Dengan tangan terkepal di atas meja, Chelsea berkata, "Tapi, kamu bisa membujuknya.""Kalaupun aku membujuk Candice untuk memutuskan pertunangannya dengan Louis, memangnya Louis akan setuju?" ujar Claire. Melihat Chelsea terdiam, Claire perlahan melanjutkan, "Kurasa kamu seharusnya bicara dengan Louis. Kamu bisa lihat sendiri sikapnya, apakah dia akan menyetujuinya." Kata-kata itu membuat Chelsea kembali terdiam sambil menatap Claire. Claire memainkan peralatan makan di atas meja seraya berujar, "Lagi pula, cinta nggak bisa dipaksakan. Kalau kamu yakin Louis mencintaimu, kamu nggak perlu bersusah payah mengusik orang lain."Chelsea mengerucutkan bibirnya, sementara Claire memeriksa ponselnya. Javier yang berada di ruangan sebelah telah mengiriminya beberapa pesan."Aku ingin makan malam dengan suamiku. Apa Nona Chelsea mau bergabung?" tanya Claire.Chelsea tertegun, lalu tersenyum tipis dan berkata, "Nggak usah."Saat Claire telah bangkit dan berjalan menghampiri pintu, Chelsea tiba-t
Masalah antara Naomi dan Candice telah dibocorkan seseorang di waktu kritis seperti ini. Claire segera menelepon Candice, tetapi ponsel Candice dimatikan.Javier memeluk Claire dari belakang dan bertanya, "Ada apa?"Claire menoleh dan menjawab, "Masalah antara Naomi dan Candice terungkap. Kejadian ini pasti memberi pukulan besar pada Candice. Aku khawatir ...."Javier mengernyit mendengarnya. Beberapa saat kemudian, dia menelepon Roger dan memintanya untuk menyelidiki masalah tersebut.Setelah itu, Javier membalikkan badan Claire agar wanita itu menghadapnya. Sambil membelai pipinya, dia berkata, "Jangan khawatir, serahkan masalah ini padaku."Claire mengangguk. Dia tidak mencurigai Chelsea yang membocorkan berita tersebut. Chelsea tidak ingin menyinggung perasaannya, jadi wanita itu tidak mungkin melakukan ini.Keluarga Suryono sangat marah atas terungkapnya kejadian masa lalu itu. Mereka berusaha untuk menghapus berita itu dari topik pencarian terhangat, tetapi seseorang membeli akun
Candice menatap Claire dan membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus berkata apa.Di Akademi Musik Royal. Freda meninggalkan gedung kantor dan menyusuri koridor yang sepi. Dia melihat ke sekeliling, lalu mengeluarkan ponselnya untuk memeriksa pesan. Entah apa yang baru dibacanya, ekspresinya tiba-tiba berubah."Bu Freda."Suara yang tiba-tiba terdengar dari belakang mengejutkan Freda. Dia sontak mendongak dan melihat Louis berjalan mendekatinya. Dia buru-buru menyimpan ponsel dan menutupi kepanikan di matanya. "Pak Louis, ada urusan apa?" tanya Freda.Tanpa jejak emosi di wajahnya, Louis bertanya, "Apa kamu yang menyebarkan masalah ini?"Freda tertegun, lalu berusaha menutupi kepanikannya dengan bertanya balik, "Masalah apa?""Kamu tidak perlu pura-pura lagi. Kamu pikir rencanamu sempurna, tapi kamu lupa kalau tidak ada yang bisa lari selamanya dari kejahatannya. Dengan menyelidiki petunjuk yang ada, kita akan mengetahui kebenarannya," ujar Louis.Wajah Freda menjadi pucat, dia terhuy
Hal ini cukup untuk membuktikan bahwa Naomi memang tidak didorong jatuh dari tangga.Claire tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Javier lantas mencium kening Claire dengan lembut, lalu mengusap sudut matanya dengan ujung jari dan berkata dengan lembut, "Bukti ini sudah cukup."Claire mendongak dan bertanya, "Apa Tuan Aditya sudah tahu?"Javier memicingkan matanya, beberapa saat kemudian dia baru berkata, "Aku akan bicara dengannya.""Makasih, sayang," ujar Claire sambil memeluk pinggang Javier dan menggosokkan pipinya ke dada kokoh dan hangat pria itu.Javier tersenyum dan berkata dengan suara parau di telinga sang istri, "Kalau benar-benar mau berterima kasih padaku, kamu harus tunjukkan dengan aksi."Malam menyelubungi seluruh kota. Gelap yang pekat bercampur dengan terang lampu neon. Chelsea sedang duduk sendirian di bar sambil minum anggur. Dengan terungkapnya masalah Candice di internet, dia sudah tidak punya apa-apa untuk mengancam Claire. Bagaimanapun, dia juga telah melihatny
Masih dalam keadaan linglung, Chelsea menunduk dan berkata lirih, "Makasih."Charine menghampiri tempat tidur dan berkata, "Aku menangkap salah satu dari orang-orang itu. Tak kusangka, Claire sekejam itu sampai mengirim orang untuk menodaimu."Chelsea sontak tercengang mendengarnya. Sementara itu, Pedro langsung bertanya dengan cemas, "Nona, apa maksudmu? Apa istri Tuan Javier mengirim orang untuk menodai Nona Chelsea?"Awalnya, Charine menyuruh orang-orang suruhannya itu untuk menodai Chelsea, lalu memfitnah Claire. Selama Chelsea ikut membenci Claire, wanita itu tidak punya pilihan selain bekerja sama dengannya. Tak disangka, Chelsea begitu beruntung hingga bisa lolos tanpa terluka berkat pejalan kaki yang kebetulan lewat. Jadi, Charine hanya bisa berpura-pura menyelamatkannya dan menyalahkan Claire."Kalau kamu nggak percaya, aku akan bawa orang itu ke sini supaya kamu bisa menginterogasinya."Charine mengamati ekspresi Chelsea dan melanjutkan, "Aku sudah mengingatkanmu, Claire itu
Claire sontak tertegun, lalu buru-buru mengangguk. Dia mengikuti polisi itu ke ruang interogasi dan menjawab dengan jujur saat ditanyai. Dari jawaban dan ekspresi Claire, polisi menilai bahwa dia tidak berbohong. Lagi pula, tidak ada cara untuk membuktikan kebenaran hanya berdasarkan pernyataan Pedro. Jadi, Claire pun dibebaskan.Begitu Claire keluar dari kantor polisi, dia melihat mobil Javier terparkir di luar. Pasti Izza sudah memberi tahu Javier.Javier keluar dari mobil dengan mengenakan setelannya yang rapi. Angin mengacak-acak rambutnya, wajahnya tampak suram, dan sorot matanya dingin menusuk tulang. Ketika Claire mendekat, Javier langsung memeluknya erat-erat. Dia mencium bagian atas rambut wanita itu dan tidak berkata apa-apa.Claire membenamkan wajahnya di dada Javier seraya berkata, "Maafkan aku."Detak jantung pria itu sangat kencang, menunjukkan kekhawatiran dan kegugupannya dengan jelas. Javier mengecup kening Claire dan berkata dengan suara serak, "Syukurlah kamu baik-ba
Louis pun pergi tanpa menoleh lagi. Air mata di pipi Chelsea perlahan-lahan mengering. Dia mundur selangkah dan bersandar ke dinding, berusaha menenangkan dirinya pelan-pelan.....Di Grup Angkasa.Roger masuk ke kantor Javier, lalu menyerahkan sebuah dokumen sambil berkata, "Aku sudah meminta rekaman CCTV dari tempat parkir bawah tanah bar tempat Nona Chelsea berada tadi malam. Nona Chelsea memang hampir dinodai oleh beberapa orang preman."Javier hanya melihat sekilas dokumen itu sebelum menaruhnya di meja. Dia lantas berkata, "Cari orang-orang itu."Roger mengangguk dan segera keluar.Javier menyandar ke sandaran kursi dan mengusap keningnya. Saat mendengar dari Izza bahwa Claire hampir disiram asam sulfat, seluruh saraf dalam tubuhnya langsung tegang. Tidak peduli siapa pun yang ingin menyakiti Claire kali ini, dia tidak akan pernah diam saja.Dari rekaman CCTV, Roger segera menemukan para preman itu. Bersama Izza, Roger mendatangi orang-orang yang sering berjudi di tempat bermain
"Ini akibat dari perbuatannya sendiri, aku nggak bisa membantunya. Aku nggak mungkin membiarkan Keluarga Jetmadi hancur karena anak ini," ujar Guffin. Kemudian, dia langsung naik ke lantai atas tanpa ekspresi. Dia bahkan tidak menoleh pada Vilya dan Charine lagi.Sekujur tubuh Charine gemetar. Mungkinkah ayahnya bersikap seperti ini karena telah mengetahui perbuatannya?....Masalah Charine yang diusir dari Keluarga Jetmadi sudah tersebar di grup "Kumpulan Wanita". Claire mau tak mau juga mengetahuinya.Dari Izza, Claire juga tahu bahwa pelaku yang membayar orang-orang untuk menodai Chelsea adalah Charine. Sekarang, Charine telah menerima akibat dari perbuatannya sendiri. Claire merasa marah sekaligus geli dengan seluruh kejadian ini. Padahal dia tidak berbuat apa-apa, tetapi malah dijadikan kambing hitam.Seorang karyawan wanita mengetuk pintu dan berkata, "Bu Claire, Nona Chelsea ingin bertemu dengan Anda."Claire tertegun dan berpikir sejenak sebelum berkata, "Minta dia masuk."Chel
Ketika mendengar balasan Clara, Dacia spontan tersenyum. Sepertinya Jerremy menjalankan tanggung jawabnya sebagai paman dengan sangat baik.Tidak lama kemudian, Jerremy telah tiba di Vila Kandara. Dia berjalan ke dalam ruang tamu, lalu melihat Clara sedang bermain bersama Jennie di sana. Dacia menyuguhkan makan malam dari dapur, lalu mengangkat kepalanya. “Pulangnya cepat sekali?”Jerremy pun tersenyum. Dia melonggarkan dasinya, lalu berjalan mendekati Dacia. “Ini yang namanya kejutan? Kamu malah bawa putriku kabur dari rumah?”Dacia menyuapi sepotong daging ke mulut Jerremy. “Dicoba?”Jerremy memakannya. “Jam berapa sampainya?”Dacia membalas dengan serius, “Siang hari tadi. Tadi aku temani Jennie, lalu pergi ke Agensi Solar. Kemudian, aku bawa Jennie ke sini.”Tiba-tiba Jennie menangis.Clara menggendong Jennie. “Tante, sepertinya Adik lapar.”Hanya saat kelaparan saja, Jennie baru akan menangis.Dacia berjalan maju untuk menggendong Jennie. “Jennie sudah lapar. Kalau begitu, aku ma
Jessie bukan tipe orang yang mengejar ketenaran atau kekayaan. Meskipun persaingan di pasar sangat ketat, selalu ada naskah yang bagus, dia juga bisa memerankan karakter apa saja.Apalagi dalam naskahnya, ada karakter yang sesuai dengan usia Jessie. Sutradara Proto juga sudah menyiapkan beberapa kandidat untuk peran tersebut.Dua peran yang harus dipilih Dacia. Salah satunya adalah peran wanita yang diminta Sutradara Proto untuk diperankan oleh aktris muda berusia sekitar 20 tahun.Samuel mengangkat cangkir teh dan meminumnya dengan perlahan. “Ada Pak Proto sudah punya kandidat?”“Dia menginginkan sebagian besar artis dan peran pendukung berasal dari Area Homa. Empat pemeran utama masih dalam tahap seleksi. Dua peran lainnya, satu pria dan satu wanita, dia serahkan padaku. Peran pria harus memilih aktor sekitar 30 tahun, sedangkan peran wanita harus berusia 20 tahun.”Samuel mengusap dagunya, lalu berpikir sejenak, “Besok aku akan bantu lihatkan. Nanti aku ajak kamu ikut audisi.”Dacia
Fendra mengangguk. “Emm, berhubung kamu sudah punya pilihan, kamu bisa lakukan sesuai dengan keinginanmu. Ayah akan selalu mendukungmu.”Emiko merangkul lengan Fendra. “Terima kasih, Ayah.”…Satu bulan kemudian.Dacia duduk di pesawat menuju ke bandara ibu kota. Dia mendorong koper berjalan keluar bandara, kemudian dia menaiki taksi untuk menuju ke vila Keluarga Fernando.Dacia tidak ingin memberi tahu Jerremy karena ingin memberinya sebuah kejutan. Setelah mobil tiba di depan pintu vila Keluarga Fernando, Dacia mendorong koper ke dalam rumah.Baru saja memasuki rumah, terdengar suara tangis Jennie. Pengasuh pun sedang sibuk membujuknya. Saat melihat keberadaan Dacia, pengasuh merasa kaget. “Nyonya Dacia?”Dacia menyerahkan kopernya ke pelayan yang berdiri di samping, kemudian berjalan ke sisi pengasuh. “Biar aku gendong saja.”Pengasuh menyerahkan Jennie kepada Dacia. Saa Dacia menggendong Jennie ke dalam pelukannya, hatinya pun merasa luluh.Jennie sudah semakin besar. Dia memiliki
Setengah bulan kemudian, Jodhiva dan Ariel kembali dari Negara Shawana. Jodhiva menyerahkan wasiat kakek buyutnya kepada Claire.Claire terbengong ketika menerimanya.“Kakek Buyut meminta bantuan Paman Louis untuk menyerahkan wasiat ini kepadamu. Kata Paman Louis, dia berharap Keluarga Gufree masih bisa memiliki keturunan.”Claire mengusap wasiat di tangannya sembari tersenyum. “Aku mengerti. Jody, terima kasih.”“Ibu, aku pernah diskusi sama Ariel. Kelak kalau kami punya anak, tidak peduli anak kami laki-laki atau perempuan, kami bersedia membiarkan anak kami memikul tanggung jawab itu.”Claire menatap Jodhiva, lalu meletakkan tangannya di atas pundak Javier. “Ibu tahu kamu adalah putra sulung Keluarga Fernando. Kamu memikul tanggung jawab Keluarga Fernando. Jadi, tidak peduli apa pun pilihanmu, Ibu akan selalu mendukungmu.”Jodhiva pun tersenyum.Di sisi lain, ada banyak anak baru yang mendaftar kelas di balai seni bela diri. Ketika melihat banyak orang yang keluar masuk balai, tatap
Mobil melaju melewati hadapan Hiro.Di dalam mobil, Yura menyampaikan rasa minta maafnya kepada Bastian. Bastian hanya duduk tanpa berbicara sama sekali. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia mesti ikut campur dalam hubungan mereka. Mungkin Bastian sudah terbiasa untuk membantunya?Setelah terdiam selama beberapa saat, Bastian bertanya, “Kamu kerja di mana?”Yura juga terdiam sejenak, baru tersenyum. “Masih belum tahu. Mungkin di Negara Demar atau Negara Hyugana.”Bastian berdecak sembari melihat ke luar jendela. “Lebih baik ke Negara Shawana saja. Tentu saja, kalau kamu mau ke sana, aku bisa bantu kamu. Tapi aku bisa membantumu juga karena aku kenal sama kamu.”“Oke,” balas Yura dengan langsung, “Kalau aku memutuskan ke Negara Shawana, aku akan minta bantuan Tuan Bastian.”Beberapa hari kemudian, berita di Negara Shawana melaporkan kabar duka bahwa Wilson telah meninggal dunia. Para anggota keluarga kerajaan, bangsawan, serta tokoh-tokoh dari dunia politik menghadiri pemakamannya
Kelihatan sekali Gotama sedang menolak secara halus.Bastian terbengong selama beberapa detik. “Tapi, kamu tahu sendiri wanita dewasa itu membuat orang merasa lebih tenang. Fotonya saja yang kelihatan dewasa, tapi kenyataannya dia bagai anak kecil saja ….”“Maaf, aku tidak bisa menerima usianya. Meskipun dia baik, aku tetap tidak bisa menerimanya.” Usai berbicara, Gotama langsung meninggalkan tempat.“Hei, Tuan Gotama ….”Bastian melihat bayangan punggung yang semakin menjauh, lalu berdecak. “Malah permasalahkan soal umur. Apa kamu mau anak berusia 18 tahun? Dasar!”Yura yang tadinya duduk di baris belakang pun langsung duduk di hadapan Bastian. Dia tersenyum. “Gagal, ‘kan?”Bastian melipat kedua lengan di depan dada. “Aku lagi bantu cari jodoh buat kamu, bukan buat aku. Kenapa kamu masih bisa tertawa?”“Sudahlah, wajar kalau dia keberatan dengan usiaku. Lagi pula, aku juga tidak harus berpacaran, kok. Tapi aku benar-benar berterima kasih sama kamu karena sudah membantuku.”Yura hanya
Warganet hanya melihat nama Levin di dalam daftar nama pemeran, tapi mereka tidak tahu “Firdaus” adalah Levin. Setelah penggemar Levin mengenali idolanya, mereka pun terus memberi dukungan.[ Astaga! Akhirnya Levin akting dengan serius! ][ Levin bisa tenar juga berkat Kak Jessie. Hahaha. ][ Dari trailer, sepertinya akting Dik Levin lebih bagus berkali-kali lipat dari sebelumnya. Dulu dia saja hanya melakoni peran anak orang kaya, yang mirip dengan Levin. Semoga kali ini Dik Levin nggak mengecewakan kita semua. ][ Akhirnya Levin ada kemajuan. ]Di sisi lain, di Agensi Solar.Samuel duduk di kantor menyaksikan trailer dan juga komentar dari para warganet. Dia pun mendengus. “Bocah ini semakin hebat saja. Aku beri dia nilai 90.”Asisten terbengong. “Hanya 90 saja? Aku merasa nilai itu kerendahan.”Samuel melipat kedua lengannya di depan dada. “Rendah? Kalau dia menggunakan teknik aktingnya yang dulu, aku hanya akan beri dia nilai 75 saja. Nilai 90 sudah tergolong tinggi baginya. Kalau
Siapa sangka Proto akan memberikan Dacia kuasa untuk memilih pemeran penting. Setelah mendengar masalah itu, Dacia merasa sangat tertekan. Jika pandangannya salah, bukannya dia akan mengecewakan harapan Sutradara Proto?Jujur saja, Dacia tidak pintar dalam soal memilih pemeran. Sepertinya dia hanya bisa meminta bantuan Jessie.Dacia berkunjung ke Vila Laguna, kemudian menyerahkan naskah kepada Jessie. “Jessie, aku benar-benar kehabisan akal. Aku takut aku salah pilih pemeran, nantinya malah akan merusak film Pak Proto. Jadi, aku mesti memilih dengan saksama. Jangan sampai mengganggu jadwal syuting.”Jessie menatap Dacia dengan tersenyum. “Bukannya ada kesempatan untuk audisi? Waktu setengah tahun sudah lebih dari cukup, kok.”Dacia menghela napas dengan pasrah. “Memang sudah cukup, tapi belum tentu semuanya punya jadwal yang cocok. Aku khawatir kalau ada kejadian nggak terduga, seperti artis yang tiba-tiba nggak bisa mengambil perannya. Selain itu, sebulan lagi aku harus kembali ke neg
Baru saja Yura hendak menjelaskan, Bastian langsung mengangkat tangannya, duluan menjelaskan, “Kamu tidak usah katakan apa pun. Hargai nyawamu. Hiduplah dengan baik. Kalau kamu benar-benar tidak bisa melepaskannya, aku bisa perkenalkan cowok baik-baik sama kamu. Ada banyak stok cowok baik-baik di sekitarku, terserah kamu mau persyaratan atau penampilan yang bagaimana. Tentu saja, kalau kamu tidak suka cowok Negara Shawana, aku bisa carikan cowok dari ibu kota.”Yura tersenyum canggung. “Kalau begitu … ergh … terima kasih atas niat baikmu.”“Tidak usah sungkan. Bagaimanapun kita juga saling kenal. Beberapa hari lagi, deh. Aku akan kumpulkan daftar nama cowok dari ibu kota buat kamu. Terserah kamu mau pilih yang mana.”Dua hari kemudian, Bastian benar-benar mengumpulkan data putra dari keluarga kaya yang masih lajang. Dia memperlihatkan selembar demi selembar kertas di hadapan Yura.Ujung bibir Yura berkedut. Dia menatap Bastian yang duduk di seberang sofa. “Dari mana kamu menemukannya?”