Evelyn berkata dengan galak, "Apa kamu tahu berapa utangmu? Kamu masih ingin aku membantumu? Aku nggak ada uang sebanyak itu untuk membantumu!""Bukankah kamu dekat dengan sponsormu? Si Romeo Fernandez itu! Dengar-dengar Romeo sangat baik padamu dan akan membawamu ke mana-mana. Bukankah kamu sudah mau menjadi Nyonya Fernandez? Keluarga Fernandez sangat kaya. Dia pasti bisa memberikanmu 160 miliar dengan mudah!"Begitu Henny mengungkit Romeo, matanya berbinar-binar. Dia seolah-olah melihat harapan.Evelyn tampak sangat marah. "Kalau aku benar-benar bisa menjadi Nyonya Fernandez, lintah daratmu nggak akan bisa menemukanku!"Evelyn tahu kalau sebelumnya Henny membual kepada para lintah darah itu kalau putrinya sudah mau menjadi Nyonya Fernandez.Para lintah darat itu juga tahu kalau Romeo sering membawa Evelyn ke perjamuan malam, jadi mereka menganggap serius kata-kata ibunya.Namun, mereka entah tahu dari mana juga kalau Romeo sudah berhenti mendanainya. Maka itu, mereka langsung mencari
Henny melihat Evelyn dengan waspada, "Bagaimana aku bisa membantumu?"Evelyn berbisik ke telinga Henny, "Ibu sudah berjudi bertahun-tahun, kamu pasti mengenal beberapa orang. Bantu aku, ya."Wajah Henny langsung memucat. "Nggak bisa! Itu pasti nggak bisa!""Kenapa nggak bisa?" Evelyn berkata dengan kesal, "Waktu itu kamu saja nggak takut membuang mayat. Masa kamu takut pada yang ini?""Waktu itu karena gadis itu anak yatim piatu! Nggak akan ada orang yang menyelidikinya! Dan juga ada kamu yang menyamar jadinya, jadi nggak akan ada masalah! Tentu saja aku nggak takut! Tapi ... Tapi, Violet adalah nona muda Keluarga Gloria dan istrinya Romeo! Bagaimana mungkin aku berani menyentuhnya?"Henny tidak bodoh. Kalau dia benar-benar menuruti Evelyn, dia akan mati dalam beberapa hari.Evelyn memegang tangan ibunya lebih erat. "Aku nggak menyuruhmu membunuhnya. Bukankah kamu sangat memerlukan uang? Kamu hanya perlu menangkapnya dan menggunakannya untuk memeras Romeo. Sisanya serahkan saja padaku.
Romeo takut Violet salah paham. Dia mengernyit sambil berkata, "Mengambil alih bisnis Keluarga Gloria bukan hal yang mudah. Aku hanya ....""Aku tahu apa maksudmu. Aku hanya bercanda denganmu. Jangan anggap serius."Violet menyunggingkan seulas senyuman, tapi itu tidak mencapai sudut matanya.Dia sangat senang karena Romeo bersedia memperkenalkannya kepada orang.Dia tidak tahu apa itu akan membantunya atau tidak, tapi dia tetap harus mengenal orang.Melihat Violet tidak marah, Romeo baru lega."Levi sudah menunggu kita di bawah."Romeo mengulurkan tangannya kepada Violet. Violet paham apa maksud Romeo, tapi dia tidak meraih tangan Romeo.Violet berkata, "Kamu pergi dulu. Nanti kirimkan alamatnya kepadaku.""Apa kamu nggak mau pergi bersamaku?""Aku ingin ... mengganti pakaian."Violet merentangkan lengannya dan memberi isyarat kepada Romeo kalau dia berpakaian sederhana hari ini. Violet bahkan tidak merias wajahnya hari ini.Romeo tertawa. "Kamu memakai apa pun cantik. Sebenarnya kamu
Violet melihat adegan itu dari lantai dua, lalu dia menyunggingkan seulas senyuman.Dia tidak menyangka Wendy akan begitu tidak sabar.Namun, itu juga bagus. Dia tidak perlu memikirkan cara lagi untuk membuat Wendy muncul.Violet kembali ke kamarnya, kemudian memilih gaun untuk malam ini.Dia memang terlahir cantik, jadi sebenarnya dia tidak perlu berdandan dengan berlebihan. Namun, hari ini dia mau berdandan lebih cantik. Sudah saatnya dia memamerkan status Nyonya Fernandez-nya.Satu jam kemudian, Violet turun dan tidak melihat Wendy.Nyonya Besar Fernandez sedang duduk di sofa. Ketika dia melihat dandanan Violet, dia berkata dengan tidak senang, "Sudah malam sekali. Dengan siapa kamu mau keluar? Kamu bahkan berdandan sampai seperti ini.""Nenek, aku mau keluar bersama Romeo. Aku sudah telat, jadi pergi dulu, ya."Violet sudah tidak berpura-pura sabar di depan Nyonya Besar Fernandez. Ketika Nyonya Besar Fernandez melihat Violet langsung pergi, raut wajahnya menjadi masam."Violet, apa
Wendy mengangkat kepalanya dengan terkejut. Sepertinya dia tidak menduga Nyonya Besar Fernandez akan membiarkannya mencari Romeo.Nyonya Besar Fernandez berkata, "Kenapa kamu masih di sini?""Terima kasih, Nyonya Besar!"Wendy tersenyum dengan gembira. Dia pun bergegas keluar dari rumah.Nyonya Besar Fernandez melihat Wendy pergi dengan wajah berseri-seri, kemudian dia tertawa sinis.Keluarga Spencer memang hanya keluarga kecil, tapi justru karena itulah, dia bisa mengendalikan Wendy dengan mudah.Karena Violet tidak peduli dengan status Nyonya Fernandez, Nyonya Besar Fernandez harus memberikannya peringatan.Banyak wanita yang ingin menjadi suami Romeo.Bukan cuma Violet yang bisa menjadi Nyonya Fernandez.Violet sudah tiba di Restoran Imperial. Romeo sudah memilih tempat dengan pemandangan terbaik di aula. Semua yang datang ke Restoran Imperial hari ini adalah beberapa rekan bisnis Romeo.Violet baru saja datang, tapi dia sudah menangkap perhatian semua orang.Dia mengenakan gaun ber
Saat ini, di luar Restoran Imperial, Kak Silvia masuk bersama Evelyn."Ayo duduk."Silvia mengajak Evelyn duduk di meja yang tidak jauh dari Romeo.Violet telah mendengar suara Silvia, jadi dia berkata pada Romeo, "Aku pergi ke toilet sebentar. Aku akan segera kembali.""Ya," jawab Romeo.Violet berdiri, kemudian dia menuju ke toilet."Apa makan malam hari ini mengejutkanmu? Kamu hanya pekerja magang, tapi aku malah memintamu menemaniku. Maaf, ya."Silvia mengucapkan kata-kata yang menghibur, tapi dia terus mengamati ekspresi Evelyn.Sejak Evelyn masuk, matanya terus mencari sosok Romeo.Tak lama kemudian, dia benar-benar menemukan Romeo sedang duduk di meja tengah aula. Selain Romeo, ada juga beberapa bos lainnya.Mata Evelyn langsung berbinar-binar.Beberapa hari ini, tak peduli apa yang dia lakukan, dia tidak dapat menghubungi Romeo. Levi juga sudah mulai tidak mengangkat teleponnya. Kalau bukan karena Silvia berkata bos-bos besar seperti Romeo sering muncul di tempat ini, Evelyn ju
"Aku baru pergi sebentar, tapi kenapa suasananya menjadi sangat berat?"Violet keluar dari toilet, kemudian matanya tertuju pada Evelyn.Evelyn menoleh. Begitu dia melihat Violet, raut wajahnya langsung menjadi masam.Dandanan Violet tampak mewah dan anggun hari ini. Kalau mereka dibandingkan, Evelyn terlihat sangat sederhana. Karena Evelyn tidak memiliki aura orang kaya dan pakaian bermerek, dia terlihat seperti wanita kelab malam.Dulu Violet juga meragukan selera Romeo. Bagaimanapun juga, Evelyn bukan termasuk sangat cantik. Bentuk tubuhnya juga biasa-biasa saja. Dia hanya memiliki wajah yang suci.Hari ini Evelyn sengaja berpenampilan lebih dewasa dan malah menutupi tampang polosnya yang merupakan keunggulannya.Dia tampak seperti wanita kaya baru yang norak.Violet tersenyum sambil berkata, "Nona Evelyn juga ada di sini, ya. Kebetulan sekali.""Kak Violet ....""Aku lebih suka kamu memanggilku Nyonya Fernandez."Violet langsung menyela Evelyn.Evelyn terlihat enggan. Dia jelas tid
Pelayan segera maju untuk mengganti gelas Violet. Itu terjadi di depan mata Evelyn.Violet sengaja mempermalukannya di depan semua orang."Evelyn, apa kamu sudah memesan makanan?"Saat ini, Silvia sudah keluar dari toilet.Evelyn menggelengkan kepalanya. "Belum."Silvia mengernyit dan berkata, "Apa? Kamu bahkan nggak bisa memesan makanan? Ya sudah, aku saja yang memesan."Silvia berbicara menggunakan nada seorang atasan.Orang-orang yang duduk di sana juga tidak bodoh. Silvia bukan rekan kerja Evelyn, melainkan atasannya.Ekspresi Evelyn menjadi masam. Kini dia ingin sekali ditelan belahan bumi. Dia segera duduk kembali di kursinya untuk menjauhi meja Romeo.Romeo tahu kalau tadi Violet sengaja mempermalukan Evelyn. Dia berbisik, "Apa kamu nggak senang?""Nggak."Violet memutar gelas di tangannya, kemudian dia berkata, "Aku hanya nggak suka orang menyentuh barang milikku."Romeo tertawa. "Aku kira kamu cemburu. Sepertinya aku berpikir terlalu banyak."Dulu Violet suka mempersulit Evely
Mereka sudah di perjalanan gunung selama lebih dari setengah jam dan semua orang sangat mengantuk."Sialan!"Suara William yang tiba-tiba membangunkan semua orang. Terjadi belokan tajam, kemudian mobil berhenti dengan mendadak.Semua orang terkejut dan berteriak. Beberapa menit kemudian, mobil baru tenang.Wajah Agnes memucat dan dia berkata, "Kamu bisa menyetir atau nggak, sih?! Kalau nggak bisa, biar aku saja!""Ban mobil pecah, ya?"Gwen langsung membuka pintu mobil. Begitu juga dengan William.Ketika semua orang melihat itu, mereka juga turun dari mobil.Gwen memeriksa ban mobil, kemudian mengernyit dan berkata, "Kita sudah nggak bisa naik mobil. Batu sebesar itu sangat berbahaya di tengah-tengah jalan pegunungan."William di samping berkata, "Apa-apaan orang Keluarga Edris? Bagaimanapun juga, ini bisnis mereka. Kenapa mereka nggak merawatnya? Mereka bisa meminta orang sesekali membersihkan jalan."Gwen memutar bola matanya, lalu berkata, "Enak sekali kamu. Ada gerbang di depan jal
Perjalanan besok ke pegunungan mungkin tidak damai.Charles menyadari keraguan Violet, jadi dia meraih tangan Violet dan berkata, "Jangan takut. Aku akan membawa cukup banyak orang untuk menjamin keselamatan kita.""Baik."Violet menyahut.Tampaknya mereka butuh membuat banyak persiapan.Malam itu, Violet mengetuk pintu kamar Nathan."Masuk."Nada Nathan terdengar tenang.Violet membuka pintu kamar, lalu melihat Nathan sedang bermain catur. Hanya ada cahaya redup yang menyinari kamar sehingga suasana terlihat aneh."Tuan Nathan.""Aku tahu apa yang ingin kamu tanyakan."Nathan mendongak, lalu berkata, "Bukankah kamu juga ingin tahu siapa orang itu?"Violet mengernyit dan bertanya, "Apa ada harta karun di gunung itu?""Aku nggak tahu."Setelah mendengar jawaban Nathan, alis Violet makin berkerut. "Kamu nggak tahu?""Gunung itu diratakan oleh nenek moyangku beberapa dekade lalu selama kurun waktu lima tahun. Kemudian, tanah itu telantar selama bertahun-tahun dan lama-kelamaan menjadi ger
Violet melihat mata semua orang sedang tertuju padanya.Violet mengerutkan alis dan berkata, "Apa semua orang masih mengingat buku akuntansi itu?""Masih.""Di dalam buku akuntansi itu, selain barang-barang sehari-hari, yang ada hanya angka-angka."Violet berkata, "Kalau empat buku akuntansi itu benar-benar adalah peta harta karun, mungkin angka-angka itu adalah koordinat geografis?"Gwen berkata, "Banyak sekali koordinat geografisnya. Seharusnya nggak mungkin.""Nggak." Charles mengernyit dan berkata, "Itu mungkin."William juga bertanya, "Kenapa kamu berkata seperti itu?"Charles berkata, "31° lintang utara, 120° bujur timur adalah koordinat Kota Poseidon berdasarkan garis khatulistiwa, tapi Kota Poseidon memiliki koordinatnya sendiri."Violet berkata, "Kota Poseidon terletak di antara 120°52′ dan 122°12′ bujur timur dan 30°40′ dan 31°53′ lintang utara. Apa kalian nggak merasa angka 120 dan 30 tampak familier?"Gwen bertepuk tangan, lalu berkata, "Kedua angka ini muncul berulang kali
Orang lain tidak tahu apa yang spesial tentang Violet, tapi Nathan tahu."Tuan, apa kita ingin berterima kasih pada Tuan Romeo?""Untuk beberapa saat ini, lebih baik jangan menghubunginya."Nathan berkata, "Orang itu ingin mendapatkan keuntungan tanpa melakukan apa-apa. Kalau begitu, kita akan melakukan apa yang diinginkannya dan membantunya menemukan harta karun itu.""Tapi, kalau seperti itu, bukankah akan terjadi kekacauan besar di Kota Poseidon?""Kota Poseidon sudah kacau."Nathan mengerutkan alis dan berkata, "Aku ingin menambah bahan bakar ke dalam kekacauan ini."Langit perlahan-lahan menggelap.Violet dan yang lainnya kembali ke Kediaman Edris.Eddie melihat mereka sudah pulang, jadi dia berjalan mendekat, lalu berkata, "Nona Violet, Tuan Charles.""Eddie, kamu ingin pergi ke mana?"Gwen mendekat, lalu melihat gulungan besar dan kecil di tangan Eddie. Itu seperti barang tua dan berdebu.Eddie melirik gulungan-gulungan di tangannya dan menjawab, "Ini adalah peta kota tua dari b
Di Grup Shepherd."Romeo sama sekali nggak membantuku! Dia pasti pura-pura menyerah! Bos, hari ini kacau semua karena Romeo!"Isabella langsung menunjuk Romeo.Alis Romeo sedikit berkerut, tapi itu saja sudah menunjukkan kekesalan Romeo.Pria yang duduk di meja kerja itu mengenakan jas dan dasi dan membuatnya tampak serius. Namun, topeng putih yang menutupi wajahnya tidak dapat menunjukkan ekspresi apa pun. Dia berkata, "Apa itu benar?"Melihat orang di depannya ini mempertanyakannya, Romeo hanya tertawa sinis sebelum berkata, "Trik tingkat rendah semacam ini nggak akan mampu menggoyahkan kedudukan Violet di Kota Poseidon sama sekali. Dia memiliki Charles dan Nathan di sisinya. Selama kedua orang ini masih hidup, Grup V milik Violet akan mampu berdiri kokoh dan bersaing dengan kita."Setelah itu, mata Romeo tertuju pada Isabella dan berkata, "Dengan segala hormat, dia sungguh nggak berguna. Kecuali mukanya yang lumayan mirip dengan Violet, dia nggak berguna selain itu.""Kamu!"Isabell
Muncul perbandingan foto Isabella sebelum dan sesudah oplas di layar lebar. Informasi kali ini sangat detail, itu termasuk waktu konsultasi, waktu tindak lanjut, hasil akhir operasi plastik dan foto-foto kehidupan Isabella sebelum operasi plastik.Ada juga informasi tentang "ayah angkat" Isabella, CEO Grup Shepherd di luar negeri, yang dapat dikatakan sangat rinci.Ini hampir membuktikan Isabella adalah putri palsu.Saat ini, salah satu wartawan bertanya, "Hari ini sebuah artikel dari Surat Kabar Wolves dipertanyakan sebagai berita palsu. Apa itu instruksi dari Nona Violet?"Karena ada wartawan yang mengungkit kepalsuan isi artikel, Jacob pun hendak berdiri.Violet malah tertawa, kemudian berkata, "Artikel itu dipublikasikan oleh temanku untuk membersihkan namaku. Isinya nggak diselidiki dan diunggah oleh pihak ketiga. Saat itu, temanku memercayai informasi yang diberikan oleh pihak ketiga ini dan jatuh ke dalam perangkapnya. Kalau kalian ingin mengetahui detailnya, kalian boleh mencar
Isabella sedang berdandan di belakang panggung. Ketika dia mendengar suara di luar, dia mengerutkan alis dan bertanya, "Ada apa di luar?""Bu Isabella, sepertinya para wartawan telah pergi ke sebelah.""Pergi ke sebelah?"Isabella berdiri, lalu melihat ke arah aula. Benar saja, hanya ada beberapa fotografer dan kamera yang tersisa di tempat. Para wartawan entah sudah pergi ke mana."Ke mana mereka? Kenapa mereka tiba-tiba pergi ke sebelah?"Isabella terdengar kesal.Pemotongan pita sisa lima menit.Kalau Violet memakai tipu daya untuk memanggil semua orang itu pergi saat ini, bukankah pemotongan pita mereka menjadi sia-sia?"Romeo! Di mana Romeo?"Isabella tidak bisa menahan emosinya. Dia melihat ke kiri dan ke kanan, tapi dia tidak melihat sosok Romeo.Telah terjadi masalah besar. Ke mana Romeo pergi?Kalau nanti tidak ada wartawan saat pemotongan pita, itu berarti tidak ada artinya mereka memilih hari ini untuk membuka perusahaan."Bu Isabella! Kami sudah bertanya-tanya. Dengar-denga
Itu adalah taktik yang selalu digunakan Romeo. Dari awal Violet sudah menebaknya."Mereka punya berita besar. Apa kita nggak punya?"Violet berkata, "Berita bergantung pada tipu muslihat dan siapa yang memiliki lebih banyak informasi. Kita punya pemain berpengalaman dalam hal ini.""Pemain berpengalaman? Siapa?"Begitu Gwen selesai bicara, terdengar suara Jacob dari luar yang berkata, "Tentu saja itu aku."Gwen menoleh. Dia tidak tahu kapan Jacob datang.William berkata, "Tuan Knowles, kenapa kamu datang?""Tentu saja untuk membantu Nona Violet."Jacob menjentikkan jarinya. Lalu, semua wartawan Surat Kabar Wolves masuk, termasuk koneksi-koneksi Jacob.Beberapa orang yang berdiri di sini adalah wartawan veteran yang sudah pensiun dan menggali banyak berita besar di industri.Yang lainnya adalah mantan kepala redaksi penerbitan terkenal dan sudah mencetak banyak rekor penjualan.Ada juga tim jurnalis paling terkenal di industri dengan sumber daya paling terkini.Orang-orang yang berdiri
"Karena Romeo dan Isabella ingin bermain, kita temani mereka."Nada Violet terdengar sedikit ceria.Beberapa menit kemudian, mobil sudah tiba di depan pintu masuk Hotel Imperial. Para wartawan sudah menunggu di luar.Setelah Violet dan Charles turun dari mobil, lampu kilat kamera tidak berhenti berkelip."Nona Violet! Apa ada yang ingin Anda jelaskan mengenai rumor-rumor terkini tentang putri asli dan palsu yang telah beredar di internet?""Apa Isabella Shepherd benaran putri Keluarga Gloria yang sebenarnya?""Apa Anda pernah menerbitkan berita jelek mengenai Isabella Shepherd di internet?"...Para wartawan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sangat tajam. Semuanya ingin mendengar kebenaran dari Violet.Akan tetapi, Violet tidak mengucapkan sepatah kata pun. Sementara Charles di sebelah melirik mereka dengan sinis.Hanya dengan satu tatapan, semua wartawan berhenti dan merinding.William berkata, "Konferensi pers akan segera dimulai. Semua orang dipersilakan bertanya di konferensi p