Share

Bab 949

Andreas menggigit bibirnya, lalu meletakkan anak panah di tangannya. “Kenapa kamu merasa aku mengetahuinya?”

Javier tersenyum. “Meski kamu tidak tahu, seharusnya ibumu tahu, ‘kan? Bukankah dia berasal dari Yanno Timur?”

Kali ini Andreas tidak berbicara.

Javier menyandarkan tubuhnya ke bangku, lalu mengetuk meja. “Sebenarnya kamu curiga ada mata-mata ibumu di sisimu? Aku rasa tidak mungkin kamu tidak mengetahuinya?”

Beberapa saat kemudian, Andreas pun tersenyum. Dia menegakkan tubuhnya, lalu menatap Javier. “Masalah ini tidak gampang untuk diatasi.”

“Meski kamu tahu semua ini ulah ibumu, kamu juga tidak mungkin turun tangan terhadapnya. Wajar kamu merasa masalah ini sulit untuk diatasi.”

Javier melihatnya. Andreas dan Javier bertatapan sejenak. Kemudian, Andreas berkata dengan masam, “Aku hanya ingin tahu kenapa dia bisa membenciku. Hanya itu saja.”

“Masalah ini seharusnya mulai diselidiki dari Keluarga Tanzil. Kalau bukan karena dia memiliki dendam kesumat terhadap Keluarga Tanzil, man
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status