Begitu Raoul dan Ariana kembali memasuki aula istana, keduanya langsung sibuk untuk berbicara dengan para utusan yang dikirim untuk menghadiri pernikahan mereka. Selama beberapa jam, Ariana hanya bisa aterus tersenyum dan menyapa mereka satu per satu. Sekarang Ariana mengerti mengapa Raoul begitu cemas dengan kondisinya sebelum pesta pernikahan. Untuk menghadapi gelombang tamu yang tidak ada hentinya, dia memang harus berada dalam kesehatan prima. "Aria."Tepat ketika mereka akhirnya mendapat waktu untuk beristirahat sejenak, Raoul yang semula fokus berbicara dengan para tamu, langsung kembali memberikan seluruh perhatiannya pada Ariana. Raoul mengusap wajah Ariana dengan hati-hati, sebelum dia berbisik dengan suara suram. "Aku pasti telah mendorongmu terlalu jauh. Istirahatlah untuk saat ini, Aria. Biar aku saja yang menangani para tamu mulai dari sini."Walaupun Ariana yakin dia masih bisa mengikuti Raoul sampai acara benar-benar selesai, tidak dapat dipungkiri bahwa Ariana memang
Ariana mengamati kamar barunya dengan tatapan rumit. Setelah dia resmi menjadi ratu, dia akhirnya tetap harus pindah untuk tinggal di istana kerajaan. Namun yang menjadi masalah, Ariana sebenarnya sudah tinggal di kamar khusus ratu ketika dia bersama Emilio. Ariana pikir dia hanya akan mendiami kamar yang sama setelah menikah dengan Raoul. Namun ketika Carla, yang ikut ke istana sebagai pelayan setianya, menunjukkan Ariana kamar barunya, dia akhirnya sadar bahwa Raoul telah mengatur kamar baru bagi raja dan juga ratu di istana utama. Kamar barunya itu berbeda jauh dengan kamar yang Emilio atur untuknya saat itu. Di kamar barunya, Ariana bisa melihat bahwa Raoul sangat peduli tentang kenyamanannya di tempat yang baru. Ariana tidak tahu sejak kapan Raoul berdiskusi dengan orang-orang yang ada di rumahnya. Namun saat ini, kamarnya telah dibuat semirip mungkin dengan kamar Ariana di kediaman Alison. Bahkan barang-barang yang dia sukai, ikut dibawa ke rumah barunya. Semuanya diatur secer
Di antara keadaan sadar dan tidak sadar, Ariana merasakan tubuhnya terendam dalam air yang terasa nyaman. Di belakangnya, sosok dengan tubuh yang kuat memeluk Ariana dan mulai menggosok tubuhnya dengan gerakan ringan. Dari sentuhannya saja, Ariana bisa tahu bahwa orang yang memeluknya itu bertindak hati-hati agar Ariana tidak terganggu dalam tidurnya. Ariana tanpa sadar mengerang pelan karena perasaan nyaman yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Berendam di air hangat setelah bergulat di ranjang memang yang terbaik. "Apa aku membangunkanmu, Aria?"Ariana sedikit merinding saat dia mendengar suara rendah Raoul di belakang telinganya. Saat ini, Ariana tidak benar-benar sadar dari tidurnya. Wanita itu membalas pertanyaan Ariana dengan gumaman tidak jelas, lalu menggerakkan tubuhnya untuk mencari posisi yang aman di pelukan Raoul. Raoul tidak lagi bisa menahan tawa kecilnya ketika dia menyaksikan Ariana tanpa sadar bersikap manja dan imut di depannya. Tangan Raoul dengan mudah menuntun Ari
Setelah Raoul melarang Ariana untuk melakukan kegiatan apa pun setelah malam pertama mereka, butuh waktu tiga hari bagi Ariana sebelum dia akhirnya melakukan tugas kerajaannya sebagai seorang ratu. Ariana menemani Raoul untuk menjamu para tamu. Lalu setelah para tamu itu mulai pulang ke kerajaannya masing-masing, Ariana mulai beralih untuk mengerjakan tugas kerajaan lain sekaligus tugasnya sebagai kepala keluarga Alison. Sekalipun Ariana mulai terlihat jauh lebih santai ketika dia bersama dengan Raoul, Ariana tetap kembali menjadi wanita yang tegas dan pekerja keras ketika dia memasuki ruang kerjanya. Di tempat itu, bahkan Raoul saja tidak bisa menganggu Ariana. Tiap kali Ariana tengah berada dalam mode bekerjanya, Raoul hanya bisa mengawasi sang Istri bekerja tanpa bisa melakukan apa pun. Namun ketika waktu kerja telah selesai, Raoul diijinkan untuk melakukan apa pun yang dia mau oleh Ariana. Baik itu berguling di tempat itu atau hanya sekedar saling melepas rindu, Ariana tidak per
Ariana tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah dia pingsan secara tiba-tiba. Hal terakhir yang dia ingat hanyalah suara teriakan Carla yang panik, dan tangan besar Kapten Allen yang segera menggendongnya. Ariana sedikit mendesah ketika dia sadar bahwa prediksi buruk Raoul benar-benar terjadi kali ini. Raoul mencoba mencegahnya keluar karena pria itu merasa bahwa Ariana tidak berada dalam kondisi yang prima. Ariana mencoba tidak memikirkannya saat itu. Namun siapa yang tahu ... Bahwa dia akan benar-benar berakhir pingsan di tengah jalan ketika kelompoknya hendak kembali ke istana. Ketika Ariana kembali bangun, dia melihat pemandangan akrab dari langit tempat tidur yang dia gunakan saat ini. Begitu Ariana menatap ke sekeliling, dia akhirnya sadar bahwa dia tampaknya telah dibawa untuk beristirahat di kediaman keluarganya yang berada di wilayah Alison. Walaupun kamar Ariana di istana kerajaan telah dibuat semirip mungkin dengan kamarnya yang ada di Alison, beberapa detil kecil tetap
Pada malam itu, baik Ratu maupun Raja Kerajaan Sigmund akhirnya terpaksa menginap di kediaman Alison karena kondisi Ariana yang belum disarankan untuk berpindah tempat. Sepanjang malam, Raoul terus memeluk Ariana dalam posisi nyaman. Setelah keduanya menerima kabar baik tentang kehamilan Ariana, keduanya tidak lagi memiliki kekhawatiran sehingga mereka tertidur lebih cepat dari biasanya. Akan tetapi, Ariana tidak lagi bisa menemukan keberadaan suaminya ketika wanita itu bangun keesokan harinya. Sprai di sebelahnya bahkan sudah dingin, tanda bahwa Raoul telah pergi cukup lama saat Ariana masih tertidur. Ariana mendesah kecil setelah itu. Ariana tahu bahwa karena sakitnya kemarin, Raoul tampaknya telah meninggalkan banyak pekerjaan hanya agar raja tersebut bisa datang dan menemaninya di wilayah Alison. Karena Ariana tidak bisa menemukan siapa pun di kamarnya, wanita itu perlahan mulai bangkit untuk mencari udara segar di luar kamarnya. Tubuh Ariana telah banyak membaik setelah dia ber
Setelah Ariana merasa baik-baik saja, dia pikir dia akhirnya bisa kembali ke istana kerajaan dan hidup bersama Raoul seperti biasanya. Namun Raoul yang trauma melihat Ariana pingsan karena perjalanan jauh akhirnya meminta Ariana memperpanjang masa tinggalnya di Alison, setidaknya sampai anak mereka lahir nanti. Mempertimbangkan bahwa Ariana juga tidak bisa meninggalkan tugasnya sebagai tuan wilayah, tinggal di Alison juga membuat Ariana tidak perlu berpergian lagi untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Alison. Ariana tidak rugi sama sekali dengan pengaturan ini. Satu-satunya yang sedih, mungkin hanya Raoul yang kembali hanya bisa mengunjungi istrinya tiap beberapa hari sekali. Untungnya, karena Raoul tahu dia akan memiliki anak dalam beberapa bulan lagi, semangatnya saat bekerja naik sampai beberapa kali lipat. Raoul yang awalnya hanya bisa datang tengah malam dan kembali pagi sekali, perlahan mulai tinggal lebih lama sampai terkadang bisa mengambil hari libur. Raoul menggunakan
"Jadi begitu ...." Sambil dipeluk oleh Raoul dari belakang, Ariana yang telah selesai mendengarkan penjelasan Raoul akhirnya mengetahui apa jawaban Marquis Curtis atas tawarannya waktu itu. Raoul menceritakan segalanya dengan detail pada Ariana, dari awal sikap aneh Marquis Curtis sampai keputusannya yang terbaru. Dua minggu setelah Marquis Curtis berbicara dengan Ariana, pria itu mulai membereskan semua masalah yang belum terselesaikan di Kerajaan Sigmund, lalu mulai mengajari adiknya bagaimana cara mengurus wilayah Alodie. Pria itu bertindak seakan dia akan segera meninggal, dan tindakannya itu telah membuat semua orang khawatir tentang keadaannya. Lalu sebulan setelah tindakan anehnya, Marquis Curtis tiba-tiba menemui Raoul untuk meminta agar diijinkan menjadi utusan yang akan dikirim untuk tinggal di Kerajaan Orvel. Bukan hanya itu, Marquis Curtis juga membawa surat pengunduran diri sebagai Perdana Menteri secara resmi. Daripada terus-menerus hanya memendam perasaannya, kini Ma
Aku pikir aku harus membuat bab penjelasan, sehingga aku dapat menjelaskan apa yang telah terjadi dalam cerita ini. Pertama-tama, mereka yang kembali ke masa lalu atau melakukan perjalanan ke dunia lain tidak begitu saja mengirimkan jiwa mereka untuk melakukannya. Mereka tidak melakukannya. Mereka hanya mengirimkan sebagian dari jiwa mereka untuk memperbaiki penyesalan terbesar mereka yang belum terselesaikan. Tidak semua orang juga bisa kembali ke masa lalu seperti Ariana atau Emilio. Hanya mereka yang memiliki penyesalan terbesar, atau bertanggung jawab atas kematian banyak nyawa, yang dapat kembali ke masa lalu atau pindah ke dunia lain untuk memperbaiki kesalahan mereka. Aku harap itu menjelaskan mengapa jiwa Raoul tidak berpindah di arc terakhir. Ya, dia juga mungkin membunuh banyak orang untuk mengambil alih tahta. Namun Raoul sudah puas dengan kehidupan yang dia jalani, jadi dia tidak bertransmigrasi atau kembali ke masa lalu setelah dia meninggal. Lalu, adakah yang menyadari
["Apa ujianmu berjalan dengan lancar? Aku dengar dari Bibi Melisa bahwa kamu baru pulang dari perjalanan bisnis ketika musim ujian dimulai. Emilio, bahkan jika kamu ingin sesegera mungkin terjun dalam dunia bisnis seperti orang tuamu, memaksakan diri untuk melakukannya juga bukan sesuatu yang baik."]Emilio tersenyum lembut ketika dia mendengar omelan kekasihnya dari earphone yang dia gunakan. Pria itu merasa beruntung karena di dunia ini, meskipun mereka kini terpisahkan oleh jarak, keduanya tetap bisa berhubungan seakan mereka selalu bersama selama ini. Tatapan Emilio melembut ketika dia menatap Ariana yang melakukan video call dengannya sambil berbaring di tempat tidur besarnya. Setidaknya dengan melihat bahwa Ariana nyaman saat bersama keluarganya sendiri, Emilio merasa pilihan yang dia ambil dua tahun yang lalu memanglah pilihan yang tepat. "Semua berjalan dengan lancar, Ariana. Namun tetap saja ... Aku hampir tidak percaya kekasihku sudah bisa mengomeliku saat ini."Ariana terta
Ketika Ariana membuka matanya lagi, kali ini gadis itu langsung disambut oleh cahaya terang dari lampu ruangan yang serba putih. Gadis itu mendengar beberapa langkah kaki yang datang untuk mendekatinya. Ariana perlahan mengubah pandangannya, dan melihat Emilio, Melisa, dan Alister sama-sama menghampirinya dengan raut wajah terkejut sekaligus lega. Ah, aku masih hidup. Itu yang Ariana langsung pikirkan ketika dia sadar bahwa dia berada di rumah sakit selama ini. Jantung Ariana seakan diremas ketika dia melihat Emilio menangis dan memegang tangannya dengan erat. Walaupun Emilio tidak mengatakan apa pun, Ariana tahu pria itu merupakan orang yang paling beryukur dia sadar pada saat ini. "Kamu akhirnya sadar, Ariana," ujar Emilio dengan suara bergetar. Pria itu mengigit bibirnya kuat-kuat. Meskipun Emilio telah setuju untuk mengikuti sesi konseling yang bertujuan untuk mengurangi obsesi tidak sehatnya pada Ariana, Emilio tetap saja merasa napasnya tercekik ketika dia melihat Ariana telah
"Ariana yang selama ini kita kenal merupakan putri keluarga Alison yang hilang selama ini. Emilio, keluarga Ariana masih hidup, dan mereka masih mencari anak mereka sampai saat ini."Pikiran Emilio berantakan ketika dia mendengar ucapan ayahnya. Selama ini, walaupun dia terdengar jahat, Emilio merasa bahagia ketika dia mendengar bahwa Ariana tidak lagi memiliki siapa pun di dunia ini. Emilio pikir tidak akan ada lagi yang merebut Ariana darinya mulai sekarang. Namun kini, dia harus menerima fakta bahwa seseorang bisa saja mengambil Ariana darinya kapan pun mereka mau. Jika Ariana diminta memilih antara keluarga atau kekasihnya, pilihan Ariana selalu jelas dalam dua kehidupan sebelumnya. Emilio menatap Ariana dengan tatapan gelap. Pikiran buruknya naik kembali, ketika dia mulai merencanakan bagaimana cara menyembunyikan Ariana dari keluarga Alison. Begitu Alister dan Melisa melihat tatapan jahat yang terlihat dari mata Emilio, mereka akhirnya semakin yakin dengan pilihan mereka. Kedua
Dengan diculiknya Ariana, Alister dan Melisa yang seharusnya pergi selama seminggu untuk urusan bisnis akhirnya mempersingkat urusan mereka dalam tiga hari. Keduanya mengambil penerbangan paling awal, dan tiba di rumah sakit pada pagi hari. Di ruang rawat Ariana, keduanya bertemu dengan Ian, dan beberapa bodyguard yang terlihat seperti mereka tidak tidur selama beberapa hari. Yang terlihat paling parah tentu saja Ian. Pria berkacamata yang biasanya selalu tampak rapi itu kini tampil dengan rambut berantakan. Bahkan kacamatanya yang biasa terpasang dengan benar tampak sedikit miring karena Ian terburu-buru dalam memperbaikinya. "Selamat datang kembali, Tuan Alister, Nyonya Melisa."Mereka dengan serempak menyambut kedatangan Alister dan Melisa sambil sedikit menunduk. Alister mengangguk lalu memberi tanda agar mereka bisa duduk lagi. Pria itu tidak tega melihat mereka berdiri ketika mereka sudah tampak seperti mayat hidup. "Ian, di mana Emilio ketika Ariana ada di sini?"Begitu merek
Dor! Ariana menutup matanya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Namun setelah sekian lama, rasa sakit dan kematian yang dia harapkan tidak terjadi juga. Sebaiknya, Ariana bisa merasakan bahwa cengkeraman pria bertopeng yang memegangnya semakin melemab seiring berjalannya waktu. Ariana membuka matanya, lalu melihat luka mengerikan di bagian samping kepala pria itu. "Polisi, jangan bergerak!"Tidak jauh dari posisi mereka, Ariana melihat bahwa Emilio baru saja melepaskan tembakan demi menyelamatkan Ariana. Di belakang remaja itu, sekumpulan polisi tiba-tiba saja muncul entah dari mana. Sebagian polisi bergerak cepat untuk melawan anggota perampok yang bersenjata, sementara sebagian yang lain segera mengamankan para sandera. Ariana yang terluka parah terjebak di tengah-tengah kekacauan tersebut. Dia bisa mendengar seseorang berjalan mendekat lalu memanggil namanya. Ariana tersenyum kecil. Tidak salah lagi, orang yang tengah menghampirinya ini merupakan orang yang sama den
Ketika semua orang tengah sibuk untuk mencari keberadaan sandera yang dibawa oleh para perampok, Ariana yang sebelumnya dibawa oleh sang Paman akhirnya terbangun karena goncangan tidak normal yang dia rasakan sejak tadi. Begitu mata gadis itu terbuka, Ariana terkejut saat mendapati dia tenyata berada di mobil yang bergerak cepat selama ini. Tubuhnya yang lemas dihimpit di tengah-tengah dua pria dengan badan yang besar. Kedua tangannya terikat dengan erat, sementara mulutnya disumpal menggunakan kain yang ditutup plester agar dia tidak bisa bicara apalagi berteriak. Di kursi sebelah supir, Daedalus yang menyadari gerakan dari Ariana berbalik untuk menatap gadis itu. Wajahnya yang semula diselimuti kemarahan kini telah kembali terlihat lembut. Pria tersebut tersenyum kecil, ketika dia berbicara dengan nada lembut pada Ariana. "Ariana, kamu bisa tidur lebih lama, kamu tahu. Kita akan pergi ke tempat yang begitu jauh setelah ini. Paman telah memikirkannya dengan benar. Agar tidak ada la
Perampokan yang terjadi di ibu kota tersebut termasuk sebagai kejadian paling mengejutkan bagi polisi, termasuk kejadian paling memalukan bagi mereka. Kompleks apartemen elit yang seharusnya memiliki pengamanan tertinggi ternyata dengan mudah mampu dibobol. Dan polisi yang diharapkan datang dengan cepat nyatanya malah terlambat menyelamatkan sandera. Efek dari kejadian itu begitu besar sampai banyak orang mulai berkumpul di sekitar kawasan apartemen itu untuk melihat kemajuan situasi di tempat itu. Masyarakat melihat bagaimana polisi berada dalam tekanan, apalagi ketika kekasih dari anak satu-satunya raja dunia bisnis ikut dijadikan sebagai sandera kali ini. Dengan bantuan Alister dan Melisa yang segera mengerahkan kekuatan mereka, dalam waktu satu jam setelah Ariana diculik, para elit dari negara mereka telah berkumpul untuk melacak komplotan perampok tersebut. Bantuan dari Alister telah membuat pekerjaan anggota kepolisian ibu kota menjadi lebih mudah. Dengan kerja sama yang baik,
Sejak Emilio selesai dengan kerja kelompoknya, pemuda itu tidak berhenti mengecek teleponnya dengan dahi berkerut. Tidak biasanya Ariana mengabaikan panggilannya seperti ini. Sejak Melisa membelikan ponsel baru untuk gadis itu, Ariana selalu siap menjawab panggilan mereka bahkan jika gadis itu tengah tertidur. Namun kali ini, Emilio tidak juga mendapatkan jawaban yang dia inginkan bahkan jika dia telah menelepon puluhan kali. Perasaan pemuda itu mulai tidak enak, sehingga dia akhirnya meminta Ian untuk memberikannya nomor telepon dari bodyguard yang diminta menjaga Ariana di rumahnya. [Nomor yang Anda tujui, tidak dapat dihubungi.]Emilio semakin tidak sabar ketika dia tidak juga mendapat jawaban positif dari orang-orang di sekitar Ariana. Pemuda itu memanggil semua nomor yang dia tahu. Namun pada akhirnya, hanya Bibi May yang menjawab dan mengatakan bahwa dia telah pulang ke rumahnya sendiri sejak matahari telah terbenam. "Ian, percepat perjalanan pulang kita. Lalu, katakan pada A