Setelah Ariana merasa baik-baik saja, dia pikir dia akhirnya bisa kembali ke istana kerajaan dan hidup bersama Raoul seperti biasanya. Namun Raoul yang trauma melihat Ariana pingsan karena perjalanan jauh akhirnya meminta Ariana memperpanjang masa tinggalnya di Alison, setidaknya sampai anak mereka lahir nanti. Mempertimbangkan bahwa Ariana juga tidak bisa meninggalkan tugasnya sebagai tuan wilayah, tinggal di Alison juga membuat Ariana tidak perlu berpergian lagi untuk menyelesaikan persoalan yang ada di Alison. Ariana tidak rugi sama sekali dengan pengaturan ini. Satu-satunya yang sedih, mungkin hanya Raoul yang kembali hanya bisa mengunjungi istrinya tiap beberapa hari sekali. Untungnya, karena Raoul tahu dia akan memiliki anak dalam beberapa bulan lagi, semangatnya saat bekerja naik sampai beberapa kali lipat. Raoul yang awalnya hanya bisa datang tengah malam dan kembali pagi sekali, perlahan mulai tinggal lebih lama sampai terkadang bisa mengambil hari libur. Raoul menggunakan
"Jadi begitu ...." Sambil dipeluk oleh Raoul dari belakang, Ariana yang telah selesai mendengarkan penjelasan Raoul akhirnya mengetahui apa jawaban Marquis Curtis atas tawarannya waktu itu. Raoul menceritakan segalanya dengan detail pada Ariana, dari awal sikap aneh Marquis Curtis sampai keputusannya yang terbaru. Dua minggu setelah Marquis Curtis berbicara dengan Ariana, pria itu mulai membereskan semua masalah yang belum terselesaikan di Kerajaan Sigmund, lalu mulai mengajari adiknya bagaimana cara mengurus wilayah Alodie. Pria itu bertindak seakan dia akan segera meninggal, dan tindakannya itu telah membuat semua orang khawatir tentang keadaannya. Lalu sebulan setelah tindakan anehnya, Marquis Curtis tiba-tiba menemui Raoul untuk meminta agar diijinkan menjadi utusan yang akan dikirim untuk tinggal di Kerajaan Orvel. Bukan hanya itu, Marquis Curtis juga membawa surat pengunduran diri sebagai Perdana Menteri secara resmi. Daripada terus-menerus hanya memendam perasaannya, kini Ma
Suasana di kediaman keluarga Alison saat malam selalu hening tanpa gangguan apa pun. Hampir semua lampu telah dimatikan. Dan kecuali mereka yang ditugaskan untuk berjaga malam di kediaman itu, yang lain telah terlelap begitu waktu telah melewati tengah malam. Baik Ariana maupun Raoul juga telah beristirahat dengan nyaman di kamar utama. Raoul sama sekali tidak merubah posisinya dalam memeluk Ariana, sementara Ariana juga bersandar dengan nyaman di pelukan Raoul. Tidak ada yang berubah sejauh ini. Namun pada satu waktu, Ariana yang semula tidur dengan nyenyak tiba-tiba saja mengerutkan alisnya dan mulai menggeliat tidak nyaman. "Aria, apa ada yang salah?"Walaupun Raoul tengah bermimpi sebelumnya, pria itu langsung terjaga ketika dia merasakan gerakan tidak biasa dari sang Istri. Awalnya, Raoul yang baru membuka mata berpikir bahwa Aria mungkin membutuhkan sesuatu lagi seperti biasanya. Namun ketika dia mendengar suara rintihan dan melihat wajah Ariana yang tengah menahan sakit, rasa
Walaupun nyawa Ariana hampir terancam karena proses melahirkan yang tiba-tiba, wanita itu dengan mudah sembuh di bawah perawatan suami dan orang-orang terdekatnya. Sekalipun Ariana masih terlalu lemah untuk berjalan-jalan atau menggendong anaknya terlalu lama, setidaknya Ariana bisa menjaga anaknya sambil melihatnya tidur di kasur yang sama dengan yang dia gunakan. Wanita itu terus tersenyum saat melihat anak-anaknya yang sehat akhirnya tertidur setelah meminum ASI ibunya. Tangannya dengan jahil menusuk pipi salah satu anaknya yang gemuk. Walaupun keduanya lahir secara prematur, Ariana lega keduanya dengan cepat mendapatkan berat badan yang sehat setelah dirawat dengan hati-hati selama beberapa minggu. Ketika kabar bahwa Ariana telah melahirkan tersebar ke seluruh kerajaan, hadiah dan surat yang mengucapkan selamat atas kelahiran anggota keluarga kerajaan baru mengalir ke istana dan kediaman Alison. Hampir semua bangsawan dan orang-orang penting berharap mereka bisa melihat pangeran
Setelah Putri Elle puas bicara dengan Ariana, gadis itu akhirnya memutuskan kembali ke kediaman Alodie bersama dengan Marquis Curtis. Tentu saja, sebelum pulang, Putri Elle tidak lupa memberi hadiah lainnya untuk dua pangeran yang baru saja lahir. Dilihat dari sikap Putri Elle yang enggan berpisah dengan bayi-bayinya, Ariana bisa tahu bahwa temannya itu telah memiliki ikatan tersendiri dengan anak-anaknya. Putri Elle tidak ragu menyebut dirinya sendiri sebagai bibi dari anak-anak Ariana. Dan di masa depan, Putri Elle berjanji bahwa dia akan membantu anak-anak Ariana selama dia masih bisa melakukannya. Walaupun di kebanyakan waktu Putri Elle bertindak santai dan mengabaikan aturan kerajaan, Ariana tahu bahwa janji seorang anggota keluarga kerajaan tetap tidak dapat dianggap sebagai omong kosong. Di masa depan, selain Kerajaan Sigmund, anak-anaknya juga akan mendapatkan bantuan khusus dari Kerajaan Orvel. Ariana lagi-lagi berterima kasih pada Putri Elle atas kebaikan dari putri tersebu
Lima tahun terlewat begitu saja sejak Ariana melahirkan keduanya anaknya. Dalam waktu lima tahun itu, banyak hal yang telah terjadi dalam hidup semua orang. Pertama, pernikahan Putri Elle dan Marquis Curtis terjadi satu tahun setelah Ariana kembali ke istana kerajaan, yang mana terjadi satu minggu setelah Putri Elle terakhir berkunjung ke wilayah Alison. Pernikahan itu membuat Marquis Curtis kehilangan gelarnya sebagai seorang Marquis dari Kerajaan Sigmund. Namun sebagai gantinya, Curtis akhirnya mendapatkan gelar baru sebagai Duke dan Pangeran yang menikahi Putri Mahkota. Sayangnya karena putra-putra Ariana belum cukup umur untuk berpergian jauh, yang bisa menghadiri pesta itu hanya Raoul bersama beberapa orang kepercayaannya. Raoul mengatakan bahwa pasangan itu terlihat begitu bahagia dengan pernikahan mereka. Dan Ariana ikut senang ketika dia mendengar kabar tersebut. Lalu dua tahun setelah Putri Elle dan Curtis menikah, Cale yang sempat menutup hatinya untuk semua wanita akhirny
"Kamu masih tidak ingin bercerita?"Di tempat lain, Danish yang tengah membaca buku sedikit melirik Daniel yang tengah duduk dengan posisi memeluk lututnya sendiri. Ketika semua orang tengah panik mencari keberadaan Daniel, orang yang dicari ternyata tengah bersembunyi di ruang belajar saudara kembarnya. Daniel tiba-tiba saja menerobos masuk ke ruang belajar Danish dan menangis dalam diam. Putra Mahkota itu meminta Danish tidak membocorkan keberadaannya pada siapa pun. Jadi tiap kali seseorang bertanya apa Danish melihat Daniel, Danish hanya akan menggeleng dengan wajah datar. Untungnya karena Danish memang diperintahkan tidak pergi ke mana pun demi keselamatannya, anak itu bisa menemani Daniel yang bersembunyi di ruangannya tanpa banyak masalah. Sejak awal, Danish sudah berusaha mengetahui apa penyebab Daniel yang bersikap aneh. Namun sayangnya, Daniel terus saja menutup mulutnya sampai saat ini. "Danish, apa kamu tidak pernah ingin menjadi raja? Aku tidak secermelang kamu, atau mem
Suara pedang yang beradu menggema di ruang takhta yang hanya diisi oleh Emilio dan juga Raoul. Keduanya bertarung dengan hidup mereka, demi masa depan yang mereka inginkan. Raoul ingin mewujudkan kerajaan yang damai demi Ariana. Sementara Emilio, dia hanya ingin bersama Ariana untuk selamanya. Walaupun Emilio tampak memiliki kesempatan menang lebih besar dari Raoul, mantan putra mahkota itu tahu bahwa dia tidak akan bertahan lebih lama lagi. Tampaknya, racun yang menginvasi tubuhnya belum disembuhkan sepenuhnya oleh sang Ibu. Emilio sebenarnya sudah tahu dari awal. Bahwa sekalipun dia menang, Emilio tetap akan mati karena racun pada akhirnya. Di tengah-tengah pertarungan mereka, Emilio mulai kembali memikirkan alasan mengapa dia melakukan semua ini. Sejak awal, mungkin dia hanya cemburu karena dia telah menjadi orang jahat di mata Ariana, sementara Raoul tampak seperti penyelamat bagi gadis itu. Emilio pikir kesempatan kedua akan menjadi waktu di mana dia dan Ariana akan mendapatkan
Aku pikir aku harus membuat bab penjelasan, sehingga aku dapat menjelaskan apa yang telah terjadi dalam cerita ini. Pertama-tama, mereka yang kembali ke masa lalu atau melakukan perjalanan ke dunia lain tidak begitu saja mengirimkan jiwa mereka untuk melakukannya. Mereka tidak melakukannya. Mereka hanya mengirimkan sebagian dari jiwa mereka untuk memperbaiki penyesalan terbesar mereka yang belum terselesaikan. Tidak semua orang juga bisa kembali ke masa lalu seperti Ariana atau Emilio. Hanya mereka yang memiliki penyesalan terbesar, atau bertanggung jawab atas kematian banyak nyawa, yang dapat kembali ke masa lalu atau pindah ke dunia lain untuk memperbaiki kesalahan mereka. Aku harap itu menjelaskan mengapa jiwa Raoul tidak berpindah di arc terakhir. Ya, dia juga mungkin membunuh banyak orang untuk mengambil alih tahta. Namun Raoul sudah puas dengan kehidupan yang dia jalani, jadi dia tidak bertransmigrasi atau kembali ke masa lalu setelah dia meninggal. Lalu, adakah yang menyadari
["Apa ujianmu berjalan dengan lancar? Aku dengar dari Bibi Melisa bahwa kamu baru pulang dari perjalanan bisnis ketika musim ujian dimulai. Emilio, bahkan jika kamu ingin sesegera mungkin terjun dalam dunia bisnis seperti orang tuamu, memaksakan diri untuk melakukannya juga bukan sesuatu yang baik."]Emilio tersenyum lembut ketika dia mendengar omelan kekasihnya dari earphone yang dia gunakan. Pria itu merasa beruntung karena di dunia ini, meskipun mereka kini terpisahkan oleh jarak, keduanya tetap bisa berhubungan seakan mereka selalu bersama selama ini. Tatapan Emilio melembut ketika dia menatap Ariana yang melakukan video call dengannya sambil berbaring di tempat tidur besarnya. Setidaknya dengan melihat bahwa Ariana nyaman saat bersama keluarganya sendiri, Emilio merasa pilihan yang dia ambil dua tahun yang lalu memanglah pilihan yang tepat. "Semua berjalan dengan lancar, Ariana. Namun tetap saja ... Aku hampir tidak percaya kekasihku sudah bisa mengomeliku saat ini."Ariana terta
Ketika Ariana membuka matanya lagi, kali ini gadis itu langsung disambut oleh cahaya terang dari lampu ruangan yang serba putih. Gadis itu mendengar beberapa langkah kaki yang datang untuk mendekatinya. Ariana perlahan mengubah pandangannya, dan melihat Emilio, Melisa, dan Alister sama-sama menghampirinya dengan raut wajah terkejut sekaligus lega. Ah, aku masih hidup. Itu yang Ariana langsung pikirkan ketika dia sadar bahwa dia berada di rumah sakit selama ini. Jantung Ariana seakan diremas ketika dia melihat Emilio menangis dan memegang tangannya dengan erat. Walaupun Emilio tidak mengatakan apa pun, Ariana tahu pria itu merupakan orang yang paling beryukur dia sadar pada saat ini. "Kamu akhirnya sadar, Ariana," ujar Emilio dengan suara bergetar. Pria itu mengigit bibirnya kuat-kuat. Meskipun Emilio telah setuju untuk mengikuti sesi konseling yang bertujuan untuk mengurangi obsesi tidak sehatnya pada Ariana, Emilio tetap saja merasa napasnya tercekik ketika dia melihat Ariana telah
"Ariana yang selama ini kita kenal merupakan putri keluarga Alison yang hilang selama ini. Emilio, keluarga Ariana masih hidup, dan mereka masih mencari anak mereka sampai saat ini."Pikiran Emilio berantakan ketika dia mendengar ucapan ayahnya. Selama ini, walaupun dia terdengar jahat, Emilio merasa bahagia ketika dia mendengar bahwa Ariana tidak lagi memiliki siapa pun di dunia ini. Emilio pikir tidak akan ada lagi yang merebut Ariana darinya mulai sekarang. Namun kini, dia harus menerima fakta bahwa seseorang bisa saja mengambil Ariana darinya kapan pun mereka mau. Jika Ariana diminta memilih antara keluarga atau kekasihnya, pilihan Ariana selalu jelas dalam dua kehidupan sebelumnya. Emilio menatap Ariana dengan tatapan gelap. Pikiran buruknya naik kembali, ketika dia mulai merencanakan bagaimana cara menyembunyikan Ariana dari keluarga Alison. Begitu Alister dan Melisa melihat tatapan jahat yang terlihat dari mata Emilio, mereka akhirnya semakin yakin dengan pilihan mereka. Kedua
Dengan diculiknya Ariana, Alister dan Melisa yang seharusnya pergi selama seminggu untuk urusan bisnis akhirnya mempersingkat urusan mereka dalam tiga hari. Keduanya mengambil penerbangan paling awal, dan tiba di rumah sakit pada pagi hari. Di ruang rawat Ariana, keduanya bertemu dengan Ian, dan beberapa bodyguard yang terlihat seperti mereka tidak tidur selama beberapa hari. Yang terlihat paling parah tentu saja Ian. Pria berkacamata yang biasanya selalu tampak rapi itu kini tampil dengan rambut berantakan. Bahkan kacamatanya yang biasa terpasang dengan benar tampak sedikit miring karena Ian terburu-buru dalam memperbaikinya. "Selamat datang kembali, Tuan Alister, Nyonya Melisa."Mereka dengan serempak menyambut kedatangan Alister dan Melisa sambil sedikit menunduk. Alister mengangguk lalu memberi tanda agar mereka bisa duduk lagi. Pria itu tidak tega melihat mereka berdiri ketika mereka sudah tampak seperti mayat hidup. "Ian, di mana Emilio ketika Ariana ada di sini?"Begitu merek
Dor! Ariana menutup matanya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Namun setelah sekian lama, rasa sakit dan kematian yang dia harapkan tidak terjadi juga. Sebaiknya, Ariana bisa merasakan bahwa cengkeraman pria bertopeng yang memegangnya semakin melemab seiring berjalannya waktu. Ariana membuka matanya, lalu melihat luka mengerikan di bagian samping kepala pria itu. "Polisi, jangan bergerak!"Tidak jauh dari posisi mereka, Ariana melihat bahwa Emilio baru saja melepaskan tembakan demi menyelamatkan Ariana. Di belakang remaja itu, sekumpulan polisi tiba-tiba saja muncul entah dari mana. Sebagian polisi bergerak cepat untuk melawan anggota perampok yang bersenjata, sementara sebagian yang lain segera mengamankan para sandera. Ariana yang terluka parah terjebak di tengah-tengah kekacauan tersebut. Dia bisa mendengar seseorang berjalan mendekat lalu memanggil namanya. Ariana tersenyum kecil. Tidak salah lagi, orang yang tengah menghampirinya ini merupakan orang yang sama den
Ketika semua orang tengah sibuk untuk mencari keberadaan sandera yang dibawa oleh para perampok, Ariana yang sebelumnya dibawa oleh sang Paman akhirnya terbangun karena goncangan tidak normal yang dia rasakan sejak tadi. Begitu mata gadis itu terbuka, Ariana terkejut saat mendapati dia tenyata berada di mobil yang bergerak cepat selama ini. Tubuhnya yang lemas dihimpit di tengah-tengah dua pria dengan badan yang besar. Kedua tangannya terikat dengan erat, sementara mulutnya disumpal menggunakan kain yang ditutup plester agar dia tidak bisa bicara apalagi berteriak. Di kursi sebelah supir, Daedalus yang menyadari gerakan dari Ariana berbalik untuk menatap gadis itu. Wajahnya yang semula diselimuti kemarahan kini telah kembali terlihat lembut. Pria tersebut tersenyum kecil, ketika dia berbicara dengan nada lembut pada Ariana. "Ariana, kamu bisa tidur lebih lama, kamu tahu. Kita akan pergi ke tempat yang begitu jauh setelah ini. Paman telah memikirkannya dengan benar. Agar tidak ada la
Perampokan yang terjadi di ibu kota tersebut termasuk sebagai kejadian paling mengejutkan bagi polisi, termasuk kejadian paling memalukan bagi mereka. Kompleks apartemen elit yang seharusnya memiliki pengamanan tertinggi ternyata dengan mudah mampu dibobol. Dan polisi yang diharapkan datang dengan cepat nyatanya malah terlambat menyelamatkan sandera. Efek dari kejadian itu begitu besar sampai banyak orang mulai berkumpul di sekitar kawasan apartemen itu untuk melihat kemajuan situasi di tempat itu. Masyarakat melihat bagaimana polisi berada dalam tekanan, apalagi ketika kekasih dari anak satu-satunya raja dunia bisnis ikut dijadikan sebagai sandera kali ini. Dengan bantuan Alister dan Melisa yang segera mengerahkan kekuatan mereka, dalam waktu satu jam setelah Ariana diculik, para elit dari negara mereka telah berkumpul untuk melacak komplotan perampok tersebut. Bantuan dari Alister telah membuat pekerjaan anggota kepolisian ibu kota menjadi lebih mudah. Dengan kerja sama yang baik,
Sejak Emilio selesai dengan kerja kelompoknya, pemuda itu tidak berhenti mengecek teleponnya dengan dahi berkerut. Tidak biasanya Ariana mengabaikan panggilannya seperti ini. Sejak Melisa membelikan ponsel baru untuk gadis itu, Ariana selalu siap menjawab panggilan mereka bahkan jika gadis itu tengah tertidur. Namun kali ini, Emilio tidak juga mendapatkan jawaban yang dia inginkan bahkan jika dia telah menelepon puluhan kali. Perasaan pemuda itu mulai tidak enak, sehingga dia akhirnya meminta Ian untuk memberikannya nomor telepon dari bodyguard yang diminta menjaga Ariana di rumahnya. [Nomor yang Anda tujui, tidak dapat dihubungi.]Emilio semakin tidak sabar ketika dia tidak juga mendapat jawaban positif dari orang-orang di sekitar Ariana. Pemuda itu memanggil semua nomor yang dia tahu. Namun pada akhirnya, hanya Bibi May yang menjawab dan mengatakan bahwa dia telah pulang ke rumahnya sendiri sejak matahari telah terbenam. "Ian, percepat perjalanan pulang kita. Lalu, katakan pada A