Share

Bab 13

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2025-03-15 23:57:51

“Selamat malam, maaf kami berdua datang terlambat,” ucap Reno menyapa mereka berempat dengan tersenyum ramah. Seakan tidak menyadari tatapan mata menyudutkan keempat orang tersebut, ia memberikan senyum terbaiknya.

Sofyan berdiri dari kursinya dengan wajah gusar dan datang menghampiri.

“Reno, apa-apaan ini? Kenapa kamu datang bersama—dia?” Sofyan mengecilkan suaranya, namun nada bicaranya tidak luput dari rasa kesal dan geram. Ditatapnya Cora terang-terangan dengan tatapan tidak suka.

“Tentu saja aku datang bersamanya. Dia tunanganku, Pah,” ujar Reno tanpa langsung menyebutkan hubungan “pertunangan” mereka. Lalu dengan lembut ia merangkul pundak Cora.

“Tunangan?” Sofyan berseru, tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

Matanya langsung mengkritisi, menatap dan memperhatikan gadis cantik yang berdiri di samping putranya itu.

Gadis itu memang cantik, dan sangat menarik. namun ada sesuatu yang membuat Sofyan mengerutkan keningnya dengan dalam setiap kali ia memperhatikan gadis itu. Ia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 14

    Sofyan mendengus kesal. Ia berdiri tidak jauh dari Cora dan menatap gadis itu dengan menyeringai. “Kamu yakin ingin menikahi Reno, Cora? Apa itu yang kamu inginkan?” Sofyan menatap Cora penuh arti. Reno bisa merasakan Papanya itu mencoba mengintimidasi Cora. Dan ia tidak bisa membiarkannya. Ia menarik Cora ke belakang tubuhnya. “Jangan ganggu Cora, Pah. Keputusan untuk menikah adalah keputusankami berdua. Jangan mencoba mempengaruhinya!” Sofyan menatap Reno lalu Cora, lalu Reno lagi. “Kamu pikir Papa percaya?” sergahnya sambil berjalan memutari mereka. “Dan Cora, kamu tahu persis, Reno membutuhkan seorang istri yang bisa mendukung karirnya. Kamu pikir, seorang yatim piatu sepertimu bisa melakukan itu?” “Papa! Reno—”Cora memegang lengan Reno, menepuknya dua kali untuk menghentikan Reno yang akan mendamprat Papanya. Ia lalu maju dan berdiri di samping Reno.“Pak Sofyan. Saya tahu persis apa yang Reno butuhkan,” ucap Cora sambil ia melingkarkan tangannya di pinggang Reno. Ia lalu

    Last Updated : 2025-03-16
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 15

    Cora menatap buku nikah di tangannya dengan tertegun. Ia sama sekali tidak menyangka menyetujui rencana Reno untuk menikah mendadak pagi itu. Semuanya begitu cepat terjadi.Tidak pernah terbayangkan dalam benak Cora untuk menikah secepat dan sebiasa itu. Tidak ada undangan ataupun keluarga yang menghadiri pernikahan mereka.Hanya dirinya, Reno, Heri dan Edwin, teman Reno yang baru pertama kali ditemuinya hari ini.“Cora…” Reno yang baru saja mengantarkan temannya pergi, sudah kembali berdiri di depannya. Di tangannya, dia memegang buku nikah yang sama dengannya.Dan mereka berdua pun mengenakan sepasang cincin nikah di jari manis mereka masing-masing.Mereka berdua bahkan berfoto bersama sebagai bukti pernikahan mereka benar adanya.Cora mengangkat wajahnya menatap Reno. ”Biar aku yang simpan bukunya.” Reno serta merta mengambil buku nikah itu dari tangan Cora.Cora sama sekali tidak menduga Reno akan mengambilnya sehingga ia tidak mengantispasi hal itu. Dan sebelum ia sempat protes,

    Last Updated : 2025-03-17
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 16

    Cora berjalan di depan bangunan kos Tiara. Ia baru saja turun dari mobil Reno yang mengantarkannya pulang. Diam-diam, ia menatap bangunan gedung kos itu. Dan berpikir jika ini mungkin kali terakhir ia akan tinggal di sana.Reno mengatakan lebih baik jika secepatnya ia pindah tinggal bersamanya. Dan Cora berpikir untuk memberitahu Tiara rencana kepindahannya hari ini.“Cora?” Cora menghentikan langkahnya saat mendengar suara seseorang yang familiar.Dia! Mau apa dia di sini? Batin Cora dengan kedua mata yang refleks memicing tajam.Segala sesuatu mengenai pria itu kembali hadir dalam benaknya. Namun ingatan mengenai semua perlakuan hangat serta manisnya sikap pria itu, tidak lagi membuat hatinya terasa hangat dan bibirnya tidak lagi menyunggingkan senyum.Justru yang ia rasakan saat ingatannya kembali pada sosok pria itu adalah sakitnya pengkhianatan, diremehkan serta dibohongi.Cora membalikkan tubuhnya perlahan, menghadap pria yang telah menyakiti hatinya. Dan kedua matanya menemu

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 17

    Meskipun Cora tidak tahu siapa orang tuanya, tetapi apakah pantas Eric berkata seperti itu? Sayangnya Eric menahan pergelangan tangannya sebelum ia sempat mendaratkan telapak tangannya itu di wajah Eric. “Berengsek kamu! Lepaskan!” pekik Cora dengan wajah memerah karena marah, takut sekaligus sakit. “Kenapa? Tidak bisa menerima?” ledeknya sambil menarik Cora dengan kasar, mencengkeram pergelangan tangannya lebih kencang sehingga Cora meringis kesakitan. “Lepaskan! Bajingan! Aaarrgghhh!” Cora memekik kesakitan setiap kali Eric semakin erat mencengkeram tangannya. “Mengemis ,Cora… minta padaku dan aku mungkin akan melepaskanmu…” Eric tertawa. Wajahnya menyeringai dengan kilatan mata yang menyala. Ia seakan puas melihat Cora meringis kesakitan, dan tidak lagi punya keberanian untuk melawannya. Ia ingin Cora tunduk padanya! Cora berteriak kesakitan dan bulir-bulir keringat tampak di dahinya. Namun Ia terus menggeleng, menolak mengemis pada pria itu seberapa pun sakit yang

    Last Updated : 2025-03-19
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 18

    “Siapa yang melakukan ini? Kamu yang melakukan ini?” tanya dokter yang memeriksa Cora. Dia melirik tajam pada Reno yang berdiri di samping ranjang periksa.Reno ingin mengatakan sesuatu untuk membela dirinya, namun Dokter itu lanjut memarahinya. “Kamu tahu betapa berbahayanya mencengkeram pergelangan tangan seperti ini?” Dengan kesal ia melirik Reno.“Dokter, dia bukan—” Cora berusaha menjelaskan jika bukan Reno yang menyakitinya.Namun, Dokter itu begitu kesal melihat kondisi Cora sehingga ia masih terus menuduh Reno. “Bagaimana kalau ligamennya sampai putus?” Dokter itu mendesah berat dan menggelengkan kepalanya merasa heran.Reno dan Cora saling bertukar pandang. Reno menggeleng, mengisyaratkan Cora untuk tidak mengatakan sesuatu pada dokter itu saat ini. Seandainya mereka tidak sedang berada di rumah sakit, dan tidak sedang membutuhkan bantuan dokter itu untuk mengecek keadaan Cora, sudah pasti Reno akan membantah Dokter itu habis-habisan.Namun, mengingat Cora membutuhkan dokter

    Last Updated : 2025-03-21
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 19

    “Ada benda-benda yang tidak bisa—dibeli dengan uang,” ucap Cora menjelaskan.Ia tidak bicara mengenai pakaian dan kebutuhan pribadi lainnya. Ia membutuhkan ijasah, portofolio serta sketsa-sketsa rancangan miliknya yang tidak bisa dibeli di mana pun. Dan ia membutuhkan barang-barang itu untuk melamar pekerjaan. Reno sebenarnya enggan untuk mampir ke kosan itu lagi. Namun melihat raut wajah Cora yang mengiba, ia memutar balik mobilnya.“Terima kasih,” ucap Cora sambil tersenyum kecil.Reno tidak menjawab dan terus menatap ke depan, ke jalanan di hadapan mereka.Tidka lama, mereka sampai di kosan Tiara. Dan Reno mengikuti Cora masuk ke dalam kamar kosnya.Reno memperhatikan kamar kosan yang hanya seluas 25 meter persegi itu. Hanya ada satu ranjang berukuran tidak terlalu besar di sana. Bagi Reno, tempat itu jelas tidak nyaman untuk dihuni oleh dua orang. Melihat tatapan Reno yang memperhatikan keadaan kosan yang ditumpanginya, Cora merasa canggung. Ia tahu apa yang Reno pikirkan. Akan

    Last Updated : 2025-03-21
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 20

    “Reno tolong katakan kalau kamu tidak tinggal bersama Papamu!” ucap Cora sambil menatap Reno. Ia bergidik membayangkan jika harus bertemu dengan pria itu setiap hari. Reno menyandarkan punggungnya di pertemuan antar pintu mobil dan kursi pengemudi. Ia melipat tangan di depan dada sementara matanya memperhatikan Cora dengan menaikkan satu alisnya. “Kenapa? Sebenarnya ada apa antara kamu dan Papaku?” Cora seperti terhenyak mendengar pertanyaan itu. Ia mengalihkan pandangannya dan menggeleng. “Tidak, tidak ada apa-apa.”“Cora…” suara Reno terdengar dekat dengan telinganya.Dan benar saja. Saat ia menoleh, wajah Reno berada tepat di samping wajahnya, sehingga membuatnya melonjak kaget. “Aaarghh! Reno!”Reno tersenyum miring melihat reaksi Cora. “Cora, kamu bukan seorang pembohong yang baik,” ledek Reno, “Menurutku, kamu dan Papa seperti saling mengenal dengan baik. Apakah tebakanku benar?”Cora meremas ujung kebayanya dengan erat.Tidak. Ia tidak bisa memberitahu Reno, Batin Cora sambi

    Last Updated : 2025-03-23
  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 21

    “Kamu serius? Kamar—kita?” Cora benar-benar terkejut. Apakah mereka harus tidur di kamar yang sama?“Apa aku terlihat bercanda?” Reno balik bertanya.Cora menelan ludahnya. Ia masih tidak percaya Reno tidak menyediakan kamar lain untuknya di rumah sebesar ini.“Apakah ini perlu?” Ia bertanya dengan hati-hati dan penuh selidik. Cora merasa ada suatu alasan Reno membuat mereka tidur di kamar yang sama. Jika tidak, ia yakin Reno tidak akan melakukan hal itu.“Seperti kubilang, aku ingin kamu berlaku seperti istriku. Dan suami-istri tidur bersama. Bukankah begitu?” jawab Reno dengan tatapan yang kembali tidak bisa Cora tebak.“Apa ada orang di rumah ini yang perlu diwaspadai?” Cora menebak ada mata-mata di rumah itu, yang membuat mereka harus tetap berpura-pura meskipun berada di tempat pribadi mereka.“Kamu bisa menganggap, tembok bisa mendengar dan melihat,” ucap Reno sambil mengangkat alisnya. “Tetap rahasiakan kesepakatan kita pada siapa pun, Cora,” ucap Reno dengan serius dan suara

    Last Updated : 2025-03-23

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 32

    Tidak mungkin jam tangan ini palsu! Apa yang perempuan kampungan ini ketahui sampai berani mengatakan jam tangan ini palsu?!Laura begitu geram. Berani-beraninya Cora, perempuan rendahan ini mengatakan jam pemberiannya palsu. Padahal ia membeli jam tangan ini dengan harga yang sangat mahal!Cora dengan polosnya menjawab, “Tapi itu benar.. Perhatikan dengan seksama. Logo crown yang ada di sini, terlihat sedikit miring, tidak tepat ditengah.” Cora menunjukkan letak logo crown di bagian atas jam itu yang menggantikan angka 12. Laura dan juga Reno ikut memperhatikan.Wajah Laura seketika memerah, karena apa yang dikatakan Cora ternyata benar. Logo crown itu memang sediki miring. “Mungkin—mungkin, orang yang membuatnya sedang tidak—fokus!” Laura langsung beralasan.Reno mengulum senyum berusaha untuk tidak tertawa.Cora menggeleng menanggapi Laura. “Itu tidak mungkin. Sekelas jam Rolex sangat memperhatikan detil, tidak mungkin melakukan kesalahan seperti ini,” ujarnya menyanggah. Ia lalu

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 31

    Laura duduk menunggu di ruangan tunggu VIP dengan harap-harap cemas. Maukah Reno menemuinya? Sebentar-sebentar ia melirik ke arah meja sekertaris CEO yang menyuruhnya duduk di tempat itu, berharap dia membawa kabar baik.Dengan mengenakan baju terusan spagheti straps sebatas setengah paha berwarna emerald serta sepasang kacamata hitam, siang itu Laura datang ke kantor Renowed Innovation untuk menemui Reno.Seperti rencananya dan Sofyan, ia datang untuk memberi Reno sebuah hadiah ulang tahun; dan jika beruntung, ia mungkin bisa mengajak Reno makan siang bersamanya!Sofyan bahkan meminjamkannya kartu akses lift VIP, sehingga ia tidak mendapat kesulitan ketika memasuki gedung sampai naik ke lantai teratas.Dan sekarang, semua terserah pada Reno. Laura berharap Reno mau menemuinya.Untungnya ia tidak perlu lama menunggu sampai sekertaris CEO itu datang menghampirinya. “Bu Laura, Anda boleh masuk sekarang. Pak Reno ada di dalam,” ujar Frieda menyampaikan dengan sopan.Laura senang sekali

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 30

    Cora duduk di kursi terdekat dan mencari tahu mengenai berita itu lebih lanjut. Ia mengecek berita serupa di kanal-kanal berita lainnya. Ternyata, berita itu mulai tersebar sejak semalam dan menjadi sekarang menjadi salah satu berita yang viral.Banyak orang yang membicarakannya dan mendapat berbagai respon yang berbeda. Dari yang tidak percaya, sampai kepada yang menyupah serapah, dan bahkan sampai memberi testimoni efek buruk yang mereka derita dari pemakaian kosmetik dari Aco’s Inc tersebut.Satu-persatu mulai banyak orang yang berbicara dan mempertanyakan kebenaran berita itu.“Pantas saja wajahku menjadi merah dan iritasi. Aku sudah curiga, dan ternyata mereka memang menggunakan Mercuri dan Hidrokuinon!”“Apa masih kurang kaya keluarga Wijaya itu sampai tega berbuat seperti ini? Kalau Ibu Anjani masih hidup, dia tidak akan membiarkan hal ini terjadi di perusahaannya!”“Aku yakin Janeta Efendi juga mengetahui hal ini! Dia juga pasti tidak mau menggunakan produk Aco’s!”“Pastilah J

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 29

    “Lumayan. Paling tidak, ciumanmu—tidak lebih buruk dari 6 tahun yang lalu,” ujar Reno sambil tersenyum dan terang-terangan memperhatikan wajah merona Cora.Wajah Cora semakin memerah. Ia yakin Reno sengaja menatap dan mengatakan hal itu untuk membuatnya bertambah malu saja!Cora tidak ingin berlama-lama berada di pangkuan Reno. Ia begitu malu. Kalau saat itu ada lubang di bawah kakinya, ingin rasanya ia melompat dan bersembunyi di sana!Ia bergegas beranjak turun dari pangkuan Reno. Namun pria itu justru menahannya, memeganginya sedemikian rupa sehingga terlihat seolah-olah dia sedang mencumbunya.Dan sebelum Cora sempat protes, Reno berbisik di telinganya. “Di jendela di belakangmu ada yang sedang memperhatikan. Jangan menoleh, dan ikuti saja apa yang aku katakan.”Ingin rasanya Cora menoleh untuk melihat siapa orang yang menjadi mata-mata di rumah itu, namun ia tidak melakukannya. The show must go on.“Kenapa kamu tidak menyuapi aku saja?” ujar Reno sambil melirik roti bakar di atas

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 28

    Cora terdiam beberapa saat. Bulu kuduknya sedikit meremang merasakan hembusan nafas Reno di telinga dan ceruk lehernya. Namun, ia segera mengatasi keterkejutannya itu dengan memaksakan sebuah senyuman pada sang suami dan menjawabnya. “Pagi, Sayang.”Cora tahu persis Reno sedang bersandiwara. Apalagi dapur tempat mereka berada, merupakan tempat yang strategis untuk mempertontonkan kemesraan. Apa yang mereka lakukan dapat terlihat dengan jelas dari ruang makan, ruang keluarga, tangga, selasar lantai dua dan juga taman di belakang rumah. Di setiap tempat itu ada saja asisten rumah tangga yang sedang mengerjakan pekerjaan mereka. Entah sedang mengepel, membersihkan debu, atau pun menyiangi tanaman. “Masak apa buat aku pagi ini?” Reno menatap Cora dari samping. Ujung mata foxy Cora melirik pria disampingnya. “Roti bakar kesukaanmu. Atau kamu ingin yang lain?”Reno menggeleng. “Apa pun yang kamu buat pasti lezat.” Lalu dengan playful dikecupnya lagi pipi Cora, bagaikan kekasih yang seda

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 27

    Eric masih dalam keadaan sangat gusar dan kesal saat pintu kantornya terbuka. “Eric, apa-apaan ini? Apa yang terjadi? Sejak aku bangun pagi ini, semua orang menghubungiku. Menanyakan mengenai zat berbahaya dalam produk Aco’s! Kenapa kamu tidak menjawab teleponku?” Janet berjalan masuk dengan gusar. Ia mengenakan jaket hoodie dan kaca mata hitam, persis seperti orang yang tengah menyembunyikan diri.Janet begitu kesal. Saat bangun di pagi hari, ia mendapat begitu banyak panggilan masuk tidak terjawab, pesan, serta notifikasi yang terus menerus dari aku media sosialnya.Jabet begitu terkejut. Bagi seorang publik figur, begitu banyaknya reaksi yang dia dapat dari publik, bisa berasal dari dua hal; berita baik atau berita buruk.Janet berharap ia mendapatkan sebuah surprise, berita baik yang tidak terduga. Namun kenyataannya ia justru mendapatkan begitu banyak cacian, makian dan pertanyaan yang tidak bisa ia jawab.Semua orang seolah-olah meminta pertanggungjawabannya mengenai produk ya

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 26

    “Apa maksudmu? Bagaimana mereka bisa mengetahuinya?” Eric mendamprat Adi— Direktur operasional Aco’s Inc. yang datang ke kantornya pagi itu.“Kami masih menyelidikinya Pak Eric. Kami juga belum mengetahui bagaimana hal itu bisa bocor ke publik,” jawab Adi dengan gemetar. Bulir-bulir keringat menetes di dahinya karena begitu takutnya dia. Pemberitaan mengenai bahan berbahaya yang terkandung dalam produk kosmetik Aco’s Inc menyebar dengan cepat di berbagai berita dan media sosial sejak semalam. Dan pagi ini, berita itu bagaikan sebuah pemberitaan yang viral dibicarakan banyak orang.Masalah kosmetik yang mengandung zat berbahaya telah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir ini, apalagi dengan begitu banyaknya influencer yang ikut membahas mengenai produk-produk kosmetik yang tidak aman digunakan dan berbahaya bagi kulit serta organ tubuh.Dan Aco’s Inc telah berusaha untuk menutup rahasia itu rapat-rapat, namun ternyata rahasia itu bocor juga.Eric mendengus kasar. “Apa kamu ti

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 25

    “Apa kamu bilang? Mereka menikah?” Sofyan yang sedang duduk di seiah pub beranjak berdiri dan berjalan ke tempat sepiIa baru mendengar kabar pernikahan Reno dan Cora dari seorang mata-mata yang ia kirim di rumah Reno.“Benar, Pak. Pak Reno sendiri yang memperkenalkan Nyonya Cora sebagai—”“Nyonya! Nyonya! Dia bukan Nyonya! Dia itu hanya anak yatim piatu miskin! Tidak perlu memanggil dia Nyonya!” sergah Sofyan yang kesal mendengar mata-matanya itu justru memanggil Cora dengan terhormat. Sofyan merasa Cora tidak pantas di panggilan dengan sebutan Nyonya, apalagi sampai menikah dengan anaknya yang notabene adalah seorang pengusaha sukses!Menurut Sofyan, Reno hanya boleh menikah dengan perempuan pilihannya. Perempuan yang berasal dari keluarga kaya dan bisa menguntungkan bagi dirinya dan Reno!“Dengar baik-baik. Mereka itu hanya berpura-pura saja menikah!” Sofyan tetap tidak percaya jika Reno dan Cora menikah.Pasalnya, Reno begitu sakit hati saat Cora memutuskannya dulu. Jadi, bagaima

  • Kesepakatan Hati: Terjebak Pelukan Sang Mantan   Bab 24

    Cora ragu dan bimbang, gelisah dan tidak tenang. Ia tidak ingin tidur di sofa itu, tapi apa Reno akan mengijinkan ia tidur di ranjang?Tiba-tiba Cora mempunyai suatu ide. Saat ia mendengar suara air berhenti mengalir, Cora segera menarik selimut dan berpura-pura tidur.Samar ia mendengar suara pintu kamar mandi terbuka. Cora yakin Reno sudah berjalan keluar kamar mandi meskipun ia tidak bisa mendengar suara langkah kaki pria itu.Di luar kamar mandi, Reno melihat Cora sudah berbaring di atas ranjang dengan selimut menutupi tubuhnya, dan hanya menyisakan bagian kepala.Ia berhenti di sisi ranjang, memperhatikan gadis itu untuk beberapa saat sebelum ia berjalan ke arah pintu.Cora yang masih berpura-pura tidur dan memejamkan mata, tidak tahu apa yang Reno lakukan atau di mana dia. Sampai ia mendengar pintu kamar itu dibuka, lalu di tutup.Ke mana dia pergi? Pikir Cora. Ia mencoba mendengarkan dengan seksama, namun ia tidak mendengar suara apa pun di dalam kamar itu. Reno benar-benar p

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status