Share

Bab 66

Author: Daun Jahe
Roger sungguh prihatin dengan IQ wanita ini. Kayla datang untuk meminta bantuan, bahkan mengetahui masalah penculikan anak-anak. Bukankah itu berarti Kayla mengaku bahwa dirinya berhubungan dengan masalah penculikan kali ini?

Raut wajah Javier berubah dingin. “Apa hubunganmu dengan mereka?”

“Aku ….”

“Kamu kenal dengan ibu mereka?”

Kali ini, Kayla tampak memucat. Celaka! Kenapa dia lupa bahwa Javier masih belum mengetahui masalah ini!

“Javier, bukan, aku hanya dengar dari orang lain.”

“Dengar dari siapa?”

Kelihatan sekali bahwa Javier sudah kehabisan kesabarannya.

Kayla pun terkejut. “Javier, apa kamu lagi curiga sama aku? Kamu kenal dekat sama aku. Mana mungkin aku melakukan hal seperti ini!”

Betul, sebelumnya Javier mengira Kayla sangat lembut dan bernyali kecil. Dia pasti tidak berani melakukan hal di luar batasan. Namun, bagaimana sebenarnya wajah asli wanita lemah lembut ini? Kenapa dia bisa tega melukai anak kecil?

“Lain kali kamu tidak usah ke sini lagi.”

Ucapan itu langsung memb
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Just Rara
wah mantap javier lansung gercep
goodnovel comment avatar
Ch Kurniawati
terlalu menuntut koin, per bab tdk sampai 5 menit baca...... muahalllll
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 67

    Wajah si lelaki paruh baya mulai terlihat gugup. Waktu itu, dia telah mengambil uang dua miliar dari Imelda. Jika dia mengkhianati Imelda, dia pun akan ….“Wanita itu … Nona … Nona Kayla.”Pengawal berseragam hitam langsung menendang si lelaki dari belakang, alhasil si lelaki pun jatuh berlutut di lantai. Tak hanya itu saja, pengawal juga menodong senjata di kepalanya.Si lelaki paruh baya kegugupan hingga jantungnya terasa hampir copot. Jika peluru benar-benar ditembakkan ke kepalanya, sepertinya nyawanya akan langsung melayang! Jika hal itu terjadi, apalah arti dari uang dua miliar itu!Sekujur tubuh si lelaki gemetar. Dia membuka mulutnya hendak mengatakannya, tetapi lantaran merasa takut, ucapannya jadi terbata-bata. “Malam itu … wanita malam itu bukan Nona Kayla. Tapi … tapi aku juga tidak tahu … siapa … wanita itu!”Si lelaki tidak sedang berbohong. Dia tidak kenal dengan wanita itu. Dia hanya tahu tak lama setelah wanita itu diantar masuk ke kamar, Tuan Javier pun masuk ke dalam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 68

    “Sebenarnya ada apa dengan Perusahaan Vienna? Aku suruh kamu mengambil alih perusahaan karena berharap kamu bisa belajar untuk mengelola perusahaan. Aku telah mencarikan modal kepadamu, sekarang ke mana semuanya?”Rendy membanting dokumen ke atas meja. Hari ini setelah mendengar laporan dari bagian keuangan, emosinya langsung membara. Katanya, Perusahaan Vienna mengalami kerugian sebesar 12 miliar!Javier mengeluarkan uang 20 miliar untuk mendanai Perusahaan Vienna. Sekarang perusahaan malah merugi 12 miliar?Imelda berjalan ke sisi Kayla, lalu melirik suaminya. “Suamiku, kenapa kamu malah menyalahkan Kayla? Kamu juga tahu sendiri Kayla nggak tahu apa-apa mengenai dunia perhiasan. Jadi, apa semua ini salah dia?”“Bukankah aku suruh dia untuk belajar? Ke mana ilmu yang sudah dia pelajari selama beberapa tahun ini? Sudah dikembalikan ke dosen?” jerit Rendy.Kayla mengepal erat kedua tangannya. Dia sudah menerima banyak tekanan dalam dua hari ini. Tak disangka, ayahnya akan memarahinya. K

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 69

    Claire mengangkat kepalanya, lalu menatap kamera CCTV di ujung ruangan. Ternyata dia sudah masuk ke dalam perangkap Javier!“Kamu lagi cari hasil tes DNA?”Tiba-tiba tampak bayangan tubuh seseorang membuat Claire mulai berkeringat dingin. Javier dengan santai berdiri di depan pintu ruangan seraya mengangkat sebuah dokumen di tangannya.Setengah jam lalu, Javier sudah menerima hasil tes DNA yang dikirim dari Kota Jimbar. Hasil tes DNA menyatakan bahwa mereka memiliki hubungan darah, telah dipastikan bahwa Jody dan Jessie adalah anak kandungnya.Selama enam tahun ini, Javier bukan hanya memiliki dua anak, bahkan anak-anaknya terus berkeliaran di sisinya.Jika bukan karena tes DNA dan perangkap yang dilakukan Javier, dia tidak mungkin bisa menjebak wanita ini.“Kamu pintar juga. Ternyata orang yang menukar hasil tes DNA sebelumnya itu kamu?”“Aku nggak ngerti apa maksud ucapan Tuan Javier.” Claire berusaha untuk menenangkan dirinya. Dia tidak boleh gugup.Javier berjalan ke hadapan Claire

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 70

    Ketika melihat gambaran ini, Kayla sungguh merasa cemburu!“Javier!”Javier melepaskan Claire dengan perlahan. Wajahnya terlihat agak muram. Heh! Pantas saja wanita ini bisa begitu berinisiatif, ternyata gara-gara dia! Javier membalikkan kepalanya untuk melihat Kayla. “Kenapa kamu ke sini?”Claire menyeka bibirnya, alhasil lipstiknya malah menempel di bagian pipinya. Penampilan Claire saat ini pasti membuat orang berkhayal tinggi.Kemudian, Claire menarik kerah pakaian Javier, lalu berkata dengan tersenyum dingin, “Ternyata teknik ciuman Tuan Javier cuma seperti ini saja.”Raut wajah Javier semakin muram lagi. Sekarang Claire malah mengomentarinya?Saat Claire hendak meninggalkan ruangan, tiba-tiba tampak Rendy berjalan keluar dari belakang Kayla. Claire pun tertegun di tempat.Rendy dapat melihat jelas riasan berantakan di wajah Claire dan juga luka di bibir Javier, raut wajahnya semakin masam lagi.“Claire … beraninya kamu ….” Rendy emosi hingga kehilangan kesadarannya.“Ayah!”Melih

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 71

    Selesai berbicara, Claire langsung meninggalkan ruangan tanpa menoleh sama sekali.Ketika Claire tiba di depan lift, Kayla pun datang.“Claire, berhenti!”Claire memiringkan tubuhnya untuk melihat Kayla. “Kenapa? Kamu nggak berhasil membujukku? Jadi, kamu sengaja membawa Ayah ke Grup Angkasa untuk memaksaku kembali ke perusahaan?”Ketika kepikiran hal ini, sepertinya masalah pingsan ayahnya tidak ada hubungannya dengan Claire.Kayla pun menggertakkan giginya. “Ayah sendiri yang ingin membujukmu. Kamulah yang sudah membuat Ayah jatuh pingsan! Claire, di mata Ayah, aku dan Javier barulah pasangan. Aku harap kamu bisa sadar diri, lalu meninggalkan Grup Angkasa. Kalau nggak, kedua anak haram itu akan le … ergh!”Claire langsung mencekik leher Kayla, lalu mendorongnya ke dinding. Kedua matanya terlihat sangat menyeramkan. “Coba saja?”“Kamu kira aku nggak berani? Kalau berani, ayo cekik aku sampai mati!” Kayla tersenyum.“Aku nggak bakal habisi kamu. Semuanya terlalu enak bagimu.” Claire me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 72

    Javier berkata, “Kalau kamu merasa aku lagi mengancammu, aku juga tidak keberatan. Apa kamu kira kamu bisa lari dari pandanganku?”Claire pun terdiam.Keesokan harinya.Seperti biasanya Claire tiba di perusahaan tepat waktu. Ketika dia membelok, tiba-tiba dia melihat Javier dan Roger sedang berjalan kemari.Masih terlihat bekas luka di bibir Javier. Dapat diketahui betapa kuatnya gigitan Claire semalam. Awalnya dia ingin bersembunyi, tapi semuanya tidak sempat lagi.Claire mengalihkan pandangannya, berusaha melupakan masalah semalam. Dia lalu berkata dengan tersenyum datar, “Selamat pagi, Tuan Javier.”Javier menatap Claire, lalu berkata, “Aku kira kamu bakal menghindar.”“Kita bekerja di satu perusahaan. Lagi pula, aku juga nggak lakuin kesalahan apa-apa. Kenapa aku mesti menghindar?” Claire tersenyum.Kening Javier spontan berkerut. Wanita ini malah masih bisa bersandiwara! Tiba-tiba dia kepikiran dengan “lelaki” yang disebut Claire di telepon waktu itu. Dia sungguh penasaran dengan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 73

    Setelah sengsara selama beberapa menit, akhirnya para karyawan sudah berjalan keluar lift. Claire pun langsung mengangkat tangan yang digandeng Javier, lalu berkata dengan tersenyum sinis, “Tuan? Ternyata kamu suka bermain api, ya?”Javier menatap Claire sejenak, lalu berkata, “Apa kamu ingin yang lebih menantang lagi?”Raut wajah Claire langsung berubah. Jangan-jangan lelaki ini ingin ….Steve tiba-tiba menopang dinding lift dengan tangannya, memasukkan diri Claire ke dalam pelukannya.“Tuan Javier, kamu jangan kelewatan, ya!”Claire menggertakkan giginya. Tiba-tiba dia membengkokkan lututnya melakukan pose ingin menyerang. Namun, tangan Javier malah mengangkat paha Claire, lalu menindihnya. Pose ini memang terlihat agak memalukan!“Javier, lepaskan tanganmu!”Dapat terlihat amarah di dalam tatapan Claire.Javier menundukkan kepalanya. Ketika lift berhenti, tiba-tiba Javier membalikkan tubuhnya menukar posisi dengan Claire.Pintu dibuka, lalu dua karyawan lelaki yang sedang mengobrol

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 74

    Desainer Perusahaan Himalaya, Franklin.Franklin bahkan tahu bahwa Kayla adalah kekasihnya Javier. Jujur saja, dia sungguh gembira ketika mendengar ucapan itu.Benar juga! Seluruh orang di ibu kota juga tahu Javier telah memiliki kekasih. Jika Perusahaan Vienna bisa bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Perusahaan Himalaya, sepertinya ayah akan semakin menyayanginya.Setelah berbincang sekitar sepuluh menit, Franklin menyerahkan beberapa hasil desain kepadanya. “Ini adalah hasil karyaku. Tema desainku kali ini adalah The Light of Life, artinya adalah cahaya kehidupan. Ini pertama kalinya aku mendesain dengan gaya Gotik.”Kayla melihat beberapa lembar hasil karyanya dan dia pun merasa kaget. Jika Perusahaan Vienna memiliki karya desain seperti ini, sepertinya perusahaannya tidak akan terus merugi!Heh! Apa cuma Claire saja yang berkompeten?Dengan adanya bantuan Franklin, Kayla juga bisa mengalahkannya!Setelah Kayla dan Franklin menandatangani kontrak, dia pun membawa kontrak un

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2753

    Yogi menurunkan kelopak matanya. “Pak Guru sudah berbudi terhadapku dan juga sangat memprioritaskanku. Seumur hidupku, aku tidak akan mengecewakan harapan Pak Guru. Kalau tidak, aku, Yogi, akan mati dengan mengenaskan.”Kemudian, Yogi melangkah mundur selangkah, lalu berlutut. Saat dia hendak bersujud untuk menyembah Tobias, Tobias langsung memapahnya. “Berdirilah, anak laki-laki jangan sembarangan berlutut. Aku merasa tidak cocok untuk mengatakan hal seserius ini dengan berlutut.”Yogi mengangkat kepalanya untuk menatap Tobias. “Pak Guru.”Tobias memapahnya untuk berdiri. “Panggil aku Ayah saja.”Yogi tersenyum. “Ayah.”“Patuh.” Tobias mengangguk dengan puas sembari menatapnya. “Besok aku dan Dessy akan temani kamu untuk pulang ke Yasia Tenggara.”“Ayah, aku bisa pulang sendiri.”“Tidak boleh. Kalau aku tidak berada di sana, orang-orang itu pasti akan menindasmu. Sekarang kamu itu putraku, aku mesti membelamu.”Devin dan yang lainnya ikut tersenyum. Mereka sungguh gembira atas masalah

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2752

    Yogi tersenyum. “Sekarang sudah tidak tergolong benci.”“Semua ini juga bukan tergantung kemauanmu. Yogi, selama masih ada darah Keluarga Amkasa di dirimu, kamu mesti pulang bersamaku!”Benny langsung melayangkan perintah kasar. Meskipun dengan diculik, dia juga tidak akan mengizinkan Yogi menolak permintaannya.Devin dan yang lain juga tidak tinggal diam. Mereka takut orang-orang itu akan membawa Yogi secara paksa.Pada saat ini, Tobias yang berjalan dengan menopang tongkat dan juga dipapah Dessy berjalan ke dalam. Salah satu tangannya diletakkan di belakang punggung sembari memegang tasbih. “Lho, pagi-pagi malah sudah seramai ini. Ternyata Pak Benny juga lagi di sini.”Langsung terlukis ekspresi tidak bersahabat di atas wajah Yogi. “Pak Tobias, kenapa kamu juga ada di ibu kota?”“Ariel sedang berada di ibu kota. Tentu saja aku juga mesti bersamanya. Hari ini aku kepikiran untuk melihat muridku. Siapa sangka aku akan bertemu kamu di sini.”Tobias menunjukkan senyuman bersahabat. Dia m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2751

    Gerakan Hiro berhenti. Dia mengangkat kelopak matanya. “Kenapa kamu bertanya seperti ini?”Emilia menggaruk wajahnya. “Kamu sudah tinggal lama di penginapan ini, apalagi kamu juga sudah akrab dengan orang-orang di penginapan. Tiba-tiba kamu mau pergi, mungkin mereka akan nggak merelakanmu.”Tiba-tiba Hiro tertawa. “Terkadang aku masih akan kembali.”“Ah … begitu, ya?” Emilia tertawa canggung.Hiro melihat ke sisi Kiumi. “Kalau begitu, malam ini Kiumi tidur di tempatku saja.”Emilia mengangguk. “Oke, kalau begitu, aku nggak ganggu waktu istirahatmu lagi.”Emilia membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan tempat. Langkah kakinya sangat cepat ketika menuruni tangga. Kebetulan dia bertemu dengan Mike, dia pun merasa kaget. “Bos?”Ketika Mike tidak melihat Kiumu, dia tahu apa yang telah Emilia lakukan. Mike spontan tersenyum. “Kenapa kamu malah merasa gugup? Apa kamu tidak merelakan kepergiannya?”“Nggak, ah!”“Sudahlah, aku sudah kenal lama sama kamu, apa mungkin aku tidak memahamimu? Apa kam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2750

    Orang yang berada di tepi menelepon polisi. Dia sekalian mengulurkan bantuan menarik mereka ke pinggir danau.Emilia segera berjalan ke belakang Hiro. Hiro membantu pria itu untuk melakukan CPR. Beberapa saat kemudian, pria itu terbatuk-batuk dan memuntahkan air. Kali ini, dia baru siuman.Setelah melihat kondisi ini, Emilia pun langsung menghela napas lega.Polisi juga segera tiba di lokasi. Setelah orang-orang di sekitar memahami kondisi, dia berjalan ke hadapan Hiro. “Permisi, Tuan, bisa ikut kami untuk melakukan catatan?”Hiro mengangguk.Di dalam kantor polisi, Emilia sedang menunggu di koridor. Ketika melihat Hiro keluar setelah memberi catatan, Emilia berjalan mendekatinya. “Apa kamu baik-baik saja? Gimana kalau kita kembali ke penginapan buat ganti baju?”Hiro membalas, “Oke.”Setelah kembali ke penginapan, Mike merasa bingung ketika mendengar kabar ada orang bunuh diri. “Kenapa malah bunuh diri?”“Siapa juga yang tahu? Mungkin dia lagi ada masalah, merasa tidak pantas untuk hi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2749

    Bukannya Ariel tidak ingin menggendong anak-anak, tetapi ayahnya dan Jodhiva tidak mengizinkannya. Tobias takut Ariel tidak bisa mengendalikan tenaganya, nantinya malah akan menyakiti anak-anak ….Dacia pun tertawa. “Aku mengerti. Tapi semuanya juga bukan masalah. Kamu mesti lebih banyak istirahat pada tiga bulan pertama. Selain memberi ASI, biasanya cuma perlu tiduran saja.”Ariel mengedipkan matanya. “Ternyata orang yang sudah jadi ibu lebih berpengalaman.”Jerremy dan Dacia tinggal beberapa saat sebelum meninggalkan tempat. Ariel berjongkok di samping ranjang bayi sembari menatap kedua bocah. Dia menggunakan jari tangannya untuk menoel pipi mereka. Rasanya empuk sekali. Kulit anak-anak memang lembut.“Kenapa tidak pakai sepatu?” Entah sejak kapan Jodhiva berdiri di depan pintu. Ariel pun menoleh dan berkata, “Aku datang untuk lihat anak-anak saja.”Jodhiva mengambil sandal, lalu meletakkannya di hadapan Ariel. “Dipakai. Kamu lagi masa nifas, jangan sampai masuk angin.”Ariel memakai

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2748

    Dessy juga berkata, “Iya, Nona. Kami semua ada di luar untuk menemanimu.”Ariel melihat ke sisi Jodhiva. Jodhiva mengangkat tangannya untuk merapikan rambut yang menempel di pipi Ariel. “Ariel sudah bekerja keras.”…Kabar Ariel melahirkan anak kembar telah tersebar sampai ke luar negeri. Jessie dan Jules langsung menelepon Jodhiva untuk memberi ucapan selamat.Setelah menutup telepon, Jodhiva membawa Ariel ke ruangan kaca untuk melihat kedua bayi itu.Ariel bersandar di jendela, menatap dua makhluk kecil yang masih keriput itu. Dia spontan tersenyum. “Mereka kecil sekali …. Kalau sudah besar nanti, pasti bakal mirip sama kamu.”Kalau anak-anak mirip ayah mereka, mereka berdua pasti akan sangat tampan.Jodhiva tersenyum dengan pelan, lalu merangkul bahunya. “Apa kamu mau istirahat?”“Nggak mau. Aku mau lihat mereka.”“Oke, kalau begitu, aku temani kamu.”Setelah selesai melihat anak-anak, mereka berdua kembali ke kamar. Mereka menyadari Jerremy dan Dacia datang dengan membawa banyak su

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2747

    “Le … Levin?” panggil Yunita dengan suara kecil. Dia juga mengangkat tangan untuk mendorong Levin, tetapi dia tidak merespons sama sekali, tidurnya sangat nyenyak.Kali ini, giliran Yunita yang tidak bisa tidur. Dia hanya bisa bertahan hingga pagi hari.Saat matahari mulai bersinar, kegelapan di dalam kamar sudah mulai menghilang. Saat Levin membuka matanya dan melihat wajah yang begitu dekat dengan dirinya, dia spontan tertegun.Levin mengangkat kepalanya dan langsung menarik napas dalam-dalam. Selagi Yunita masih belum bangun, dia segera memindahkan tangannya dengan perlahan.“Pose tidurmu memang keren sekali.” Entah sejak kapan Yunita bangun. Dia sedang menatap Levin.Levin langsung duduk di tempat. Dia menekan keningnya dengan membelakangi Yunita. “Aku … aku sudah terbiasa untuk tidur sendirian.”Yunita juga ikut berdiri. Berhubung terus mempertahankan satu pose saja, lengannya terasa pegal. Dia menatap Levin. “Aku pergi mandi dulu.”Setelah Yunita memasuki kamar mandi, Levin langs

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2746

    Levin mendorong pintu kamar, lalu berjalan ke dalam. Ketika melihat Yunita sedang mengambil foto albumnya, dia segera menghentikan Yunita. “Jangan dilihat!”Ketika melihat Levin begitu melindungi foto album itu, Yunita pun menyipitkan matanya. “Jangan-jangan ada foto yang nggak boleh dilihat di dalam album?”“Nggak ada hubungannya sama kamu. Ayahku suruh kamu tidur di kamarku, tapi aku tidak suruh kamu untuk sembarangan sentuh barangku!”“Malahan aku mau sentuh.” Yunita mengulurkan tangannya hendak merebut foto album. Levin menggenggam pergelangan tangan Yunita. “Apa kamu bersikeras ingin melihat fotoku? Jangan-jangan kamu suka sama aku?”Yunita terdiam membisu.Beberapa saat kemudian, Levin spontan kepikiran dirinya masih meraih tangan Yunita. Dia segera melepaskannya, lalu menggenggam foto album dengan erat. “Kamu boleh sentuh yang lain.”Levin membalikkan tubuhnya hendak berjalan pergi. Siapa sangka Girman malah memasuki kamar dengan santai. “Mau foto album? Ada banyak di tempatku.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2745

    Yunita bertanya, “Apa boleh aku menyentuhnya?”Girman mengangguk. “Tentu saja boleh. Kacang, kemari.”Setelah mendengar suara Girman, Kacang melompat menuruni sofa, lalu berjalan ke hadapan Girman.Girman mengelus kepalanya.Yunita juga mengulurkan tangannya dengan penuh hati-hati. Kacang mengangkat kepalanya untuk mengendus tangan Yunita. Ia juga tidak menolak untuk dibelai Yunita.Saat kepalanya dielus, Kacang menjulurkan lidahnya dan menyipitkan matanya. Ia kelihatan sangat menikmatinya.Girman berkata, “Kacang penurut sekali, ‘kan?”Yunita ikut tersenyum. “Iya, penurut sekali.”Levin berdeham, hendak memanggil Kacang ke sisinya. Siapa sangka Kacang hanya memalingkan kepalanya melirik Levin sekilas, tetapi tidak bergerak sama sekali.Kening Levin berkerut. “Dasar tidak patuh. Cepat ke sini.”Kacang mendengus. Ia kelihatan sangat penat.Girman memelototi Levin, lalu berkata pada Yunita, “Yunita, kalau kamu belum makan, malam ini kamu makan di rumah saja.”Yunita terdiam sejenak, lalu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status