Share

51 Bukan Kebetulan Belaka

“Pasti, Nek. Mas Gio juga sangat bertanggung jawab terhadap calon anaknya!”

Mutia mengangguk dan meminta mereka berdua untuk minum teh bersama.

“Di mana kakek?” tanya Arka ingin tahu.

“Kamu seperti tidak paham kakekmu saja, dia masih sibuk dengan urusannya di luar.”

“Kakek tetap aktif ya di usianya yang sekarang,” komentar Arka lagi.

“Begitulah ....”

Setelah mengobrol sambil minum teh, Kalila dan Arka berpamitan untuk pulang.

“Lila, jaga cicit nenek.”

“Baik, Nek. Aku akan menjaganya dengan baik,” angguk Kalila saat menerima perhatian Mutia.

“Meskipun kamu bukan lagi istri Gio, tapi anak ini tetap penerus keluarga kami.”

“Aku mengerti, Nek.”

Arka tersenyum kepada Mutia. “Aku antar Lila pulang sebentar ya, Nek?”

“Tunggu, Arka. Nenek ingin bicara sama kamu, tidak lama.” Mutia mengisyaratkan Kalila untuk jalan lebih dulu sementara Arka bertahan bersamanya.

“Ada apa, Nek?”

Mutia menatap Arka lurus-lurus.

“Apakah dugaan nenek ini keliru?”

“Maksudnya apa, Nek?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status