Begitu ucapan Claire dilontarkan, orang di belakangnya berjalan maju dengan membawakan kotak perak. Kotak dibuka, lalu tampak sebuah gelas giok putih transparan yang sangat indah.Siapa pun tahu bahwa Henry paling suka menyimpan barang-barang kuno di Makronesia.Sesuai dugaan, David terlihat sangat gembira. “Bantu aku sampaikan terima kasih kepada Pak Henry. Aku sangat menyukai hadiah ini.” David menyuruh orang di sampingnya untuk menerima hadiah itu. Sementara itu, Claire mengambil gelas anggur dari pelayan untuk bersulang dengan David.Orang-orang di samping sedang membahas masalah ini. Mereka semua merasa terkejut dan juga bingung.“Ternyata dia itu Nona Alice.”“Kenapa dia memakai topeng? Apa dia takut wajahnya dilihat oleh orang lain?”“Pak Henry melindunginya dengan sangat baik. Bahkan, awak media juga tidak bisa mengorek informasinya. Dia memang sangat misterius.”Claire juga tidak mengindahkan gosip orang-orang. Dia langsung masuk ke topik utama, membahas masalah kerja sama.D
“Nona!” jerit Izza.“Maaf, maaf!” Pelayan membungkuk sembari meminta maaf dengan ketakutan.Claire langsung mengeluarkan saputangan untuk menyekanya, lalu membalas dengan tersenyum, “Tidak apa-apa. Kamu pergi sana.”Javier menatapnya. “Kebetulan aku memiliki cadangan gaun. Seharusnya akan sangat cocok dengan Nona Alice. Bagaimanapun, acara pesta masih belum berakhir.”Dapat diketahui Alice ingin meninggalkan diri di tengah acara. Namun, ucapan Javier tadi seolah-olah tidak membiarkannya untuk pergi.David berkata dengan tersenyum, “Benar, tidak mungkin Nona Alice menghadiri acara pestaku dengan mengenakan pakaian kotor. Aku pun jadi tidak enak hati.”Claire mengangkat kepalanya, lalu menerima dengan lapang dada. “Kalau begitu, terima kasih, Tuan Javier.”Saat Claire tiba di kamar tamu untuk mengganti pakaiannya, Izza pun selalu menemaninya. Sebab, dia tahu Izza tidak akan membiarkan ada orang yang mendekatinya.Izza menunggu di depan pintu. Setelah menerima pakaian yang diantar anggota
Javier pun tersenyum dengan tatapan tajam. “Kalau kamu tidak ingin bertemu denganku, kamu bisa tidak keluar kamar.”Jika Claire keluar kamar, itu berarti Claire ingin bertemu dengannya.Dalam acara pesta David kali ini, boleh dikatakan bahwa sistem pengamanan sangatlah ketat. Apalagi Claire adalah putri dari Henry, siapa juga yang berani menyentuhnya? Tentu saja, Javier berani melakukannya, bahkan dengan terang-terangan.Hati Claire terasa gemetar. Waktu itu, Claire tahu ada yang memadamkan lampu. Dia juga bisa menebaknya ….Claire berdeham. “Ternyata Tuan Javier masih tidak tahu malu, ya.”Javier tidak menjawab mengisyaratkan dirinya telah mengiakannya.Sementara itu, Claire tidak ingin berhubungan dengan Javier lagi. Dia pun berkata pada Izza, “Kita turun saja.”Izza mengangguk. Dia melihat Javier sekilas, lalu mengikuti di belakang Claire.Namun, pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara dari belakang. “Daripada kamu bekerja sama dengan David, lebih baik kamu bekerja sama denganku.”
Javier sedang duduk di dalam ruang baca yang gelap. Dia menekan-nekan keningnya hingga Roger datang mengantar segelas air hangat ke dalam ruang baca.Selama beberapa tahun ini, Javier baru bisa tertidur dengan mengandalkan obat tidur.“Tuan, apa perlu aku selidiki masalah Nona Claire lagi?”Termasuk bagaimana hubungannya dengan Henry dan juga hasil tes DNA itu.Tatapan Javier berubah muram. “Tidak usah, aku sudah bisa menebak hubungannya dengan Organisasi Dawn.”Waktu itu kenapa River bisa melindungi ibunya Claire dan kenapa River begitu melindungi Claire. Sepertinya semuanya sudah jelas.Javier mengeluarkan sebutir obat dari kotak obat, tetapi dia tidak memakannya sama sekali.Roger menatapnya. “Begitu sampai di Negara Shawana, Nona Claire pun sudah menyinggung Rega secara terang-terangan. Malam ini dia malah datang ke acara pesta David dan ingin bekerja sama dengannya.”Ujung bibir Javier malah melengkung ke atas. “Tapi mereka pasti tidak kepikiran, aku telah mendahului mereka.”Buka
Claire membiarkan kedua pengawal menunggu di luar. Dia bersama Izza berjalan ke dalam vila. Saat ini, Roger pun telah menunggunya. “Nona sudah datang, ya.”Roger melihat Izza, lalu berkata, “Tuan hanya mengizinkan kamu masuk sendiri.”Langkah kaki Claire terhenti. Dia melirik Izza sekilas. “Kamu tunggu aku di sini saja. Aku akan baik-baik saja.”Izza ragu sejenak, tapi dia juga tidak menentang permintaan Claire.Roger mengamati Izza sekilas, lalu tersenyum. “Dengar-dengar Nona Izza hebat juga. Kapan Nona Izza ada waktu untuk latihan bersama?”Izza memelototinya sembari mengerutkan keningnya. “Boleh, kalau kamu cari mati.”Roger terdiam membisu.Claire berjalan ke dalam ruang baca. Si lelaki sedang berdiri di depan jendela membelakanginya. Dia hanya mengenakan kemeja saja. Jelas-jelas bayangan punggung itu masih sama seperti sebelumnya, tapi entah kenapa Claire bisa merasakan kesepian di dalam dirinya.Javier telah merasakan ada seseorang di belakangnya. Dia pun berkata dengan datar, “B
Javier tersenyum. Namun senyumannya terlihat agak lara. “Aku takut setelah aku melihatmu, aku tidak bisa mengendalikan diriku. Seperti semalam, aku tetap memilih untuk bertemu padamu.”Javier berjalan mendekati Claire. Claire pun tidak memiliki jalan untuk mundur lagi. “Claire, kalau kamu tidak muncul, aku pun bisa mengendalikan diriku untuk tidak merindukanmu. Tapi kamu malah menampakkan diri.”Selama tiga tahun ini, Javier memaksa dirinya untuk tidak memikirkan Claire. Dia bisa membohongi semua orang, tetapi tidak bisa membohongi dirinya sendiri.Claire melepaskan tangan yang dikepal erat. Terlihat sedikit emosi di dalam matanya. Beberapa saat kemudian, Claire menurunkan tangannya. “Lebih baik kita bahas masalah kerja sama saja.”Javier menunduk, lalu tersenyum. Dia berjalan ke depan meja, lalu mengambil sebuah dokumen. “Ini adalah daftar nama kandidat. Ini pemberian David.”Claire terkejut. “Kenapa dia bisa memberikannya kepadamu?”Mungkin karena sedang membahas masalah pekerjaan, C
Betapa percaya dirinya Javier?Namun, tebakannya memang benar.Claire … memang tidak tega menyuruh Izza untuk melukainya. Seandainya Claire mengatakan Javier itu rendahan, bagaimana dengan dirinya?Jujur saja, Claire juga ingin melepaskannya, tetapi Claire juga tidak rela untuk melepaskannya? Bukankah Claire juga rendahan?Tiba-tiba terdengar suara lantang dari belakang. “Aku bukan percaya diri. Aku percaya sama kamu.”Javier mengulurkan tangannya untuk bertautan dengan jemari ramping Claire, lalu kembali merendahkan nada bicaranya. “Claire, maaf.”Nada bicara Javier penuh dengan rasa bersalah, menyesal, dan juga hati-hati.Tiga tahun silam, seandainya Javier tidak bersikeras ingin meninggalkan Claire, mungkin tidak akan terjadi kecelakaan itu.“Apa gunanya minta maaf?” Tatapan Claire berubah murung. Dia pun tersenyum sinis, lalu melepaskan tangan Javier dan berjalan ke sisinya. “Ayah sudah meninggal, Yvonne juga sudah meninggal, anakku juga sudah nggak ada. Kalau waktu itu aku nggak k
Javier menatap Roger dalam waktu lama. Ujung bibirnya sedikit melengkung ke atas. Dia sedang tersenyum menyindir dirinya sendiri. “Sia-sia kamu mengikutiku selama ini. Ternyata kamu bersekongkol dengan kakekku untuk membohongiku.”Sebenarnya Javier tahu, masalah mengumumkan perceraian adalah perbuatan kakeknya. Waktu itu, Javier masih tidak menyadarkan diri, Berwin pun menyuruh Roger untuk memaksa Claire menandatangani surat cerai.Javier tahu Roger tidak akan merahasiakan apa-apa darinya. Seandainya bukan karena perintah Kakek Berwin, mana mungkin Roger berani melakukannya?Namun dalam masalah sebesar ini, Roger malah membantu Kakek Berwin untuk merahasiakannya dari Javier!“Tuan, sebenarnya Pak Berwin melakukannya demi kebaikanmu ….”“Demi kebaikanku?” Javier tersenyum sinis. “Aku telah mencelakai anakku hingga tiada. Semua perbuatan yang kalian lakukan demi kebaikanku itu malah membuatku merasa bersalah selama seumur hidupku. Aku juga berutang terhadap anakku.”Anak itu masih belum