Mendadak, Claire menangkap sesuatu di matanya. Dia lantas menyodorkan hadiah tadi ke dekapan Javier sambil berkata, "Pegangkan hadiah ini. Aku mau pergi sebentar."Claire mendekati tempat Aditya sedang berbicara dengan seseorang di luar koridor. Dia tidak langsung menghampirinya, tetapi menunggu lawan bicara Aditya pergi sebelum mendekat dan menyapanya.Aditya menoleh dan berujar, "Oh? Nyonya Claire? Kenapa kamu nggak menemani Javier?""Aku sudah bilang padanya kalau aku mau menemuimu," kata Claire sambil tersenyum tipis.Aditya berkata dengan nada kaget, "Menemuiku? Apa ada yang ingin kamu bicarakan denganku?"Claire mengangguk dan menjelaskan, "Sebenarnya, aku juga alumni Universitas Ottora. Aku adalah teman seangkatan Naomi. Aku sudah lama mendengar tentang masalah Naomi."Aditya tertegun sejenak dan sorot matanya berubah sedikit kelam. "Begitu ya ...," gumamnya."Walaupun aku nggak terlalu dekat dengan Naomi, aku tahu kalau dia itu mahasiswa yang rajin dan ceria," tambah Claire.Ad
Pasien koma juga perlu mendapat siraman sinar matahari dari waktu ke waktu. Hanya saja, tidak boleh terlalu lama.Claire memandang Naomi yang sedang koma di tempat tidur dan mendengarkan perawat berkata dengan nada iba, "Nona Naomi berakhir seperti ini di usia yang begitu muda. Dia sudah nggak sadarkan diri selama belasan tahun. Dokter bahkan pernah menyarankan Tuan Aditya untuk menyerah."Hati Claire terasa campur aduk. Jika bukan mendengar dari mulut Louis, dia benar-benar tidak akan mengenal Naomi. Dia bertanya, "Selain Tuan Aditya, apa nggak ada orang lain yang datang mengunjungi Naomi selama ini?"Perawat itu berpikir sejenak sebelum menjawab, "Awalnya, banyak teman sekelasnya yang datang menjenguk. Tapi, lambat laun mereka berhenti datang."Tak lama kemudian, Claire meninggalkan rumah sakit. Dia masuk ke mobil dan menelepon Candice. Saat ini, Candice kebetulan sedang di tempat biliar bersama Cherry. Saat Claire dan Izza datang, mereka hanya duduk berdua di meja.Claire menyilangk
Claire terdiam dan merenungkan apa yang telah terjadi. Sementara itu, Cherry meletakkan tangan di atas meja sembari berkata, "Mungkinkah si korban yang bersandiwara sendiri?"Candice sontak menatapnya sambil berkata, "Naomi nggak mungkin bermain-main dengan nyawanya sendiri, 'kan?"Mendengar hal ini, Cherry pun mengelus dagunya seraya berkata, "Kalau begitu, Naomi mungkin menjadi korban orang lain, tapi ini sungguh aneh. Setelah mencelakai Naomi, kenapa orang itu malah menjadikanmu sebagai kambing hitam?"Candice sendiri juga kebingungan akan hal ini. Claire yang sedang menyilangkan tangannya berkata, "Itu karena hanya ada hanya satu kuota yang ditawarkan oleh Akademi Musik Royal. Entah itu akan jatuh ke tangan Candice atau Naomi."Kedua wanita itu adalah pesaing tangguh dan luar biasa dalam Klub Musik Tradisional. Namun, apabila Naomi ingin menggunakan trik licik untuk merebut kesempatan dari Candice, dia tidak perlu mengorbankan nyawanya sendiri.Naomi menjadi korban dan Candice yang
Claire tampak memicingkan matanya dan senyumannya perlahan memudar. Tak lama kemudian, dia bertanya, "Apa kamu sungguh mengira bahwa dengan menyuruh Candice membatalkan pertunangan dengan Keluarga Kenata, Louis akan kembali ke sisimu?"Terlihat ada perubahan yang samar dari ekspresi Chelsea, tetapi wanita itu segera mengendalikan diri dengan baik dan segera menjawab, "Nona Claire nggak perlu memusingkan hal itu. Aku pernah menjalin hubungan dengan Louis selama enam tahun. Dulunya, aku bisa membuat Louis jatuh hati, ke depannya juga pasti bisa."Usai mengatakan itu, Chelsea pun berdiri dan berjalan mendekati Claire. Wanita itu menepuk bahu Claire sembari berkata, "Semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar."Setelah itu, Chelsea berjalan ke arah pintu. Akan tetapi, dia malah mendengar suara lembut di belakangnya. "Kamu benar-benar nggak memahami Louis. Tentunya, kamu juga nggak memahamiku." Chelsea tertegun sejenak, tetapi dia tidak mengatakan apa pun dan langsung pergi.Di Akademi M
Javier berhasil membuat istrinya tersenyum. Perkataan seperti ini hanya akan dilontarkannya setelah kehilangan ingatan. Claire pun bertanya dengan penasaran, "Apa itu buzzer?"Jerry buru-buru menjelaskan, "Mereka adalah orang-orang yang suka berbicara kasar di internet, seperti orang yang dulu suka menghina Ibu dan Kakak di internet. Mereka disebut buzzer."Claire tampak mengangguk. Segera setelah itu, Javier memegang tangan Claire dengan lembut sembari bertanya, "Apa kamu setuju untuk membiarkan dia menjadi duta merek?"Claire mengangkat bahu sambil menjawab, "Kalau nggak? Dia sangat bersemangat untuk membujukku, bahkan sudah mencoba tiga kali. Kalau aku menolaknya lagi, itu akan membuat Soulna terlihat seperti meremehkan artis top."Mendengar hal ini, tatapan Javier sontak menjadi tajam. Dia berkata dengan kesal, "Sekarang Soulna adalah bagian dari Grup Angkasa. Seandainya Grup Angkasa meremehkan dia, memangnya apa yang berani dia lakukan?"Claire benar-benar khawatir bahwa Javier ak
Louis mengancingkan mantelnya, lalu berdiri sambil berkata, "Aku akan mentraktirmu kali ini. Selain itu, hubungan antara kita berdua sudah berakhir sejak lama. Apa pun alasanmu untuk menjadi duta merek Soulna, aku hanya ingin memberitahumu bahwa tidak ada yang bisa memengaruhiku."Louis bahkan tidak menunggu makanannya disajikan. Dia langsung pergi ke kasir, membayar tagihannya, dan meninggalkan restoran tanpa menoleh lagi. Dia meninggalkan Chelsea yang duduk di meja dengan tangan sedikit gemetar. Tidak ada yang bisa memengaruhi Louis? Hmph, dia tidak percaya.Keesokan harinya, syuting iklan dari perhiasan "Couple" dijadwalkan hari ini dengan tema "pernikahan". Tim syuting iklan menetapkan lokasi syuting di gereja dan pantai. Lantaran ini adalah iklan "Couple", Chelsea harus berpasangan dengan aktor lain, yaitu Nelson Oswaldo.Tim sutradara berdiri di dalam tenda untuk membahas naskah iklan dengan Nelson. Aktor pria itu diperkenalkan oleh pihak produksi. Dia bukan aktor papan atas, mel
"Mungkin karena Bu Claire datang kemari. Chelsea itu menjadi duta merek dari perhiasan Soulna milik Bu Claire. Bosnya ada di sini, bagaimana mungkin dia berani nggak menghormatinya?"Claire hanya meminum air dalam diam. Dia telah membuat keputusan yang benar untuk datang ke lokasi syuting. Apabila tidak datang, dia sama sekali tak akan menyangka bahwa Chelsea berani bermain trik seperti ini.Chelsea adalah seorang model terkenal yang menjadi duta merek perhiasan Soulna. Sementara itu, perusahaan sampul majalah yang membuat iklan juga berkolaborasi dengan Perusahaan Soulna. Tim sutradara bahkan dipinjam dari perusahaan sampul majalah tersebut.Soulna telah menghabiskan uang untuk iklan ini. Perusahaan yang berkolaborasi bersedia memberikan sampul, pasti karena mereka sangat menghargai pengaruh Chelsea.Meskipun Chelsea tidak bekerja sama dengan baik dalam syuting hari ini, tim sutradara juga tidak berani mengkritiknya. Namun, kemungkinan besar mereka tidak akan menerima tawaran untuk sy
Chelsea tertegun sejenak, sementara Pedro berkata dengan nada yang tidak puas, "Apa maksud Anda? Apakah Anda ingin melihat Nona Chelsea terluka?""Pedro, cukup," ucap Chelsea yang menghentikan asistennya. Tampaknya, dia tidak ingin situasinya makin memanas.Kemudian, Chelsea melangkah maju sembari berkata, "Bu Claire, aku minta maaf, ini adalah kesalahanku. Asistenku terlalu gegabah, tapi dia nggak bermaksud untuk menargetkanmu.""Tapi, asistenmu mengatakan dengan tegas bahwa aku menolak Nona Chelsea tiga kali karena nggak menyukaimu. Nona Chelsea seharusnya tahu jelas alasanku menolakmu, 'kan?" tanya Claire.Chelsea sebenarnya tidak ingin mengungkapkan masalah dia telah ditolak oleh Soulna sebanyak tiga kali kepada umum. Bagaimanapun, kata-kata Pedro dapat menimbulkan banyak spekulasi. Apabila mengaku dengan jujur, itu akan menjadi masalahnya sendiri.Claire tidak ingin dirugikan, begitu pula dengan Chelsea. Itu sebabnya, dia menjawab dengan santun, "Aku akan mengajari asistenku denga