"Si ... siapa kamu? Kenapa kamu punya video ini?" tanya Bernard dengan ketakutan.Josh memasang wajah polos, tetapi menjawab dengan tatapan licik, "Beberapa waktu lalu, Bu Jane bawa mobilnya ke bengkel untuk perbaikan dan perawatan. Aku melihat bahwa memori dashcam mobilnya penuh, jadi aku berbaik hati mengurusnya.""Soal video di dalamnya, aku cuma menyalinnya atas instruksi Bu Jane sebagai cadangan kalau diperlukan. Nah, sekarang akhirnya terpakai. Bukankah begitu, Bu Jane?""Betul sekali, terima kasih banyak, Josh. Kalau bukan karena kamu, aku mungkin nggak bisa menikmati tontonan menarik ibu hamil ini," timpalku sambil mengedipkan mata padanya sebagai tanda terima kasih."Bernard, sekarang seharusnya kamu nggak perlu bukti tambahan lagi bahwa orang dalam video itu adalah kamu, bukan?" kataku sambil menatap dingin ke arahnya. "Kamu benar-benar nggak tahu malu, mengendarai mobilku dan melakukan hal memalukan seperti itu!"Bernard masih tidak mau menyerah, "Memangnya montir bodoh ini
Saat tiba di bengkel Josh, aku melihat bahwa dia tidak sedang memperbaiki mobil. Mungkin sedang beristirahat di lantai dua? Dengan hati-hati, aku menaiki tangga dan berniat memberinya kejutan. Namun, yang kutemukan di dalam kamar benar-benar di luar dugaanku. Selain Josh, ada seorang gadis di dalam sana!Gadis itu mengenakan pakaian terbaru dari Chanel, tubuhnya yang sempurna menempel erat di tubuh Josh. Dari sudut pandangku, Josh tampak tidak menolak tetapi juga tidak sepenuhnya menerimanya.Pantas saja kamarnya sangat rapi, ternyata ada majikan wanitanya. Kalau begitu, kenapa Josh masih berusaha mendekatiku?Belum sempat aku merenung lebih jauh, aku mendengar suara Josh yang berbicara pelan, nyaris memohon, "Selena, tolong beri aku sedikit waktu. Aku akan bereskan semuanya sama keluargaku.""Berapa banyak waktu lagi yang kamu butuhkan? Sudah 10 tahun lebih, belum cukup?" balas gadis itu dengan nada penuh tuntutan. "Siapa yang mau bertanggung jawab atas 10 tahun hidupku?"Apa? Josh te
Henny akhirnya terjebak dalam situasi yang tak bisa dia kendalikan. Setelah keguguran akibat dipukul oleh Bernard, pacar masa kecilnya mengetahui perselingkuhan Henny dan memutuskan hubungan mereka. Kini, Henny bukan hanya kehilangan kemampuannya untuk memiliki anak, tetapi juga kehilangan pacarnya dan menghadapi gunjingan dari orang-orang di sekitarnya.Tak sanggup menghadapi tekanan tersebut, kesehatan mental Henny terganggu. Karena dia tidak bisa hidup tanpa bantuan, ibunya terpaksa datang dari desa dan berencana membawa Henny kembali ke kampung halaman untuk merawatnya.Aku berpikir, mungkin inilah yang disebut karma.....Sejak aku memergoki Josh bersama gadis itu, aku tidak pernah lagi kembali ke bengkelnya.Hanya saja, saat aku tidur sendirian atau saat memuaskan diriku dengan menggunakan mainan dewasa, dalam benakku selalu muncul wajah Josh yang maskulin itu.Tiga bulan kemudian.Aku baru pulang dari berbelanja. Saat masuk ke lift, aku dibungkam oleh seorang pria yang mengenaka
Secara fisik, aku ingin langsung menerima cincin ini. Namun, logika dan hatiku membuatku tetap sadar. Bukankah Josh sudah menjalin hubungan selama belasan tahun dengan gadis yang aku lihat hari itu?Jika aku bersamanya sekarang, bukankah aku akan menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka? Lalu, apa bedanya aku dengan Henny yang terobsesi dan kehilangan akal sehat itu? Akal sehat dan moral tidak mengizinkanku melakukan hal ini."Josh, maaf. Aku nggak bisa menerima niat baikmu. Posisi ini seharusnya milik gadis yang telah bersamamu selama belasan tahun. Kalian berdua adalah pasangan yang memang ditakdirkan bersama.""Sedangkan aku hanyalah seorang wanita yang sudah bercerai dan berusia lebih tua. Kita nggak cocok!"Tak disangka, Josh malah tersenyum. "Hari itu, apa kamu melihat aku dan Selena sedang bertengkar?"Tiba-tiba, Josh memelukku erat. "Kak, kamu salah paham. Hari itu, aku sedang menolak Selena dan memintanya untuk berhenti mengejarku. Keluargaku dan keluarga Selena sudah lama
[ Sayang, mobil di rumah sudah rusak. Kalau kamu ada waktu luang hari ini, bawa ke bengkel untuk perbaiki ya. ]Saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah, aku menerima sebuah pesan dari suamiku, Bernard.[ Oke, Sayang, kalau begitu aku pulang agak terlambat ya. ]Setelah mengambil kunci mobil, aku pun meluncur ke bengkel terdekat dari rumah."Permisi, ada orang di sini?" tanyaku begitu sampai di bengkel. "Mesin mobilku ada masalah, perlu diperiksa dan diperbaiki."Tidak ada yang menjawab.Karena cuaca yang panas, aku mulai kehilangan kesabaran dan bergumam pelan, "Bengkel apa nggak ada orangnya begini ....""Siapa yang bilang nggak ada orang? Memangnya aku bukan orang?" Saat aku hendak pergi, tiba-tiba terdengar suara yang berat dari belakangku. Namun saat aku menoleh, tak ada siapa pun di sana."Di sini." Suara itu kembali terdengar. Aku melihat seorang pria bertubuh kekar muncul dari bawah mobil yang rusak, bajunya kotor penuh oli.Wajahku seketika memerah. Bukan karena apa-apa, tapi k
Namun, Bernard hanya pulang seminggu sekali. Selain itu, durasi setiap kali berhubungan juga tidak pernah lebih dari satu menit. Semuanya selalu berakhir dengan tergesa-gesa. Aku tidak pernah merasa nyaman sedikit pun.Setiap kali, aku harus memikirkan perasaannya dan menjaga egonya dengan sengaja mendesah manja. Aku selalu berpura-pura mencapai klimaks agar tidak melukai harga dirinya.Setelah kap mesin mobil dibuka, montir itu masuk ke dalam bengkel untuk mengambil alat pemeriksaan.Sembari menunggu, aku memperhatikan ada sebuah tangki air putih di samping mesin mobil yang tampak mengeluarkan uap panas dan tutupnya juga hampir terangkat. Untuk mendinginkan mesin, aku berjalan ke arah tangki itu dan membuka tutup kecilnya."Awas!"Seketika, sebuah bayangan hitam memelesat ke arahku dan menjatuhkanku ke lantai. Tangki air itu tiba-tiba meledak dan menyemburkan air panas yang mendidih selama hampir satu menit sebelum berhenti.Aku masih terkejut dengan kejadian mendadak itu. Sampai keti
Demi meredakan gejolak dalam hatiku, aku mengulurkan tangan dan diam-diam melepaskan pengait bra-ku selagi Josh masih berada di kamar mandi. Namun sebelum aku sempat mengaitkannya kembali, Josh malah sudah keluar.Yang membuatku semakin canggung adalah, dia malah mengenakan celana dalam yang setengah transparan. Celana dalam itu adalah celana yang kuberikan padanya tadi. Bahkan lebih parah lagi, kejantanannya yang menggunung itu membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan."Nggak kusangka Kakak suka tipe yang begini ya." Josh tertawa sambil berjalan ke arahku....."Nggak ... bukan begitu. Aku cuma ambil seadanya dari atas ranjang ...."Aku benar-benar hanya mengambilnya secara acak dari atas ranjang tanpa berniat buruk sama sekali."Kak, saatnya bantu aku olesin obat, ya?"Josh duduk di kursi sandar dengan kakinya yang terbuka, bagaikan malaikat yang baru saja selesai mandi dan menunggu untuk dieksekusi manusia. Aku mengambil sebuah salep, lalu berjalan ke arahnya dengan wajah merona.
Namun, aku tidak bisa melakukan hal itu. Aku menolak Josh karena aku masih mencintai suamiku. Saat teringat dengan Bernard, otakku langsung tersadar dan berhasil membebaskan diri dari pusaran hasrat yang menggoda ini.Berhubung perbaikan mobil itu masih membutuhkan waktu lama, aku menyampaikan beberapa pesan kepada Josh, lalu meninggalkan kunci mobilku dan pulang dengan taksi. Saat aku tiba di rumah, Bernard masih belum pulang.Ketika aku baru hendak mulai memasak, aku melihat pemandangan yang membuat wajahku memerah dan jantungku berdebar dari jendela tetangga.Entah itu karena mencari ketegangan atau karena lupa menutup tirai, wanita berambut panjang di seberang sedang berbaring dengan kondisi telanjang di kursi sandar. Wanita itu menggeliatkan pinggangnya kepada pria di seberangnya.Setelah aku selesai mencuci sayur dan melihat mereka lagi, kedua orang itu telah saling bergumul. Pemandangan yang menggoda ini membuat wajahku merah padam. Yang membuatku lebih terkejut lagi adalah keti