Share

Bab 11

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2025-03-13 23:57:14
Jam setengah tujuh malam, Reno dengan mengenakan sweater hitam dan celana dark grey mengendarai sendiri mobil Daytona SP3 miliknya yang berwarna merah.

Mobil sport mewah yang memiliki bentuk indah itu berhenti di depan salon kecantikan Elise.

Reno melangkah keluar dan berjalan memasuki salon itu.

“Selamat malam Reno, kamu datang tepat waktu,” ujar Elise ketika melihat Reno memasuki pintu salon kecantikan miliknya.

“Malam Elise. Lama tidak bertemu, dan kamu semakin cantik saja,” sapa Reno sambil menyalami Elise.

“Hem, terima kasih pujiannya, Reno. Tetapi sayangnya, cantik saja tidak cukup untukmu,” balas Elise sambil mengerlingkan matanya dan merangkul lengan Reno, mengajaknya masuk lebih dalam ke dalam salon kecantikan itu.

Reno tertawa kecil sambil mengangkat telapak tangannya, menyerah pada kata-kata Elise.

“Apa dia sudah siap?” tanya Reno, tidak lupa pada tujuan kedatangannya ke salon itu.

“Tentu!” Jawab Elise dengan tersenyum miring. “Tapi beritahu dulu di mana k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wahyu Ramawati
semoga alurnya semakin bagus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 12

    “Cora, ada apa?” tanya Reno dengan suara dipelankan. Ia heran melihat reaksi keras dari Cora. Cora masih saja menatapnya dan tatapan matanya terlihat sangat gugup.Reno memberi isyarat pada pelayan restoran untuk menunggu, sementara ia menarik Cora, menepi di luar pintu restoran itu.“Reno, aku— aku sepertinya tidak bisa menemanimu,” ucap Cora dengan gugup.Cora tidak ingin menemui pria itu—Sofyan Nor Afrizal.“Kenapa?” tanya Reno dengan tatapan penuh selidik. Ia merasa heran mengapa Cora tiba-tiba saja berubah pikiran.Cora menggeleng. “Aku— tiba-tiba aku merasa tidak enak badan…” ujar Cora beralasan.Tanpa disadari, jari -jari tangan Cora bergerak meremas sisi gaunnya. Ia sangat gugup dan gelisah. Dan hal itu tidak lepas dari pengamatan Reno. “No, Cora. Kamu tidak bisa mundur sekarang!” seru Reno dengan nada memaksa.Bagaimana mungkin Cora mundur setelah seharian di make over, dan mereka hanya tinggal melangkah masuk?“Reno, kamu— kamu bisa meminta apa saja. Tetapi aku tidak bisa

    Last Updated : 2025-03-14
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 1

    Be—berciuman?! Di ruangan itu, tangan Cora yang tengah memegang segelas wine seketika bergetar. Di hadapannya, Eric dan seorang wanita yang wajahnya familiar tengah berciuman dengan begitu mesranya. “E—Eric! Apa yang kamu laku—” “Ah, akhirnya jalang ini muncul juga!” Cora memicingkan matanya merasa gusar dan tersinggung mendengar panggilan kasar Janet padanya. Jalang? “Apa maksudmu berkata seperti itu?” tegurnya sambil berjalan ke arah Janet. Namun, sebelum ia bisa mendekati Janet, Eric menghadangnya. “Eric, kamu—melindungi dia!?” Cora menatap pria dihadapannya dengan tatapan terluka dan kecewa. “Tentu saja!” Eric mengangkat satu alisnya dan menatap dengan angkuh sebelum menarik Janet ke dalam pelukannya. “Karena aku akan menikahi Janet.” Menikahi Janet? Cora mundur selangkah seakan tidak percaya dengan pendengarannya. “Tapi—kita bertunangan. Bagaimana mungkin kamu—?” “Kamu itu naif atau bodoh?” ucap Eric dengan tatapan merendahkan yang membuat Cora menahan nafas. “Kamu berh

    Last Updated : 2025-02-25
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 2

    “Kurang ajar! Bagaimana mungkin mereka melakukan ini padamu? Dan Eric? Dasar laki-laki berengsek! Tidak berperasaan!” Tiara—sahabat Cora, sangat geram saat Cora menceritakan apa yang terjadi. Cora menghela nafas dengan berat. Ia pun tidak menyangka mereka yang terlihat baik di permukaan, ternyata memiliki pikiran dan rencana sepicik itu. Hatinya benar-benar sakit telah dikhianati, dimanfaatkan dan diperlakukan seperti sampah oleh Eric dan Janet! Ia tidak bisa melupakan apa yang mereka lakukan padanya begitu saja! Tetapi… apa yang bisa aku lakukan? Andai aku bisa membalas perbuatan mereka… Eric seorang CEO perusahaan besar, dan aku… bukan siapa-siapa… Batin Cora merasa sangat kecewa dan sedih. Ia menghela nafas sedih. Melihat raut wajah Cora yang begitu sedih, Tiara ikut merasa sedih. Dipeluknya sahabatnya itu dengan erat. “Cora, lupakan saja laki-laki berengsek itu! Masih banyak laki-laki lain yang lebih baik darinya!” Ia melepaskan pelukannya lalu berkata dengan geram, “Dan Jan

    Last Updated : 2025-02-25
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 3

    “Kamu yakin mau pergi menemui orang itu?” tanya Tiara sembari memperhatikan Cora bersiap-siap. Cora yang baru saja selesai mandi dan sedang merapikan pakaiannya menoleh. Ia mengangguk. “Kalau ada yang bisa menjatuhkan perusahaan Eric, itu adalah RI Corp. Hanya dia yang bisa membantuku,” jawab Cora sambil menatap penampilan dirinya di depan cermin. “Bagaimana kamu akan meyakinkan dia? Kamu bahkan tidak tahu seperti apa rupa orang itu, atau—bagaimana sifatnya,” tanya Tiara lagi sambil ia beranjak dari ranjang. Cora menatap di cermin kedua matanya yang berbentuk foxy—memanjang dan terangkat di bagian luar. Identitas CEO itu sulit diketahui, sehingga untuk bisa menemuinya akan sulit jika tidak memiliki kontak langsung dengannya. Instingnya mengatakan jika pria yang ia buntuti semalam adalah orang yang ia cari. Dan percakapan yang didengarnya semalam adalah sebuah petunjuk untuk bisa menemui pria tersebut. Dan jika benar dia CEO RI Corp, ia punya kesempatan untuk membuat CEO itu te

    Last Updated : 2025-02-25
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 4

    Cora menatap tak percaya pada pria dihadapannya. Tubuhnya diam tak berkutik seakan raganya tidak berada di tempat itu.“Cora Aleyna… siapa sangka kita bertemu lagi,” ucap pria itu sambil tersenyum miring.Kemudian dia duduk dengan elegan, menyilangkan kaki dengan santai.Kedua tangannya berada di sandaran tangan, beristirahat dengan elegan, sementara pandangan matanya mengamati gadis yang berdiri di depannya. Cora tersadar dari lamunannya saat mendengar pria itu menyebut namanya. Ia mencoba berdiri dengan tegak, meskipun merasa kikuk. Tidak pernah terpikirkan dalam benak Cora bahwa ia akan bertemu kembali dengan Reno—pria itu. Dan yang membuatnya bertambah syok adalah bahwa pria yang pernah menjadi kekasihnya itu kemungkinan besar adalah CEO yang ia cari.Bagaimana mungkin?“Reno—apakah kamu—CEO RI Corp.?” Cora harus memastikannya.Reno mendengus dan tersenyum miring. “Apakah itu penting?” Walaupun bersikap sinis, Reno tidak membantahnya. Dan itu cukup untuk membuat Cora yakin Ren

    Last Updated : 2025-02-25
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 5

    Di lantai teratas gedung Renowed Innovation Corp. di kota Fragrant Harbour, Reno Afrizal sedang berdiskusi dengan beberapa orang tim tender project Goldenbrook Canal. Heri dan anggota tim project sedang mengerjakan proposal di meja meeting yang ada di ruangan CEO itu, sementara Reno sedang duduk di kursi kerjanya, mengecek beberapa dokumen yang akan mereka lampirkan dalam pengajuan proposal tender tersebut. Di salah satu sisi dinding, pesawat televisi sedang menyala dengan suara yang dikecilkan. Tampak di layar televisi itu berita ekonomi dari salah satu stasiun televisi di Fragrant Harbour, FH Tribune. Reno sedang memperhatikan nama-nama beberapa perusahaan yang ikut serta dalam pengajuan tender Goldenbrook Canal, saat telinganya menangkap sebuah laporan berita dari seorang reporter. “Selamat pagi, saya Mira Damanik melaporkan dari Fragrant Convention Centre—FCC untuk F-news. Pagi ini Aco’s Inc telah meluncurkan produk baru berupa satu seri kosmetik yang dinamakan Akinos make up

    Last Updated : 2025-02-25
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 6

    Cora mendesah pelan. Kenapa ia harus bertemu dengan perempuan itu di sini?“Cora, apa yang kamu lakukan di sini?” Teguran bernada keras itu diikuti oleh sentakan kuat di bahu, sehingga tubuh Cora berputar arah dengan cepat.Sesaat tubuhnya limbung, namun ia berhasil menyeimbangkannya dengan cepat. Cora mengangkat pandangannya dan dilihatnya Janet, Tania—adik Eric dan juga Rita—ibu Eric. Mereka bertiga berdiri mengitarinya.“Cora, apa yang kamu lakukan di sini?” Rita kembali bertanya dengan nada setengah mendesis, dan matanya melirik ke kanan dan ke kiri, seakan khawatir jika ada yang memperhatikan mereka.“Ya, Cora. Sedang apa kamu di sini? Tempat ini bukan untukmu!” Tania ikut bertanya dengan tatapan curiga.“Tante, bukankah Nenek Anjani sering memesan baju di sini? Aku curiga, dia menggunakan nama keluarga Wijaya untuk memesan sesuatu di sini!” Janet membisikkan kalimat itu di telinga Rita, sambil melirik Cora dengan tajam.“Benarkah? Kamu menggunakan nama keluarga kami? Apa yang ka

    Last Updated : 2025-03-07
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 7

    “Nona, ini gambar Anda,” ujar pria itu sambil menyodorkan kertas itu kepada Cora.Cora mengernyitkan keningnya mengenali suara itu. Ia beranjak berdiri sembari menerima sketsa rancangan miliknya. “Terima kasih,” ucap Cora sambil menatap Heri yang berdiri di depannya. Ia merasa heran bertemu dengan Heri di tempat itu. Dan jika Heri ada di sini, apa artinya Reno…?Pandangan Cora menyapu sekeliling halaman rumah mode itu mencari sosok Reno. Namun, ia kecewa tidak melihat Reno di sana. Di saat ia ingin bertanya, ketika itulah pandangan matanya terpaku pada sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam yang terparkir tidak jauh dari mereka.Mungkinkah Reno ada di dalam mobil itu? Cora tidak dapat melihat bagian dalam mobil itu karena jendela mobil itu begitu gelap.“Apa pun yang dia katakan, jangan terpengaruh olehnya! Dia itu hanya ingin mendekati Anda, untuk mengambil uang Anda saja!” seloroh Tania, memperingatkan Heri. Ia sengaja melakukan itu untuk mempermalukan Cora.Selain itu ia tida

    Last Updated : 2025-03-08

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 12

    “Cora, ada apa?” tanya Reno dengan suara dipelankan. Ia heran melihat reaksi keras dari Cora. Cora masih saja menatapnya dan tatapan matanya terlihat sangat gugup.Reno memberi isyarat pada pelayan restoran untuk menunggu, sementara ia menarik Cora, menepi di luar pintu restoran itu.“Reno, aku— aku sepertinya tidak bisa menemanimu,” ucap Cora dengan gugup.Cora tidak ingin menemui pria itu—Sofyan Nor Afrizal.“Kenapa?” tanya Reno dengan tatapan penuh selidik. Ia merasa heran mengapa Cora tiba-tiba saja berubah pikiran.Cora menggeleng. “Aku— tiba-tiba aku merasa tidak enak badan…” ujar Cora beralasan.Tanpa disadari, jari -jari tangan Cora bergerak meremas sisi gaunnya. Ia sangat gugup dan gelisah. Dan hal itu tidak lepas dari pengamatan Reno. “No, Cora. Kamu tidak bisa mundur sekarang!” seru Reno dengan nada memaksa.Bagaimana mungkin Cora mundur setelah seharian di make over, dan mereka hanya tinggal melangkah masuk?“Reno, kamu— kamu bisa meminta apa saja. Tetapi aku tidak bisa

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 11

    Jam setengah tujuh malam, Reno dengan mengenakan sweater hitam dan celana dark grey mengendarai sendiri mobil Daytona SP3 miliknya yang berwarna merah. Mobil sport mewah yang memiliki bentuk indah itu berhenti di depan salon kecantikan Elise. Reno melangkah keluar dan berjalan memasuki salon itu. “Selamat malam Reno, kamu datang tepat waktu,” ujar Elise ketika melihat Reno memasuki pintu salon kecantikan miliknya. “Malam Elise. Lama tidak bertemu, dan kamu semakin cantik saja,” sapa Reno sambil menyalami Elise. “Hem, terima kasih pujiannya, Reno. Tetapi sayangnya, cantik saja tidak cukup untukmu,” balas Elise sambil mengerlingkan matanya dan merangkul lengan Reno, mengajaknya masuk lebih dalam ke dalam salon kecantikan itu. Reno tertawa kecil sambil mengangkat telapak tangannya, menyerah pada kata-kata Elise. “Apa dia sudah siap?” tanya Reno, tidak lupa pada tujuan kedatangannya ke salon itu. “Tentu!” Jawab Elise dengan tersenyum miring. “Tapi beritahu dulu di mana k

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 10

    Heri merasa ada yang aneh dengan seringaian Bosnya itu. Akan tetapi ia mengiyakan perintahnya. “Baik Bos.” Ia pun keluar untuk menemui Cora.“Nona, Pak Reno sudah menunggu Anda. Silahkan…”Cora melirik pintu ruangan itu sebelum ia beranjak berdiri dan berjalan memasukinya.Saat memasuki ruangan itu, hal pertama yang menarik perhatiannya adalah Reno. Reno berdiri membelakanginya di depan dinding kaca yang berhadapan langsung dengan pemandangan gedung-gedung pencakar langit di kota mereka. Ia sama sekali tidak menoleh saat Cora berjalan masuk dan pintu ditutup Heri dari luar.Cora sempat berhenti dan ragu untuk melangkah sebelum ia meneruskan langkahnya dengan berjalan pelan.Sambil berjalan, ia memperhatikan interior kantor Reno. Diam-diam ia berdecak kagum pada ruangan kerja Reno. Ruangan itu sangat rapi, berkelas dan bergaya modern.Harus diakuinya, Reno memiliki selera yang sangat bagus. Ornamen kayu berwarna gelap dipadu dengan kursi kulit penerima tamu berwarna copper, meeting r

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 9

    Reno belum lama duduk di kursi kerjanya pagi itu saat pintu kantornya terbuka dengan tiba-tiba, disusul derap langkah kaki bergegas.“Maaf Pak, Bapak tidak bisa masuk begitu saja!” seru Heri sambil berusaha menghalangi seseorang untuk masuk.“Kamu pikir siapa dirimu? Berani melarangku?” pria berusia lima puluhan tahun itu tampak gusar oleh tindakan Heri yang melarangnya.“Reno! Apa kamu mengajari dia untuk melarangku datang?” teriak pria itu sambil berusaha melihat ke arah Reno melewati pundak Heri.Reno menghela nafas. “Biarkan dia masuk.” Ia lalu bersandar di kursinya sambil melihat ke arah pria yang gusar itu melewati Heri dengan kesal.“Apa maumu?” tanya Reno dengan sikap enggan.Sofyan—pria itu, menghela nafas dan merapikan pakaiannya sambil berjalan menghampiri Reno. Dia berhenti tepat di depan meja kerja CEO RI Corp. dengan tersenyum.Raut wajahnya tidak lagi kesal saat menghadapi Reno. Ia justru tersenyum sangat ramah. “Reno, Papa tahu kamu sedang sibuk, dan Papa sebenarnya ti

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 8

    Cora menatap terkejut. Dia—tidak menolaknya?Reno kembali mendekat dan kedua mata mereka menatap dengan intens. “Aku tidak suka kebohongan, Cora. Jika kamu ingin bekerjasama denganku, bicara jujur! Kamu mengerti?”Cora menarik nafas dalam, menyadari kesalahannya karena tidak mengatakan yang sebenarnya pada Reno. “Oke, maaf,” ucapnya sambil menurunkan pandangan.“Sekarang katakan sekali lagi, kenapa kamu ingin melakukan hal ini?!” sergah Reno sambil menatapnya, memperhatikan ekspresi wajah Cora.Cora menatap keluar pada gedung-gedung di pinggir jalan utama kota Fragrant Harbour yang dilalui mobil sedan mewah yang ditumpangi mereka.Namun, benaknya melayang jauh melampaui gedung-gedung itu, kembali pada kejadian hampir seminggu yang lalu saat mereka mengusir dan memperlakukannya seperti sampah.Ia menghela nafas dalam. “Eric dan keluarganya, mereka telah membohongiku.”Reno tidak memotong ucapan Cora dan membiarkan gadis itu bercerita.“Setahun yang lalu, aku mulai bekerja untuk merawat

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 7

    “Nona, ini gambar Anda,” ujar pria itu sambil menyodorkan kertas itu kepada Cora.Cora mengernyitkan keningnya mengenali suara itu. Ia beranjak berdiri sembari menerima sketsa rancangan miliknya. “Terima kasih,” ucap Cora sambil menatap Heri yang berdiri di depannya. Ia merasa heran bertemu dengan Heri di tempat itu. Dan jika Heri ada di sini, apa artinya Reno…?Pandangan Cora menyapu sekeliling halaman rumah mode itu mencari sosok Reno. Namun, ia kecewa tidak melihat Reno di sana. Di saat ia ingin bertanya, ketika itulah pandangan matanya terpaku pada sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam yang terparkir tidak jauh dari mereka.Mungkinkah Reno ada di dalam mobil itu? Cora tidak dapat melihat bagian dalam mobil itu karena jendela mobil itu begitu gelap.“Apa pun yang dia katakan, jangan terpengaruh olehnya! Dia itu hanya ingin mendekati Anda, untuk mengambil uang Anda saja!” seloroh Tania, memperingatkan Heri. Ia sengaja melakukan itu untuk mempermalukan Cora.Selain itu ia tida

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 6

    Cora mendesah pelan. Kenapa ia harus bertemu dengan perempuan itu di sini?“Cora, apa yang kamu lakukan di sini?” Teguran bernada keras itu diikuti oleh sentakan kuat di bahu, sehingga tubuh Cora berputar arah dengan cepat.Sesaat tubuhnya limbung, namun ia berhasil menyeimbangkannya dengan cepat. Cora mengangkat pandangannya dan dilihatnya Janet, Tania—adik Eric dan juga Rita—ibu Eric. Mereka bertiga berdiri mengitarinya.“Cora, apa yang kamu lakukan di sini?” Rita kembali bertanya dengan nada setengah mendesis, dan matanya melirik ke kanan dan ke kiri, seakan khawatir jika ada yang memperhatikan mereka.“Ya, Cora. Sedang apa kamu di sini? Tempat ini bukan untukmu!” Tania ikut bertanya dengan tatapan curiga.“Tante, bukankah Nenek Anjani sering memesan baju di sini? Aku curiga, dia menggunakan nama keluarga Wijaya untuk memesan sesuatu di sini!” Janet membisikkan kalimat itu di telinga Rita, sambil melirik Cora dengan tajam.“Benarkah? Kamu menggunakan nama keluarga kami? Apa yang ka

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 5

    Di lantai teratas gedung Renowed Innovation Corp. di kota Fragrant Harbour, Reno Afrizal sedang berdiskusi dengan beberapa orang tim tender project Goldenbrook Canal. Heri dan anggota tim project sedang mengerjakan proposal di meja meeting yang ada di ruangan CEO itu, sementara Reno sedang duduk di kursi kerjanya, mengecek beberapa dokumen yang akan mereka lampirkan dalam pengajuan proposal tender tersebut. Di salah satu sisi dinding, pesawat televisi sedang menyala dengan suara yang dikecilkan. Tampak di layar televisi itu berita ekonomi dari salah satu stasiun televisi di Fragrant Harbour, FH Tribune. Reno sedang memperhatikan nama-nama beberapa perusahaan yang ikut serta dalam pengajuan tender Goldenbrook Canal, saat telinganya menangkap sebuah laporan berita dari seorang reporter. “Selamat pagi, saya Mira Damanik melaporkan dari Fragrant Convention Centre—FCC untuk F-news. Pagi ini Aco’s Inc telah meluncurkan produk baru berupa satu seri kosmetik yang dinamakan Akinos make up

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 4

    Cora menatap tak percaya pada pria dihadapannya. Tubuhnya diam tak berkutik seakan raganya tidak berada di tempat itu.“Cora Aleyna… siapa sangka kita bertemu lagi,” ucap pria itu sambil tersenyum miring.Kemudian dia duduk dengan elegan, menyilangkan kaki dengan santai.Kedua tangannya berada di sandaran tangan, beristirahat dengan elegan, sementara pandangan matanya mengamati gadis yang berdiri di depannya. Cora tersadar dari lamunannya saat mendengar pria itu menyebut namanya. Ia mencoba berdiri dengan tegak, meskipun merasa kikuk. Tidak pernah terpikirkan dalam benak Cora bahwa ia akan bertemu kembali dengan Reno—pria itu. Dan yang membuatnya bertambah syok adalah bahwa pria yang pernah menjadi kekasihnya itu kemungkinan besar adalah CEO yang ia cari.Bagaimana mungkin?“Reno—apakah kamu—CEO RI Corp.?” Cora harus memastikannya.Reno mendengus dan tersenyum miring. “Apakah itu penting?” Walaupun bersikap sinis, Reno tidak membantahnya. Dan itu cukup untuk membuat Cora yakin Ren

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status