjadi istri satu-satunya Gio, jadi kurang apa lagi?”

Nia mengembuskan napas keras. “Percuma jadi istri satu-satunya kalau kamu tetap berhubungan sama suami aku.”

“Jangan fitnah kamu!” bantah Kalila. “Beberapa bulan sebelum melahirkan, aku sudah menjaga jarak sama suami kamu. Seharusnya kamu juga memperingatkan dia, karena aku t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status