Share

Bab 65

Penulis: Daun Jahe
Imelda mulai kepanikan. Dia teringat dengan ucapan Claire. Claire adalah tipe orang yang akan melakukan apa yang dikatakannya.

Kayla menggigit bibir bawahnya. “Seharusnya nggak mungkin. Tapi kalau dibunuh, ya sudahlah ….”

“Nggak boleh!” Imelda berjalan ke hadapan Kayla. “Wanita jalang itu sudah bilang. Kalau anak itu mati, dia akan beri tahu masalah enam tahun lalu kepada Javier. Dia juga ingin merebut Javier. Jangan lupa, sekarang dia tahu lelaki yang ditidurinya pada enam tahun lalu adalah Javier.”

Kayla mengepal erat tangannya. Sialan! Padahal dia hanya ingin mengancam Claire saja, sekarang masalah malah semakin rumit lagi!

“Bagaimana kalau aku pergi cari Javier? Asalkan aku beri tahu berita ini kepada Javier, lalu menyuruh Javier untuk mencari mereka, dia juga nggak bakal curiga sama kita?” Kayla merasa cara ini cukup efektif.

Imelda juga merasa cara ini lumayan bagus. Jadi, dia langsung mendesak Kayla untuk segera pergi.

Di Vila Javier.

Kedua bocah cilik menatap satu meja makanan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Awen Yalume
lumayan bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 66

    Roger sungguh prihatin dengan IQ wanita ini. Kayla datang untuk meminta bantuan, bahkan mengetahui masalah penculikan anak-anak. Bukankah itu berarti Kayla mengaku bahwa dirinya berhubungan dengan masalah penculikan kali ini?Raut wajah Javier berubah dingin. “Apa hubunganmu dengan mereka?”“Aku ….”“Kamu kenal dengan ibu mereka?”Kali ini, Kayla tampak memucat. Celaka! Kenapa dia lupa bahwa Javier masih belum mengetahui masalah ini!“Javier, bukan, aku hanya dengar dari orang lain.”“Dengar dari siapa?”Kelihatan sekali bahwa Javier sudah kehabisan kesabarannya.Kayla pun terkejut. “Javier, apa kamu lagi curiga sama aku? Kamu kenal dekat sama aku. Mana mungkin aku melakukan hal seperti ini!”Betul, sebelumnya Javier mengira Kayla sangat lembut dan bernyali kecil. Dia pasti tidak berani melakukan hal di luar batasan. Namun, bagaimana sebenarnya wajah asli wanita lemah lembut ini? Kenapa dia bisa tega melukai anak kecil?“Lain kali kamu tidak usah ke sini lagi.”Ucapan itu langsung memb

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 67

    Wajah si lelaki paruh baya mulai terlihat gugup. Waktu itu, dia telah mengambil uang dua miliar dari Imelda. Jika dia mengkhianati Imelda, dia pun akan ….“Wanita itu … Nona … Nona Kayla.”Pengawal berseragam hitam langsung menendang si lelaki dari belakang, alhasil si lelaki pun jatuh berlutut di lantai. Tak hanya itu saja, pengawal juga menodong senjata di kepalanya.Si lelaki paruh baya kegugupan hingga jantungnya terasa hampir copot. Jika peluru benar-benar ditembakkan ke kepalanya, sepertinya nyawanya akan langsung melayang! Jika hal itu terjadi, apalah arti dari uang dua miliar itu!Sekujur tubuh si lelaki gemetar. Dia membuka mulutnya hendak mengatakannya, tetapi lantaran merasa takut, ucapannya jadi terbata-bata. “Malam itu … wanita malam itu bukan Nona Kayla. Tapi … tapi aku juga tidak tahu … siapa … wanita itu!”Si lelaki tidak sedang berbohong. Dia tidak kenal dengan wanita itu. Dia hanya tahu tak lama setelah wanita itu diantar masuk ke kamar, Tuan Javier pun masuk ke dalam

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 68

    “Sebenarnya ada apa dengan Perusahaan Vienna? Aku suruh kamu mengambil alih perusahaan karena berharap kamu bisa belajar untuk mengelola perusahaan. Aku telah mencarikan modal kepadamu, sekarang ke mana semuanya?”Rendy membanting dokumen ke atas meja. Hari ini setelah mendengar laporan dari bagian keuangan, emosinya langsung membara. Katanya, Perusahaan Vienna mengalami kerugian sebesar 12 miliar!Javier mengeluarkan uang 20 miliar untuk mendanai Perusahaan Vienna. Sekarang perusahaan malah merugi 12 miliar?Imelda berjalan ke sisi Kayla, lalu melirik suaminya. “Suamiku, kenapa kamu malah menyalahkan Kayla? Kamu juga tahu sendiri Kayla nggak tahu apa-apa mengenai dunia perhiasan. Jadi, apa semua ini salah dia?”“Bukankah aku suruh dia untuk belajar? Ke mana ilmu yang sudah dia pelajari selama beberapa tahun ini? Sudah dikembalikan ke dosen?” jerit Rendy.Kayla mengepal erat kedua tangannya. Dia sudah menerima banyak tekanan dalam dua hari ini. Tak disangka, ayahnya akan memarahinya. K

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 69

    Claire mengangkat kepalanya, lalu menatap kamera CCTV di ujung ruangan. Ternyata dia sudah masuk ke dalam perangkap Javier!“Kamu lagi cari hasil tes DNA?”Tiba-tiba tampak bayangan tubuh seseorang membuat Claire mulai berkeringat dingin. Javier dengan santai berdiri di depan pintu ruangan seraya mengangkat sebuah dokumen di tangannya.Setengah jam lalu, Javier sudah menerima hasil tes DNA yang dikirim dari Kota Jimbar. Hasil tes DNA menyatakan bahwa mereka memiliki hubungan darah, telah dipastikan bahwa Jody dan Jessie adalah anak kandungnya.Selama enam tahun ini, Javier bukan hanya memiliki dua anak, bahkan anak-anaknya terus berkeliaran di sisinya.Jika bukan karena tes DNA dan perangkap yang dilakukan Javier, dia tidak mungkin bisa menjebak wanita ini.“Kamu pintar juga. Ternyata orang yang menukar hasil tes DNA sebelumnya itu kamu?”“Aku nggak ngerti apa maksud ucapan Tuan Javier.” Claire berusaha untuk menenangkan dirinya. Dia tidak boleh gugup.Javier berjalan ke hadapan Claire

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 70

    Ketika melihat gambaran ini, Kayla sungguh merasa cemburu!“Javier!”Javier melepaskan Claire dengan perlahan. Wajahnya terlihat agak muram. Heh! Pantas saja wanita ini bisa begitu berinisiatif, ternyata gara-gara dia! Javier membalikkan kepalanya untuk melihat Kayla. “Kenapa kamu ke sini?”Claire menyeka bibirnya, alhasil lipstiknya malah menempel di bagian pipinya. Penampilan Claire saat ini pasti membuat orang berkhayal tinggi.Kemudian, Claire menarik kerah pakaian Javier, lalu berkata dengan tersenyum dingin, “Ternyata teknik ciuman Tuan Javier cuma seperti ini saja.”Raut wajah Javier semakin muram lagi. Sekarang Claire malah mengomentarinya?Saat Claire hendak meninggalkan ruangan, tiba-tiba tampak Rendy berjalan keluar dari belakang Kayla. Claire pun tertegun di tempat.Rendy dapat melihat jelas riasan berantakan di wajah Claire dan juga luka di bibir Javier, raut wajahnya semakin masam lagi.“Claire … beraninya kamu ….” Rendy emosi hingga kehilangan kesadarannya.“Ayah!”Melih

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 71

    Selesai berbicara, Claire langsung meninggalkan ruangan tanpa menoleh sama sekali.Ketika Claire tiba di depan lift, Kayla pun datang.“Claire, berhenti!”Claire memiringkan tubuhnya untuk melihat Kayla. “Kenapa? Kamu nggak berhasil membujukku? Jadi, kamu sengaja membawa Ayah ke Grup Angkasa untuk memaksaku kembali ke perusahaan?”Ketika kepikiran hal ini, sepertinya masalah pingsan ayahnya tidak ada hubungannya dengan Claire.Kayla pun menggertakkan giginya. “Ayah sendiri yang ingin membujukmu. Kamulah yang sudah membuat Ayah jatuh pingsan! Claire, di mata Ayah, aku dan Javier barulah pasangan. Aku harap kamu bisa sadar diri, lalu meninggalkan Grup Angkasa. Kalau nggak, kedua anak haram itu akan le … ergh!”Claire langsung mencekik leher Kayla, lalu mendorongnya ke dinding. Kedua matanya terlihat sangat menyeramkan. “Coba saja?”“Kamu kira aku nggak berani? Kalau berani, ayo cekik aku sampai mati!” Kayla tersenyum.“Aku nggak bakal habisi kamu. Semuanya terlalu enak bagimu.” Claire me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 72

    Javier berkata, “Kalau kamu merasa aku lagi mengancammu, aku juga tidak keberatan. Apa kamu kira kamu bisa lari dari pandanganku?”Claire pun terdiam.Keesokan harinya.Seperti biasanya Claire tiba di perusahaan tepat waktu. Ketika dia membelok, tiba-tiba dia melihat Javier dan Roger sedang berjalan kemari.Masih terlihat bekas luka di bibir Javier. Dapat diketahui betapa kuatnya gigitan Claire semalam. Awalnya dia ingin bersembunyi, tapi semuanya tidak sempat lagi.Claire mengalihkan pandangannya, berusaha melupakan masalah semalam. Dia lalu berkata dengan tersenyum datar, “Selamat pagi, Tuan Javier.”Javier menatap Claire, lalu berkata, “Aku kira kamu bakal menghindar.”“Kita bekerja di satu perusahaan. Lagi pula, aku juga nggak lakuin kesalahan apa-apa. Kenapa aku mesti menghindar?” Claire tersenyum.Kening Javier spontan berkerut. Wanita ini malah masih bisa bersandiwara! Tiba-tiba dia kepikiran dengan “lelaki” yang disebut Claire di telepon waktu itu. Dia sungguh penasaran dengan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 73

    Setelah sengsara selama beberapa menit, akhirnya para karyawan sudah berjalan keluar lift. Claire pun langsung mengangkat tangan yang digandeng Javier, lalu berkata dengan tersenyum sinis, “Tuan? Ternyata kamu suka bermain api, ya?”Javier menatap Claire sejenak, lalu berkata, “Apa kamu ingin yang lebih menantang lagi?”Raut wajah Claire langsung berubah. Jangan-jangan lelaki ini ingin ….Steve tiba-tiba menopang dinding lift dengan tangannya, memasukkan diri Claire ke dalam pelukannya.“Tuan Javier, kamu jangan kelewatan, ya!”Claire menggertakkan giginya. Tiba-tiba dia membengkokkan lututnya melakukan pose ingin menyerang. Namun, tangan Javier malah mengangkat paha Claire, lalu menindihnya. Pose ini memang terlihat agak memalukan!“Javier, lepaskan tanganmu!”Dapat terlihat amarah di dalam tatapan Claire.Javier menundukkan kepalanya. Ketika lift berhenti, tiba-tiba Javier membalikkan tubuhnya menukar posisi dengan Claire.Pintu dibuka, lalu dua karyawan lelaki yang sedang mengobrol

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2635

    Ariel menyesap teh dengan perlahan, seolah-olah dia tidak terlibat dalam masalah ini. Hanya saja, dia tetap bisa mendengar suara remuk hati seorang wanita.Jodhiva berkata dengan yakin, “Aku tidak akan bercanda soal pernikahan. Aku lagi serius.”“Tapi … tapi kamu bilang kamu nggak akan menikah dengan secepat ini!” Inilah yang dikatakan Jodhiva sebelum dia pergi.Pada saat itu, Oriana mengejar Jodhiva, hanya saja dirinya malah ditolak oleh Jodhiva. Dia bertanya pada Jodhiva mengenai wanita yang dia suka. Jodhiva menjawab, wanita yang dia sukai belum muncul atau mungkin tidak akan muncul untuk selamanya.Oriana sudah lama menyukai Jodhiva. Selama ini dia mengira Jodhiva sangat kaku terhadap semua wanita. Hanya saja, setidaknya Oriana merasa dirinya memiliki kesempatan. Sebab, wanita di sisinya sangat sedikit, apalagi dia sudah kenal dengan Jodhiva sejak kuliah.Asalkan tidak ada wanita lain di sisi Jodhiva, Oriana pasti akan mengubah pemikirannya. Dengan tidak gampangnya Jodhiva kembali,

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2634

    Ujung bibir Ariel berkedut. Dia duduk bersandar di bangku tanpa berbicara. Untung saja dia tidak bangun tadi. Jika tidak, pasti akan sangat canggung.Mobil telah tiba di depan vila. Pengawal membukakan pintu mobil. Jodhiva dan Ariel pun menuruni mobil.Ariel mengamati vila yang mirip dengan resor ini. Bahkan, ada kolam renang pribadi di sini!“Tuan Jody.”Seorang pria berperawakan tinggi dan berkulit cokelat berjalan ke depan. Dia berpelukan dengan Jodhiva dengan tersenyum. “Akhirnya kamu pulang juga. Kenapa Bastian tidak pulang bersamamu?”Jodhiva menepuk-nepuk pundaknya. “Dia masih belum puas mainnya, masih tidak ingin kembali.”Pada saat ini, si pria melihat Ariel. “Jangan-jangan ….”Jodhiva memperkenalkan, “Istriku.”Si pria merasa kaget. “Aku dengar dari Bastian, kamu punya kekasih. Aku tidak menyangka ternyata kabar itu benar. Kamu bahkan sudah menikah?”Jodhiva membawa Ariel berjalan ke dalam rumah. Pelayan pergi menyuguhkan teh kepada mereka.Si pria sedang mengobrol bersama Jo

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2633

    Jeska kenal dengan pria di hadapannya. “Bukannya kamu itu cowok di kafe waktu itu ….”“Iya.” Yura memalingkan kepala untuk melihat Jeska. “Waktu itu kami sudah bersama. Hanya saja, demi nggak membongkar sandiwaramu, dia berlagak nggak kenal sama aku.”Raut wajah Jeska langsung berubah.Bastian merangkul pundak Yura. Dia langsung memasuki perannya. “Lho, mereka itu temanmu?”“Teman sekolah.”“Oh, teman sekolah. Halo semuanya,” sapa Bastian.Teman-teman Yura pun merespons. Semuanya bersikap sangat ramah terhadap Bastian, bahkan lebih ramah daripada terhadap Jeska.Bastian melihat ke sisi Hiro dan Jeska. “Eh, aku merasa familier dengan kalian berdua. Kami pernah bertemu.”Raut wajah Hiro berubah muram. “Pernah ketemu.”Jeska tidak berani berbicara. Dia takut Bastian keceplosan mengatakan masalah waktu itu. Hanya saja, dia tetap saja merasa tidak puas. Dia pun berkata, “Tuan, apa benar kamu itu kekasihnya Nona Yura?”Bastian masih menunjukkan ekspresi risinya. “Kenapa? Memangnya kamu mau m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2632

    Bukannya Yura sangat menyukai Hiro? Jelas-jelas Yura adalah seorang budak cinta, kenapa dia bisa berpaling dengan secepat ini? Kebanyakan dari mereka beranggapan Yura merasa malu. Itulah sebabnya dia sembarangan mengarang alasan.“Apa kamu merasa aku lagi bercanda?” Yura mengangkat ponsel untuk mencari nomor. “Sayang sekali, aku bukan orang yang suka bercanda.” Dia menempelkan ponsel ke samping telinga. Dia berdoa dalam hati semoga orang di ujung telepon mengangkat panggilan! Setidaknya dia tidak dipermalukan!Beberapa saat kemudian, orang di ujung telepon mengangkat panggilan dengan suara malas, “Halo?”Yura berjalan ke samping, lalu mengangkat panggilan dengan tersenyum. Ekspresi Yura yang sedang membelakangi mereka kelihatan tegang. “Sayang, kamu baru bangun?”Saat orang di ujung telepon dipanggil “Sayang”, dia langsung duduk di atas ranjang dan melihat kembali nama di atas layar ponsel. Nomor itu adalah nomor asing. “Siapa?”Yura merendahkan nada bicaranya. “Tuan Bastian, apa kamu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2631

    “Hubungan keluarga kalian dengan keluarga Hiro cukup bagus, ‘kan? Kamu malah nggak tahu?”Yura tidak menjawab. Pandangannya tertuju pada sosok Hiro dan Jeska yang berjalan mendekat.Jeska juga telah menyadari keberadaan Yura. Dia bagai sedang menunjukkan kepemilikannya, langsung merangkul lengan Hiro. “Nona Yura, kebetulan sekali.”Hiro menatap Yura dan juga tidak berbicara.Yura mengangguk dengan sopan, lalu berkata, “Kebetulan sekali.” Dia mengangkat gelas anggurnya, seolah-olah tidak ingin menghiraukan Jeska.Beberapa teman lainnya dapat merasakan aura aneh dari diri mereka. Salah satu dari mereka melihat ke sisi Hiro, kemudian bertanya, “Hiro, dia kekasihmu?”Hiro tidak menjawab. Jeska pun segera berkata, “Iya. Aku dan Kak Hiro sudah bersama selama beberapa saat.”Kak Hiro ….Semua orang di tempat kenal dengan Jessie. Mereka juga tahu bagaimana bagusnya hubungan Jessie dengan Hiro.Hiro sangat melindungi Jessie. Semua orang tahu Hiro menyukainya. Sebelumnya Jessie pun memanggil Hir

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2630

    Ariel tersenyum, lalu bertanya, “Nona Yura itu teman sekolahmu, ya?”“Emm, dia temanku, Jessie, dan juga Jerry. Dulu kita selalu bersama.” Jodhiva meletakkan makanan ke atas meja, lalu menoleh untuk menatap Yura. “Kenapa? Apa kamu cemburu?”“Kata siapa aku cemburu? Aku cuma penasaran saja.”Ariel berjalan keluar dapur, lalu meletakkan gelas susu di atas meja. Dia duduk, lalu berkata, “Aku nggak berhubungan lagi dengan teman sekolahku dulu. Ternyata teman sekolah kalian cukup banyak.”Jodhiva juga ikut duduk. “Kenapa?”Ariel membalas, “Karena aku sekolah militer sewaktu di Yasia Tenggara. Semuanya itu cowok. Jadi, ayahku mengaturku untuk tinggal di asrama tersendiri. Saat aku baru sekolah di sana, cowok-cowok di sana mengira aku itu sok kaya, semuanya nggak suka sama aku. Mereka bahkan menindasku secara diam-diam.”“Aku juga nggak mau kalah. Jadi, setiap kali latihan militer, aku akan balas dendam sama mereka. Aku pukul mereka dengan kuat. Jadi, setelah itu, nggak ada lagi yang berani g

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2629

    Javier meletakkan barang di tangannya di depan nisan. “Ayah, kita cabut rumput liarnya dulu.”Steven mengangguk. Dia juga mengenakan sarung tangan mulai membersihkan makam. Claire juga ikut turun tangan.Setengah jam sudah berlalu, rumput liar di samping makam sudah dibersihkan semuanya. Steven meletakkan sebuket bunga mawar putih di depan nisan, lalu meletakkan keranjang bunga di depan sana. Semua buah-buahan itu adalah buah-buahan yang disukai Prisca sewaktu hidup dulu.Steven masih tidak ingin pulang. Javier dan Claire juga tidak mengganggunya, duluan berjalan meninggalkan makam, hanya melihat dari kejauhan saja.“Ibu sudah meninggal dari dulu, Ayah masih saja merindukannya. Sepertinya mereka sangat mencintai satu sama lain.”Javier merangkul Claire ke dalam pelukannya. “Saat aku masih kecil, hubungan mereka memang sangat bagus. Semuanya sama seperti yang dikatakan kakekku, kelemahan ayahku itu adalah ibuku. Dia sama seperti Kakek Buyut, sama-sama jatuh di tangan wanita.”Claire ter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2628

    Yura tertegun sejenak, lalu menggeleng. “Jadi, bagaimana bisa seperti ini? Apa cuma ada satu restoran di ibu kota?”Yura mengangkat-angkat pundaknya. “Mungkin restoran yang tergolong enak di ibu kota cuma beberapa saja.”Bastian tersenyum. “Apa kamu tidak bisa makan di tempat yang tidak terlalu enak?”“Sekarang aku sudah tahu namamu.” Yura tersenyum, lalu meninggalkan tempat.Bastian berdecak. Dia memang sial!Jodhiva mengendarai mobilnya ke depan restoran. Baru saja Ariel memasuki mobil, Jodhiva langsung mengunci pintu mobilnya. Saat Bastian hendak membuka pintu, dia pun mengetuk jendela bagian samping pengemudi. “Apa maksudmu?”Jodhiva menatapnya dengan tersenyum, “Kami berdua masih ada urusan. Kamu urus sendiri.”“Bukan, kamu ….”Ketika melihat mobil benar-benar melaju pergi, Bastian langsung tersenyum dengan kesal. Di saat makan tadi, Jodhiva tidak merasa dirinya telah mengganggu dunia mereka berdua. Sekarang dia malah merasa risi?Heh! Inilah namanya kesetiakawanan seorang pria!

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2627

    Seorang pria berjalan ke samping Yura, lalu bertanya, “Apa benar dengan Nona Yura?”Yura mengangkat kepalanya. Tadinya dia mengira lawan kencan buta yang diatur ayahnya tidak akan datang lagi. Jadi, Yura berencana untuk pulang setelah makan. Siapa sangka dia akan datang.Yura pun tersenyum. “Iya, silakan duduk.”Si pria duduk, kemudian melihat makanan di atas meja.Yura berkata dengan tersenyum, “Maaf, aku kira kamu sudah terlambat setengah jam, nggak akan datang lagi.”Pria itu merasa canggung. Dia mengira Yura sedang marah karena dirinya telah datang terlambat. “Tadi aku ada sedikit urusan. Oh, ya, Nona Yura, dengar-dengar kamu itu penerjemah?”Yura tidak mengesampingkan sendok garpunya. “Iya, aku lagi berpikir mau bekerja lagi atau nggak.”Masih terlihat senyuman di wajah si pria. “Kamu masih mau ke luar negeri?”“Tergantung sikon.” Usai berbicara, Yura mengangkat kepalanya untuk menatap si pria. “Kalau mau menikah, mungkin ada perubahan dengan pekerjaanku. Bisa jadi aku akan beker

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status