Share

Bab 8

Author: Kirana
Dulu, jika Floella lanjut menekuni bidang yang diminatinya, dia akan masuk ke industri teknik penerbangan. Drone adalah perangkat canggih yang terpenting di zaman ini, bisa digunakan dalam kemiliteran, masyarakat, dan pertanian.

Waktu itu, Floella bisa direkomendasikan oleh guru untuk masuk ke lembaga penelitian karena dia mendesain dan membimbing pembuatan drone tempur UN. Drone yang didesainnya bisa menempuh jarak jauh, memuat barang berat, melaju dengan kecepatan tinggi, beroperasi secara otomatis, dan menerobos hambatan dalam teknologi.

Sekarang, drone yang didesain Floella sudah digunakan oleh pasukan militer dalam peperangan. Drone ini memiliki standar yang sangat tinggi di dalam industri.

Waktu Floella disia-siakan oleh pernikahan sampai hari ini. Tubuh dan mentalnya terpuruk. Dia bahkan mengidap kanker di usia muda. Belum jelas Floella bisa bertahan hidup berapa lama.

Semua masalah yang dialami Floella membuatnya memahami suatu hal. Setiap orang harus mengutamakan dirinya dan hidup untuk diri sendiri.

Biarpun nantinya penyakit Floella tidak bisa sembuh, dia juga tidak ingin meninggalkan penyesalan dalam waktu yang terbatas ini. Floella ingin kembali ke bidang yang dikuasainya dan mengejar mimpinya.

Sabrina memang tidak memahami tentang teknologi, tetapi Aerosoul disokong oleh ahli. Dia mengeluarkan modal, sedangkan ahli memimpin tim untuk melakukan penelitian. Beberapa tahun ini, Aerosoul makin berkembang dan menjadi kuda hitam yang cukup menonjol di ibu kota. Aerosoul adalah perusahaan berkualitas tinggi.

Hanya saja, ada satu hal yang membuat Floella ragu. Dia berkata, "Kamu juga tahu dulu aku memilih untuk menikah. Dia nggak mau berhubungan denganku lagi. Dia yang membuat keputusan di Aerosoul, belum tentu dia setuju aku bergabung dengan kalian."

Dulu, ayah orang ini yang merekomendasikan Floella masuk ke lembaga penelitian. Mereka berdua menaruh harapan besar pada Floella dan berusaha keras menyokongnya. Keduanya merasa Floella akan sukses di masa depan, bahkan bisa membanggakan negara.

Namun, Floella mengecewakan mereka setelah menikah. Sabrina menggaruk kepala sambil menanggapi, "Kamu juga tahu Kak Carlo kelihatan galak, tapi hatinya lembut. Nanti aku akan pertemukan kalian berdua biar kalian bisa baikan. Sebenarnya dia sangat merindukanmu."

Floella tersenyum getir. Dulu Adrian yang ingin menaikkan status menggunakan trik licik untuk membuat Floella tidur dengan Alvaro. Dia juga mengancam Floella untuk melepaskan semua mimpinya. Kalau bukan karena semua itu, mungkin sekarang Floella memiliki hidup yang gemilang.

Tiba-tiba, ponsel Floella berdering. Ternyata Valina yang menelepon. Floella mengernyit dan mengakhiri panggilan telepon Valina.

Floella akan bercerai dengan Alvaro, jadi dia tidak ingin memanjakan Valina lagi. Masalahnya, Valina terus menelepon. Dia benar-benar arogan.

Saat Valina menelepon kelima kali, Floella baru menjawab panggilan telepon seraya mengatupkan bibirnya. Valina membentak, "Menyebalkan sekali! Kamu nggak lihat aku yang menelepon?"

"Ada apa?" tanya Floella.

Valina memerintah, "Ada konferensi orang tua dan guru pada jam 10 pagi. Kamu gantikan kakakku hadiri konferensi itu. Kalau orang lain tanya, bilang saja kamu itu pembantu di rumahku. Paham?"

Alvaro baru mengekspos hubungannya dengan Rinoa. Jadi, Valina tidak ingin orang lain salah paham pada Rinoa.

Floella menimpali dengan tenang, "Aku bukan ibumu dan bukan kakak iparmu lagi. Kamu bisa cari walimu. Selain itu, kamu bukan anak kecil lagi. Seharusnya kamu tahu sopan santun, 'kan?"

Floella mengakhiri panggilan telepon. Dia merasa lelah. Selama ini, Valina tidak menyukai Floella. Anak kecil pandai meniru orang tua. Valina tahu bagaimana sikap dan pemikiran orang tuanya terhadap Floella.

Valina menganggap Floella yang memaksa untuk menikah dengan Alvaro. Selama 3 tahun ini, Valina pasti akan mengganggu Floella setiap liburan. Dia menyuruh Floella mencuci baju dan memasak untuknya. Valina menggunakan berbagai cara untuk mempersulit Floella.

Sewaktu Alvaro dan Rinoa mulai dekat, Valina sering datang untuk menahan Floella. Dia melarang Floella mengganggu Alvaro dan Rinoa kencan. Gadis berusia 17 tahun sudah cukup bijak. Floella tidak perlu memanjakan Valina lagi.

Sabrina melihat Floella benar-benar sudah bangkit. Akhirnya, dia percaya Floella sudah bertekad untuk cerai. Sabrina bergegas kembali ke Aerosoul. Dia berniat membujuk Carlo untuk bertemu dengan Floella.

Floella menunggu sampai selesai diinfus. Saat hampir pukul 5 sore, ibunya Alvaro menelepon. Floella ragu-ragu sejenak sebelum memutuskan untuk menjawab panggilan telepon.

Nadya yang gusar langsung marah-marah, "Valina pergi ke mana? Bukannya dia menyuruhmu menghadiri konferensi orang tua dan guru? Guru bilang kamu nggak datang dan Valina meminta izin. Sekarang aku nggak bisa menemukan Valina!"

Floella mengernyit. Dia tidak menyangka masalah ini akan terjadi. Selama ini, Nadya tidak menyukai Floella. Bahkan, bisa dibilang Nadya membencinya.

Bagaimanapun, Alvaro pasti akan menikahi wanita yang statusnya sepadan jika dulu Floella tidak mendesak Alvaro untuk menikahinya.

Floella menyahut, "Aku nggak tahu."

Nadya membentak, "Kamu yang mengingkari janji dulu! Apa kamu mau melepaskan diri dari tanggung jawab? Wanita yang nggak bisa hamil selama 3 tahun memang nggak bertanggung jawab terhadap anak-anak!"

Terdengar suara neneknya Alvaro. "Jangan cemas, masa kamu nggak memahami sifat Flo? Valina sudah dewasa, dia bukan tanggung jawab Flo."

Neneknya Alvaro batuk-batuk. Dia adalah satu-satunya anggota Keluarga Sagara yang menyayangi Floella. Selama 3 tahun, dia selalu melindungi Floella. Dulu, Alvaro setuju menikahi Floella karena neneknya kurang sehat. Alvaro tidak ingin kesehatan neneknya terpengaruh.

Ditambah lagi, kakeknya Alvaro dan kakeknya Floella adalah rekan seperjuangan. Neneknya Alvaro juga sangat menyukai Floella, jadi Alvaro baru menikahi Floella untuk meredam masalahnya.

Melihat masalah ini mengganggu neneknya Alvaro yang sakit, Floella berpikir sejenak sebelum berujar, "Aku coba hubungi Valina."

Mungkin karena dulu Floella sangat memanjakan Valina, sedangkan hari ini Floella menolak permintaannya. Gadis seusia Valina suka memberontak, tidak aman jika gadis sepertinya berkeliaran. Bagaimanapun, ini ada hubungannya dengan ucapan Floella yang tegas.

Floella mencabut jarum infus, dia yang pusing tidak bisa berdiri dengan stabil. Floella menelepon Valina berkali-kali, tetapi Valina tetap tidak menjawab panggilan telepon. Valina langsung mengakhiri panggilan telepon Floella. Sepertinya, Valina sengaja mempermainkan Floella.

Floella sudah bekerja di humas selama 3 tahun, tentu saja dia cukup menguasai pekerjaannya. Dia pandai memperhatikan detail. Floella mengecek unggahan status WhatsApp Valina, halaman utama aplikasi penyiaran musik, dan Instagram dengan cermat.

Floella menemukan lokasi sebuah klub biliar. Ketika datang, dia melihat banyak orang yang familier. Kedua orang yang berada di tengah adalah Alvaro dan Rinoa.

Kala ini, Valina sedang mendekati Rinoa untuk memahami kondisi Universitas Antova. Dia segera merangkul lengan Rinoa dan berucap begitu melihat Floella, "Kakakku sangat menyukai Kak Rinoa. Kalau begitu, aku nggak panggil kamu 'kakak' lagi. Aku panggil kamu 'kakak ipar', ya?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 9

    Rinoa sepertinya tidak melihat keberadaan Floella. Dia tersenyum lembut ke arah Valina sambil berujar, "Selama kamu senang, mau memanggilku apa pun nggak masalah kok."Alvaro mengangkat pandangan, lalu bertanya seolah-olah tidak sabar, "Untuk apa kamu datang ke sini?"Saat tatapan Floella bertemu dengan pandangan dingin pria itu, dia sontak mengerti. Sepertinya Alvaro sudah salah paham tentang sesuatu.Benar saja, begitu Mario yang berada di samping melihatnya, dia langsung berbicara dengan nada dingin, "Floella, hebat juga kamu. Bisa-bisanya kamu mengikuti Alvaro sampai ke tempat nongkrong lingkaran kami. Kita semua sama-sama orang terhormat. Apa kamu nggak merasa malu karena melakukan hal ini?"Alasan Floella datang ke sini, memangnya bisa apa lagi? Sudah jelas dia pasti ingin menangkap basah perselingkuhan Alvaro."Itu nggak ada gunanya. Kamu jelas-jelas tahu Alvaro nggak suka sama kamu," tambah Mario sambil menggeleng pelan. Dia merasa dirinya sangat memahami Floella.Setelah Floel

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 10

    Saat melihat Alvaro kembali dengan menunjukkan ekspresi dingin di wajah tampannya, Rinoa langsung tahu bahwa pembicaraan antara dia dan Floella tidak berjalan baik. Pria itu sama sekali tidak menyembunyikan rasa muaknya terhadap Floella.Sementara itu, Valina terlihat agak tidak fokus. Dia justru bertanya, "Kak Alvaro, dia bilang apa ke kamu? Misalnya menjelek-jelekkanku ...."Alvaro menatapnya, lalu menyela, "Memangnya kamu melakukan apa sampai dia perlu marah?"Valina mengangkat gelas jus dan membalas sambil manyun, "Nggak ada kok. Aku nggak segabut itu!"Rafael berjalan masuk. Dia melirik sekilas ke arah Alvaro, tetapi tidak mengatakan apa-apa soal kejadian di luar barusan. Dia khawatir bahwa Rinoa akan merasa tidak nyaman. Bagaimanapun, kekasihnya dipeluk oleh wanita lain di depan umum. Siapa yang tidak akan merasa kesal?Mario malah tertawa sinis sebelum bertanya, "Untuk apa kamu sampai bertanya ke adikmu segala? Yang keterlaluan itu Floella. Dia bisa-bisanya menguntit sampai ke t

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 11

    Rinoa keluar dari ruangan kantor Alvaro. Sekretaris lain di perusahaan menghampiri Rinoa dan memberi hormat. Dia membantu Rinoa memegang tasnya sambil berucap, "Bu Rinoa, Pak Alvaro tunggu kamu makan siang bersama di restoran. Dia suruh orang antar kamu ke sana setelah kamu selesai istirahat."Sekretaris menambahkan, "Ini kopi yang disiapkan Pak Alvaro untukmu. Kamu bisa minum di perjalanan."Rinoa hanya tersenyum tipis. Dia menghadapi sanjungan dari para karyawan dengan santai. Rinoa sangat percaya diri dan tenang. Dia memang pantas menerima semua perhatian ini.Semua orang menganggap Rinoa sebagai istri bos. Floella terkejut. Ruangan kantor Alvaro adalah wilayah pribadinya yang dipenuhi dokumen rahasia. Dia malah membiarkan Rinoa menjadikannya tempat istirahat.Alvaro benar-benar perhatian kepada Rinoa. Sementara itu, Floella tidak berhak masuk ke ruang kerja Alvaro di rumah selama 3 tahun ini. Terkadang, apa perlu memastikan berulang kali seseorang mencintaimu atau tidak?Kayden mer

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 12

    "Maaf," ucap Floella. Dia tiba-tiba ingin menangis.Carlo merasa kesal, tetapi dia tidak tega melihat Floella sedih. Carlo menanggapi, "Nggak usah minta maaf. Penyesalan selalu datang di akhir. Kalau di awal, itu namanya pendaftaran."Floella ingin menangis dan juga tertawa. Sebenarnya Carlo tahu Floella akan datang. Sabrina yang tidak bisa menjaga rahasia sudah memberi tahu Carlo semuanya.Carlo mendongak, lalu menghela napas dan berujar, "Belum terlambat. Asalkan kamu sudah menyadari kesalahanmu, masih sempat untuk memulai hidup baru. Orang yang punya kemampuan hebat sepertimu pasti diterima di perusahaan mana pun. Aerosoul akan makin berjaya dengan bantuanmu."Floella memiliki kemampuan yang menonjol. Dulu dia khusus direkrut oleh lembaga penelitian. Seharusnya bakat Floella tidak terkubur.Selama ini, semua orang mengira drone UN2 yang mereka kagumi itu adalah hasil penelitian Carlo. Banyak orang ingin menyanjung Aerosoul karena drone UN2.Sebenarnya drone UN2 adalah prestasi gemil

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 13

    Rinoa sudah mendapatkan sertifikat pilot drone. Dia sangat menguasai cara untuk mengendalikan drone.Semua orang di tempat bersorak. Rinoa sangat hebat dan percaya diri. Pantas saja, Alvaro bisa jatuh cinta pada pandangan pertama.Wanita seperti Rinoa memang memiliki modal untuk menarik perhatian pria. Floella juga mengakui Rinoa memang memesona. Sifatnya lembut dan auranya elegan.Sejak kecil, Rinoa sudah dididik dengan baik. Dia pintar dan tekun, bahkan dia mempunyai paras yang cantik. Rinoa selalu menjadi pusat perhatian di mana pun.Namun, Rinoa mendapatkan semuanya dengan mencuri. Dulu, ibunya Rinoa dan ibunya Floella adalah teman baik. Latar belakang ibunya Rinoa tidak bagus, jadi ibunya Floella membantu ibunya Rinoa untuk membayar uang sekolah dan menyokongnya untuk mendapatkan gelar sarjana.Akhirnya, ibunya Rinoa malah memplagiat makalah akademik yang dibuat ibunya Floella dengan susah payah selama 2 tahun. Ibunya Rinoa merebut kerja keras ibunya Floella dan menjadikan makalah

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 14

    "Kamu nggak tahu?" balas Lareina. Dia merasa ada yang tidak beres. Lareina mengomel, "Beberapa hari yang lalu aku memesan tiket liburan 2 hari di Gunung Corrado untuk kalian. Semalam waktu aku tanya Alvaro, dia bilang sudah memberikan tiketnya padamu."Floella terkejut. Alvaro tidak mengabarinya. Sudah jelas Alvaro tidak ingin liburan bersama Floella. Jadi, dia sengaja membohongi Lareina.Floella berujar, "Nenek, aku ada urusan mendadak. Jadi ...."Lareina menyergah, "Hari ini akhir pekan! Memangnya kamu ada urusan apa? Kamu nggak usah bantu anak sialan itu tutupi kebenarannya. Begini saja, kamu pergi ke sana sekarang. Aku sudah siapkan semuanya untuk kalian, biar aku yang desak anak sialan itu!"Floella ingin menghentikan, "Nenek, sebenarnya kami sudah ....""Kalian kenapa?" tanya Lareina. Nada bicaranya menjadi lembut kembali saat memperhatikan Floella.Tentu saja, Lareina tidak tahu Floella dan Alvaro akan bercerai. Ternyata Alvaro belum memberi tahu anggota Keluarga Sagara. Kalau t

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 15

    "Nggak usah, aku turun gunung sekarang," sahut Floella. Dia tidak berminat untuk mengganggu mereka.Begitu Floella bergerak, tangannya digenggam oleh tangan Alvaro yang hangat. Dia bertatapan dengan Alvaro yang tetap terlihat tenang. Alvaro berkata, "Kamu tetap di sini, aku yang ganti kamar."Floella mengernyit. Dia hendak melepaskan tangan Alvaro, tetapi Alvaro sudah melepaskannya terlebih dahulu. Dia ingin menjaga jarak dengan Floella.Alvaro berucap, "Kalau kamu pergi sekarang, aku kesulitan memberi Nenek penjelasan."Floella memahami maksud Alvaro. Dia bertanya dengan ekspresi heran, "Kamu mau aku membantumu dan Rinoa menutupi kebenarannya?"Jadi, Alvaro bisa lebih mudah memberi penjelasan kepada Lareina. Sebenarnya Alvaro menganggap Floella sebagai apa?Alvaro menatap Floella sambil merapikan lengan bajunya. Dia menyahut, "Kalau kamu nggak datang, masalahnya nggak akan begitu repot."Seketika Floella merasa geram. Jadi, Alvaro menganggap Floella yang mencari masalah sendiri?Floel

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 16

    Alvaro benar-benar mengganti kamar. Dia keluar bersama Rinoa pagi-pagi. Seharusnya semalam mereka berdua ... bermalam di kamar yang sama.Tiba-tiba Floella merasa mual. Dia menghindari kedua orang itu dan kembali ke kamar. Floella buru-buru pergi ke kamar mandi untuk muntah. Alhasil, dia tidak memuntahkan apa pun.Belakangan ini, Floella tidak selera makan. Apa mungkin kondisinya jauh lebih buruk dari bayangannya? Dia memandangi dirinya yang tampak lesu di cermin. Floella bergidik, dia terlalu lemah.Floella hanya bisa bersyukur dia sadar sebelum semuanya terlambat. Dia masih mempunyai waktu untuk kembali menjadi dirinya sendiri.Floella langsung merias wajahnya lagi agar dia terlihat lebih bersemangat. Saat menyuruh pihak penginapan mengurus mobil untuk turun gunung, Floella ditelepon neneknya.Nenek Floella jarang tersenyum. Kakeknya mati muda sehingga neneknya harus fokus untuk membesarkan anak. Sejak ibu Floella meninggal, neneknya makin pendiam. Dia hanya mengkhawatirkan masalah F

Latest chapter

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 50

    Leonel masih terlihat kurus. Kondisinya setelah menjalani kemoterapi sangat buruk. Dia selalu memakai topi rajut.Ketika Floella datang, Leonel sedang berjemur di balkon.Floella tanpa sadar teringat penampilannya setelah dirinya mulai menjalani kemoterapi. Dia melamun sejenak sebelum menyerahkan dua hadiah di tangannya. Katanya, "Paman, selamat ulang tahun. Ini hadiah yang aku dan Alvaro siapkan untukmu."Hadiah yang Floella siapkan untuk Leonel adalah buku-buku fisika yang cukup langka. Dia menghabiskan waktu yang sangat lama untuk menemukannya.Leonel adalah profesor fisika. Dia pernah menjadi tokoh yang sangat berpengaruh di dunia pendidikan dan telah mendidik banyak murid hebat. Dia mencintai fisika sepanjang hidupnya. Jika bukan karena kejadian dulu, mungkin sekarang dia sudah setara dengan Enrico.Sementara itu, hadiah dari Alvaro yang Floella bantu siapkan adalah sebuah pulpen mewah bermerek. Pulpen seharga 20-an juta cukup berguna untuk pamannya. Ini juga sesuai dengan gaya Al

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 49

    Floella tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Tidak bisa disebut kecewa, tetapi rasanya ironis. Jika dipikir-pikir, benar juga. Bagaimana mungkin Alvaro tega tidak memberikan status kepada wanita yang dicintainya?Joel menarik Floella ke tempat parkir pintu masuk.Floella melepaskan tangannya dari genggaman Joel terlebih dulu, lalu bertanya dengan datar, "Apa ada yang mau kamu katakan?"Joel bersandar di pintu mobil. Dia sebenarnya tahu Floella sedang sangat marah. Orang yang menusuknya dari belakang ada ayahnya, suaminya, adiknya, bahkan ... termasuk dirinya?Namun, Joel tahu posisinya di dalam hati Floella lebih tinggi dari mereka. Floella pasti akan mendengar perkataannya."Kamu jelas-jelas tahu Alvaro nggak mungkin ada hubungan dengan Tifanny," tutur Joel. Dia menyalakan sebatang rokok sebelum melanjutkan, "Dia sangat peduli pada Rinoa. Siapa pun bisa melihatnya."Floella tertegun. Semua orang berpikir seperti itu."Mengenai Tifanny, bagaimanapun dia juga adikku. Aku nggak bisa dia

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 48

    Ucapan Tifanny membuat Sabrina mengernyit dengan marah. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi Floella menahannya sambil menggeleng.Pada saat ini, Floella menyadari bahwa tatapan Rinoa sedang tertuju padanya. Jelas sekali Rinoa sudah mendengar ucapan Tifanny barusan.Rinoa mengangkat alisnya dan tersenyum tipis. Kemudian, dia berbicara kepada Alvaro dan Mario yang ada di sampingnya. Katanya, "Aku masuk dulu."Sikap Rinoa yang anggun dan tenang membuat Floella tampak sangat malu dan serba salah. Floella bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Rinoa. Namun, itu sudah tidak penting. Lagi pula, dia sudah tidak menginginkan Alvaro. Bertarung dengan pikiran sendiri juga tidak akan menyelesaikan masalah.Suasana hati Adrian sedang buruk. Floella datang dan terus membuat keributan. Apa yang akan dipikirkan oleh Alvaro?Bagaimana Adrian bisa melanjutkan pembicaraan? Dia menggeleng seolah-olah hatinya terluka karena Floella, lalu berbicara pada Alvaro. Katanya, "Pak Alvaro, kita berkumpul lagi d

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 47

    Floella buru-buru tiba di restoran privat bergaya rumah tradisional. Restoran ini hanya menerima reservasi harian. Begitu masuk, Floella langsung melihat Sabrina yang ekspresinya tampak marah dan Tifanny dengan rambut acak-acakan di hadapannya."Apa yang terjadi?" tanya Floella dengan ekspresi dingin. Dia menghampiri dan memeriksa apakah Sabrina terluka atau tidak, lalu menemukan bekas cakaran merah di lehernya.Tifanny berteriak, "Kalian sama saja! Kayak ibu-ibu cerewet yang nggak bisa bicara pakai logika!"Sabrina berdiri seraya menimpali, "Kamu punya logika?"Sabrina menggertakkan gigi sebelum menambahkan, "Kalau nggak makan di sini, aku nggak akan tahu ternyata ayahmu bawa anak haram ini untuk bertemu Alvaro! Dia mau menjadikan kakak ipar sebagai kekasih! Cih! Nggak tahu malu!"Ketika datang ke sini, Sabrina kebetulan mendengar pembicaraan di dalam ruang privat. Adrian memperkenalkan putri tidak sahnya kepada Alvaro dan ingin membiarkan Tifanny belajar dengan Alvaro. Belajar apa? B

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 46

    Sebenarnya, Alvaro menyadari bahwa Floella tidak nyaman saat duduk di sampingnya. Floella terus melihatnya. Alvaro melirik pelan ke arah Floella, lalu tiba-tiba bertanya, "Apa kamu sudah bisa menyesuaikan diri di perusahaan baru?"Floella menggigit bibir dan menjawab, "Lumayan. Aku suka pekerjaanku yang sekarang.""Tampaknya, bekerja di Bluford membuatmu cukup menderita," timpal Alvaro.Floella mengernyit. Sebenarnya, pekerjaan humas di Bluford bukan keahliannya. Dia bekerja di sana demi bisa dekat dengan Alvaro dan menumbuhkan perasaan. Sayangnya, Alvaro tidak pernah peduli apa yang dia inginkan.Alvaro juga tidak peduli dengan jawaban Floella. Ada notifikasi pesan WhatsApp yang muncul di iPad yang sedang dia pegang.Alvaro sepertinya juga berwaspada terhadap Floella. Dia membalikkan layar iPad ke arah meja. Floella yang paham maksudnya langsung mengalihkan pandangan.Alvaro bertanya, "Aku ada urusan penting. Apa kamu bisa naik taksi ke perusahaan?" Meskipun terdengar seperti bertan

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 45

    Selesai berbicara, Alvaro melepaskan dasi dan bersiap untuk mandi. Ketika melewati Floella, pandangannya hampir tidak tertuju pada Floella sedikit pun. Seakan-akan menatap Floella cukup lama adalah bentuk ketidaksetiaan pada Rinoa.Setiap kali melihat Floella, Alvaro akan menyadari wajah Floella yang pucat dan tampak sakit.Floella yang baru sadar langsung mengerti maksud Alvaro. Wajahnya seketika memerah dan terasa panas. Di balik ekspresinya yang malu, ada rasa canggung dan keterkejutan yang tidak bisa diungkapkan. Alvaro mengira Floella mau berhubungan badan dengannya?"Kamu sudah berpikir terlalu jauh," tutur Floella. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum menegaskan, "Malam ini, aku tidur di kamar tamu."Begitu mendengar ucapan Floella, Alvaro menoleh. Wajahnya yang tampan dan menawan tidak menunjukkan ekspresi.Floella sudah pergi tanpa berbasa-basi. Jika dipikir-dipikir, dia pasti akan merasa canggung setelah ditolak.Alvaro tersenyum tipis sejenak, lalu berjalan masuk ke kamar m

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 44

    Ketika tiba di rumah pengantin, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Jam sibuk di malam hari membuat Floella tertunda cukup lama.Begitu melihat Floella kembali, Ratna sangat terkejut. Dia bertanya, "Nyonya sudah pulang? Sudah makan belum? Saya siapkan sesuatu, ya?"Floella membalas dengan sopan, "Nggak perlu repot-repot. Aku sebentar lagi pergi."Ratna bertanya dengan cemas, "Kenapa baru pulang malah mau pergi lagi? Apa ... Nyonya dan Tuan bertengkar?"Floella membuka rak sepatu dan mencari sandal sekali pakai sembari menyahut, "Nggak."Mereka memang tidak bertengkar. Alvaro terbiasa mengabaikan Floella. Yang lebih menyakitkan dibandingkan tidak cinta adalah sikap cueknya. Selain beberapa hari yang sudah ditetapkan, mereka hampir tidak berkomunikasi, apalagi bertengkar.Mereka memang tidak pernah bertengkar dan hanya mau bercerai saja.Ratna bertanggung jawab membersihkan rumah ini sejak Alvaro dan Floella menikah. Dia tahu watak Floella. Menurutnya, Floella keras kepala.Ratna tak

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 43

    Rafael sedikit terkejut melihat Floella menerima permintaan pertemanannya. Dia juga tidak tahu mengapa dirinya menambahkan Floella. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menyapa wanita itu. Rasanya sedikit aneh.Pada akhirnya, Rafael tidak menyapa Floella, melainkan melihat-lihat media sosial wanita itu. Posting di media sosial Floella tidak banyak, sepertinya dia atur agar semuanya bisa terlihat. Posting terakhir yang Floella unggah sudah sekitar dua minggu yang lalu. Itu adalah foto sebuah gedung rumah sakit dengan keterangan.[ Nggak mengejutkan. Aku datang sendiri. Semoga hasilnya bagus .... ]Rafael membayangkan wajah Floella yang tenang saat itu. Jelas sekali Floella pergi menemui dokter sendirian.Kemudian, Rafael menggeser layar ponselnya ke bawah. Sebagian besar berisi tentang kehidupan sehari-hari. Bisa dilihat bahwa Floella sangat mencintai hidup. Dia suka mengunggah kue dan masakan yang dibuatnya, bunga yang dibelinya, dan rumahnya yang dibereskan dengan rapi.Terasa hanga

  • Ketika Cinta Datang Terlambat   Bab 42

    Floella terkejut bukan main dan segera menghindar.Seorang gadis berseru dari belakangnya, "Maaf, Kak! Drone-ku sepertinya bermasalah dan kehilangan kontrol. Apa Kakak terluka?"Floella menoleh. Gadis itu berusia belasan tahun dan mengenakan gaun rumah sakit. Wajahnya yang cantik seperti boneka dipenuhi rasa bersalah.Floella menggeleng dan berucap, "Nggak apa-apa."Gadis itu menghela napas lega dan berkata, "Syukurlah. Aku nggak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba saja drone ini hilang kendali."Floella menatap drone di depannya, lalu menitipkan kotak biskuit di tangannya pada gadis itu. Dia bertanya, "Kamu keberatan kalau aku memeriksanya untukmu?"Gadis itu terkejut, tetapi segera menjawab, "Nggak, kok!" Saat menerima kotak biskuit Floella, matanya berbinar melihat biskuit-biskuit kecil di dalamnya.Floella mematikan drone itu. Setelah memeriksanya sebentar, dia berkata, "Seharusnya ada malafungsi pada sistem penerbangannya, makanya bisa melenceng dari rute yang ditetapkan. Harus dicek

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status