Share

Bab 69. Pindah Kamar Saja

Penulis: Any Anthika
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-11 20:09:34

Perlakuan berbeda seperti itu membuat Reno merasa sangat malu dan buruk sampai tidak dapat dideskripsikan lagi. Saat ini, kepercayaan diri dan harga dirinya seolah terkena pukulan ganda. Padahal, dia selalu berpikir jika Ellena meninggalkannya, gadis itu tidak mungkin menemukan seseorang yang lebih baik darinya.

Tidak peduli seberapa yakin Reno, ia harus mengakui jika pria dengan identitas yang misterius itu pasti memiliki status yang sangat tinggi. Setelah dia melihat sikap penanggung jawab clubhouse yang penuh hormat, dia juga langsung mengakui bahwa identitas pria itu seharusnya juga sangat luar biasa.

Tapi, dia baru saja mendengar penjaga yang bertanggung jawab memanggil pria itu Tuan Hanzero Brahmana?

Reno merasa tubuhnya gemetar dalam sekejap. Lalu, sebuah pikiran muncul di benaknya. Jangan-jangan, dia... Presiden baru milik Perusahaan Brahmana yang baru saja kembali dari Norwegia?!

Tetapi, pemikiran ini hanya bertahan sesaat di benak Reno karena dirinya sendiri langsung menyang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!    Bab 70. Kecewa

    Saat mereka meninggalkan clubhouse, Hanzero melihat jam di tangannya. “Kalian nggak perlu ikut main bersama kami, karena ini sudah malam. Jadi kalian akan aku antar pulang ke kampus saja agar bisa pindah lebih awal.”Yunita terkejut. Tadi dia sudah membayangkan akan ketemu dengan pria-pria tampan. Tapi akhirnya dia mengerti dan setuju. Sedangkan Ellena tercengang."Ada apa?" Hanzero menatap Ellena.“Kamu serius akan mengantar aku dan Yunita pulang, memakai mobil kamu ini?” Ellena bertanya sambil melirik mobil Bentley hitam milik Hanzero."Iya, ada masalah?""Nggak, sih..." Ellena ragu-ragu sejenak, lalu berkata dengan berbisik, "Aku hanya sedikit terkejut. Paman Dio pernah bilang kalau tidak sembarang wanita boleh menaiki mobilmu. Aku pikir..."Hanzero merentangkan tangannya dan mengaitkannya ke pinggang Ellena. Dia menundukkan kepalanya dan berhenti di samping telinga Ellena, lalu berbisik juga. "Iya, mobilku sebenarnya tidak pernah membawa sembarangan wanita. Selain istriku dan kera

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 71. Hanzero Panik

    Kesedihan di hatinya seperti tidak bisa diungkapkan. Saat dia menarik pintu mobil penglihatannya menjadi kabur. Saat ini dia tidak ingin menjelaskan apapun dan hanya ingin segera pergi saja.Tapi saat satu kakinya turun dari mobil, Hanzero meraih tangannya dan menariknya kembali. Hanzero memeluknya dan menggenggam tangannya dengan erat."Lepaskan, aku!" Ellena segera meronta. Dia meninju dada Hanzero yang kokoh dengan tangannya yang kecil dan berteriak dengan marah, "Hanzero! Lepaskan aku. Biarkan aku keluar!”Terdengar tangisan Ellena karena amarahnya. Hanzero terkejut. Dia mengangkat dagu Ellena dan memaksa gadis itu mengangkat wajahnya.Hanzero tercengang saat melihat Ellena benar-benar sedang menangis.Dia menangis? Hanzero sungguh terkejut.Karena dia baru saja melihat mantan pacar Ellena, hatinya menjadi sedikit tidak nyaman, sampai dia bertanya seperti itu.Padahal jika Ellena menjawab, jika semua itu memang hanyalah kebetulan saja, dia pasti akan mempercayainya dan tidak akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 72. Aku Mencintaimu

    "Kamu bajingan."Hanzero terdiam sekarang. Dia merasa, meskipun wanita kecil dalam pelukannya ini masih marah padanya, tapi sepertinya sudah jauh mereda. Dia pun akhirnya menghela nafas lega.Hanzero mengangkat dagu Ellena dan menundukkan kepalanya lalu mencium bibirnya, "Sayang, kamu sudah tenang ya? Kalau belum tenang, kamu boleh terus memarahiku, boleh memukulku sampai puas. Aku akan menerimanya."Ellena awalnya benar-benar sangat marah. Dalam benaknya, dia sempat berpikir untuk tidak akan memperdulikan Hanzero lagi nanti. Tetapi... Pria ini, seseorang yang begitu terhormat, memiliki sikap yang baik dalam mau mengakui kesalahan.Hanzero bukan hanya tuan muda yang berharga dari keluarga terkemuka, tetapi juga seorang raja di puncak kerajaan Dişnis. Sebenarnya dia tidak perlu melakukan hal seperti ini hanya untuk dirinya.Meskipun Ellena masih marah, dia sudah tidak semarah tadi. Setelah dia merasa tenang, dia terlihat bingung. Kenapa dia bisa marah sampai seperti itu dan bahkan samp

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 73. Dihukum

    "Kamu memang tidak menyebutkan sepatah nama kami. Tapi, menurutmu kami tidak bisa mendengarnya?" Ami menggertakkan gigi dan berkata, "Kamu hanya seperti seekor anjing, yang menjilat. Apa yang membuatmu pantas berbicara tentang kami? Tidak peduli bagaimanapun keadaan kami, itu masih lebih 100 kali lipat lebih baik daripada kau yang hanya seorang anjing penjilat!”"Selalu berteriak pacar Ellena yang sangat tampan? Menurutmu, orang lain akan lebih melihatmu dan bangga padamu, begitu?” Sela mulai menambahkan, "Kalau bicara soal niat buruk, aku lihat, sebenarnya kamu yang benar-benar berniat buruk. Sebelumnya, kamu selalu suka bersikeras di depan Reno. Suka cari perhatian. Setelah kamu melihat kalau Reno tidak tertarik padamu, sekarang kamu mengubah target barumu? Mau mencari perhatian dari pacar barunya Ellena? Begitu, kan?”"Hehe..." Sela memandang Yunita dari atas sampai ke bawah dan tertawa dengan nada menghina, "Aku hanya ingin menasehatimu. Lebih baik kamu jangan menyia-nyiakan ide-i

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-12
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 74. Apa Kamu Marah?

    "Baiklah. Aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun lagi. Sekarang, segerå pergilah ke lapangan dan lari tiga putaran. Setelah selesai tulis 1000 kata ulasan dan berikan padaku," kata pembimbing konselor pada Yunita. Lalu, dia melihat ke arah tiga siswi lainnya dan mendengus dingin, "Sedangkan untuk kalian... Dia salah tapi kalian juga salah. Setelah kalian kembali, pikirkan lagi dengan baik-baik perbuatan kalian. Kumpulkan ulasan kalian padaku besok bersama-sama. Baiklah, semuanya bisa keluar sekarang."Yunita langsung protes, "Pembimbing, kenapa Sela dan Ami tidak perlu lari di lapangan?"Pembimbing konselor menatap Yunita dengan tatapan kosong dan menjawab, "Kamu pelaku utama dan mereka adalah kaki tangan. Kalau kamu merasa tidak adil, aku tambah dua putaran lagi."Yunita kehilangan kata-kata, ".....”Sedangkan Sela dan Ami, sama-sama menunjukkan senyum bahagia. Lapangan kampus begitu besar dan pasti sangat melelahkan untuk berlari satu putaran. Jika harus berlari tiga putaran, b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 75. Aku Tidak Bisa Melindungimu Dengan Baik

    Jika Hanzero benar-benar sedang marah padanya, dia bisa mengerti. Dia memikirkan hal lain lagi, jika Hanzero menikahi seorang istri yang membuat masalah di mana-mana, dia mungkin juga akan merasa sangat jengkel.Kemudian, terdengar suara dingin pria itu, "Kita baru saja berpisah belum lama, tapi terjadi masalah seperti ini. Apa menurutmu aku seharusnya tidak marah?”Ellena meremas ponselnya dengan erat. Benar saja, Hanzero pasti berpikir jika dia terlalu merepotkan. "Maafkan aku." Ellena meminta maaf dengan suara lemah, "Aku tidak sengaja membuat masalah. Aku tahu..."Sebelum dia selesai berbicara, Hanzero sudah menyelanya, "Sayang, aku tidak menyalahkanmu. Aku marah karena kita baru saja berpisah belum lama dan ternyata kamu diganggu orang lagi. Aku tidak ada di sisimu setiap kali kamu diganggu orang. Padahal aku pernah mengatakan kalau aku akan melindungimu dengan baik dan tidak akan membiarkanmu menderita apalagi merasa sakit. Tapi, ternyata aku tidak dapat melakukannya."Ellena te

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 76. Pembimbing Tiba-tiba Berubah

    Saat ini pembimbing masih terlihat gengsi seperti sebelumnya, tetapi wajahnya tampak gelisah. Dia terlihat gugup. Kedua tangannya terkepal erat, seolah-olah dia bukan sedang menghadapi dua orang siswa biasa, melainkan seorang pemimpin superior.Ellena dan Yunita saling memandang. Keduanya tertegun. Apa yang terjadi? Kenapa pembimbing tiba-tiba berubah menjadi aneh? Jika mereka tidak salah mendengar, pembimbing menggunakan sebutan 'Anda' dengan hormat pada mereka?Sebelum mereka berdua mengetahui apa yang sedang terjadi, pembimbing tiba-tiba mundur selangkah dan membungkuk kepada mereka. "Nona Ellena, Nona Yunita, sebelumnya itu adalah kesalahan saya. Saya tidak seharusnya tidak bisa membedakan mana yang benar atau salah, apalagi melimpahkan kesalahan orang lain pada kalian. Setelah introspeksi diri, saya telah menyadari kesalahan saya. Kelak, saya tidak akan pernah membuat kesalahan yang sama lagi. Tolong beri saya kesempatan untuk memperbaikinya. Maafkan saya sekali ini saja."Setela

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 77. Aku Terlalu Untuk Disukai Orang Kaya

    "Aku tidak mau!" Sela menggertakkan gigi dan berkata, "Aku tidak takut. Jika dia mampu, datang saja sendiri untuk mengancamku!""Aku juga tidak mau. Kalau kami tidak meminta maaf, apa yang bisa dia lakukan pada kami?" Ami berkata dengan dingin."Kalau dia memiliki kemampuan, biarkan kampus yang mengeluarkan kami. Bagaimanapun, dia belum pernah melakukan hal semacam ini." Ami justru berkata demikian. Dia tidak pernah tahu kalau kata-katanya ini akan menjadi bumerang dalam hidupnya.“Kalian…”“Pembimbing!”Ellena mendengar semuanya sampai di sini, lalu dia berjalan perlahan ke dalam kamar. Begitu dia masuk, Ami dan Sela langsung menatapnya dengan kesal. Tatapan mata keduanya menunjukkan rasa tidak puas dan marah. Saat Ellena bertemu dengan tatapan mata mereka, dia hanya menghela napas dalam hati.Awalnya mereka telah tinggal bersama di satu kamar asrama selama tiga tahun. Selama itu, hubungan mereka baik-baik saja, tanpa masalah sedikit pun. Tampaknya, bahkan teman biasa pun tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13

Bab terbaru

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 172. Ingin Menghabiskan Lebih Banyak Waktu

    "Bukankah kamu presiden di perusahaan? Kenapa kamu begitu sibuk sampai masih harus bekerja saat libur?" tanya Ellena tak mengerti.Hanzero tersenyum dan menjelaskan, "Aku baru saja mengambil alih perusahaan belum lama ini dan aku perlu mengurus banyak hal secara pribadi, tapi jangan khawatir. Tunggu setelah selesai dari kesibukan di bulan ini, nanti aku tidak akan begitu sibuk. Aku akan berusaha meluangkan lebih banyak waktu untuk menghabiskan waktu menemanimu.""...Aku tidak bermaksud begitu," gumam Ellena dengan agak malu. Perkataan ini membuat Ellena terdengar seolah sedang mengeluh kalau Hanzero tidak punya waktu untuk menemaninya."Kamu tidak bermaksud begitu, tapi aku ingin lebih sering menemanimu," kata Hanzero sambil menatap Ellena dengan lembut. "Sayang, apa kamu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di sisiku dan bersama denganku?"Di bawah tatapan Hanzero yang terfokus dan lembut, jantung Ellena berdegup kencang dan wajahnya mulai memanas. Tanpa menunggu jawabannya, Hanzero

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 171. Menginginkan Informasi Tentang Ellena

    Intan sering masuk ke rumah keluarga Brahmana. Sebelum Hanzero menikah, para pelayan di rumah keluarga ini pada dasarnya menganggapnya sebagai calon nyonya muda. Bahkan, jika Hanzero sudah menikah sekarang, para pelayan ini tetap bersikap sopan padanya.Meskipun Intan bukan Nyonya Muda, ia juga Nona Intan. Karenanya, ketika dia bertanya, pelayan wanita itu langsung menjawab dengan hormat, "Nona Intan, ini air gula merah.""Air gula merah?" Intan tertegun, "Ini dibawa untuk apa?""Sebelum Tuan Muda kembali membawa Nyonya Muda, dia meminta kami merebuskan air gula merah. Ini seharusnya untuk diminum Nyonya Muda," kata pelayan wanita itu sambil tersenyum sebelum ia melihat wajah Intan yang seketika menjadi suram, "Ini minuman untuk meredakan sakit datang bulan wanita.""Iya," jawab pelayan wanita lainnya sambil tersenyum, "Saya benar-benar tidak menyangka bahwa Tuan Muda kami ternyata adalah orang yang begitu peduli dan perhatian. Tuan Muda sangat baik pada Nyonya Muda. Tuan Muda tidak h

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 170. Itu Sudah Pilihan Hanz

    "Nenek, aku akan membantumu," kata Intan.Nyonya Tua memang memiliki sedikit masalah di kakinya dan jalannya juga sedikit tidak lancar. Intan bergerak dengan hati-hati untuk membantu Nenek Hanzero itu berdiri dan mengingatkannya dengan lembut, “Nenek, pelan-pelan."Setelah Nyonya tua bangun, dia menoleh dan menatap Intan lagi. Matanya menunjukkan jejak penyesalan dan belas kasihan. Gadis ini sangat baik. Dalam hal latar belakang keluarga, penampilan, dan kemampuan pribadi semuanya sangat cocok dengan cucu kesayangannya. Gadis ini akan mencintai orang dan menjadi berbakti. Mereka sebagai orang tua juga cukup menyukai Intan.Keluarganya dan kerabat jauh Mahendra juga. Para orang tua dari kedua keluarga juga memiliki hubungan yang baik. Dulu, mereka sudah terpikirkan rencana untuk menikahkan kedua anak mereka.Hanya saja... Tidak peduli seberapa inginnya mereka sebagai orang tua, kedua keturunan mereka ini tidak saling menyukai satu sama lain. Mereka sebagai orang tua juga tidak bisa mem

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 169. Hanya Sedikit Kesalahpahaman

    "Itu kamu yang mengatakannya lho. Ibu tidak minta," kata Ibu Hanzero. Ia merasa sedikit lebih nyaman ketika mendapatkan perhiasan itu dan merasakan perhatian putranya."Iya, aku yang mengatakannya."Hanzero mengaitkan bibirnya, menundukkan kepalanya, dan bertanya pada Ellena, "Apa kamu sudah mengantuk? Kamu ingin pergi tidur? Aku akan mengantarmu ke kamar sebentar."Ellena sebenarnya tidak mengantuk, tapi dia masih ingin pindah tempat. Meskipun nenek dan ibu Hanzero terlihat senang berbicara dengan baik padanya, dia masih merasa tidak nyaman berada di depan para orang tua. Karena itu dia membalas dengan lembut, "Hm.""Oke. Kalau begitu, aku akan membawamu ke kamar untuk tidur sebentar."Hanzero mengangkat kepalanya dan berkata pada ibu dan neneknya. "Ibu, Nenek, kalian sudah bertemu Ellena, kan? Karena sekarang sudah tidak pagi lagi, bukankah kalian juga harus tidur siang? Aku agak mengantuk, jadi aku akan pergi tidur sebentar. Tunggu hingga makan malam, baru kalian panggil aku."Sete

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 168. Apa Ibu Cemburu Pada Menantumu?

    “Baik, baik. Kalian memang harus bekerja keras,” kata nenek. Nenek Brahmana melihat Ellena bersandar pada Hanzero. Cucu kesayangannya itu juga menatap cucu menantunya dengan penuh kasih sayang. Pasangan muda ini mempunyai hubungan yang sangat baik, wanita tua itu sangat bahagia di dalam lubuk hatinya. Tampaknya, ada harapan baginya untuk menimbang cicit tahun depan.“Ellena, ikut denganku. Ada yang harus aku kenalkan padamu lagi.” Hanzero berbalik dengan Ellena di pelukannya. Lalu perlahan berjalan ke arah nyonya besar dan berkata dengan lembut, “Ini adalah ibuku, dan ini Intan. Karena kamu sudah bertemu dengan Intan, aku tidak perlu memperkenalkannya lagi.”Ellena tersipu dan mengangkat kepalanya dari pelukan Hanzero. Saat dia melihat ibu Hanzero, dia sedikit tercengang. Entah ini hanya halusinasinya saja atau bukan, hanya saja, dia baru saja melihat ada sedikit rasa jijik dan marah di mata ibu Hanzero. Tetapi jejak itu tiba-tiba menghilang dalam sekejap mata.Bibir nyonya besar menu

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 167. Yang Menikah Masih Bisa Bercerai

    “Bibi Evelyn, apa aku salah bicara?” Intan meraih tangan nyonya besar dengan gelisah. “Jangan marah, aku juga hanya menduga-duga. Katanya dulu, Bibi sangat kesusahan saat mengandung Hanz. Bibi harus mendapat ratusan suntikan dan berbaring di atas tempat tidur sampai hampir setahun. Hingga akhirnya bisa melahirkan Hanz dengan selamat. Jika anak yang berbakti seperti Hanz, pasti menganggap ibunya sebagai orang yang paling penting.” Wajah nyonya besar terlihat muram dan dia tidak bicara lagi. Setelah Intan melihat jika tujuannya telah tercapai, dia juga tidak ingin mengatakan apapun lagi. Dia hanya melirik ke arah Ellena lagi dan melihat di sana Nenek Brahmana memberi sebuah kotak pada Ellena. Tanpa perlu melihatnya, Intan juga sudah tahu jika pasti itu adalah barang bagus yang berharga. Dalam mata Intan ada banyak sekali kecemburuan, tetapi dia membujuk Nyonya besar dengan lembut. “Bibi, jangan tunjukan jika Bibi sekarang sedang marah. Kalau tidak, Nenek Brahmana akan tidak senang.”

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 166. Nyonya Besar Kurang Menyukainya

    Biar bagaimanapun juga nyonya tua adalah pemegang kekuasaan yang mutlak di keluarga Brahmana sekarang, sejak Evelyn muda hingga saat ini dia telah dipanggil nyonya besar, dia tetap memiliki perasaan takut dan segan terhadap wanita tua itu.Dia tidak berani sembarangan menyinggung nyonya tua yang tidak lain adalah mertuanya itu, tetapi dia masih tidak puas dengan menantu yang tiba-tiba muncul ini.Lalu nyonya besar bertanya pada Intan, “Apa kamu mengenal wanita yang dibawa pulang Hanz itu?”Mata Intan terus mengikuti Hanzero sejak pria itu datang membawa Ellena ke ruang tamu. Dia melihat Hanzero begitu memanjakan Ellena, menyentuh kepalanya dan melihat ke arah Ellena dengan tatapan memanjakan. Hatinya bagai dirobek-robek dan itu benar-benar membuatnya tidak nyaman.Aku tidak mungkin cemburu, pikir Intan. Tapi dia merasa sangat cemburu, hingga tidak masuk akal. Dia adalah wanita yang telah tumbuh bersama dengan Hanzero dan juga satu-satunya teman wanita yang bisa tinggal di sisi Hanzero

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 165. Nyonya Tua Menyukainya

    Ellena makin merasa sangat gugup. Wanita kecil ini sungguh gugup hingga meremas tangan Hanzero. Hanzero pun balik meremas telapak tangan kecilnya dengan nyaman. Kemudian, dia menggandeng Ellena dan menuntunnya berjalan ke depan Nyonya Tua Brahmana.Hanzero menyentuh kepala Ellena dengan penuh kelembutan di depan umum dan kemudian berkata, "Ibu, Nenek. Ini adalah istriku, Ellena. Kami sudah mencatatkan pernikahan kami. Hari ini aku membawanya kembali untuk bertemu dengan kalian."Ada keheningan selama beberapa detik. Setelah Hanzero selesai memperkenalkan identitas Ellena sebagai istrinya, tidak ada satupun dari mereka yang berbicara. Hanzero juga tidak terlalu peduli dan dengan tenang memperkenalkan pada Ellena, "Ellena, ini adalah nenekku."Ellena mengikuti arah pandangan Hanzero dan menatap wanita tua dari keluarga Brahmana itu. Dia seketika terdiam dan menarik napas dalam-dalam, lalu menyunggingkan senyuman manis dari sudut bibirnya dan berbicara dengan manis, "Halo, Nenek."Wanita

  • Kesalahan Semalam: Manisnya Suami Triliuner!   Bab 164. Sangat Gugup

    Wanita di dalam mobil belum turun, tetapi kepala pelayan tua itu sudah terkejut melihat pemandangan itu. Alasannya adalah karena dia telah berada di rumah keluarga Brahmana selama beberapa dekade dan belum pernah melihat hal seperti ini. Tidak peduli seberapa baik kualitas mentalnya, kepala pelayan tua itu juga tidak bisa tetap tenang.Setelah waktu berlalu beberapa detik lagi, wanita yang berada di dalam mobil akhirnya turun dan muncul di depan kepala pelayan tua yang menatap dengan kaget. Saat kepala pelayan tua itu melihat Ellena, sekali lagi dia kaget luar biasa dan takjub.Bukan sekedar seorang wanita yang berada di dalam mobil Tuan Muda, melainkan seorang gadis kecil yang terlihat sangat muda!Kepala pelayan tua itu memiliki penglihatan yang tajam. Hanya dengan melihat sekilas, dia tahu kalau gadis kecil ini berbeda dari wanita-wanita jalang genit di luar sana. Auranya sangat bersih, sangat segar, dan melihatnya membuat orang menyukainya.Hal yang lebih membuat kepala pelayan tu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status