Pada hari pemakaman, Evelyn mengenakan gaun hitam. Perut Evelyn masih rata, tapi dia sengaja mengembungkan perutnya. Dia seolah-olah takut tidak ada yang tahu kalau dia sedang mengandung anaknya Romeo sekarang.Nyonya Besar Fernandez menyapa para tamu yang datang, tapi dia terus tidak melihat Romeo.Nyonya Besar Fernandez bertanya pada Evelyn, "Di mana Romeo?"Evelyn menggelengkan kepalanya, kemudian menjawab, "Aku juga nggak tahu. Pagi ini aku nggak melihatnya."Tak lama kemudian, Levi berlari ke arah Nyonya Besar Fernandez dan berkata, "Nyonya Besar, Tuan bilang dia nggak datang hari ini.""Dia nggak datang? Mana boleh begitu?"Sekarang Romeo dan Violet belum bercerai. Bagi orang luar, mereka berdua masih suami istri. Bagaimana mungkin si suami tidak menghadiri pemakaman istrinya?Bagaimana itu pantas?Nyonya Besar Fernandez mengernyit dan berkata, "Panggil Romeo kemari. Bilang itu perintahku. Kalau dia nggak datang hari ini, dia bukan cucuku lagi!""Baik, Nyonya Besar."Levi segera
Nyonya Besar Fernandez juga mengerutkan alisnya, lalu dia berkata, "Violet, kalau kamu belum mati, kenapa kamu nggak pulang? Apa kamu tahu betapa khawatirnya kami padamu? Kini kamu malah muncul di pemakaman. Kamu benar-benar nggak tahu diri!""Nyonya Besar barusan tahu tim SAR menemukan pakaianku, lalu kamu bergegas mengadakan pemakaman. Aku tentu harus datang untuk melihat-lihat." Violet melihat sekeliling gereja, kemudian berkata, "Ini gaya kesukaanku, tapi aku merasa nggak nyaman."Dia masih mengingat di kehidupan sebelum dia mencoba segala cara untuk menyenangkan Nyonya Besar Fernandez dan selalu menuruti kata-kata Nyonya Besar Fernandez. Violet lebih menghormati dan berbakti kepadanya daripada orang tuanya sendiri.Namun, Nyonya Besar Fernandez hanya menganggapnya sebagai alat.Dia juga seperti itu di kehidupan sebelumnya. Ketika Nyonya Besar Fernandez menyadari Evelyn lebih bermanfaat bagi Romeo, dia meninggalkan Violet tanpa ampun dan menyambut Evelyn.Nyonya Besar Fernandez dan
Semenjak Violet masuk, para media tidak berhenti mengambil foto.Berita ini akan viral di seluruh internet.Seharusnya berita itu sudah menyebar ke mana-mana pada saat ini.Bahkan ada media yang melakukan siaran langsung.Violet hanya melihat itu dengan dingin.Kejadian seperti ini sudah cukup untuk mendorong perceraiannya.Levi melihat situasi menjadi parah, jadi dia segera mengeluarkan ponselnya untuk memberi tahu Romeo.Ketika Romeo tiba, Nyonya Besar Fernandez sudah dimasukkan ke dalam ambulans.Sebagian besar tamu di gereja juga sudah dipulangkan oleh orang-orang Violet.Begitu Romeo memasuki gereja, dia melihat wajah Violet.Dia sangat gembira dan ingin segera berlari menuju Violet. Namun, sebelum Romeo bisa melakukan itu, dia ditarik oleh Evelyn. "Romeo! Kamu nggak boleh pergi! Kamu nggak tahu kalau Nyonya Besar masuk rumah sakit gara-gara Violet tadi!""Minggir!"Romeo mendorong Evelyn, kemudian Evelyn nyaris jatuh. Untungnya, dia memegang kursi. Dia melihat Romeo dengan marah
"Baik."Jordan segera meminta tiga pengawal untuk menyeret tiga penculik itu ke sini.Ketiga penculik itu diikat dan ditekan di hadapan Romeo. Romeo mengingat muka tiga orang itu, lalu ekspresinya menjadi sinis. "Kamu menangkap mereka?"Dia sudah mengutus orang mencari di sekitar laut begitu lama, tapi orangnya tidak dapat menemukan jejak ketiga penculik ini. Ternyata mereka sudah ditangkap Violet."Ya."Violet melihat Evelyn, tapi ketika Evelyn melihat ketiga penculik itu, wajahnya sudah memucat.Violet berkata, "Nona Evelyn benar-benar hebat. Bisa-bisanya kamu menemukan pembunuh profesional untuk membunuhku. Aku benar-benar merasa tersanjung."Setelah mendengar apa yang dikatakan Violet, mata Romeo tertuju pada Evelyn."Kamu?"Romeo tampak terkejut.Bagaimanapun juga, Evelyn adalah anak didiknya. Dulu Evelyn hanyalah seorang mahasiswi yang agak licik. Namun, sekarang dia bahkan bisa mencari pembunuh bayaran.Ketika Evelyn melihat tatapan mata Romeo, dia segera melambaikan tangannya d
"Alat pacu jantung! Cepat! Tingkatkan tegangan listriknya!""Dokter! Pasien mengalami pendarahan hebat! Darah tipe A baru saja diambil dari bank darah!"Seluruh tangan perawat magang itu berlumuran darah. Dia bahkan gemetaran saat berbicara.Bau darah memenuhi ruang operasi.Dia tidak pernah melihat darah sebanyak ini.Pada saat ini, sebuah pikiran terlintas di benaknya.Siapa yang mengambil darah tipe A dari bank darah?Wanita yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit ini memiliki wajah pucat dan bibir kering. Penglihatannya pun mulai kabur. "Romeo ....""Apa?""Romeo ...."Kali ini perawat magang itu mendengarnya. Nama yang dipanggil oleh wanita lemah ini adalah Romeo Fernandez.Romeo adalah presiden bisnis paling berkuasa di Kota Poseidon.Dokter itu hampir pingsan. Dia salah menekan nomor tiga kali sebelum akhirnya dia menelepon nomor yang benar. Dia segera berkata kepada orang di ujung telepon, "Tuan Romeo, Nyonya mengalami pendarahan hebat. Tapi, darah di bank darah telah diam
Romeo mengikuti arah pandangan Levi.Di dalam kerumunan, gaun merah itu terlihat dengan sangat mencolok.Violet mengenakan gaun panjang berwarna merah anggur. Setiap gerak-gerik serta senyumannya seolah-olah mampu menyentuh hati orang-orang. Kamera media menyorot Violet dan untuk sesaat Violet seperti bintang populer yang sedang berjalan di karpet merah.Violet?Beberapa saat kemudian, Romeo baru sadar kalau itu Violet.Dulu Violet selalu menyukai riasan tipis dan pakaian anggun. Ini pertama kalinya Romeo melihat Violet berdandan seperti ini.Raut wajah Evelyn tampak masam. Ini pertama kalinya dia melihat Violet.Dibandingkan dengan Violet yang menawan dan seksi, dia terlihat terlalu membosankan dan seperti siswa di bawah umur yang belum dewasa."Kak Violet ... sangat cantik."Nada Evelyn terdengar agak iri.Violet juga sudah melihat Romeo dan Evelyn. Dia pun langsung berjalan ke arah mereka.Evelyn mengira Violet yang tidak tahu apa-apa akan merasa canggung ketika dia melihat Evelyn d
Karena drama kecil itu, Romeo hanya fokus pada Violet dan dia sama sekali tidak menghiraukan Evelyn.Setelah pelelangan berakhir, Violet bersiap-siap untuk pergi. Namun, dia bertemu dengan Romeo dan Evelyn."Violet, kalau kamu nggak mengerti tentang properti, jangan membuat masalah."Romeo sama sekali tidak segan-segan menegur Violet.Evelyn juga berkata, "Ya, Kak Violet. Perbuatanmu sudah merugikan Grup Fernandez sebanyak 20 triliun."Violet tertawa sebelum dia membalas, "Nona Evelyn sudah salah paham. Aku yang mau membeli tanah itu. Apa hubungannya dengan Grup Fernandez?"Evelyn berkata, "Tapi, itu 20 triliun ....""Hanya 20 triliun. Itu angka kecil bagi kami, apalagi bagi Nona Violet."Muncul suara William dari kejauhan. "Benar 'kan, Nona Violet?"Violet melihat Charles yang berdiri di sebelah William, kemudian dia juga berkata dengan tenang, "Hanya 20 triliun. Itu cuman untuk bermain-main."Dalam sekejap, ekspresi Evelyn menjadi masam.Bagi Romeo, 20 triliun bukanlah apa-apa dan an
Dalam sekejap, ruangan menjadi hening. Beberapa detik kemudian, Charles tersenyum dan berkata, "Nyonya Fernandez, nggak boleh memfitnah orang baik, loh.""Benar. Kita semua adalah pengusaha yang bersih," ucap William dengan serius kepada Violet."Apa kalian adalah pengusaha yang bers atau bukan, itu bukan tergantungku. Tapi, aku merasa seharusnya Romeo tertarik."Violet berkata dengan tenang, "Aku hanyalah nona muda yang nggak tahu apa-apa, tapi Romeo berbeda. Kalau aku memberi tahu apa yang barusan kukatakan kepada Romeo, apa itu akan menarik perhatiannya?""Kamu terlalu licik!"William tidak bisa menahan amarahnya.Violet menatap Charles dengan serius dan berkata, "Aku nggak akan bertele-tele. Pinjamkan aku 16 triliun dan aku akan mengembalikan uangmu serta bunganya dalam tiga tahun."William membelalakkan matanya. "Yang benar saja? Apa kamu tahu berapa bunga 16 triliun tiga tahun kemudian? Kalau kamu nggak bisa mengembalikannya, kami rugi 16 triliun. Kamu adalah istrinya Romeo, nant