Share

Bab 274

Penulis: Pohon Camellia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Dia masih di dalam?" Nella bertanya pada orang yang menjaga di luar gudang.

Raut wajah Nella terlihat sangat masam. Dia awalnya ingin ayahnya turun tangan, meminta para pemimpin kampus memasukkannya kembali ke daftar peserta, tetapi dia malah dimarahi oleh ayahnya. Nella pun merasa kesal dan keduanya bertengkar hebat.

Nella yang selalu dimanja bagaimana mungkin bisa menerima dirinya dimarahi. Dia langsung pergi dari rumah untuk mencari "pelaku" dan melampiaskan amarahnya.

"Kak Nella, dia masih di dalam," ujar Pemuda dengan rambut yang diwarnai kuning kepada Nella sambil tersenyum.

Nella mengiakan dengan ekspresi muram, lalu membuka pintu gudang dan berjalan masuk.

Karina menundukkan kepalanya dan menutup matanya untuk mengistirahatkan diri. Ketika mendengar pintu terbuka, dia perlahan membuka matanya dan melihat Nella berjalan ke arahnya dengan ekspresi masam.

Nella dengan kasar melepas selotip yang menutupi mulut Karina.

Karina mengerutkan kening, tetapi masih menahan rasa sakit itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 275

    Setelah mengatakan itu, dia berteriak ke arah pintu, "Wisnu, cepat masuk!"Sebelum suaranya sepenuhnya menghilang, pemuda berambut kuning yang menjaga pintu gudang sudah berlari masuk. Dia terkejut melihat wajah Nella yang sangat masam dan bertanya, "Kak Nella, kamu mencariku untuk apa?"Kekejaman muncul di wajah Nella. Dia menatap Karina dengan tajam dan berkata kepada si rambut kuning itu, "Wisnu, menurutmu, bagaimana wajah wanita ini?""Ah?"Pemuda bernama Wisnu refleks melirik ke wajah Karina. Meskipun salah satu pipinya merah dan sedikit bengkak, itu tidak menghalangi kecantikan wajahnya yang sempurna.Wisnu juga pernah melihat wanita cantik, tetapi ini pertama kalinya dia melihat wanita yang memiliki kecantikan sempurna seperti Karina ini.Dia tanpa sadar menelan ludahnya, lalu menatap Nella sambil menjawab dengan tergagap, "Can ... cantik."Mendengar pengikutnya memuji kecantikan wanita lain di hadapannya, ekspresi Nella makin masam. Dia menatap Wisnu dengan kesal, lalu menunjuk

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 276

    Nella mendesak Wisnu, "Cepat lakukan! Kenapa masih diam saja?" Matanya memerah, dia tidak sabar untuk melihat ekspresi menyedihkan Karina.Jantung Wisnu berdegap kencang. Sejujurnya, ini bukan pertama kalinya dia melakukan hal seperti ini. Akan tetapi, dia belum pernah segugup ini sebelumnya. Saat menatap Karina, terutama sepasang mata kuning kecoklatannya yang berkilau itu, dia sungguh merasa merinding.Tepat ketika Wisnu berjalan mendekat dan hendak membuka kancing baju Karina, Karina menatap ke arah Nella dan berkata, "Nella, kamu pasti akan menyesal.""Kita akan lihat siapa yang menyesal lebih dulu!" Nella mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam sambil mencibir, "Karina, kalau video ini tersebar di forum, apa menurutmu kamu masih bisa beruntung seperti sebelumnya? Kamu akan dihujat oleh semua orang sebagai wanita jalang! Aku ingin melihat apa pria yang menafkahimu itu masih akan tetap mendukungmu!""Kamu benar-benar sudah gila."Karina menatap Nella dengan dingin."Hmph, terserah

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 277

    "Kamu juga sama!" balas Karina.Karina menatapnya dengan dingin dan lanjut berkata, "Dibandingkan dengan mahakaryamu, aku masih nggak layak dibandingkan denganmu."Jika bukan karena dipaksa keadaan, Karina tidak ingin membesar-besarkan masalah sampai pada titik ini.Setelah kejadian dengan Yani itu, Karina berpikir bahwa hal yang paling keterlaluan adalah menyebarkan rumor secara daring dan memfitnah untuk merusak reputasi seseorang. Namun, dia tidak menyangka bahwa niat Nella jauh lebih jahat daripada niat Yani.Karina sangat berharap Rafael bisa turun dari langit dan menyelamatkan dirinya dari bahaya seperti manusia super, tetapi kenyataan berbeda dengan film. Jika dia tidak menemukan jalan keluar lain, dia kemungkinan besar sudah dinodai dan diancam oleh Nella.Oleh karena itu, menyelamatkan diri sendiri adalah satu-satunya cara agar bisa selamat.Dia melawan rasa sakit yang tajam dari pergelangan tangannya yang patah untuk melepaskan tangannya dari ikatan tali. Sekalipun tangannya

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 278

    Setelah mendengar hal tersebut, cengkeraman tangan Nella yang memegang ponsel makin erat.Dia yang awalnya ingin mempermalukan Karina dengan video itu, tidak menyangka video itu malah menjadi bukti fatal kejahatannya. Inilah yang dinamakan senjata makan tuan!Pandangan Karina beralih ke tangan Nella, dia ingin merebut ponsel itu, tetapi Nella memegangnya erat-erat.Karina mengernyit, mendekatkan ujung pecahan kaca ke leher Nella sambil memperingatkan dengan dingin, "Jangan paksa aku menggunakan kekerasan."Nella ketakutan dan hanya bisa melepaskan ponselnya."Kak Nella, jangan takut, aku sudah panggil teman-teman yang lain. Wanita ini nggak akan bisa melarikan diri!" Wisnu berbicara pada saat yang tidak tepat.Raut wajah Nella langsung berubah ketika mendengar apa yang dikatakan Wisnu itu.Karina mengangkat alisnya sambil menatap mereka. 'Sekalipun ingin segera memberiku sertifikat kematian, tapi nggak perlu buru-buru seperti ini, bukan?'Meskipun kedatangan lebih banyak orang bukanlah

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 279

    Setelah Karina keluar dari gudang dan menghirup udara segera, dia mempunyai dua pilihan untuk menyelesaikan masalah ini. Yang pertama, melaporkan insiden ini ke pihak polisi dan membiarkan mereka yang menanganinya, tetapi ada kemungkinan ayahnya Nella yang merupakan seorang wakil bupati akan ikut campur.Yang kedua, Karina mendiskusikan insiden ini dengan Rafael, tetapi dia sendiri tidak tahu seberapa jauh Rafael bisa membantunya.Meskipun sering mendengar orang-orang mengatakan betapa hebatnya dan betapa kuatnya Rafael, Karina tidak pernah merasakannya secara langsung. Yang paling membuatnya terkejut hanya ketika Rafael menjatuhkan Simon. Akan tetapi, Simon hanyalah anak dari seorang pengusaha, sementara ayahnya Nella adalah seorang pejabat tinggi.Pepatah "pengusaha tidak bertengkar dengan pejabat" ini sudah ada sejak zaman dahulu.Kedua pilihan itu sama-sama memiliki pro dan kontra. Saat Karina masih bingung harus mengambil keputusan yang mana, suara sirene mobil polisi terdengar ma

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 280

    Akan tetapi, kesadaran Karina mulai kabur. Dia ingin berbicara, tetapi dia sama sekali tidak ada tenaga untuk membuka mulutnya.Suara Rafael juga seperti makin menjauh darinya. Dia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang Rafael katakan.Karina berusaha menjaga kesadarannya, tetapi efek dari zat eter meningkat karena pengaruh aksi katalitik. Pada akhirnya, Karina juga pingsan di pelukan Rafael.Melihat Karina pingsan, Rafael langsung terkejut dan ekspresinya segera berubah. "Karina! Hei, Karina, bangunlah!" teriaknya.Pada saat ini, Rafael baru menyadari pipi Karina yang bengkak, kedua pergelangan memar parah dan berdarah serta salah satu lengannya mengeluarkan banyak darah.Rafael mengangkat lengan baju Karina dan mendapati ada luka yang sangat dalam. Luka itu memanjang dari ujung atas lengan hingga dekat pergelangan tangan. Darah terus mengalir keluar dari luka itu dan membasahi seluruh lengan bajunya.Sepasang mata hitam Rafael menyipit, seluruh tubuhnya seketika memancarkan aura

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 281

    Ketika Rafael menemukan Karina sedang memandangnya tanpa berkedip, dia mencubit hidung Karina dengan kesal dan berkata, "Kupikir kamu akan tidur sampai kiamat nanti."Karina tersenyum, lalu ingin bangkit untuk duduk. Melihat ini, Rafael segera melangkah maju, membantu Karina bangun dan menyesuaikan posisi ranjang rumah sakit agar Karina lebih nyaman.Setelah semuanya selesai, Rafael dengan lembut meletakkan tangannya di wajah Karina, merasa sedikit kasihan dan bertanya, "Masih sakit?"Nella kemarin menamparnya dengan kuat dan terasa sakit pada saat itu, tetapi sekarang sudah tidak apa-apa, hanya terasa sedikit mati rasa. Karina tersenyum dan menjawab, "Nggak sakit lagi, jangan khawatir."Namun, Rafael mencondongkan dirinya dan bibirnya dengan lembut bersentuhan dengan pipi Karina. Sentuhan hangat itu membuat Karina merasa sedikit gatal. Kemudian dia mendengar Rafael bergumam, "Kudengar melakukan ini bisa menghilangkan rasa sakitnya."'Jelas-jelas kamu hanya mencari kesempatan!'Karina

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

Bab terbaru

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 290

    "Kalian!" teriak Karina.Karina merasa kesal. Dia memandang para wartawan dengan marah, lalu hendak membungkuk untuk mengambil dokumen-dokumen yang berserakan di tanah. Akan tetapi, bagaimana mungkin orang-orang ini peduli? Demi mendapatkan berita utama, mereka semua tidak segan-segan menggunakan cara apa pun.Dokumen yang tercecer di tanah itu sudah diinjak-injak oleh mereka sebelum sempat diambil Karina. "Cukup! Hubunganku dengan Pak Rafael memangnya ada hubungan dengan kalian?" teriak Karina dengan kesal sambil kembali berdiri tegak.Orang-orang itu sudah menghabiskan kesabaran Karina."Nona Karina, apakah Nona marah karena pernyataan kami benar? Apakah Nona benar-benar merayu CEO Grup Stalin demi bisa menjadi bagian dari keluarga kaya raya?""Nggak!" balas Karina dengan cepat."Jika tidak, bisakah Nona mengungkapkan bagaimana Nona dan Pak Rafael bertemu? Apakah Nona merasa bisa menjadi seperti Cinderella?""Benar, Nona Karina, Keluarga Stalin adalah keluarga terkenal. Apakah Nona y

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 289

    Pada akhirnya yang mendapatkan keuntungan dari keseluruhan kejadian ini adalah Amy.Di dalam mobil.Karina berdebar-debar dan bergumam, "Hubungan kita telah diketahui publik, aku nggak tahu bagaimana reaksi dari pihak kampus ...."Memiliki hubungan dengan Rafael pasti akan menimbulkan sensasi. Karina tahu itu dan dia hanya berharap reaksi orang-orang tidak terlalu berlebihan.Namun, pasti akan menarik banyak perhatian orang terhadapnya.Karina menghela napas, dia merasa tidak ingin pergi ke kampus untuk sementara waktu.Begitu Karina selesai berbicara, Rafael sudah memegang tangannya. Sentuhan hangat itu membuat Karina terkejut. Karina menoleh, menatap Rafael dengan bingung. Terlihat Rafael sedang memandang keluar jendela mobil sambil menopang dagunya, seperti sedang menikmati pemandangan, dan berkata dengan datar, "Apa pun yang terjadi, aku akan selalu berada di sisimu."Wanita mana pun pasti akan tersentuh hatinya mendengar perkataan itu.Sudut mata Karina melengkung. Dia menggeser p

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 288

    Karina menggeleng, raut wajahnya tampak bimbang. "Nggak, hanya saja ini terlalu mendadak, aku merasa belum siap.""Apa yang perlu kamu takutkan? Bukankah aku ada di depanmu untuk melindungimu? Kamu hanya perlu bersembunyi di belakangku dengan tenang," jawab Rafael dengan sangat santai dan lancar seakan-akan dia telah berlatih berkali-kali.Hati Karina menjadi hangat. Awalnya dia merasa sedikit bimbang, tetapi sekarang semuanya seketika menjadi jelas. Apa pun yang terjadi, bukankah Rafael selalu ada untuknya?Mengapa dirinya harus khawatir berlebihan?Karina pun mengangguk dengan bersemangat, tersenyum manis dan berkata dengan gaya menggemaskan, "Mulai sekarang, aku akan mengandalkanmu."Rafael mengangkat alisnya ketika dia melihat ekspresi antusias Karina dan berkata, "Kalau aku nggak melindungimu, aku harus melindungi siapa?"Mendengar itu, Karina tertawa lebih bahagia.....Setelah itu, atas permintaan keras Rafael, Karina baru bisa keluar dari ruang perawatan khusus di rumah sakit s

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 287

    "Eh?" Karina mengusap hidungnya, lalu menatap Rafael."Kamu sudah tahu aku sebaik ini, jadi kamu menikah denganku atau nggak?" tanya Rafael sambil memegang dagu Karina, tersenyum lebar.Karina mengangguk mantap dan berkata, "Asalkan kamu mau menikahiku, aku akan menikah denganmu."Rafael benar, jika kamu ingin memakai mahkota, harus siap menanggung bebannya. Rafael telah melakukan begitu banyak hal untuknya, lalu mengapa dirinya tidak menghadapi orang-orang yang datang untuk memprovokasinya demi Rafael?Jika sudah mencintai, mengapa dirinya tidak sanggup menghadapi sedikit kesulitan demi Rafael?Mendengar jawaban yang pasti, Rafael tersenyum lebar, matanya yang hitam penuh arti. "Kamu yakin?"Karina mengangguk tegas. "Aku yakin."Tiba-tiba, Rafael menekan bahu Karina, menghela napas panjang dan berkata, "Sekarang aku merasa lega.""Eh?"Karina tertegun, matanya berkedip-kedip. 'Apa maksudnya?'Ekspresi Rafael tiba-tiba tampak serius, menatap ke arah Karina dan berkata dengan sungguh-su

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 286

    Dia bilang ingin berjalan bersama dengan Rafael, tetapi tidak dapat melakukan banyak hal untuk Rafael dan ini membuatnya merasa sangat tidak berdaya.Karina menghela napas, sorot matanya berkilap dan dia bertanya dengan tidak percaya diri, "Rafael, kenapa kamu begitu baik padaku? Kupikir aku sudah cukup baik, tapi setelah bersamamu, aku baru menyadari kalau aku masih jauh dari cukup baik. Apa aku benar-benar bisa menjadi wanita yang berdiri di sisimu?""Bisa atau nggak kamu menjadi wanita yang berada di sisiku, itu terserah padaku. Aku bilang kamu bisa, maka kamu bisa.""Tapi aku masih belum cukup baik," ujar Karina sambil menggigit bibirnya, kembali merasa ragu."Oh?""Aku punya temperamen yang buruk."Rafael mengangguk, mengakuinya, "Memang, temperamenmu ini sulit ditoleransi oleh kebanyakan orang. Selain itu, kamu suka mempermasalahkan hal-hal kecil, seperti landak yang bisa menyakiti orang jika ia terdesak."Mendengar komentar itu, Karina makin merasa tertekan, "Dan aku juga nggak

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 285

    "Bukan begitu!" Karina tiba-tiba menjadi emosional, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Aku sungguh menyukaimu!""Tapi kamu bahkan nggak memiliki keberanian untuk menghadapi masa depan bersamaku. Kalau kamu ingin memakai mahkota, berarti harus siap menanggung bebannya. Apa kamu bahkan nggak mengerti prinsip ini?""Aku mengerti semua itu!""Kamu benar-benar mengerti?" Rafael mengangkat alisnya.Karina mengangguk dengan tegas, dia menggigit bibirnya dan wajahnya terlihat sedikit bingung."Aku sudah memikirkan semua ini sejak lama, tapi ... aku kurang percaya diri," ujar Karina.Karina menundukkan kepala, suaranya melemah, "Dibandingkan berurusan dengan keluargamu dan teman-temanmu, aku lebih suka berada di laboratorium dengan peralatan dingin. Aku punya temperamen yang buruk, kalau ada orang yang membuatku kesal, aku akan membalasnya. Nggak masalah kalau hanya dengan orang luar, tapi kalau itu terjadi pada orang-orang terdekatmu, aku khawatir akan membuat mereka marah. Aku nggak ingin mem

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 284

    Karina tercekat.Melihat ekspresi konyol Karina, Rafael tersenyum dan mencubit wajah kecilnya. "Kenapa? Kamu sangat bahagia sampai nggak bisa berkata-kata?" tanya Rafael.Karina mengatupkan bibirnya dan menghindari tangan Rafael. Dia menyipitkan matanya dan berkata dengan muram, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk nggak bercanda? Hal ini nggak mungkin terjadi.""Kenapa?"​​ tanya Rafael, yang senyumannya sedikit memudar, sambil menatap Karina.'Kenapa?'Karina juga menanyakan hal sama pada dirinya sendiri di dalam hatinya.Karena kesenjangan status di antara mereka terlalu besar. Meskipun sekarang mereka bersama, tidak ada jaminan mereka tetap dekat seperti ini di masa depan.Dua orang dengan nilai dan pandangan hidup yang berbeda, Karina tidak berpikir mereka bisa melangkah jauh bersama.Secara rasional, dia dan Rafael tidak akan pernah bisa mencapai akhir, jadi sebaiknya mereka menghentikan hubungan ini. Akan tetapi, secara emosional, putus setelah jatuh cinta lebih sulit dari per

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 283

    'Kenapa reaksi Rafael malah aneh?'Tepat ketika pikiran Karina melayang ke mana-mana, Rafael tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang menghiasi wajah tampannya itu sungguh membuat orang terpesona."Karina, jujur saja, cara kamu mengungkapkan perasaanmu berstandar rendah, nggak ada tekniknya sama sekali. Di antara wanita yang pernah menyatakan perasaannya padaku, kamu mungkin yang terburuk.""...."Senyuman Karina memudar.Namun, Rafael melanjutkan tanpa menyadari perubahan ekspresi itu, "Aku sarankan kamu untuk belajar bagaimana menyatakan cinta. Apa yang kamu katakan terlalu lugas dan nggak romantis sama sekali."Kali ini, senyuman di wajah Karina sepenuhnya hilang, lalu terdengar suara gertakan gigi.'Siapa pun tolong seret bajingan bermulut tajam ini keluar dari sini!''Di tengah suasana yang begitu indah, bisa-bisanya dia mengungkit wanita lain! Nggak hanya itu, dia bahkan mengatakan cara aku menyatakan perasaanku adalah terburuk!''Romantis! Romantis!''Kalau kamu begitu ingin romantis,

  • Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner   Bab 282

    Karina bingung, dia menempelkan pipinya ke dada Rafael, mendengarkan detak jantungnya yang kuat dan merasakan detak jantungnya sendiri ikut sinkron.Karena begitu dekat, dia sepertinya dapat merasakan Rafael sedikit gemetar, gemetar yang disebabkan oleh rasa takut.'Dia sebenarnya sangat takut, bukan?'Karina berpikir, meskipun dirinya tidak bodoh, sebodoh apa pun dirinya pada saat ini, dia tetap tahu bahwa Rafael gemetar karena dirinya. Dirinya yang tiba-tiba menghilang pasti membuat Rafael sangat panik.Dia ingin memeluknya kembali Rafael dan memberitahunya bahwa dia ada di sini sekarang, bahwa dia tidak menghilang dan tidak akan menghilang.Begitu dia bergerak, Rafael menghentikannya dengan suara rendah."Jangan bergerak."Gerakan Karina tiba-tiba berhenti. Karina berbisik di pelukannya, "Rafael, apa kamu takut?"Berdasarkan sikap biasanya, Rafael pasti akan menyangkalnya. Bagaimana mungkin dia yang begitu arogan membiarkan dirinya merasakan ketakutan?Tepat ketika Karina mengira Ra

DMCA.com Protection Status