Pria paruh baya merasa ucapan Javier masuk akal, dia berkata, "Kak Mike, 200 miliar bukan nominal kecil."Namun, Mike tidak memedulikan pria paruh baya, dia menatap Javier sembari bertanya, "Aku penasaran, kalau kamu punya 200 miliar, kenapa kamu nggak langsung mentransfer uangnya, tapi malah menarik uang tunai?"Javier mengerjap dan menyahut, "Tadi kamu juga setuju waktu aku menyebut uang tunai 200 miliar."Mike tiba-tiba memikirkan sesuatu, lalu langsung berdiri dan berucap dengan ekspresi muram, "Kamu mau mengulur waktu, ya?"Javier tidak berkomentar. Kala ini, orang yang bergegas masuk dari luar berteriak, "Kak Mike!" Dia menghampiri Mike dan berbisik kepada Mike.Mike membanting gelas di tangannya dan membentak, "Ternyata kamu mengelabuiku!" Anak buah Mike segera mengepung Javier dan Cahya serta memblokir jalan keluar. Di pusat pemandian yang berada di lantai 5, Cahya dan Javier juga akan kesulitan kabur.Javier tetap tampak tenang, tetapi dia mengepalkan tangannya yang dimasukkan
Polisi menerobos masuk. Ada anak buah Mike yang kabur, ditembak, dan ditahan. Situasinya kacau balau. Mike juga ditahan oleh 2 polisi, lalu diborgol dan dibawa pergi.Pandangan Javier mulai kabur, dia samar-samar mendengar ada yang memanggilnya. Itu suara Cahya dan ...."Javier!" teriak Claire. Dia menangis dan berlutut lantai, lalu memeluk Javier. Air mata Claire mengalir ke wajah Javier yang ternodai darah.Javier melihat Claire yang berlinang air mata. Saat hendak bicara, Javier tiba-tiba kehilangan kesadarannya. Kemudian, Javier diangkat ke ambulans, lalu diantar ke rumah sakit.Claire terus menemani Javier dan menggenggam tangan Javier yang dingin. Dokter memakaikan masker oksigen pada Javier dan melakukan resusitasi. Sesampainya di rumah sakit, orang-orang menyingkir saat dokter berteriak, "Tolong minggir!"Claire diminta menunggu di luar, sedangkan Rina dan Cahya baru sampai. Meskipun Cahya juga terluka, kondisinya tidak separah Javier. Wajah Cahya memucat saat melihat Javier di
Setelah Javier koma selama 4 hari, Steven mengirim pesawat pribadi untuk menjemput Javier ke rumah sakit ibu kota. Sementara itu, Roger tinggal di Pulau Yanno untuk mengurus permasalahan developer dan Mike. Sudah jelas masalah ini membuat Steven berang. Ditambah dengan Cahya yang terluka, Zefri menggunakan segala cara untuk memecat petinggi di Pulau Yanno.Semua bisnis pemandian air panas di Pulau Yanno yang terlibat kekerasan dan penipuan investasi diperiksa. Bahkan, direktur pihak developer terpaksa mengorbankan keuntungan mereka dan berusaha memutuskan hubungan dengan pusat pemandian air panas milik Mike. Direktur tersebut juga menyerahkan informasi mengenai komplotan Mike dan bukti Mike mendapatkan uang dengan cara kotor kepada pihak kepolisian. Namun, direktur itu menyembunyikan identitasnya.Sekalipun Keluarga Fernando dan Chaniago tidak memiliki kekuasaan di Pulau Yanno, ini pertama kalinya mereka bisa mencapai tujuan yang sama demi Javier dan Cahya. Mereka berhasil menjatuhkan
Orang tua tidak suka dengan anak seperti Javier, begitu pula dengan Peter. Namun, Cahya tahu karena dirinya mengenal Javier saat kecil, dia baru bisa memutuskan dirinya ingin menjadi orang seperti apa, kehidupan seperti apa yang ingin dijalaninya, dan jalan hidup apa yang harus dipilihnya agar tidak menyesal.Cahya berucap, "Kalau dulu nggak ada Javier, mungkin nggak ada Cahya yang sekarang."Raut wajah Peter menjadi dingin. Akhirnya, dia pergi dengan ekspresi muram. Zefri menghampiri Cahya, lalu meletakkan tangan di bahu Cahya. Mungkin Zefri tersentuh, makanya dia berkata, "Lakukan apa yang kamu inginkan."Cahya tertegun. Dia mendongak dan berujar, "Ayah ...."Zefri meremas bahu Cahya, lalu menarik tangannya dan naik ke lantai atas.Cahya berjalan keluar dari vila. Hardy yang melipat kedua tangannya di dada sambil bersandar di dinding berkomentar, "Kak, waktu kecil aku mengidolakanmu karena kamu lebih hebat dariku dan bisa mendapatkan pujian dari Kakek."Kemudian, Hardy menghampiri Ca
Tiba-tiba, jempol Javier menyentuh jari Claire dengan lembut. Candice tersenyum, dia menggoyang bahu Claire dan berseru, "Aku sudah bilang aku nggak bohong! Ini berarti Tuan Javier sadar!"Claire berdiri dan duduk di tepi ranjang, lalu memandang Javier. Claire menggenggam tangan Javier dan menempelkannya di wajahnya sendiri, dia tersenyum gembira dan bertanya, "Javier, kamu bisa merasakan keberadaanku, 'kan? Apa kamu bisa mendengarku?"Namun, setelah menunggu begitu lama, Javier tetap tidak merespons ucapan Claire dan tidak bangun. Hanya saja, sudah cukup kalau Javier bisa menunjukkan sedikit respons.Malam harinya, di klub. Hardy memapah Cahya keluar dari ruang privat. Sekarang, Cahya sudah mabuk karena minum terlalu banyak alkohol. Hardy berujar, "Kak, kamu ini bukan hanya mau minum-minum, tapi mau mabuk-mabukan."Hardy memakaikan topi dan kacamata hitam kepada Cahya, lalu merogoh sakunya. Saat menyadari sesuatu, dia berucap, "Dompetku ketinggalan. Kak, kamu tunggu aku di sini. Janga
Kemudian, Freya pun pergi bersama manajer itu. Cahya mengembuskan napas lega, lalu memijat keningnya dan berucap, "Nona Cherry, terima kasih karena sudah membantuku menyelesaikan masalah ini."Cherry mengamati sekeliling dan bertanya, "Apa Tuan Cahya nggak takut dikenali kalau datang ke klub sendirian?""Aku datang dengan adikku," jawab Cahya. Kemudian, Hardy bergegas menghampiri Cahya.Hardy mengeluh, "Kak, bukannya tadi aku menyuruhmu jangan berkeliaran?" Hardy baru menemukan Cahya sekarang. Tatapan Hardy tiba-tiba tertuju kepada Cherry dan dia bertanya, "Kamu siapa?"Cherry tidak menjawab. Cahya yang memperkenalkan, "Namanya Cherry, dia itu Nona dari Keluarga Martini.""Nona dari Keluarga Martini ... oh ... jangan-jangan kamu ...," ucap Hardy sambil menunjuk Cherry. Namun, dia tidak tahu bagaimana menyebutnya. Hardy tidak mengenal Cherry, tetapi dia pernah mendengar tentang Nona dari Keluarga Martini.Cherry tersenyum, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya mengingatkan, "Tuan C
Mobil yang berhenti tidak jauh dari sana belum meninggalkan tempat tersebut. Perasaan Cahya campur aduk saat melihat kejadian ini. Kali ini, dia memang terlalu sembrono.Hardy menatap Cahya sembari bertanya, "Kak, kita jadi pulang, nggak?"Cahya mengalihkan pandangannya, lalu memijat kening dan menjawab, "Iya."....Satu minggu kemudian, di Perusahaan Soulna. "Paman Fendra, kenapa kamu nggak beristirahat lagi?" tanya Claire saat melihat Fendra yang sudah masuk kerja. Claire mengkhawatirkan luka Fendra.Fendra mengangkat lengannya, lalu tersenyum dan menjawab, "Lukaku hampir sembuh, jadi nggak masalah. Kamu tenang saja."Claire dan Fendra berjalan keluar dari lift. Fendra menanyakan masalah Claire dan Javier di Pulau Yanno. Bahkan, media juga tahu tentang insiden di Pulau Yanno. Bagaimanapun, kabar ini sangat menghebohkan. Hanya saja, masalah Javier dan Cahya yang hampir kehilangan nyawa tidak diekspos.Keluarga Chaniago dan Fernando memilih untuk tidak mengungkapkan masalah ini dan men
Sementara itu, Claire duduk di sofa sambil melihat majalah pakaian tradisional. Candice keluar setelah mengenakan pakaian tradisional. Claire menggeleng karena warna pakaiannya membuat Candice terlihat tua.Kemudian, Candice mengganti pakaian yang lain lagi. Namun, warnanya terlalu mencolok sehingga tidak cocok dengan Candice. Sesudah mengganti beberapa kali, Claire tetap menggeleng. Claire meminta staf wanita itu membawa beberapa pakaian tradisional yang dipilihnya tadi, lalu menyuruh Candice mencobanya.Setelah Candice memakainya, hasilnya lebih memuaskan daripada yang sebelumnya. Candice mencoba beberapa model lagi. Dia yang kelelahan bersandar di dinding dan mengeluh, "Claire, aku nggak sanggup lagi."Claire merenung sambil mengelus dagunya. Tiba-tiba, dia menunjuk pakaian tradisional yang dipegang staf wanita sembari berkata, "Coba model yang itu.""Masih mau coba lagi?" tanya Candice. Dia benar-benar frustrasi.Claire mengangguk, jadi Candice pun mencobanya. Ketika Candice keluar
Terdengar suara Yelena dari ujung telepon. “Apa Ayah dan Ibu nggak beri tahu kamu?”“Beri tahu apa?”Yelena tersenyum dingin. “Mereka minta uang sama kamu untuk mendaftarkanku ke akademi perfilman. Kebetulan, aku lolos ujian masuk.”Erin langsung berdiri. “Apa? Mereka daftarin kamu ke akademi perfilman? Kenapa kamu nggak beri tahu aku?”“Apa gunanya beri tahu kamu? Kamu selalu menuruti apa kata Ayah dan Ibu. Kalau diminta uang, kamu juga selalu memenuhi permintaan mereka. Uangmu itu seperti nggak ada nomor serinya. Gara-gara kamu, sekarang adik kita sudah tamat, tapi dia selalu saja tiduran di rumah, menunggu dikirim uang sama kamu. Kamu sudah seperti orang tuanya saja yang terus mengasuhnya. Semoga saat kamu tua nanti, dia bisa menjagamu.”“Yelena ….”Tanpa menunggu balasan dari Erin, Yelena langsung mengakhiri panggilan.Keesokan harinya, Yelena mendapatkan peran sebagai adik perempuannya Wilmar. Proto meminta Yelena untuk membaca naskah, lalu memintanya untuk menguasai peran dalam w
Samuel menjelaskan, “Pak Proto memiliki standar yang berbeda dalam memilih pemeran dibandingkan sutradara lain. Dia mencari artis yang benar-benar sesuai dengan kondisi karakter. Baginya, pengalaman pribadi artis yang mirip dengan karakter akan membantu mereka dalam menampilkan perasaan yang paling alami, sebab gadis berusia 20 tahun itu tidak memiliki banyak pengalaman akting.”Dacia merasa terkejut. Ternyata begitu alasannya.Bagaimanapun, dari enam karakter tersangka dalam cerita, ada dua karakter yang paling kompleks, yaitu abang dan adik perempuan dari Keluarga Martha.Adik perempuan dari “Tuan Wilmar” adalah karakter dengan latar belakang yang sangat khusus. Dalam Keluarga Martha, yang lebih mementingkan anak laki-laki dibandingkan perempuan, keberadaan gadis ini semata-mata adalah untuk menyelamatkan abangnya.Dia terpaksa berhenti sekolah di usia muda, bekerja di dunia malam, menghadapi berbagai macam orang dan gaya hidup mewah. Dia adalah karakter yang sangat rendah diri, teta
Ketika mendengar balasan Clara, Dacia spontan tersenyum. Sepertinya Jerremy menjalankan tanggung jawabnya sebagai paman dengan sangat baik.Tidak lama kemudian, Jerremy telah tiba di Vila Kandara. Dia berjalan ke dalam ruang tamu, lalu melihat Clara sedang bermain bersama Jennie di sana. Dacia menyuguhkan makan malam dari dapur, lalu mengangkat kepalanya. “Pulangnya cepat sekali?”Jerremy pun tersenyum. Dia melonggarkan dasinya, lalu berjalan mendekati Dacia. “Ini yang namanya kejutan? Kamu malah bawa putriku kabur dari rumah?”Dacia menyuapi sepotong daging ke mulut Jerremy. “Dicoba?”Jerremy memakannya. “Jam berapa sampainya?”Dacia membalas dengan serius, “Siang hari tadi. Tadi aku temani Jennie, lalu pergi ke Agensi Solar. Kemudian, aku bawa Jennie ke sini.”Tiba-tiba Jennie menangis.Clara menggendong Jennie. “Tante, sepertinya Adik lapar.”Hanya saat kelaparan saja, Jennie baru akan menangis.Dacia berjalan maju untuk menggendong Jennie. “Jennie sudah lapar. Kalau begitu, aku ma
Jessie bukan tipe orang yang mengejar ketenaran atau kekayaan. Meskipun persaingan di pasar sangat ketat, selalu ada naskah yang bagus, dia juga bisa memerankan karakter apa saja.Apalagi dalam naskahnya, ada karakter yang sesuai dengan usia Jessie. Sutradara Proto juga sudah menyiapkan beberapa kandidat untuk peran tersebut.Dua peran yang harus dipilih Dacia. Salah satunya adalah peran wanita yang diminta Sutradara Proto untuk diperankan oleh aktris muda berusia sekitar 20 tahun.Samuel mengangkat cangkir teh dan meminumnya dengan perlahan. “Ada Pak Proto sudah punya kandidat?”“Dia menginginkan sebagian besar artis dan peran pendukung berasal dari Area Homa. Empat pemeran utama masih dalam tahap seleksi. Dua peran lainnya, satu pria dan satu wanita, dia serahkan padaku. Peran pria harus memilih aktor sekitar 30 tahun, sedangkan peran wanita harus berusia 20 tahun.”Samuel mengusap dagunya, lalu berpikir sejenak, “Besok aku akan bantu lihatkan. Nanti aku ajak kamu ikut audisi.”Dacia
Fendra mengangguk. “Emm, berhubung kamu sudah punya pilihan, kamu bisa lakukan sesuai dengan keinginanmu. Ayah akan selalu mendukungmu.”Emiko merangkul lengan Fendra. “Terima kasih, Ayah.”…Satu bulan kemudian.Dacia duduk di pesawat menuju ke bandara ibu kota. Dia mendorong koper berjalan keluar bandara, kemudian dia menaiki taksi untuk menuju ke vila Keluarga Fernando.Dacia tidak ingin memberi tahu Jerremy karena ingin memberinya sebuah kejutan. Setelah mobil tiba di depan pintu vila Keluarga Fernando, Dacia mendorong koper ke dalam rumah.Baru saja memasuki rumah, terdengar suara tangis Jennie. Pengasuh pun sedang sibuk membujuknya. Saat melihat keberadaan Dacia, pengasuh merasa kaget. “Nyonya Dacia?”Dacia menyerahkan kopernya ke pelayan yang berdiri di samping, kemudian berjalan ke sisi pengasuh. “Biar aku gendong saja.”Pengasuh menyerahkan Jennie kepada Dacia. Saa Dacia menggendong Jennie ke dalam pelukannya, hatinya pun merasa luluh.Jennie sudah semakin besar. Dia memiliki
Setengah bulan kemudian, Jodhiva dan Ariel kembali dari Negara Shawana. Jodhiva menyerahkan wasiat kakek buyutnya kepada Claire.Claire terbengong ketika menerimanya.“Kakek Buyut meminta bantuan Paman Louis untuk menyerahkan wasiat ini kepadamu. Kata Paman Louis, dia berharap Keluarga Gufree masih bisa memiliki keturunan.”Claire mengusap wasiat di tangannya sembari tersenyum. “Aku mengerti. Jody, terima kasih.”“Ibu, aku pernah diskusi sama Ariel. Kelak kalau kami punya anak, tidak peduli anak kami laki-laki atau perempuan, kami bersedia membiarkan anak kami memikul tanggung jawab itu.”Claire menatap Jodhiva, lalu meletakkan tangannya di atas pundak Javier. “Ibu tahu kamu adalah putra sulung Keluarga Fernando. Kamu memikul tanggung jawab Keluarga Fernando. Jadi, tidak peduli apa pun pilihanmu, Ibu akan selalu mendukungmu.”Jodhiva pun tersenyum.Di sisi lain, ada banyak anak baru yang mendaftar kelas di balai seni bela diri. Ketika melihat banyak orang yang keluar masuk balai, tatap
Mobil melaju melewati hadapan Hiro.Di dalam mobil, Yura menyampaikan rasa minta maafnya kepada Bastian. Bastian hanya duduk tanpa berbicara sama sekali. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia mesti ikut campur dalam hubungan mereka. Mungkin Bastian sudah terbiasa untuk membantunya?Setelah terdiam selama beberapa saat, Bastian bertanya, “Kamu kerja di mana?”Yura juga terdiam sejenak, baru tersenyum. “Masih belum tahu. Mungkin di Negara Demar atau Negara Hyugana.”Bastian berdecak sembari melihat ke luar jendela. “Lebih baik ke Negara Shawana saja. Tentu saja, kalau kamu mau ke sana, aku bisa bantu kamu. Tapi aku bisa membantumu juga karena aku kenal sama kamu.”“Oke,” balas Yura dengan langsung, “Kalau aku memutuskan ke Negara Shawana, aku akan minta bantuan Tuan Bastian.”Beberapa hari kemudian, berita di Negara Shawana melaporkan kabar duka bahwa Wilson telah meninggal dunia. Para anggota keluarga kerajaan, bangsawan, serta tokoh-tokoh dari dunia politik menghadiri pemakamannya
Kelihatan sekali Gotama sedang menolak secara halus.Bastian terbengong selama beberapa detik. “Tapi, kamu tahu sendiri wanita dewasa itu membuat orang merasa lebih tenang. Fotonya saja yang kelihatan dewasa, tapi kenyataannya dia bagai anak kecil saja ….”“Maaf, aku tidak bisa menerima usianya. Meskipun dia baik, aku tetap tidak bisa menerimanya.” Usai berbicara, Gotama langsung meninggalkan tempat.“Hei, Tuan Gotama ….”Bastian melihat bayangan punggung yang semakin menjauh, lalu berdecak. “Malah permasalahkan soal umur. Apa kamu mau anak berusia 18 tahun? Dasar!”Yura yang tadinya duduk di baris belakang pun langsung duduk di hadapan Bastian. Dia tersenyum. “Gagal, ‘kan?”Bastian melipat kedua lengan di depan dada. “Aku lagi bantu cari jodoh buat kamu, bukan buat aku. Kenapa kamu masih bisa tertawa?”“Sudahlah, wajar kalau dia keberatan dengan usiaku. Lagi pula, aku juga tidak harus berpacaran, kok. Tapi aku benar-benar berterima kasih sama kamu karena sudah membantuku.”Yura hanya
Warganet hanya melihat nama Levin di dalam daftar nama pemeran, tapi mereka tidak tahu “Firdaus” adalah Levin. Setelah penggemar Levin mengenali idolanya, mereka pun terus memberi dukungan.[ Astaga! Akhirnya Levin akting dengan serius! ][ Levin bisa tenar juga berkat Kak Jessie. Hahaha. ][ Dari trailer, sepertinya akting Dik Levin lebih bagus berkali-kali lipat dari sebelumnya. Dulu dia saja hanya melakoni peran anak orang kaya, yang mirip dengan Levin. Semoga kali ini Dik Levin nggak mengecewakan kita semua. ][ Akhirnya Levin ada kemajuan. ]Di sisi lain, di Agensi Solar.Samuel duduk di kantor menyaksikan trailer dan juga komentar dari para warganet. Dia pun mendengus. “Bocah ini semakin hebat saja. Aku beri dia nilai 90.”Asisten terbengong. “Hanya 90 saja? Aku merasa nilai itu kerendahan.”Samuel melipat kedua lengannya di depan dada. “Rendah? Kalau dia menggunakan teknik aktingnya yang dulu, aku hanya akan beri dia nilai 75 saja. Nilai 90 sudah tergolong tinggi baginya. Kalau