Share

Bab 354

Author: Daun Jahe
Javier membelai wajah Claire. Pengakuan Kayla cukup membuktikan bahwa tebakan Javier sebelumnya benar.

Saat Claire keluar dari kamp pelatihan, Berwin tiba-tiba tahu bahwa Claire berhubungan dengan Keluarga Gufree. Javier dan ayahnya merahasiakan hal ini, bahkan Rendy dan orang lain tidak tahu. Selain itu, hanya Kayla yang pernah berniat merebut status Nona Keluarga Gufree tahu hal ini.

Javier yang teringat sesuatu menatap Claire seraya berkata dengan lembut, "Untuk berjaga-jaga, mulai besok aku akan mengutus Yvonne untuk menjagamu. Terserah kamu mau memberinya tugas apa. Mengenai anak-anak, mereka pasti akan aman karena ada Ayah dan Kakek yang mengawasi. Sekarang, aku paling mengkhawatirkan kamu."

Claire merasa tersentuh. Dia tahu bahwa Javier benar-benar mencemaskannya. Claire menggenggam tangan Javier dan menempelkannya ke wajahnya. Javier tertegun sejenak, lalu Claire berucap sambil tersenyum, "Aku merasa aman kalau ada kamu."

Sore harinya, di Akademi Musik Royal. Jerry yang memikul
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Just Rara
walah ternyata kakek wilson yg bawa si jerry
goodnovel comment avatar
makrub gibran
lanjutt lanjutt lanjutt
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 355

    Wilson mendengus, lalu menjawab, "Kenapa aku nggak boleh mencari dia? Seharusnya dia memanggilku kakek buyut, 'kan?"Louis tidak berbicara. Meskipun sebelumnya ibu Louis sudah memberi tahu Wilson bahwa anak bibi Louis sudah ditemukan, saat itu mereka mengira orang tersebut adalah Kayla. Kemudian, mereka baru tahu bahwa Claire adalah anak bibinya Louis.Namun, Claire malah menikah dengan Javier. Louis bahkan tidak tahu bagaimana Wilson bisa mengetahui bahwa Jerry adalah anak Claire.Jerry mengedipkan mata dan bertanya, "Kamu itu kakek buyutku?"Wilson memandang Jerry sambil menjawab, "Ibumu harus memanggilku kakek, jadi kamu harus memanggilku kakek buyut."Jerry menimpali seraya mengernyit, "Tapi, Ibu nggak pernah kasih tahu kami."Seorang pelayan berujar, "Nona, maaf. Satu restoran ini sudah ada yang reservasi. Anda tidak boleh masuk ....""Minggir," kata Claire yang mendorong pelayan. Dia sangat panik karena mencemaskan Jerry, jadi tidak memedulikan pelayan itu.Pengawal di samping Wi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 356

    "Aku percaya sama Javier," ujar Claire tanpa mengubah ekspresinya. Ketika Claire membawa Jerry pergi, dia kepikiran sesuatu, jadi dia berbalik dan berkata lagi, "Aku sudah tahu tentang ibu Javier. Kalau Keluarga Gufree benar-benar melakukan hal seperti itu, aku nggak akan bisa memaafkan Keluarga Gufree."Setelah mengucapkan kata-kata itu, Claire langsung membawa Jerry pergi. Sementara itu, Louis duduk dengan ekspresi acuh tak acuh. Saat melihat wajah Wilson yang terlihat sedikit masam, Louis pun berkata, "Kakek, kalau nggak ada urusan lagi, aku pergi dulu ya.""Apa kamu mengirim pesan teks untuk memberitahunya?" tanya Wilson dengan dingin.Louis mengangguk dan menjawab, "Ya, aku cuma nggak mengerti tujuan Kakek mencari anak itu. Selain itu, ibu juga pernah bilang kalau masalah di masa lalu sudah berlalu. Kenapa Kakek masih nggak bisa melupakannya?"Wilson menggebrak meja, lalu berkata dengan marah, "Masalah dengan Keluarga Fernando nggak akan pernah kulupakan. Mereka semua pantas mati

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 357

    Claire menatap mata Javier yang tersenyum, lalu berkata dengan kooperatif, "Kalau suamiku ingin makan di sini, kita makan di sini saja."Ketiga anaknya langsung membatin, ih, dibuat-buat sekali!Di ruang makan, pelayan menyajikan hidangan untuk mereka semua.Sejak Javier pindah dari sini, pada dasarnya dia tidak pernah kembali untuk makan malam. Malam ini adalah pertama kalinya dia pulang. Jerry dan saudara-saudaranya duduk di samping Javier dan Claire. Ketiga anak kecil ini merasa senang bisa makan bersama kedua orang tuanya.Berwin menyadari bahwa ketiga anak kecil ini belum pernah makan selahap ini sebelumnya. Benar saja, ketiga anak ini memang bahagia dan nyaman berada di dekat orang tua mereka."Ahem! Karena semua orang sudah berkumpul, kalian pindah balik ke sini saja," kata Berwin.Javier mengangkat pandangannya, lalu berkata dengan tenang, "Kami lagi program hamil, nggak leluasa kalau tinggal di sini."Tangan Claire yang menyendok makanan tiba-tiba terhenti. Dia lalu menatap Ja

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 358

    "Iya, anjing kecil ini main lumpur di luar taman bunga setiap hari, membuat sekujur tubuhnya kotor. Ayah terpaksa harus memandikannya setiap tiga sampai lima hari," jawab Rendy."Guk!" Coco menjulurkan lidah dan mengibaskan ekornya. Anjing kecil itu menatap Claire dengan sepasang mata cokelatnya, terlihat sangat menyukai wanita ini.Rendy meletakkan cangkir tehnya dan berkata, "Coco ditelantarkan pemilik aslinya. Ayah kasihan melihatnya di jalanan, jadi Ayah membawanya pulang.""Setelah itu, Ayah membawa Coco ke rumah sakit hewan untuk memeriksa kesehatannya. Selain masalah pencernaan, dia nggak punya penyakit kulit apa pun. Pemilik aslinya mungkin menelantarkan Coco karena nggak sanggup memeliharanya lagi," tambah Rendy.Claire mengelus bulu di kepala Coco. Pantas saja anak-anaknya menyukai anjing ini. Anjing berbulu lebat ini memang sangat menggemaskan."Claire, kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini?" tanya Rendy.Claire melepaskan Coco, lalu berjalan ke sofa dan duduk di sana. "Renov

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 359

    "Mendapat gaji tanpa perlu melakukan apa-apa, itu adalah impian kaum mageran sepertiku!" ujar Yvonne.Claire tertawa geli melihat kenaifan Yvonne yang menggemaskan.Pada saat ini, seorang karyawan wanita mengetuk pintu dengan panik dan masuk sambil berkata, "Nona Zora, ada pasangan suami istri di luar yang berteriak-teriak mencarimu!""Mencariku?" kata Claire.Claire tertegun sejenak, lalu segera mengikuti karyawan itu keluar. Yvonne juga mengikuti mereka dari belakang."Panggil bos kalian ke sini. Hei, kalian dengar, nggak?"Pasangan suami istri di luar berusia sekitar 40-an hingga 50-an. Meski mereka tidak mengenakan pakaian mewah, mereka terlihat cukup berada.Claire berjalan menghampiri mereka dan bertanya, "Apa kalian berdua ingin bertemu denganku?"Wanita itu melirik Claire sekilas, lalu menjawab, "Kami Winny dan Wilbert, orang tua Wanda."Begitu kata-kata itu terucap, Claire dan Yvonne terlihat terkejut. Kemudian, Claire tersenyum dan berkata, "Rupanya begitu. Gimana kalau kita

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 360

    Claire melanjutkan, "Kedua, Wanda-lah yang selalu mencoba mencelakaiku dengan segala cara di kamp pelatihan. Dia bahkan membuat aku yang disalahkan. Tapi, aku sudah nggak peduli dengan hal-hal ini. Ketiga, penyebab kematian Wanda sangat aneh. Apakah itu bunuh diri atau pembunuhan, polisi masih menyelidikinya.""Tapi, kalau kalian bersikeras menyalahkan aku, aku cuma bisa meminta kalian mencari pengacara untuk bicara denganku. Tentu saja, kalau kalian mengajukan gugatan, kalian belum tentu akan menang. Karena masalah ini memang nggak ada hubungannya denganku. Aku dan almarhum Wanda sama-sama jadi korban. Meski kalian tetap ngotot, aku bisa pastikan kalau aku nggak akan pernah disalahkan," tambah Claire.Claire mengatakan semua itu dengan tegas supaya semua orang mendengarnya dengan jelas. Jika Claire benar-benar terlibat dalam masalah ini, dia tidak mungkin begitu percaya diri.Winny juga tercengang dan tidak tahu harus berkata apa untuk sesaat.Wilbert menghibur istrinya dengan canggun

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 361

    "Apa kalian nggak sebaiknya memberikanku biaya kerugian psikologis dulu, baru setelah itu kuberikan kompensasi kepada kalian?" tanya Claire. "Kamu ...." Winny tidak bisa berkata-kata. Bagaimana orang ini bisa begitu sulit untuk diajak berkompromi?"Memangnya ada yang memperoleh uang dengan mudah, bukankah semuanya adalah hasil kerja keras? Apa kamu kira bisa mengandalkan kematian putrimu untuk merampokku?" tanya Claire lagi.Raut wajah Claire perlahan menjadi suram. Dia juga berbicara dengan nada yang tidak lagi ramah, "Kalau kalian datang untuk mencari masalah, silakan. Aku nggak melakukan kesalahan, jadi nggak takut pada apa pun. Tapi, apa yang akan kalian tanggung nanti bukanlah urusanku.""Karena kalian sudah menyalahkanku, aku tentu harus membela diri agar orang lain nggak menganggapku mudah ditindas. Aku juga bukan orang bodoh." Usai mengatakan itu, Claire berbalik dan berkata kepada Yvonne, "Tolong usir mereka."Yvonne mengangguk sembari menjawab, "Baiklah." Wanita itu mendekati

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 362

    Untuk itu, banyak netizen pergi ke akun Twitter Claire untuk bertanya padanya, tetapi ada juga netizen yang menganggap orang tua Wanda hanya sedang mencari sensasi. Bagaimanapun, kehebohan dari pernikahan Claire dan Javier belum lama berlalu. Namun, Winny dan Wilbert tiba-tiba muncul dan menuduh bahwa Claire telah menyebabkan kematian dari putri mereka."Apakah mungkin Nona Claire benar-benar menyebabkan kematian seseorang?""Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Apa kamu nggak menyadari bahwa berita yang berkaitan dengan Nona Claire sering kali dibantah hanya dalam beberapa hari?""Tapi, bagaimana kalau kali ini benar?"Percakapan beberapa staf itu tiba-tiba berhenti karena kemunculan Claire. Mereka sudah mendengar tentang bagaimana Rosy yang "mengedarkan desas-desus" itu ditampar oleh Claire belakangan ini. Sementara itu, Javier juga membiarkan Claire berbuat demikian. Dengan adanya contoh ini di depan mata, siapa yang berani asal berbicara?Yvonne yang mengikuti Claire sebenarn

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status