Share

Alibi

"Barusan telepon dari orang restoran kita, hari ini mereka sedang sangat kewalahan terlebih karena ada beberapa orang yang keluar. Orang-orang yang datang untuk makan malah seperti mau mendemo restoran kita saking antrinya" saat kembalu Ray terkekeh begitu saja setelah sekitar setengah jam lamanya meninggalkan Sepia berbaring seorang diri.

"Kamu pikir aku sebodoh itu Ray?" batin Sepia.

"Ada yang keluar? Kenapa?" Sepia memejamkan matanya, berusaha untuk tidur sebentar.

"Yang dua orang adalah mahasiswa, jadi ya mungkin karena terdesak padatnya jam kuliah,"

"Pembohong!" sangkal lagi Sepia dalam hati.

Sekitar pukul tujuh malam, Sepia memaksa untuk pulang. Ia tetap keras kepala, dengan alasan kasihan terhadap Shabiru akhirnya Ray menuruti keinginannya. Tak peduli akan sesak yang sesekali menyerang pernapasannya.

"Kamu masih terlihat sangat pucat sayang, harusnya kita tidak pulang secepat ini," Ray memutar stir kemudi perlahan.

Mobil mereka melaju pelan di jalan raya setelah meninggalkan a
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status