Claire mengerutkan keningnya. “Maksudku wanita-wanita itu!”Javier tersenyum tipis. “Jadi, bagaimana sama kamu?”Claire sungguh emosi. Dia menarik rambut yang dimainkan Javier. “Aku sudah bosan untuk berhubungan sama kamu. Jadi, boleh kan aku cari cowok lain?”Raut wajah Javier menjadi dingin. “Kamu ingin berhubungan sama siapa?”Claire sengaja melihat Roger.Roger dapat merasakan sesuatu dari kaca spion tengah. Dia pun terkejut. “Nona … Nona Claire, aku … aku … aku suka sama cowok!”Selesai berbicara, Roger ingin sekali menggigit lidahnya hingga putus.“Pftz.” Claire tak sanggup menahan suara tawanya lagi.Javier melihat Claire dengan mengangkat-angkat alisnya. Dia sungguh kehabisan akal untuk menghadapi wanitanya ini. “Dasar bandel.”Malam harinya, Claire disiksa mati-matian.Melihat Claire yang sudah ketiduran akibat kecapekan itu, Javier merasa marah dan juga tidak berdaya. Dia mencondongkan tubuhnya mengecup bibir, ujung hidung, dan kening Claire. Dia sangat menyayangi wanitanya i
“Waktu itu, sewaktu aku makan bersama Pak Wilson, dia beri tahu aku bahwa ayahmu telah mematahkan satu kakinya dan mencelakai ayahnya. Aku ingin tahu apa semua ini benar?”Seandainya Berwin mengiakannya, jadi sebenarnya siapa yang bersalah dalam masalah ini?Namun hal yang paling mengejutkan Claire adalah Berwin malah terlihat sangat marah. “Semua itu dikatakan si tua bangka itu?”Claire hanya terdiam.Berwin mendengus dingin. Raut wajahnya terlihat sangat muram. “Ternyata Wilson pintar memfitnah. Waktu itu ayahku memang mengancam Keluarga Gufree dengan Wilson, tapi ayahku tidak melakukan apa-apa. Masalah kakinya itu tidak ada hubungannya dengan Keluarga Fernando.”Claire merasa kaget. “Jadi, bukan, ya?”Berwin tidak mengizinkan ada yang memfitnah ayahnya. “Omong kosong! Ayahku memang sangat membenci keluarga konglomerat yang bermuka dua itu, tapi mana mungkin dia turun tangan terhadap seorang anak kecil. Si Wilson itu memang pintar memfitnah.”Claire terdiam sejenak.Wilson bersikeras
Claire bertanya dengan suara kecil, “Kapan perginya?”Javier menatap wajahnya, lalu membalas, “Besok.” Dia mengangkat-angkat alisnya. “Kamu nempel sekali sama aku?”Claire menggigit bibirnya dan tidak bersuara. Gerakan ini malah terasa menggoda di mata Javier. Dia memeluk pinggang Claire, lalu berbalik untuk ganti posisi.“Javier, kamu belum beri tahu aku, kamu mau ke mana.” Claire meronta dengan memukul dan juga menendangnya. Namun, kedua tangannya malah ditahan.…Keesokan harinya.Secercah cahaya menembus ke dalam kamar. Claire dibangunkan oleh silaunya cahaya itu. Ketika Claire bangun, dia terbiasa untuk menjulurkan tangannya memeluk lelaki di sampingnya. Namun, hari ini malah tidak ada apa-apa di sampingnya. Claire membangkitkan tubuhnya menatap kekosongan di atas ranjang.Kemudian, Claire berjalan menuruni tangga. Seperti biasanya, sarapan sudah disediakan, tapi tidak terlihat batang hidungnya lagi. Hanya ada selembar memo ditimpa di bawah gelas susu. Tulisan ini masih terlihat r
Akhirnya Yvonne mengerti. “Ternyata begini, tapi apa Tuan Javier mengetahuinya?”Claire menarik kopernya ke depan mobil. “Dia nggak tahu. Jadi, aku berencana kasih ‘kejutan’ buat dia.”Pukul 23:50. Jadwal penerbangan menuju Kota Sentosa, Negara Shawana, berangkat tepat waktu. Perjalanan memakan waktu sekitar sepuluh jam. Mereka akan tiba di tempat tujuan sekitar jam sepuluh esok pagi.Setelah bangun dari perjalanan yang panjang itu, langit di luar jendela sana tampak sudah terang. Awan tebal berwarna putih menutupi langit di luar sana, membentang jauh di depan mata.Pada pukul sepuluh, pesawat sudah mulai mendarat di atas kota di Negara Shawana. Ketika melihat ke bawah, tampak gedung-gedung tinggi yang tersebar di mana-mana.Sekitar setengah jam kemudian, pesawat pun mendarat di landasan terbang Bandara Sentosa.“Setelah duduk pesawat semalaman, pinggang dan kakiku sakit sekali.” Yvonne menarik koper, lalu berjalan ke sisi Claire. Ini adalah pertama kalinya dia duduk pesawat selama in
“Iya, sekarang aku sudah mendirikan merek perhiasanku sendiri. Oh ya ….” Claire memperkenalkan, “Dia temanku, Yvonne.”Aldrich mengangguk sembari tersenyum padanya.Yvonne juga segera membalas senyumannya.Claire memperkenalkannya kepada Yvonne, “Dia adalah Tuan Aldrich, pemegang saham Perusahaan Luxury. Dulu dia selalu menjagaku ketika aku masih bekerja di Perusahaan Luxury.”“Tuan Aldrich, apa kamu sudah makan?” Claire kembali menatap Aldrich, lalu bertanya dengan bahasa asing.Aldrich mengangguk. “Baru selesai makan. Aku dan Tuan Jaxon lagi menjamu seorang tamu VIP. Oh ya, tamu itu juga adalah pebisnis dari Negara Makronesia. Dia masih sangat muda dan juga sangat tampan.”Sepertinya Claire bisa menebak siapa yang dimaksud Aldrich.Tiba-tiba tatapan Claire tertuju ke beberapa orang yang berjalan di belakang Aldrich.Mereka sedang berjalan sambil mengobrol. Lelaki yang berdiri di paling tengah mengenakan setelan jas yang sangat rapi. Dia kelihatan tampan dan juga berkarisma.Ketika si
Aldrich melihat Claire dengan terkejut. “Zora, kamu sudah menikah?”Claire tersenyum. “Iya.”“Oh begitu, apa suamimu lagi di Kota Sentosa? Gimana kalau kamu ajak dia untuk makan bersama?” Aldrich juga ingin tahu lelaki beruntung mana yang bisa menikahi istri cantik dan berbakat seperti Zora.Claire berlagak menghela napasnya. “Aku juga ingin ajak dia, tapi aku nggak tahu suamiku lagi tidur di dalam pelukan cewek mana. Aku masih belum bisa menghubunginya.”Javier terdiam, begitu pula dengan Yvonne dan juga Roger.Orang lainnya, termasuk Aldrich, juga melihat Claire dengan tatapan iba. “Ternyata kamu mengalami hal seperti ini. Tapi, wanita cantik dan unggul seperti Nona Zora pasti bisa bertemu dengan lelaki yang lebih baik lagi.”Senyuman di wajah Claire semakin lebar lagi. “Terima kasih doanya. Bagaimana kalau kamu perkenalkan kepadaku?”Aldrich pun tersenyum. “Bukannya tidak bisa juga.”Raut wajah Javier bagai diselimuti salju saja. Dia tersenyum pada orang di sampingnya, lalu berkata,
“Kalau begitu, kamu beri tahu aku dulu.” Ujung kening si lelaki langsung berkeringat dingin. Dia menatap si wanita sejenak. Dia … sepertinya dia cari penyakit!Setelah melalui waktu panjang, Javier baru menggendong Claire untuk membasuh tubuhnya.Dapat terlihat sedikit ekspresi marah di wajah indah Claire. Javier memakaikan tali pakaiannya. Jari tangannya meraba kulit mulus Claire.Javier tersenyum. “Apa kamu benar-benar lagi marah?”Claire tidak menghiraukannya.Javier mengangkat kepala untuk melihat Claire. Beberapa saat kemudian, dia baru tersenyum hangat. “Apa kamu berencana mengambek dengan keadaan seperti ini?Javier merasa tidak berdaya. “Dasar tidak tahu malu.”Claire menarik jubah mandi, lalu membungkus tubuhnya. Dia memelototi Javier sekilas. “Apa mungkin aku akan menang jika dibandingkan sama kamu yang nggak tahu malu?”Javier berdiri, lalu memeluk Claire yang sedang berdiri di depan wastafel. Dia pun tersenyum. “Sudahlah, Claire. Aku menyadari kesalahanku.”Claire menatap J
Claire tidak berbicara lagi. Dia sudah menebak alasan Roger tidak memberi tahu Yvonne. Sepertinya Javier benar-benar tidak ingin memberitahunya.Menyadari Claire tidak berbicara, Yvonne mengira Claire sedang mengkhawatirkan hal ini. Tiba-tiba dia menjadi serius. “Kak, kamu tenang saja. Tuan Javier pasti nggak akan cari wanita di luar sana.”Ujung bibir Claire berkedut. “Gimana kamu bisa tahu?”Yvonne menepuk-nepuk dadanya. “Aku bisa menjamin.”Claire menyipitkan matanya. “Menjamin dengan apa?”Yvonne berpikir sejenak, lalu mengatakan, “Aku menjamin dengan gajiku yang kecil itu.”Claire pun tersenyum.“Sebenarnya Tuan Javier sangat tahu batasan. Kak Claire adalah wanita pertama yang diakui olehnya. Dulu aku bahkan kira lelaki seperti Tuan Javier nggak mungkin akan mencari pasangan.”“Memangnya ada apa dengan dia yang dulu?” Mungkin karena bosan, Claire jadi merasa penasaran. Sepertinya dia tidak pernah memahami masa lalu Javier.Yvonne pun tersenyum. “Aku beri tahu secara diam-diam, ya.
Di hotel, Jeska telah mendengar kabar bahwa Samuel tidak bersedia untuk menjadikannya sebagai anak didik. Dia pun berkata, “Pantas saja artis di bawah naungannya nggak tenar-tenar. Kalau dia bersedia untuk membinaku, aku pasti akan mendatangkan keuntungan yang lebih banyak daripada Jessie. Dasar bodoh!”Jeska baru pernah mengikuti acara televisi sekali. Pengikut di Instagram juga sudah bertambah jutaan orang. Jika dia bisa mempertahankan ketenaran ini, ditambah lagi dengan sumber tawaran kerja dari Colson, apa mungkin Jeska tidak akan terkenal?Setelah Jessie kembali lagi ke dunia hiburan, sepertinya zamannya juga sudah berlalu.Bukannya Hiro menganggap Jeska sebagai pengganti Jessie? Cepat atau lambat, kata “pengganti” itu akan jatuh ke diri Jessie. Dia akan lebih tenar daripada Jessie.…Jules kembali ke Kompleks Amara. Dia melihat Jessie sedang duduk di sofa sembari menonton program acara televisi. Kebetulan ada Jeska di dalam program acara.Jules mengambil tabletnya. “Lagi lihat ap
Jules juga telah mendengar percakapan mereka. Dia mengirim pesan kepada Samuel.Jeska berhasil mendapat banyak tawaran kerja. Selain mendapatkan kesempatan pertamanya dengan debut sebagai pusat dari girl band, dia juga berkesempatan untuk tampil di acara televisi. Dengan julukan “Mini Jessie”, kemunculannya langsung menarik perhatian warganet.Bukan hanya wajahnya saja yang mirip, tetapi riasannya juga dibuat serupa dengan Jessie. Itulah sebabnya memicu komentar dari penggemar Jessie. Tentu saja, ada yang merasa kesal, tetapi tak sedikit justru menganggapnya lucu.[ Tolong jangan kaitkan semuanya dengan Jessie, oke? ][ Nggak masalah kalau hanya wajahnya mirip. Tapi kalau sengaja meniru gaya Jessie, sepertinya agak menjijikkan. ][ Semua ini salah Jessie terlalu cantik. Klinik kecantikan saja sudah punya templat wajahnya. Sepertinya popularitas Jessie nggak akan pernah redup. ][ Para penggemar Jessie yang santai, ya. Kalau ada yang meniru untuk menumpang ketenaran, itu berarti Jessie
Waktu itu, Jeska melakukan operasi plastik dengan mereferensi wajah Jessie. Meskipun wajah mereka tidak 100% mirip, setidaknya ada kesamaan di wajah mereka.Pria paruh baya mengenakan jasnya. “Aku tidak keberatan kalau kamu masuk ke dunia hiburan, tapi lebih baik kamu jaga mulutmu.”Jeska tersenyum. “Aku akan jaga mulutku.”Beberapa hari kemudian, Jeska berhasil tanda tangan kontrak kerja sama dengan Agensi Solar melalui jalur belakang. Saat manajer Agensi Solar ditunjuk untuk mengurus Jeska, dia pun terbengong. Sebab, wajah wanita ini sungguh mirip dengan Jessie.Tidak lama kemudian, berita yang tersebar luas di dalam perusahaan, juga sudah terdengar sampai ke telinga Samuel. Setelah asisten Samuel menjelaskan kepadanya, dia pun mendengus dingin. “Apa gunanya punya wajah mirip? Apa semua orang di muka bumi ini bisa menggantikan Jessy? Mimpi!”Asisten tahu temperamen Samuel. Perusahaan tiba-tiba menandatangani artis pendatang baru yang memiliki wajah mirip dengan Jessie. Dia malah disu
Ucapan Hiro sudah sangat jelas.Tatapan Jeska menjadi dingin. “Kamu lagi minta putus?”Hiro menatap Jeska dengan tenang. “Iya, aku merasa hubungan kita tidak usah dilanjutkan lagi. Aku juga sudah capek.”Setiap kali melihat wajah yang mirip dengan Jessie, perasaan Hiro terasa tidak nyaman. Dia menganggap Jeska sebagai Jessie. Perbuatannya sama saja dengan membohongi dirinya sendiri.Jeska dan Jessie adalah dua individu yang berbeda, mereka bukanlah orang yang sama.“Kak Hiro, kenapa? Apa aku kurang baik?” Jeska menggenggam tangan Hiro. “Kenapa kamu tiba-tiba minta putus? Jangan-jangan … karena Yura?”Raut wajah Hiro menjadi muram. “Tidak ada hubungannya dengan dia.”Jeska pun tersenyum. “Apa kamu yakin nggak ada hubungannya sama dia? Hiro, sejak kamu tahu Yura diam-diam menyukaimu, apa kamu mulai goyah?”“Jeska.” Tatapan Hiro sangat dingin. “Jangan sembarangan menebak isi hatiku.”Jeska mengepal erat tangannya sembari menarik napas dalam-dalam. “Hiro, aku tahu selama ini kamu mengangga
Jules terdiam membisu.Jessie menginjak kaki Levin. “Kenapa banyak sekali omong kosongmu?”Selesai makan, hari pun sudah sore. Jessie dan Jules mengantar Yusa ke depan pintu. Yusa minum banyak hari ini. Dia berkata kepada Jessie, “Biasanya artis yang sudah melahirkan akan kehilangan pasarnya di dunia hiburan. Posisi juga akan digantikan oleh artis yang lebih muda. Tapi, bagiku, usia bukanlah masalah bagi seorang artis. Jessie, kamu tidak usah mencemaskan masalah itu. Kamu rawat dirimu dengan baik. Kelak, kalau ada naskah bagus dan cocok denganmu, aku pasti akan mempertimbangkanmu.”Jessie mengangguk dengan tersenyum. “Tenang saja. Kelak kita pasti akan ada kesempatan buat kerja sama lagi.”Setelah mengantar Yusa dan yang lain ke mobil, Jessie memalingkan kepalanya melihat Jules. “Entah kenapa, aku merasa diriku sangat beruntung.”Setidaknya di dalam dunia hiburan yang mengejar reputasi dan kekuasaan itu, Jessie bisa bertemu dengan orang seperti Yusa dan juga Samuel, yang tidak memanfa
Kabar pernikahan Jodhiva viral di internet. Selain meliput dekorasi indah di aula, pusat perhatian mereka juga tertuju pada gaun pengantin antik.Tidak sedikit orang familier dengan gaun pengantin antik itu. Ada banyak warganet mengunggah gaun pengantin yang dikenakan zaman nenek mereka dulu.Sementara itu, setelah Jessie hamil, ini pertama kalinya dia menampakkan diri di depan umum. Nama Jessie juga menjadi viral dalam seketika.Sebelumnya ada banyak warganet mengira Jessie sudah vakum dari dunia hiburan. Sebab, mereka semua merasa tidaklah mungkin seorang Tuan Putri akan melakukan syuting lagi. Hanya saja, dalam wawancara Jessie kali ini, para penggemar Jessie juga tidak menyatakan bahwa mereka sangat menghormati keputusan Jessie. Tidak peduli dia akan tetap bergumul di dunia hiburan atau tidak, para penggemar akan senantiasa mendukungnya.Setelah “Embun” tayang, ratingnya menduduki peringkat pertama dan menjadi drama yang sangat populer. Sutradara Yusa dan para kru mengundang beber
Jerremy mendengus dingin. “Memang sengaja.”Jessie kelihatan kesal.Jules pun membujuknya. “Tidak usah takut. Nanti kita tidak usah undang dia ke pernikahan kita saja.”Jerremy terkekeh. “Kamu rasa kamu bisa melakukannya?”Jules pun tersenyum. “Apa ini hari pertama kamu kenal sama aku?”Dacia sungguh merasa tidak berdaya. “Kalian itu anak SD, ya?”Mereka berdua selalu saja beradu mulut. Semuanya spontan tertawa.Resepsi pernikahan dimulai. Pencahayaan di dalam ruangan menjadi gelap, hanya tersisa kilauan bintang di atas langit.Pembawa acara berjalan ke atas panggung, lalu mulai mengucapkan doa restu kepada kedua mempelai. Disusul, sepasang pengantin berjalan memasuki aula.Semua orang menghadap ke belakang. Terlihat juga Dessy dan Bastian yang bertugas sebagai pengiring pengantin berjalan di belakang mereka.Ariel merangkul tangan Jodhiva dan buket bunga, berjalan ke hadapan semua orang. Ada yang berbisik, “Kenapa gaun pengantin istrinya Jody kelihatan familier sekali?”“Bukannya ga
Ariel menunduk melihat gaun pengantin di tubuhnya. “Aku sungguh nggak percaya dengan mataku.”“Coba kamu lihat.”Ariel berjalan ke depan cermin, lalu menatap dirinya yang sedang mengenakan gaun pengantin. Dia seolah-olah berbaur dalam era itu.Herla berjalan keluar ruang ganti, lalu berkata pada Jodhiva, “Coba kamu lihat pengantinmu.”Ariel membalikkan tubuhnya. Ketika melihat Jodhiva berdiri di depan pintu, tiba-tiba dia merasa tidak enak hati.Jodhiva menatapnya. Ujung bibirnya melengkung ke atas. “Kamu memang cantik sekali.”…Pada hari ini, seluruh kota sedang menyiarkan kabar pernikahan putra Javier. Resepsi pernikahan kali ini terbuka untuk umum. Bahkan, awak media juga diperbolehkan untuk menghadirinya. Jessie yang berperut besar itu berjalan ke dalam aula dengan dipapah oleh Jules. Dia menerima wawancara dari awak media, mereka menanyakan kapan Jessie akan kembali ke layar kaca. Pada saat ini, Jessie menjawab dengan tersenyum, “Aku nggak buru-buru. Aku masih ingin istirahat s
“Suka, aku bagai berdiri di bawah langit saja. Begitu mengulurkan tanganku, aku sudah bisa menggapai bintang.” Ariel mengangkat tangannya, seolah-olah hendak meraihnya.Tiba-tiba Ariel kepikiran sesuatu, lalu memalingkan kepalanya. “Berapa banyak uang yang sudah kamu habiskan?”Jodhiva berjalan di sisi Ariel, kemudian menghentikan langkahnya. “Aku tidak peduli. Yang penting kamu menyukainya.”“Hanya sebuah resepsi pernikahan saja, jangan menghamburkan uang yang terlalu banyak. Kalau sampai ayahku tahu, dia pasti akan memarahiku boros.”Jodhiva tersenyum, lalu merangkul Ariel ke dalam pelukannya. “Kalau Tuan Tobias tahu aku menghabiskan banyak uang untuk menyewa sepotong gaun pengantin, sepertinya dia bakal emosi hingga pingsan?”Ariel tertegun dan tidak berbicara lagi.Jodhiva mengusap kepalanya. “Pernikahan hanya sehidup sekali. Aku tidak ingin meninggalkan penyesalan untukmu.”Pada saat ini, direktur dekorasi pernikahan datang. Dia bertanya dengan tersenyum, “Tuan Jody, apa kamu suda