Share

38

38

Kembaran Suamiku

#cerbung

#Kembaran_suamiku

Melewati malam-malam sendiri tanpa kekasih hati, dingin tiada bersanding.

Sampai pukul dua belas mata Hasyim baru bisa terpejam lekat.

Sedangkan istrinya di tempat berbeda berkali-kali bangun untuk membuang air seni, karena kantong kemihnya sudah amat tertindih bayi yang masih dalam kandungan.

Mata bulat dengan alis tebal itu mengerjap, melihat jarum jam sudah pukul setengah lima pagi, bergegas ia mandi seperti biasa dan menjalankan sholat subuh.

Mukena putih bersih terjulur di tubuhnya, tangan menengadah memohon do'a. Sang jagoan kecil menghampiri, meminta pelukan sang Mama dan mengusap calon adik bayi.

"Afan ium dedek, Mah."

(Zafran cium dedek, Mah)

Bibir mungilnya sudah mulai berbicara.

Ara meraih bocah yang menjadi hadiah dari alm suaminya dahulu dalam pelukan.

Tak terasa, waktu begitu cepat bergulir, kini Ara merasakan kehamil
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status